Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN TEKHNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI PADA


Tn.’D’ DENGAN POST OP APPENDIKSITIS DI IBS RSUD LAHAT

Nama Mahasiswa : Asmara Dewi,S.Kep Ruang :


NPM : 2126050047 Tgl : 16 Desember 2021

1. IdentitasPasien
Nama : Tn. “D”
No. RM : 15.18.77
Usia : 20 Tahun
Alamat : Ds. M. Siban Lahat
Keluhan Utama : Tn. “D” Mengatakan nyeri pada Luka bekas operasi di abdomen,
rasanya seperti tersayat, skala nyeri 7 nyeri datang terus menerus

2. Diagnosa Medis
Appendiksitis Akut Perforasi

1) Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik (Tindakan Pembedahan)

2) Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh post operasi

3. Tindakan Yang diberikan


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( Tindakan Pembedahan)
▪ Dukungan Nyeri Akut : Edukasi Manajemen Nyeri :
a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri ( Lokasi : Abdomen , Nyeri sangat terasa, durasi Hilang Timbul)
b) Identifikasi skala nyeri : skala nyeri 7
c) Identifikasi respons nyeri non verbal : Tn.”D” merasa tidak nyaman
d) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri : tehnik
distraksi dan relaksasi
e) Fasilitasi istirahat dan tidur : ciptakan lingkungan yang nyaman selama
pasien dalam observasi
f) Kolaborasi pemberian analgetik : drip ketorolac 2 Amp dalam Rl gtt
xx /menit

2) Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh post operasi


a) Kaji kemampuan aktivitas pasien : Tn.”D” masih Bedrest Total
b) Bantu pasien dan motivasi untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan
: Edukasi Tn.S untuk mobilisasi pelan-pelan sesuai waktu yang diberikan
c) Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan aktivitas pasien : edukasi
keluarga untuk membantu Tn.”D” dalam melakukan aktivitas
sehubungan dengan kelemahan
d) Berikan posisi yang nyaman : edukasi Tn.”D” untuk posisi semi fowler
kalau sudah bisa mobilisasi.
e) Tingkatkan aktivitas secara bertahap

4. Prinsip Pemberian Tindakan


▪ Saling pecaya dan Pasien Kooperatif
▪ Persiapan perawat dan persiapan pasien
▪ Tindakan sesuai dengan prosedur /SOP
Tindakan : mengajarkan manajemen nyeri dengan tehnik relaksasi (Nafas Dalam)
Prosedur Tindakan :

1) Membina hubungan saling percaya


2) Menjelaskan maksud dan tujuan
3) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang
jelas
4) Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
5) Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga
paru berisiudara
6) Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya
rasanya
7) Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2
menit)
8) Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki,
menuju ke paru-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh
tubuh
9) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan,udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jaritangan dan kai dan
rasakan kehangatanya
10) Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa nyeri
kembali lagi
11) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri

Tindakan : Mengajarkan manajemen nyeri dengan teknik distraksi

Prosedur Tindakan:
a. Membina hubungan saling percaya
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya jika kurang jelas
d. Tanyakan keluhan pasien
e. Menjaga privacy pasien
f. Mengatur posisi pasien agar rileks tanap beban fisik
g. Menberikan penjelasan pada pasien beberapa cara distrasia.
▪ Bernafas pelan-pelan

▪ Massage sambil bernafas pelan-pelan

▪ Mendengarkan lagu sambil, menepuk-nepuk jari kaki

▪ Membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata

▪ Menonton TV

▪ Berbincang-bincang dengan orang lain

h. Menganjurkan pasien untuk melakukan salah satu teknik distraksi


tersebut

i. Menganjurkan pasien untuk mencoba teknik ttersebut bila


terasanyaman atau ketidaknyamanan

5. Analisa tindakan keperawatan tehnik distraksi dan relaksasi

Penelitian yang dilakukan oleh Luthfiana (2018) yang berjudul penerapan


teknik relaksasi nafas dalam pada pasien post operasi apendiktomi dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman di RSUD Sleman, terdapat
penurunan tingkat nyeri pada kedua pasien yang telah diberi intervensi relaksasi
nafas dalam, tetapi pada setiap pasien mengalami penurunan respon nyeri yang
berbeda.

Hasil penelitian yang dilakukan Rampengan (2014) yang berjudul Pengaruh


Teknik Relaksasi dan Teknik Distraksi terhadap Perubahan Intensitas Nyeri pada
Pasien Post Operasi Di Ruang Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
menunjukkan hasil bahwa teknik relaksasi dan teknik distraksi terbukti efektif
dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi di Irina A Atas RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado guna membantu klien dalam mengontrol rasa
nyeri dan memberi rasa aman dan nyaman.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh Arfa (2013) dengan judul Pengaruh
Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post
Operasi Apendisitis di Ruang Bedah rsud Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota
Gorontalo menyebutkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam berpengaruh
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendisitis dari nyeri
sedang menjadi nyeri ringan.
Saat dilakukan teknik relaksasi nafas dalam, pasien merelaksasikan otot-otot
skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke
daerah yang mengalami spasme dan iskemik. Kemudian juga mampu merangsang
tubuh untuk melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin, yang mana
opoiod ini berfungsi sebagai (analgesik alami) untuk memblokir resptor pada sel-sel
saraf sehingga mengganggu transmisi sinyal rasa sakit. Maka dapat menyebabkan
frekuensi nyeri pada pasien post operasi dapat berkurang. (Smeltzer & Bare, 2010).

6. Resiko/Bahaya yang mungkin terjadi

a) Bahaya

Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan napas dalam dan
distraksi tidak akan efektif dan klien akan merasa tambah kesakitan.

b) Pencegahan

Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling percaya, dan
lakukan tindakan sesuai dengan prosedur.

7. Hasil Tindakan
Data Subjek :
- P : Nyeri dikarenakan pembedahan
- Q : Nyeri seperti disayat
- R : Nyeri pada abdomen
- S : skala nyeri 6
- T : Nyeri terus menerus
Data Objektif : Ekspresi Wajah Tampak menahan sakit, meringis kesakitan
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
S :36.5C
RR : 20x/menit
DAFTAR PUSTAKA

Faridah V. (2015). Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Op Apendisitis dengan


Teknik Distraksi Nafas Ritmik. Jurnal Studi Keperawatan Vol.07, No.02,
Agustus 2015, 7(2).
Khorsand, A., Tadayonfar, M. A.-R., Badiee, S., Aghaee, M. A., Azizi, H., &
Baghani, S. (2015). Evaluation of the effect of reflexology on pain control and
analgesic consumption after appendectomy. Journal Of Alternative And
Complementary Medicine (New York, N.Y.), 21(12), 774- 16
780.https://doi.org/10.1089/acm.2014.0270.
Manuaba, Chandranita, dkk. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA. Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction Publishing.
Potter & Perry, A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses
dan Praktek, Alih Bahasa Yasmin Asih, S.Kep, Edisi,4,vol, 1 EGC. Price,
Sylvia A. Patofisiologi: Konsep Klinik Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Smeltzer & Bare. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rampengan, S. F., Rondonuwu, R., & Onibala, F. (2014). Pengaruh Teknik
Relaksasi dan Teknik Distraksi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri pada
Pasien Post Operasi di Ruang Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
Smeltzer S C, Bare B G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume
2, EGC: Jakarta.
Wasis & Sugeng Y.I. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Grahamedia

Anda mungkin juga menyukai