Anda di halaman 1dari 16

TELAAH JURNAL

PENERAPAN INTERVENSI BERDASARAN EVIDENCE BASED NURSING : NAFAS DALAM DAN


GENGGAM JARI PADA NYERI POST APPENDIDTOMY
Kelompok 1P PPKD RS UNAND
ANGGOTA :
1. RAHMI VIDYA
2. ATTIVA ZARIFATUL ZAHRA
3. KHALISA ALIFIA
4. VINA PANDUWINATA
5. INTAN PERMATA SARI
Konsep Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Relaksasi napas dalam bertujuan untuk :
• mengontrol pertukaran gas agar menjadi efisien
Terapi relaksasi nafas dalam merupakan pernafasan pada • mengurangi kinerja bernapas
• meningkatkan inflasi alveolar maksimal
abdomen dengan frekuensi lambat serta perlahan, berirama, • meningkatkan relaksasi otot
dan nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik • menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktivitas otot-
otot pernapasan yang tidak berguna
nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan • melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi udara yang
perhatian. (Hartanti, dkk, 2016). terperangkap serta mengurangi kerja bernapas (Bruner &
Suddart, 2013).

MANFAAT RELAKSASI NAFAS DALAM


a. Ketentraman hati
Relaksasi nafas dalam akan merangsang
b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah munculnya oksida nitrit yang akan
c. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi memasuki paru-paru bahkan pusat otak
rendah yang berfungsi membuat orang menjadi
d. Detak jantung lebih rendah
e. Mengurangi tekanan darah lebih tenang sehingga tekanan darah
f. Meningkatkan keyakinan yang dalam keadaan tinggi akan
g. Kesehatan mental menjadi lebih baik menurun (Wardani, 2015).
Prosedur tindakan terapi relaksasi nafas dalam

Langkah-Langkah teknik terapi relaksasi nafas dalam menurut Wardani (2015) sebagai berikut:
1. Ciptakan lingkungan yang tenang.
2. Usahakan tetap rileks dan tenang.
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan.
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstremitas atas dan
bawah rileks.
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan.
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.
8. Usahakan agar tetap konsentrasi.
9. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar-benar rileks
10. Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali pernafasan.
KONSEP GENGGAM JARI
Teknik relaksasi genggam jari membantu
tubuh, pikiran dan jiwa untuk mencapai
Teknik relaksasi genggam
relaksasi. Tubuh dalam keadaan rileks secara
jari adalah terapi yang
alamiah akan memicu pengeluaran hormon
mudah untuk mengontrol
endorfin, hormon ini merupakan analgesik
atau mengendalikan
alami dari tubuh sehingga nyeri akan
emosi karena dalam jari
berkurang (Indrawati dan Arham, 2020).
tangan berkaitandengan
beberapa organ serta emosi
dan ada gelombang energi
(Kurniawaty dan Febrianita,
2020). Menggenggam jari sambil mengatur napas
(relaksasi) dilakukan selama kurang lebih 3-5
menit dapat mengurangi ketegangan fisik dan
emosi, karena genggaman jari akan
menghangatkan titiktitik keluar dan masuknya
energi meridian (energy channel) yang
terletak pada jari tangan kita.
ABSTRAK
Apendiktomi merupakan operasi pembuangan apendiks. Resiko atau efek
samping pada tindakan apendiktomi yaitu nyeri akibat dari luka bedah pada
abdomen.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menggambarkan asuhan


keperawatan pada klien post apendiktomi dengan menerapkan intervensi
berdasarkan evidance based nursing yaitu nafas dalam dan genggam jari.

Metode penelitian yang dihunakan adalah penelitian deskriptif studi kasus.


Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi.

Penelitian ini melibatkan dua klien dengan post apendiktomi, diberikan


Tindakan asuhan keperawatan dan terapi nafas dalam dan genggam jari
selam 3 hari.

Hasil pengkajian didapatkan masalah nyeri akut pada klien 1 dan klien 2,
dan setelah dilakukan asuhan hasil evaluasi keperawatan klien 1 dan klien 2
menunjukkan semua masalah teratasi sebagian pada hari ketiga.

Kesimpulan dari penelitian ini kedua intervensi tersebut dapat dijadikan


rekomendasi dalam mengatasi nyeri pada pasien post apendiktomi.
PENDAHULUAN
• Nyeri yang terjadi saat post apendiktomi biasanya dijumpai pada nyeri sedang sampai
nyeri berat, dikarenakan lapisan kulit yang rusak, jaringan otot, vaskular yang
memunculkan akibat nyeri bertambah lambat saat masa penyembuhan (Utami 2014).

• Terdapat dua jenis cara untuk menghilangkan rasa nyeri yaitu dengan menggunakan
tindakan farmakologis dan nonfarmakologis (Hayat, Ernawati, and Ariyanti 2020).
Penatalaksanaan nyeri dengan tindakan nonfarmakologis menggunakan cara yang
gampang, mudah, dan tidak memliki efek samping yang merugikan. Cara meredakan
nyeri dengan tindakan nonfarmakologis biasanya memiliki resiko yang rendah dan
hampir tidak ada. Pelaksanaan itu dibutuhkan guna menyingkat waktu sakit yang
dirasakan selama beberapa menit (Sulung and Rani 2017).

• Tindakan nonfarmakologis yang dapat dilakukan yaitu memberikan relaskasi nafas


dalam dan relaksasi genggam jari (Wati and Ernawati 2020). Cara ini efisien dalam
penurunan skala nyeri post operasi apendiktomy (Calisanie and Ratnasari 2021).
Sedangkan hasil yang didapat dari penelitian Rinda, Yuli & Nurul tahun 2020 kalau
teknik genggam jari efisien untuk menurunkan skala nyeri pasca operasi appendiktom
PERNYATAAN MASALAH
PENELITIAN

Intervensi berdasarkan evidence based


nursing yang akan digunakan yaitu
kombinasi nafas dalam dan genggam jari
diharapkan terapi ini dapat memberi
perasaan lebih rileks sehingga fisik
maupun mental tidak stres atau tegang
akhirnya bisa menoleransi rasa sakit
STUDI LITERATUR
Kelenjar limfoid yang membesar, pengerasan feses, adanya barang yang asing, striktur akibat sebelumnya
pernah meradang

APPENDISITIS

Penumpukan mucus

Penyumbatan

penambahan tekanan padalumen bagian dalam

pembengkakan

• Nyeri yang terjadi saat post apendiktomi biasanya dijumpai pada nyeri sedang sampai nyeri berat, dikarenaan lapisan kuli
yang rusak, jaringan otot, vaskular yang memunculkan akibat nyeri bertambah lambat saat masa penyembuhan (Utami
2014)
• Tindakan nonfarmakologis yang dapat dilakukan yaitu memberikan relaskasi nafas dalam dan relaksasi genggam jari (Wati
and Ernawati 2020). Cara ini efisien dalam penurunan skala nyeri post operasi apendiktomy (Calisanie and Ratnasari
2021). Sedangkan hasil yang didapat dari penelitian Rinda, Yuli & Nurul tahun 2020 kalau teknik genggam jari efisien
untuk menurunkan skala nyeri pasca operasi appendiktomi.
Kerangka dan Hipotesis

KERANGKA KONSEP
Nyeri post appendictomy Nyeri akut manajemen nyeri
(teknik nonfarmakologis tarik nafas dalam dan genggam jari

HIPOTESIS
Intervensi berdasarkan EBN kombinasi nafas
dalam dan genggam jari ini diharapkan terapi
ini dapat memberikan perasaan lebih rileks
sehingga fisik maupun mental tidak stress
atau tegang
Metodologi
Penelitian • Penelitian ini menggunakan desain studi khusus dengan melakukan
wawancara dan observasi dengan melakukan EBN nafas dalam dan
genggam jari pada pasien post apendectomy

• Subjek dalam studi kasus ini adalah 2 klien post operasi appendiktomi
dengan masalah nyeri akut, dengan kesadaran composmentis dan
tidak mengalami komplikasi berat.

• Pengumpulan data dengan metode wawancara (mengkaji data-data


pasien) dan observasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
pada subjek

• Data yang telah terkumpul selama proses pengumpulan data disajikan


dalam bentuk tekstural yang bersifat naratif.
IMPLIKASI
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi teknik nafas dalam dan
genggam jari dapat efektif dalam mengurangi nyeri pasca operasi appendectomy. Implikasi
klinis dari temuan ini adalah bahwa praktisi perawatan kesehatan dapat mempertimbangkan
untuk memasukkan teknik ini sebagai bagian dari protokol manajemen nyeri pasca operasi
appendectomy. Ini mungkin mengurangi ketergantungan pasien pada obat penghilang rasa
sakit opioid, yang dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan seperti
ketergantungan dan penurunan kesadaran.

Meskipun penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang efektivitas


teknik nafas dalam dan genggam jari, masih ada ruang untuk penelitian lanjutan. Studi
lebih lanjut dapat mengevaluasi efektivitas intervensi non farmakologis lainnya pada
sampel yang lebih besar dan di berbagai setting klinis. Penelitian juga dapat memperdalam
pemahaman tentang mekanisme kerja di balik teknik ini dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi respons pasien terhadap intervensi tersebut.
KELEBIHAN KEKURANGAN

a. Dalam jurnal ini sudah dijelaskan


bagaimana teknik nafas dalam dan
genggam jari mampu meringankan rasa
nyeri pada pasien post op appendidtomy
a. Pada jurnal ini belum dilengkapi bagaimana
b. Pengaplikasian jurnal ini sangat mudah
Standar operasional prosedur yang lengkap
dan mampu dilakukan dimana saja
tentang bagaimana cara melakukan teknik
c. Penelitian jurnal ini dapat memberikan nafas dalam dan genggam jari
pengetahuan kepada petugas kesehatan
b. Jurnal hanya dilakukan pada 2 sampel
terkait bagaimana cara penanganan nyeri
dengan nyeri pada bagian yang sama
pada pasien
d. Metode terapi yang digunakan pada jurnal
ini mudah dipahami dan diajarkan kepada
pasien maupun keluarga
Hasil dan Kesimpulan

02 Kesimpulan

01 Hasil Hasil penilaian menunjukkan adanya masalah nyeri akut pada


kedua pasien, yang sebagian teratasi pada hari ketiga
perawatan. Kesimpulan dari penelitian ini mendukung
Metode penelitian yang digunakan adalah rekomendasi intervensi ini untuk menangani nyeri pada pasien
penelitian studi kasus deskriptif, yang melibatkan pasca operasi usus buntu.
pengumpulan data melalui wawancara dan
Temuan penelitian ini menggarisbawahi efektivitas intervensi
observasi. Penelitian ini menggunakan dua orang keperawatan berbasis bukti, khususnya pernapasan dalam dan
klien dengan post operasi usus buntu, diberikan menggenggam jari, dalam menangani nyeri pasca operasi usus
asuhan keperawatan dan terapi nafas dalam dan buntu. Penelitian ini menawarkan wawasan tentang pentingnya
genggam jari selama tiga hari. Hasil penelitian intervensi ini dalam meningkatkan kenyamanan pasien dan
ditemukan masalah nyeri akut pada kedua klien, mengurangi intensitas nyeri. Penelitian ini juga menekankan
dan setelah dilakukan asuhan keperawatan, hasil pentingnya mengintegrasikan pendekatan non-farmakologis ke
dalam asuhan keperawatan untuk meningkatkan hasil dan
evaluasi keperawatan pada kedua klien
kepuasan pasien secara keseluruhan
menunjukkan bahwa semua masalah teratasi
sebagian pada hari ketiga.
DAFTAR PUSTAKA

• Calisanie, Nyayu Nina Putri, and Anisa Nur Ratnasari. 2021. “The Effectiveness of the Finger Grip Relaxation
Technique to Reduce Pain Intensity in PostAppendectomy Patients: A Literature Review.” KnE Life Sciences
2021: 753–57. https://doi.org/10.18502/kls.v6i1.8 751.
• Hayat, Abdul, Ernawati Ernawati, and Maelina Ariyanti. 2020. “Pengaruh Tehnik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Appendictomydi Ruang Irna Iii Rsud P3 Gerung Lombok
Barat.” Malahayati Nursing Journal 2 (1): 188–200.
• Sulung, Neila, and Sarah Dian Rani. 2017. “Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Appendiktomi.” Jurnal Endurance 2 (3): 397. https://doi.org/10.22216/jen.v2i3.2 404.
• Utami, Sri. 2014. “Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Asuhan
Keperawatan Ny. S Dengan Post Operasi Apendiktomi Di Ruang Kanthil Rsud Karanganyar.” Journal of
Nursing and Health 3 (2): 23–42.
• Wati, Fitria, and Ernawati Ernawati. 2020. “Penurunan Skala Nyeri Pasien Post-Op Appendictomy Mengunakan
Teknik Relaksasi Genggam Jari.” Ners Muda 1 (3): 200. https://doi.org/10.26714/nm.v1i3.6 232.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai