Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

PEMBERIAN ROM PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGHIC

Dosen pembimbing :

Disusun Oleh:

Mevrica Yohand Santiko

SN221100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA


2022/ 2023
LAPORAN ANALISIS SINTESIS

TINDAKAN DUKUNGAN AMBULASI

PADA Ny.S DI IGD RSUD CARUBAN

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny.S
Umur : 57 Tahun
No.RM : 180xxxxx
Alamat : Kaligunting rt 17/01 Mejayan

B. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dengan keluhan lemas pada anggota badannya sebelah kiti
tangan dan kakinya

C. DIAGNOSA MEDIS
Stroke non hemoraghic

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

E. DATA YANG MENDUKUNG DIAGNOSA


DS :
1. Pasien mengatakan lemas ketika anggota badan sebelah kiri
digerakkan tangan maupun kakinya
2. Pasien mengatakan kaku pada anggota badan sebelah kirinya
tangan maupun kakinya

DO :
1. Tampak aktivitas kurang
2. Rentang gerak kurang
3. Pasien nampak grimace atau meringis
4. TD : 210/110 mmHg
5. N : 134x/menit
6. S : 36,9°C
7. RR : 20X/menit
8. Spo2 : 100%

F. DASAR PEMIKIRAN

Stroke merupakan gangguan fungsional yang terjadi secara


mendadak berupa tanda-tanda klinis baik lokal maupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan
kematian yang disebabkan gangguan peredaran darah ke otak,
antara lain peredaran darah sub arakhnoid, peredaran intra serebral
dan infark serebral (Muslihah S U, 2017).
Stroke adalah gangguan yang menyerang otak secara mendadak
dan berkembang cepat yang berlangsung lebih dari 24 jam ini
disebabkan oleh iskemik maupun hemoragik di otak sehingga
pada keadaan tersebut suplai oksigen keotak terganggu dan dapat
mempengaruhi kinerja saraf di otak, yang dapat menyebabkan
penurunan kesadaran. Penyakit stroke biasanya disertai dengan
adanya peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) yang ditandai
dengan nyeri kepala dan mengalami penurunan kesadaran
(Shoamanesh et al., 2021).
Stroke sebagai salah satu penyakit tidak menular yang kerap
terjadi sekarang. Serangan stroke dapat muncul secara mendadak,
cepat, dan progresif yang terjadi karena gangguan diperedaran
darah otak non traumatik. Gangguan pada syaraf yang terjadi
dapat menimbulkan beberapa gejala seperti : terjadinya
kelumpuhan pada anggota gerak dan wajah, bicara tidak jelas dan
tidak lancar, gangguan penglihatan, perubahan kesadaran, dan lain
sebagainya yang mempunyai tingkat morbiditas cukup tinggi
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecacatan pada
seseorang. Kondisi tersebut biasa menyebabkan pasien mengalami
ketergantungan diri terutama pada orang terdekat (keluarga).
Gangguan mobilitas fisik merupakan suatu keadaan keterbatasan
kemampuan pergerakan fisik karena secara mandiri yang dialami
seseorang (Stanley,2016).
Mobilisasi adalah kemapuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kesehatan, memperlambat
proses penyakit khususnya penyakit degeratatif dan untuk aktualisasi
(Mubarak, 2014)

G. PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN


Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.

H. ANALISIS TINDAKAN
I. BAHAYA YANG MUNGKIN MUNCUL
Kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM
1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat
mengganggu proses penyembuhan cedera. Gerakan yang terkontrol
dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama
fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap
penyembuhan dan pemulihan.Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak
atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri
dan peradangan.
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya
membahayakan (life threatening). PROM dilakukan secara hati-hati
pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki
untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan trombus. Pada
keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain,
AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam
pengawasan yang ketat

J. TINDAKAN KEPERAWATAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN


1. Tirah baring
2. Kolaborasi dengan rehabilitasi

K. HASIL YANG DIHARAPKAN SETELAH MELAKUKAN


TINDAKAN
S : Ny.S mengatakan masih belum mampu gerak secara maksimal, semua
kegiatan masih dibantu keluarga
O : Ny.S masih tampak lemas dan rentang gerak masih minimal
A : Masalah gangguan mobilisasi belum teratasi
P : lanjutan intervensi
- latihan ROM, saya juga melakukannya hanya menambahkan sesuai
dengan apa yang saya dapatkan.
L. EVALUASI
Dalam mempersiapkan alat-alat sampai melakukan tindakan ROM,
akan lebih baik jika sesuai dengan teori yang ada seperti cuci tangan,
memakai masker, memberikan buli – buli hangat di bagian tubuh yang aka
dilakukan tindakan ROM. Dalam hal ini saya sudah melakukan dengan
teori yang saya dapatkan selama pendidikan. Meskipun rumah sakit
memiliki SOP tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, EJ. 2014. BukuSakuPatofisiologi, 3 EdisiRevisi. Jakarta: EGC

Santosa, Budi. 2016. PanduanDiagnosaKeperawatan NANDA 2010-2012.


Jakarta: Prima Medika

Smeltzer, dkk. 2012. BukuAjarKeperawatanMedikalBedah Brunner


&SuddarthEdisi 8 Vol 2. alihbahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasminasih. Jakarta: EGC.

Alimul Aziz, 2017. Kebutuhan dasar manusia Edisi 2. Jakarta : Salemba


Medika

Asmadi, 2015 Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta :


Salemba Medika.

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing/CI

Anda mungkin juga menyukai