Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN / LOGBOOK

RELAKSASI NAPAS DALAM

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Praktek


Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

OLEH :
ANGGUN LAILA SARI NUR, S.Tr, Kep
NIM : 23.300.0437

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2023/2023
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN / LOGBOOK
RELAKSASI NAPAS DALAM

OLEH :

Palangka Raya, 2 November 2023


Mengetahui,

Preseptor Akademik/CT Preseptor Klinik/CI

Ns. Ria Anggara Hamba, S.Kep., M.MKes Ns. Ria Asihai, S.Kep
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOG BOOK

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
2. Nama pasien : Tn. N

Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan mobilitas fisik

3. Justifikasi tindakan :
Relaksasi nafas dalam adalah pernafasan abdomen dengan frekuensi
lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan
memejamkan mata (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Proses fisiologi terapi
nafas dalam (deep breathing) akan merespons meningkatkan aktivitas
baroreseptor dan dapat mengurangi aktivitas keluarnya saraf simpatis dan
terjadinya penurunan kontraktilitas, kekuatan pada setiap denyutan berkurang,
sehingga volume sekuncup berkurang, terjadi penurunan curah jantung dan
hasil akhirnya yaitu menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi
kecemasan (Muttaqin, 2009 dalam Khayati et all, 2016).
Teknik relaksasi napas dalam dipercaya mampu merangsang tubuh untuk
melepaskan opoid endogen yaitu endorfin dan enkefalin. Endorfin dan
enkefalin merupakan substansi di dalam tubuh yang berfungsi sebagai
inhibitor terhadap transmisi nyeri. Menurut Smeltzer and Bare endorfin
merupakan neurotransmitter yang menghambat pengiriman rangsangan nyeri
sehingga dapat menurunkan sensasi nyeri. Penurunan intensitas nyeri tersebut
dipengaruhi oleh peralihan fokus responden pada nyeri yang dialami terhadap
penatalaksanaan teknik relaksasi napas dalam sehingga suplai oksigen dalam
jaringan akan meningkat dan otak bisa berelaksasi. Otak yang relaksasi itulah
yang akan merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon enderfin untuk
menghantarkan transmisi impuls nyeri ke otak dan dapat menurunkan sensasi
terhadap nyeri yang akhirnya menyebabkan intensitas nyeri yang dialami
responden berkurang (Widiatie, 2015).
4. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No. Prinsip Tindakan Rasional

1. Cuci tangan. Mencegah transmisi


mikroorganisme.

2. Beri salam kepada pasien. Menerapkan etika


keperawatan.

3. Memperkenalkan diri. Membina hubungan saling


percaya dengan pasien.

4. Memverifikasi identitas pasien. Memastikan kebenaran


tindakan yang akan dilakukan.

5. Jelaskan maksud dan prosedur Pasien memahami tujuan


melakukan latihan napas dalam. tindakan yang akan dilakukan.

6. Memberi kesempatan kepada Menghindari kesalahpahaman


pasien untuk bertanya bila ada tentang penjelasan perawat.
sesuatu yang kurang jelas.

7. Atur posisi pasien agar rileks tanpa Posisi yang nyaman dapat
adanya beban fisik. menambah rasa rileks pasien.

8. Instruksikan pasien untuk Memaksimalkan tarinas


melakukan tarik napas dalam napas/memaksimalkan
melalui hidung sehingga rongga ekspansi paru. Secara
paru berisi udara. fisiologis, keadaan relaksasi
ditandai dengan penurunan
kadar epinefrin dan non
epinefrin dalam darah,
penurunan frekuensi denyut
jantung, penurunan tekanan
darah, penurunan frekuensi
napas, penurunan ketegangan
otot, metabolisme menurun,
vasodilatasi dan peningkatan
temperature pada ekstrimitas
(Rahmayati,2010).

9. Instruksikan pasien dengan cara Teknik relaksasi napas dalam


perlahan dan menghembuskan akan lebih efektif bila
udara membiarkannya keluar dari dikombinasikan dengan
mulut, pada saat bersamaan minta beberapa teknik lainnya,
pasien untuk memusatkan seperti guided imagery.
perhatiannya pada sesuatu hal Guided imagery merupakan
yang indah. teknik yang menggunakan
imajinasi seseorang untuk
mencapai efek positif tertentu
(Smeltzer, Bare, Hinkle, &
Cheever, 2010).

10. Instruksikan pasien untuk bernapas Pasien melakukan napas dalam


dengan irama normal beberapa yang efektif.
saat (1-2 menit).

11. Instruksikan pasien untuk kembali Teknik relaksasi napas dalam


menarik napas dalam, kemudian akan lebih efektif bila
menghembuskan dengan cara dikombinasikan dengan
perlahan dan mulai mengalir dari beberapa teknik lainnya,
tangan, kaki, menuju ke paru-paru seperti guided imagery.
seterusnya rasakan udara mengalir Guided imagery merupakan
ke selurug bagian anggota tubuh. teknik yang menggunakan
imajinasi seseorang untuk
mencapai efek positif tertentu
(Smeltzer, Bare, Hinkle, &
Cheever, 2010).

12. Minta pasien untuk memusatkan Pasien dapat merasakan aliran


perhatian pada kaki dan tangan, udara yang dihirup sehingga
udara yang mengalir dan menambah rasa tenang.
merasakan ke luar dari ujung-
ujung jari tangan dan kaki dan
rasakan kehangatannya.

13. Instruksikan pasien untuk Pasien dapat terlatih untuk


mengulang teknik ini apabila rasa melakukan tindakan relaksasi
nyeri kembali lagi. napas dalam.

14. Setelah pasien mulai merasakan Pasien dapat melakukan


ketenangan, minta pasien untuk latihan ini secara mandiri jika
melakukan secara mandiri. mengalami nyeri.

15. Berpamitan dengan pasien. Menerapkan etika


keperawatan.

16. Cuci tangan. Mencegah transmisi


mikroorganisme.

5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
Bahaya yang mungkin terjadi ialah pasien kurang memahami penjelasan
perawat menyebabkan ketidaksesuaian dalam mempraktekkan latihan napas
dalam. Bahaya tersebut dapat dicegah dengan mengevaluasi bagaimana klien
mempraktekkan latihan napas dalam.
6. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :
Tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi
alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan (Smeltzer & Bare,
2002).
7. Hasil yang didapat dan maknanya
Setelah dilakukan teknik relaksasi napas dalam pasien merasa nyerinya
berkurang dan lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai