Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM PADA TN. S


DI RUANG AMARILIS 1 RSUD TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH:

Nadya Andriani Putri


P27220019289

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020

1
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN : TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Hari : Senin
Tanggal : 13 Januari 2020
Jam : 14.00 WIB

A. Kasus
Tn.S datang dari IGD tanggal 11 januari 2020 mengeluh bak tidak lampias dan
urine berwarnah merah. Pada tanggal 13 januari 2020 dilakukan pengkajian
pasien merasa nyeri diperut bagian bawah, pasien tampak terpasang DC dan
menjalani bledder training. P: nyeri saat bak, Q: seperti tertusuk-tusuk, R:
bagian perut bawah (kandung kemih), S: sekalah 3, T: hilang timbul.
B. Diagnosa Medik : Hematuria
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d obtruksi saluran kemih

D. Data yang mendukun.g diagnosa keperawatan


1. Data Subyektif : Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah (kandung
kemih)
2. Data Obyektif : Pasien tampak lemah, wajah merintih, ada nyeri tekan pada
perut bawah.
E. Dasar Pemikiran
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak
dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, dan emosional (Alimul, 2006).
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara
melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan. Tujuan Smeltzer &
Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah
untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress

2
baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi
terletak pada fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari
sistem syaraf perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan
internal individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti
bradikinin, prostaglandin dan substansi, akan merangsang syaraf simpatis
sehingga menyebabkan vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus
otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya
menekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan meningkatkan
kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri
dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Prinsip tindakan : bersih
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Menbaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Meyiapkan alat
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga perivacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
c. Tahap kerja
1) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang
kurang jelas
2) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3) Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga
paru berisi udara

3
4) Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada
waktu bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian.
5) Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal
beberapa saat ( 1-2 menit )
6) Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian
menghembuskan secara perlahan dan merasakan saat ini udara
mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru kemudian udara
dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
7) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan
tangan, udara yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-
ujung jari tangan dan kai dan rasakan kehangatanya
8) Instruksikan pasien untuk mengulangi bila nyeri terasa kembali
9) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk
melakukan secara mandiri
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Cuci tangan
e. Dokumentasi
1) Catat waktu pelaksanaan tindakan
2) Catat respons pasien
3) Paraf dan nama perawat jaga
G. Analisa tindakan
Klien dengan masalah obtruksi saluran kemih mempunyai keluhan utama
nyeri. Klien dengan nyeri perlu mendapatkan latihan manajemen nyeri
dengan menggunakan teknik nafas dalam. Pemberian teknik nafas dalam
dapat membantu klien dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman
dan nyaman.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Bahaya

4
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan napas
dalam tidak akan efektif sehingga rasa nyeri akan semakin meningkat.
2. Pencegahan
Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling
percaya dan lakukan tindakan sesuai dengan prosedur.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Monitor KU dan TTV
2. Kaji skala nyeri dan tingkat kecemasan
3. Catat intensitas nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan nyeri perut berkurang dan terasa sedikit lebih nyaman
O : Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan baik dan
benar
Klien nampak nyaman dan rileks
A : Masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dipertahankan
K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yanng benar.

Pembimbing Mahasiswa

(………………………….…..) ( Nadya Andriani Putri )

5
6

Anda mungkin juga menyukai