Disusun Oleh :
NIM : SN22114
Hari : Rabu
Tanggal : 9 November 2022
Jam : 10.27 WIB
A. Keluhan Utama
Nyeri pada kaki kiri
B. Diagnosa Medis
Close Fraktur Tibra Fibula
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS :
− Pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri karena luka post op
− P : Nyeri bila bergerak dan berubah posisi
Q : Nyeri seperti tertusuk
R : Nyeri di bagian kaki kiri
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
DO :
− Pasien tampak meringis kesakitan
− Pasien tampak mengeluh kesakitan
− TD : 110/60 mmHg, N : 113 x/menit, Suhu : 36,5℃, RR : 20 x/menit
E. Dasar Pemikiran
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi
fisik, fisiologis, dan emosional (Hendraman, 2010). Teknik relaksasi nafas dalam
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan. Dalam hal ini perawat mengajarkan
kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan
inspirasisecara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan
(Asmadi, 2012).
Tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi
alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi
batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas
nyeri dan menurunkan kecemasan (Tamsuri, 2017).
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada
fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang
mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu (Potter & Patricia A, 2015)
G. Analisis Tindakan
Teknik relaksasi nafas dalam adalah bernafas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan
dada mengembang penuh. Dalam teknik ini merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan, bagaimana perawat mengajarkan cara melakukan teknik relaksasi nafas
dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Lukman, 2013).
Selain itu manfaat yang didapat setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam
adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nyeri yang terjadi pada individu
tersebut, ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas, juga praktis dalam melakukan
teknik relaksasi nafas dalam tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya (Arfa, 2013).