Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :
Mevrica Yohand Santiko
SN221100

PROGRAM STUDI KEPERAWATAM PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
ANALISIS PROSES INTERAKSI
(API)

Initial Klien : Tn.R


Umur : 42 tahun
Strategi Pelaksanaan : SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan
Status Interaksi Ke- : Ke-2 (Fase Kerja)
Lingkungan : Di halaman ruang RSJD Surakarta , duduk berhadapan, suasana tenang, beberapa klien lain sedang
menonton TV dan bersantai dihalaman.
Deskripsi Klien : Klien mengenakan seragam pasien dari RSJD Surakarta, rambut pendek dengan sandal jepit dikaki
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan
Tanggal/Jam : 10 Februari 2023 /13.00 WIB
Ruang : Zena

KOMUNIKASI TEKNIK KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


KOMUNIKASI
BERPUSAT
TERAPEUTIK BERPUSAT PADA
VERBAL NON VERBAL PADA
PERAWAT KLIEN
PERAWAT
JIWA

P : selamat pagi Pak, Giving broad P : tersenyum dan Mengharapkan Klien menyadari Dengan mengucapkan salam
boleh kita opening menatap klien klien mau kehadiran perawat diharapkan klien mau berinteraksi
mengobrol sebentar menjawab dengan perawat
K : menoleh dan
salam dari
tersenyum ke arah
perawat
perawat

Klien mau menjawab salam dari


Klien mengawali
K : klien perawat, menunjukan klien mau
percakapan dengan
menjawab salam Perawat berinteraksi dengan perawat
membalas salam dari
K : Pagi mas, boleh menghargai
P : menatap klien perawat
klien
dengan tersenyum

P : hari ini Encourage P : menatap klien, Mengharap Klien berusaha Menstimulasi klien terhadap
bagaimana perasaan description of tersenyum dan klien mau menjawab pertanyaan ingatan dan perhatiannya pada
memegang menjawab mengenai perasaannya
Pak R? perception pundak klien pertanyaan pada perawat perawat
perawat
K : klien menatap
perawat dan
tersenyum

Klien menanggapi
K : klien
Perawat pertanyaan dengan
Klien mau menjawab pertanyaan
menjawab
menghargai menjawabnya
perawat
K : Alhamdulillah pertanyaan
klien
baik mas seperti perawat
biasanya mas
P : menatap klien
dan tersenyum

P : Pak kenapa bisa Giving broad P : menatap klien Mengharap Klien menjawab Klien mau diajak bercakap-cakap
dibawa ke sini ? opening dan tersenyum klien mau pertanyaan perawat dengan perawat
menjawab sebagai tanda mau
K : menatap
pertanyaan diajak berinteraksi
perawat dan
perawat
mendengarkannya
K : klien Klien bersedia
menjawab menjawab pertanyaan
K : karena marah- Klien mau berinteraksi dengan
pertanyaan perawat
marah marah perawat
Asertive, diam perawat Perawat
mengamuk mas
mendengarkan
P : menatap klien
klien
dengan tersenyum

P : kenapa bisa Giving broad P : menatap klien Mengharap Klien mau menjawab Klien mau bercerita tentang
marah-marah Pak? opening dan tersenyum klien mau pertanyaan perawat alasan masuk ke rumah sakit
Alasannya apa ? bercerita
K : klien menatap
ke arah perawat

Klien terstimulasi untuk bercerita


K : klien pada perawat
menjawab
K : saya marah
Klien bersedia
pertanyaan
karena Keluarga
bercerita alasan masuk
Asertive, diam perawat
saya dan kerabat
saya ikut campur
urusan pribadi saya P : mendengarkan Perawat ke rumah sakit
mas klien sambil mendengarkan
menatap klien klien

P : lalu apa saja Giving broad P : menatap klien Mengaharap Klien mau Klien terstimulasi untuk bercerita
tanda gejala apabila opening klien mau menyebutkan tanda lagi
K : klien menatap
mas sedang marah ? menyebutkan dan gejala ketika
muka klien
tanda dan sedang marah
dengan raut muka
gejala ketika
agak kesal
sedang marah

K : yaa rasanya
emosi mas, pengin K : klien menatap
Perawat Klien terstimulasi untuk bercerita
banting barang perawat dengan
mendengarkan Klien menceritakan
barang, marah marah muka mulai kesal lagi ke perawat
klien tanda gejala ketika
dan saya bertengkar
Asertive, diam P : menatap klien sedang marah
dengan keluarga
dan mengganukan
saya
kepala
P : Pak tahu tidak, Offering self P : menatap klien Mengharap Klien bersedia Klien mau menerima tawaran
kalau marah-marah sambil merangkul klien menerima tawaran perawat
itu tidak ada pundak klien menerima dari perawat
gunanya, marah itu tawaran
K : menatap ke
sifat setan. Nah Pak, perawat
arah perawat
sekarang saya akan
dengan raut muka
ajarkan cara
sedih
mengontrol emosi
Pak ya yaitu dengan
cara fisik

Klien menerima
K : klien menatap Perawat dapat melatih mengontrol
Asertive, diam Perawat
tawaran dari perawat
K : iya mas boleh, perawat dan rasa marah
menunggu
saya juga ingin menyetujui
jawaban dari
supaya tidak mudah tawaran perawat
klien
marah dan
P : menatap ke
mengamuk
klien dan
merangkul dan
mengelus pundak
klien

P : nah cara Menawarkan P : menatap klien Mengharapkan Klien mau belajar cara Klien paham tentang cara
mengontrol rasa informasi sambil klien dapat mengontrol emosi mengontrol emosi
marah atau emosi menjelaskan cara mengamati dan
yang pertama yaitu mengontrol emosi mau belajar
dengan cara fisik. cara
K : menatap klien
Fisik 1 dengan mengontrol
dan mencoba
relaksasi nafas emosi
memahami
dalam. Caranya
informasi dari
bapak tarik nafas
perawat
lewat hidung, tahan
5 hitungan kemudian
hembuskan lewat
mulut dan lakukan
sampai rasa emosi
reda
K : iya mas Asertive K : menatap ke Perawat Klien merespon Klien dapat merespon perawat
perawat menghargai perawat
klien
P : menatap ke
klien

P : coba sekarang Offering general P : menatap ke Mengharap Klien dapat Klien dapat memperagakan cara
pak peragakan lead klien klien dapat memperagakan cara mengontrol emosi
relaksasi nafas memperagakan mengontrol emosi
K : menatap ke
dalam cara
perawat
mengontrol
emosi

P : iya pak bagus Giving recognition P : menatap klien, Mengharap Klien merasa senang Klien merasa senang dan mau
sekali tersenyum sambil klien senang mempraktekan cara mengontrol
mengacungkan 2 setelah diberi emosi
jempol ke arah pujian
klien

K : tersenyum dan
tampak senang
P : sekarang Menawarkan P : menatap klien Mengharapkan Klien mau belajar cara Klien paham tentang cara
mengontrol emosi informasi sambil klien dapat mengontrol emosi mengontrol emosi
dengan cara fisik menjelaskan cara mengamati dan
yang kedua yaitu mengontrol emosi mau belajar
pukul bantal atau cara
K : menatap klien
kasur. Jadi nanti mengontrol
dan mencoba
ketika pak ada tanda emosi
memahami
gejala marah bapak
informasi dari
langsung saja ke
perawat
kamar lalu
lampiaskan rasa
emosi dengan
memukul bantal atau
kasur sambil
mengatakan hal yang
bisa membuat hati
bapak merasa lega.
Seperti ini saya
contohkan sambil
memukul bantal atau
kasur kita sambil
bilang “aku benci,
aku marah sama
kamu..” seperti itu,
dengan begitu bapak
bisa melampiaskan
emosi pak tanpa
menyakiti diri bapak
dan orang lain

K : oh iya mas

P : coba sekarang Offering general P : menatap ke Mengharap Klien dapat Klien dapat memperagakan cara
pak peragakan cara lead klien klien dapat memperagakan cara mengontrol emosi
memukul bantal atau memperagakan mengontrol emosi
K : menatap ke
kasur ketika sedang cara
perawat
marah.. mengontrol
emosi

P : iya pak bagus Giving recognition P : menatap klien, Mengharap Klien merasa senang Klien merasa senang dan mau
sekali tersenyum sambil klien senang mempraktekan cara mengontrol
mengacungkan 2 setelah diberi emosi
jempol ke arah pujian
klien

K : tersenyum dan
tampak senang

Anda mungkin juga menyukai