Anda di halaman 1dari 6

EVIDENCE BASED NURSING:

RELAKSASI NAFAS DALAM PADA Tn. N DENGAN GANGGUAN


NYERI DENGAN DIAGNOSA SIROSIS HEPATIS

Hari : Rabu
Tanggal : 26-10-2021
Jam : 17.00 WIB

A. Kasus
Nyeri akut
B. Diagnosa Medik
Sirosis Hepatis
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan agen pencidera fisiologis.

D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


P : agen pencidera fisiologis (sirosis hepatis)
Q : seperti tertusuk tusuk
R : dibagian abdomen
S : skala nyeri 6
T : Terus menerus

E. Dasar Pemikiran
Sirosis hepatis merupakan penyakit hati kronik dengan distensi struktur hepar
dan hilangnya fungsi hepar yang menyebabkan fibrosis hepar, dimana jaringan
hati dengan kondisi normal digantikan jaringan parut sehingga mempengaruhi
regenerasi sel-sel dan struktur normal hati.

1
F. Prinsip Tindakan Keperawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Teknik Mengatasi Nyeri Atau Relaksasi Nafas Dalam.

1. Pengertian : Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada


pasien yang mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat
mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah
menghebatnya stimulasi nyeri.

2. Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi :


a. Posisikan pasien dengan tepat.
b. Pikiran beristirahat.
c. Lingkungan yang tenang.

3. Tujuan : Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri.

4. Indikasi : Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri kronis.

5. Prosedur pelaksanaan :
a. Tahap prainteraksi
1) Menbaca status pasien.
2) Mencuci tangan.
3) Meyiapkan alat.
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik.
2) Validasi kondisi pasien.
3) Menjaga perivacy pasien.
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga.

2
c. Tahap kerja
1) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik.

2) Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru


berisi udara.

3) Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara


membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa
nikmatnya rasanya.

4) Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat


(1-2 menit).

5) Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan


secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan,
kaki, menuju keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir
keseluruh tubuh.

6) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan,


udara yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari
tangan dan kai dan rasakan kehangatanya.

7) Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras


nyeri kembali lagi.

8) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan


secara mandiri.

3
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan.

2) Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya.

3) Akhiri kegiatan dengan baik.

4) Cuci tangan

e. Dokumentasi

1) Catat waktu pelaksanaan tindakan.

2) Catat respons pasien.

3) Paraf dan nama perawat jaga

G. Analisa Tindakan
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada
fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf
perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada
saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan
substansi, akan merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan
vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan
berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh darah,
mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang
menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan
dipersepsikan sebagai nyeri.

H. Bahaya Dilakukan Tindakan


Tindakan keperawatan teknik relaksasi tarik nafas dalam tidak ada bahaya
akibat tindakan ini karena merupakan teknik relaksasi non farmakologi tanpa
ada efek samping dari tindakan yang dilakukan.

4
Bahaya : Klien tidak mampu berkonsentrasi saat melakukan teknik relaksasi

tarik nafas dalam.


Pencegahannya : Bantu klien agar dapat memfokuskan pikirannya.

I. Tindakan lain yang Dilakukan untuk Menurunkan Nyeri


1. Distraksi lingkungan yaitu mengalihkan perhatian klien dari nyeri.
a. Bernafas lambat.
b. menyanyi berirama.
c. Mendegarkan musik.
d. Quide imagery.
e. Masase.
2. hipnotis yaitu suatu teknik yang menghasilkan suatu keadaan tidak sadar
diri yang dicapai melalui gagasan-gagasan yang disampaikan oleh
pehipnotis.
3. kolaborasi analgetik yaitu obat analgetik mengurangi persepsi seseorang
tentang rasa nyeri terutama lewat daya kerjanya atas sistem saraf sentral
dan mengubah respons seseorang terhadap rasa sakit.

J. Hasil yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan

DS : Klien mengatakan nyeri terkontrol / berkurang.


DO : Klien tampak lebih tenang, lebih rileks, nyaman.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam nyeri akut teratasi dengan

kriteria hasil :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang / hilang.
2. Ekspresi wajah klien tenang.
3. Klien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi.
4. Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.
5. Tanda-tanda vital dalam batas normal.

5
K. Evaluasi Hasil
S (Subyektif) : klien mengatakan nyeri berkurang.
O (Obyektif) : pasien tampak lebih rileks.
A (Assesment) : masalah teratasi.
P (Planning) : rencana tindakan dipertahankan.

Jambi, Oktober 2021


Mahasiswa

Desy Selfiani
NIM.PO71202210049

Anda mungkin juga menyukai