Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS DARING

MANAJEMEN KEPERAWATAN
KELOMPOK 17

DISUSUN OLEH :
1. AULIA HANIFFIAH (S17062)
2. AYUNI RISNAWATI (S17063)
3. DEWI INDAH SARI (S17064)
4. ALSA KAVINA FITRIA (S17111)
5. ANNISA NURANI DEWI (S17112)
6. ARFIANTI HERMININGSIH (S17113)
7. UMU ZULAIHAH AL FITROH (S17156)
8. VIOLHETA AJENG N (S17157)
9. FIBRTO HAFIDULLOH (S17178)
10. HENI SULISTYOWATI (S17179)

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2016) adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2016), merupakan kegiatan
pengelolaan dan pengambilan keputusan, dan mengurangi ketidakpastian diperlukan
data, informasi, dan proses pengendalian dalam keperawatan. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode perlakuan
asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling
menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri
dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas
tenaga darin seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih
rumit dibandingkan proses keperawatan.
Manajemen keperawatan di Indonesia dimasa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan dimasa depan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2014).
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
nyata, yaitu di Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep
dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan
perubahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana
strategi melalui pendekatan: pengumpulan data, analisa SWOT, dan menyusun
langkah-langkah perencanaan; pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam
pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), dan melakukan
pengawasan dan penegendalian (Nursalam, 2014). Kesuksesan sebuah proses
manajemen tergantung pada jenis dan kualitas tanggapan yang berkembang pada para
pekerja dimana upaya-upaya manajemen diterapkan (Nursalam, 2014).
Pengembangan model praktek keperawatan professional merupakan hal yang
sangat penting yang memberikan konstribusi terhadap profesi keperawatan dalam
meningkatkan mutu pelayanan / asuhan keperawatan. Melalui pengembangan model
praktek keperawatan profesional masyarakat dapat melihat secara nyata pemberian
pelayanan secara professional.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya pasien dan
keluarganya. Tujuan utama pelayanan rumah sakit adalah memberikan pelayanan
yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarganya. Pasien
dan keluarganya merupakan subyek yang penting dalam pelayanan rumah sakit
(Sugiharto, 2013).
Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang memadai antara
lain sumber daya manusia, standar pelayanan / standar praktek keperawatan dan
fasilitas. Sumber- sumber yang tersedia dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya
guna sehingga tercapai kualitas yang tinggi dengan biaya seminimal mungkin. Salah
satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan adanya
faktor kelolaan yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan
keefektifan pemberian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan (Sugiharto, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Keperawatan Manajemen Keperawatan,
mahasiswa mampu melakukan dasarpengelolaan unit pelayanan keperawatan
sesuai dengan konsep dan langkah manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Praktik Profesi Ners Manajemen Keperawatan di Ruang
Mawar mahasiswa mampu :
a. Mengetahui profil anggrek
b. Mengidentifikasi masalah manajemen keperawatan meliputi input (man,
money, methods, materials, machine), Proses (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling), dan Output (Pasien safety, perawatan diri, kepuasan
pasien, kecemasan pasien, kenyamanan)
c. Mampu menganalisa masalah yang muncul menggunakan analisis SWOT dan
fish bone
d. Mampu menentukan prioritas masalah dengan memperhatikan aspek
magnitude, severity, manageable, nursing concern, affordability.
e. Mampu merencanakan penyelesaian masalah dengan pemobobotan CARL
BAB II
PENGKAJIAN

A. PROFIL RUANGAN
Ruang Anggrek di Rumah Sakit Kusuma Husada Surakarta Ruang Anggrek merupakan
salah satu ruang rawat inap di RS yang merupakan bangsal penyakit dalam baik laki
laki maupun perempuan. Ruang ini terdiri dari 13 Tempat tidur.

B. INPUT
1. Man
a. Ketenagaan
Struktur organisasi
Ruangan anggrek Rumah Sakit Kusuma Husada Surakarta dipimpin oleh Kepala
ruang dibantu oleh wakil kepala ruang, 8 perawat pelaksana, 1 orang tenaga
administrasi, 2 orang cleaning service, adapun struktur organisasi
Kepala ruang

Wakaru Administrasi

Katim 1 Katim 2

PP PP2 PP3
PP4 PP5 PP6

CS CS

b. Jumlah Tenaga Diruangan


Keperawatan

N KLALIFIKASI Jumlah MASSA JENIS


O KERJA
1 S-1 Keperawatan 8 5-10 tahun PNS
= 6 orang
1˃ tahun Honorer
= 2 orang
2 D-3 Keperawatan 2 ˂ 5 tahun = 1 PNS
orang
1˃ tahun = 1 Honorer
orang

Non Keperawatan

N KRIFIKASI JUMLAH JENIS


O
1 Tenaga Atministrasi 1 orang PNS
2 Clining Servis 2 orang Honorer

c. Kebutuhan Tenaga
Metode Depkes
Tenaga keperawatan
No Jenis/kategori Rata rata Rata rata jam Rata rata jam
pasien/hari perawatan/pasien/ perawatan/hari
hari
1 Askep 2 2 4
minimal
2 Askep 4 3,08 12,32
sedang
3 Askep agak 4 4,15 16,6
berat
4 Askep 2 6,16 12, 32
maksimal
Jumlah 12 45, 24

Jumlah jam perawatan


= 45, 24 = 6,46 perawat
Jumlah kerja efektif per shift 7
 Faktor koreksi loss day
Jml hari minggu dalam 1 thn + cuti + hari besar + jml perawat tersedia
Jml hari kerja efektif
= 50 + 12 + 16 = 80 hari x 6,46 =1,8 orang
285
 Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas non keperawatan
25% x (jml tenaga keperawatan + loss day)
25% x (6,46 + 1,8) = 8,26 = 8 orang
 Jml tenaga yang dibutuhkan diunit tersebut :
Tenaga perawat + faktor koreksi + tenaga dengan tugasnon keperawatan
= 6,46 + 1,8 + 8,26
= 16,52
= 16 orang
Jadi menurut DEPKES jumlah tenaga keperawatan yang diruang anggrek yaitu
sebanyak 16 perawat
Analisis
Hasil perhitungan tenaga keperawatan diruang anggrek menurut DEPKES yaitu
sebanyak 16 orang. Diruang anggrek jumlah tenaga keperawatan sejumlah 10 perawat,
sehingga jumlah ketenagaan keperawatan diruang anggrek masih kurang 6 orang.

2. Materials
a. Denah ruangan
(Terlampir).
b. Komposisi ruangan
1. Ruang perawat Anggrek / Nurse Station
a. 1 kamar mandi perawat
2. Ruang dokter
3. Kamar pasien
4. Gudang
5. Almari linen
6. Almari obat
7. Sampah Infeksius
8. Safety box
9. Kamar mandi
10. Tempat sampah dan handsrubs.
c. Inventaris ruangan
No Alat – alat Jumlah
1 Suction 1
2 Syrimp pump 5
3 Ambubag dewasa 1
4 Timbangan 1
5 Kulkas obat 1
6 Kulkas 1
7 Lemari alat 1
8 Lemari obat 1
9 Troly emergency 1
10 Troly tindakan 7
11 Televisi 1
12 Loker obat 1
13 Termo GDS 1
14 Flow meter 5
15 Kasur decubitus 5
16 Stetoskop 4
17 Laringescope dewasa 1
18 Tempat tidur pasien 13
19 Kursi roda 4
20 EKG 1
21 Lampu tindakan 1
22 Set medikasi steril 6
23 Torniquet 6
24 Tabung oksigen 4
25 Gunting 2
26 Lemari linen 1
27 Wastafel 1
28 Jam dinding 10
29 Tempat sampah medis 6
30 Tempat sampah non medis 3
31 Trolly linen kotor 1
32 Baskom 2
33 Selang infus Sesuai kebutuhan
34 Spuit Sesuai kebutuhan
35 Aboquet Sesuai kebutuhan
36 Tabung EDTA Sesuai kebutuhan
37 Tabung sitras Sesuai kebutuhan

d. Sterilisasi alat
Semua alat medis diruang Anggrek diambil di ruang CSSD di Rumah sakit
sendiri. RS Kusuma Husada mempunyai ruangan CSSD untuk mengambil alat-
alat medis yang sudah di sterilkan dan mengembalikan alat-alat medis steril yang
sudah terpakai. Proses pengambilan setiap ruangan yaitu pihak PUK ruangan
yang mengambil dan mengembalikan alat-alat medis di CSSD.
e. Fasilitas kamar pasien
Fasilitas di setiap kamar masih terbatas. terdapat 13 bed dimana 11 bed
menggunakan bed lama yaitu kayu, 2 menggunakan paramount bed, 13 kursi
penunggu pasien, dan 13 lemari untuk perlengkapan kebutuhan pasien.
f. Fasilitas staf
1. Kantor kepala ruang
2. Nurse station
3. Kamar mandi
4. Wastafel/tempat cuci tangan

3. Methods
a. Pelaksanaan timbang terima
Karu mengatakan bahwa untuk kegiatan pre conference dan post conference
sudah dilakukan namun secara bersama sama dengan kedua tim mengingat
jumlah perawat hanya sedikit. Konflik yang sering terjadi di ruangan adalah miss
communication antar tenaga perawat karena ruang Anggrek terhitung ruangan
yang selalu penuh TTnya, sehingga kadang muncul perbedaan pendapat antar
rekan. Supervisi keperawatan belum pernah dilakukan di ruangan tersebut hanya
menginduk pada kontrol perawat oleh bidang keperawatan.
b. Metode penugasan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah suatu kerangka kerja
yang mendefinisikan 4 unsur yaitu : standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan sistem MPKP (Nursalam, 2011).
Tujuan MAKP adalah:
1) Menjaga konsistensi askep
2) Mengurangi konflik tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan askep
oleh tim keperawatan
3) Menciptakan kemandirian dalam memberikan askep
4) Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
5) Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan askep bagi setiap
anggota tim keperawatan
Bentuk MAKP adalah:
1. Metode fungsional
2. Metode tim
3. Metode keperawatan primer
4. Metode kasus
5. Metode moduler
6. Managemen kasus
7. Partnership model
8. Patient care centre ( pelayanan berfokus pada pasien)
Berdasarkan hasil observasi secara langsung selama 1 minggu 13 – 18 juli
2020, didapatkan hasil data bahwa ruang Anggrek menggunakan metode tim,
untuk kamar blok kanan dan kiri.

c. Alur penerimaan pasien


Penerimaan Proses verifikasi
Pasien Baru & Pembayaran

Orientasi dan Keluar RS


Edukasi Pulang, APS,
Meninggal

Anamnesa dan
Pemeriksaan
Fisik

Perawatan &
Pengobatan

Gambar
Alur Penerimaan Pasien Baru Ruang Anggrek
Penerimaan pasien baru yaitu suatu proses secara keseluruhan yang mendukung
alur keluar-masuk pasien diseluruh ruang perawatan inap, meliputi: pendaftaran,
skrining/penilaian, transfer, asuhan pasien, dan pemulangan pasien untuk
meminimalkan keterlambatan dalam pemberian asuhan pasien. Berdasarkan
wawancara dengan perawat bahwa alur penerimaan pasien diruang Anggrek
sudah dilakukan berdasarkan standar prosedur operasional, proses pengelolaan
pasien keluar masuk rawat inap. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat
bahwa penerimaan dan pengeluaran harus dengan seijin dokter penanggung
jawab pasien.
d. Pendokumentasian asuhan keperawatan
Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Anggrek dinilai sudah sesuai
standar, karena sudah sesuai SOAP.

Tabel Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ruang Anggrek


Aspek yang
Keterangan
Dinilai
Pengkajian yang dilakukan sudah
Pengkajian
lengkap
Diagnosa keperawatan ada yang sudah
Diagnosa
di isi semua, penulisannya sudah sesuai
Keperawatan
dengan SDKI
Penulisan Rencana keperawatan sudah
Intervensi sesuai dengan penulisan ONEC
Keperawatan (observasi, nursing, education, dan
colaboration) dalam SIKI
Implementasi keperawatan sudah sesuai
dengan rencana keperawatan yang
Implementasi sudah dibuat dan sudah mencantumkan
jam atau tanggal penulisan asuhan
keperawatan
Evaluasi keperawatan sudah sesuai
Evaluasi
dengan penulisan SOAP
Kesimpulan dari dokumentasi
keperawatan adalah dokumentasi
Dokumentasi
keperawatanada beberapa yang belum
Keperawatan
diberi barcode sebagai identitas.

e. Discharge planning
Perawat menuliskan rencana kepulangan pasien pada form formulir pasien
pulang yang berisi data pasien, nama, alamat, pemeriksaan vital sign diagnose
medis, keluhan, diet, aktifitas saat ini, diet, aktifitas obat, dan jadwal kontrol
yang diisi ketika pasien akan pulang.
f. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala
ruang, dan perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan.
Hasil observasi dan wawancara pada tanggal 13juli 2020, Untuk ronde
keperawatan sudah pernah disosialisasikan di ruangan tersebut namun selama ini
pelaksanaannya belum pernah dilakukan.
g. Komunikasi efektif dan terapeutik
Pelaksanaan komunikasi terapeutik dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
ketrampilan dan mutu pelayanan yang dapat memberikan kepuasan terhadap
pasien dan keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh perawat kepada pasien
komunikasi efektif dan terapeutik berjalan baik contoh saat akan melakukan
tindakan ke pasien, perawat menjelaskan tujuan dan prosedur. Untuk komunikasi
efektif dilakukan antar perawat ke dokter, dokter ke perawat dan tenaga medis
kesehatan yang lain.
Empat fase dari proses hubungan terapeutik:
1. Fase Pre Interaksi
a) Mengumpulkan data tentang klien
b) Menyiapkan alat
c) Mencuci tangan
2. Fase Introductory / Orientasi
a) Memberikan salam dan tersenyum pada klien
b) Melakukan validasi
c) Memperkenalkan nama perawat
d) Menayakan nama panggilan kesukaan klien
e) Menjelaskan tanggung jawab perawat & klien
f) Menjelaskan peran perawat & klien
g) Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
h) Menjelaskan tujuan
i) Menjelaskan waktu
j) Menjelaskan Kerahasiaan
3. Fase Kerja
a) Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
b) Menanyakan keluhan utama
c) Memulai kegiatan dengan cara yang baik
d) Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana
4. Fase Terminasi
a) Menyimpulkan hasil wawancara: evaluasi proses dan hasil
b) Memberikan reinforcement positif
c) Mengahiri wawancara dengan cara yang baik
h. Cara memperkenalkan ruangan kepada pelanggan
Suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam
penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan (Sitorus, 2016). Hasil wawancara
dengan perawat ruang mengatakan bahwa edukasi mengenai penyakit telah
dilakukan, namun kurang maksimal. Berdasarkan hasil observasi pasien belum
diberikan edukasi tentang cara cuci tangan serta diajarkan cuci tangan,
pemakaian gelang identitas dan macam-macam gelang pasien, penggunaan
restrain tempat tidur, pengetahuan penyakit pasien, sarana prasarana di ruang
rawat inap Anggrek seperti kamar mandi pasien, tempat pembuangan sampah
baik medis dan non medis, serta ruang perawat.
i. Penjamin mutu
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP), pada minggu pertama awal
bulan selalu mengumpulkan laporan mutu dan selalu melaporkan setiap kali ada
kejadian baik itu KNC, KPC, KTC, KTD, maupun sentinel . Di ruang anggrek
belum pernah ada orang yang bertanggungjawab dalam bidang penjaminan mutu.
j. SOP
Dari hasil wawancara dan observasi SOP di ruang Anggrek sudah ada di nurse
station dalam sebuah map yang tersusun rapi sehinggan SPO tersebut bisa
diakses dengan mudah oleh perawat yang berjaga di ruang Anggrek.
Tabel Daftar Standart Operasional Prosedur (SOP)
Nomor Dokumen SOP
Membantu Buang Airkecil
RSX/YANKEP/MUTUPER/008
(BAK) Pasien Wanita
Membantu Buang Air Kecil
RSX/YANKEP/MUTUPER/009
(BAK) Pasien Pria
Membantu Pasien Buang Air
RSX/YANKEP/MUTUPER/010
Besar (BAB)
RSX/YANKEP/MUTUPER/011 Menyuapi Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/012 Memberi Makan Melalui
Nasogastric Tube (NGT)
RSX/YANKEP/MUTUPER/013 Memandikan Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/014 Melakukan Oral Hygiene
Menggantikan Linen Kotor
RSX/YANKEP/MUTUPER/015
dengan Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/016 Menncuci Rambut Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/017 Memotong Kuku
Menimbang Berat Badan Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/018
Dewasa
Mengukur Tinggi Badan Pasien
RSX/YANKEP/MUTUPER/019
Dewasa
Menimbang Berat Badan Bayi
RSX/YANKEP/MUTUPER/020
dan Anak
Mengukur Panjang atau Tinggi
RSX/YANKEP/MUTUPER/021
Badan Bayi dan Anak
Memasang Kateter Tidak
RSX/YANKEP/MUTUPER/022
Menetap Pasien Wanita
Memasang Kateter Tidak
RSX/YANKEP/MUTUPER/023
Menetap Pasien Pria
Memasang Kateter Menetap
RSX/YANKEP/MUTUPER/024
Pasien Wanita
Memasang Kateter Menetap
RSX/YANKEP/MUTUPER/025
Pasien Pria
RSX/YANKEP/MUTUPER/026 Memasang Kondom Kateter
Menyiapkan Sampel Urin untuk
RSX/YANKEP/MUTUPER/027
Pemeriksaan
Irigasi Kandung Kemih
RSX/YANKEP/MUTUPER/028
Continous
Memberikan Oksigen Nassal
RSX/YANKEP/MUTUPER/029
Kanul
RSX/YANKEP/MUTUPER/030 Menghisap Lendir (Suction)
RSX/YANKEP/MUTUPER/031 Memberikan Obat Inhalasi
RSX/YANKEP/MUTUPER/032 Melatih Napas Dalam
RSX/YANKEP/MUTUPER/033 Melatih Batuk Efektif
RSX/YANKEP/MUTUPER/034 Pasang Infus
RSX/YANKEP/MUTUPER/035 Perawatan Kolostomi
Memberikan Transfusi Darah /
RSX/YANKEP/MUTUPER/036
Monitoring
RSX/YANKEP/MUTUPER/037 Memberikan Huknah
RSX/YANKEP/MUTUPER/038 Memberikan Huknah Tinggi
Memberikan Huknah dengan
RSX/YANKEP/MUTUPER/039
Glyserin
RSX/YANKEP/MUTUPER/040 Mengatur Posisi Fowler
RSX/YANKEP/MUTUPER/041 Mengatur Posisi Trendelenburg
RSX/YANKEP/MUTUPER/042 Mengatur Posisi SIM
Megatur Posisi Dorsal
RSX/YANKEP/MUTUPER/043
Recumbent
RSX/YANKEP/MUTUPER/044 Memberikan Obat Oral
RSX/YANKEP/MUTUPER/045 Memberikan Injeksi Intra Cutan
RSX/YANKEP/MUTUPER/046 Memberikan Injeksi Subcutan
Memberikan Injeksi Intra
RSX/YANKEP/MUTUPER/047
Muskuler
RSX/YANKEP/MUTUPER/048 Memberikan Intravena
RSX/YANKEP/MUTUPER/049 Memberikan Obat Suppositoria
Memberikan Obat Melalui
RSX/YANKEP/MUTUPER/050
Vagina
Latihan ROM (Range of
RSX/YANKEP/MUTUPER/051
Motion) Ekstremitas Atas
Latihan ROM (Range of
RSX/YANKEP/MUTUPER/052
Motion) Ekstremitas Bawah
RSX/YANKEP/MUTUPER/053 Irigasi Lambung
RSX/YANKEP/MUTUPER/054 Alih Posisi
RSX/YANKEP/MUTUPER/055 Fisioterapi Dada
RSX/YANKEP/MUTUPER/056 Mengukur Suhu Badan
Menghitung Nadi dan
RSX/YANKEP/MUTUPER/057
Pernapasan
RSX/YANKEP/MUTUPER/058 Mengukur Tekanan Darah
RSX/YANKEP/MUTUPER/059 Pemasangan Ventilator
RSX/YANKEP/MUTUPER/060 Pemasangan NGT
Pemakaian Kasur Anti
RSX/YANKEP/MUTUPER/061
Dekubitus
RSX/YANKEP/MUTUPER/062 Pengambilan Darah Vena
Membimbing Relaksasi
RSX/YANKEP/MUTUPER/063
Progresif
Perawatan Luka Dengan Warna
RSX/YANKEP/MUTUPER/064
Dasar Merah
Perawatan Luka Dengan Warna
RSX/YANKEP/MUTUPER/065
Dasar Hidam dan Kuning
RSX/YANKEP/MUTUPER/066 Perawatan Luka Bakar
RSX/YANKEP/MUTUPER/067 Perawatan Luka Insisi Bedah
RSX/YANKEP/MUTUPER/068 Pengangkatan Jahitan Luka
Memberikan Obat Cara
RSX/YANKEP/MUTUPER/069
Besredca
RSX/YANKEP/MUTUPER/070 Pemasangan Buli – Buli Panas
RSX/YANKEP/MUTUPER/071 Memberik Kompres Hangat
RSX/YANKEP/MUTUPER/072 Surface Cooling
RSX/YANKEP/MUTUPER/073 Memberikan Kirbat Es
RSX/YANKEP/MUTUPER/074 Terapi Bermain
RSX/YANKEP/MUTUPER/075 Vulva Hygiene
RSX/YANKEP/MUTUPER/076 Breast Care (Post Natal)
RSX/YANKEP/MUTUPER/077 Pengambilan Darah Arteri
RSX/YANKEP/MUTUPER/078 Memberikan Obat Salep
RSX/YANKEP/MUTUPER/079 Memberikan Obat Tetes
RSX/YANKEP/MUTUPER/080 Perawatan Tali Pusat
Perekaman Elektrokardiografi
RSX/YANKEP/MUTUPER/081
(EKG)
Pelayanan Elektro
RSX/YANKEP/MUTUPER/082
Encephalography
RSX/YANKEP/MUTUPER/083 Pemasangan Bed Side Monitor
RSX/YANKEP/MUTUPER/084 Serag Terima Jaga Perawat
RSX/YANKEP/MUTUPER/085 Pemakaian Continues Suction
Pelayanan Spiritual Klien
RSX/YANKEP/MUTUPER/086
Sakratul Maut
RSX/YANKEP/MUTUPER/087 Merawat Jenazah
RSX/YANKEP/MUTUPER/088 Pemakaian Syringe Pump
RSX/YANKEP/MUTUPER/089 Pemakaian Infusion Pump
Menyiapkan Sample Sputum
RSX/YANKEP/MUTUPER/090
untuk Pemeriksaan
Memasang Oksigen dengan
RSX/YANKEP/MUTUPER/091
Masker
Perawatan Klien dengan
RSX/YANKEP/MUTUPER/092
Ventilator
RSX/YANKEP/MUTUPER/093 Memberikan Injeksi Insulin
RSX/YANKEP/MUTUPER/094 Pemasangan Neck Collar
RSX/YANKEP/MUTUPER/095 Pemasangan Bidai
RSX/YANKEP/MUTUPER/096 Penggantian Cairan Infus
RSX/YANKEP/MUTUPER/097 Resusitasi Cairan
Pemasangan Oropharingeal
RSX/YANKEP/MUTUPER/098
Tube
Menghitung Cairan yang
RSX/YANKEP/MUTUPER/099
Masuk dan Keluar
RSX/YANKEP/MUTUPER/100 Mengukur Urine Selama 24 Jam
RSX/YANKEP/MUTUPER/101 Mengukur JVP
RSX/YANKEP/MUTUPER/102 Post Conference
RSX/YANKEP/MUTUPER/103 Monitor Kesadaran Bayi
RSX/YANKEP/MUTUPER/104 Pre Konferen
RSX/YANKEP/MUTUPER/105 Assesmen Ulang Perawat
RSX/YANKEP/MUTUPER/106 Tujuh Benar Pemberian Obat
RSX/YANKEP/MUTUPER/107 Kolaborasi Tim Kesehatan Lain
RSX/YANKEP/MUTUPER/108 Monitor Cianosis
RSX/YANKEP/MUTUPER/108 Monitor Reaksi Transfusi
Bladder Training (Kateter
RSX/YANKEP/MUTUPER/109
Intermiten)
Bladder Training (Dower
RSX/YANKEP/MUTUPER/110
Kateter + Klem)
RSX/YANKEP/MUTUPER/111 Guided Imagery
RSX/YANKEP/MUTUPER/112 Mengukur GCS
RSX/YANKEP/MUTUPER/113 Monitor Kadar Gula Darah
Melakukan Observasi Tanda
RSX/YANKEP/MUTUPER/114
Syok
Melakukan Observasi Tanda
RSX/YANKEP/MUTUPER/115
Infeksi lokal
Melakukan Observasi Tanda –
RSX/YANKEP/MUTUPER/116
tanda Koma
Melakukan Observasi Tanda
RSX/YANKEP/MUTUPER/117
Sepsis
Melakukan Observasi Tanda –
RSX/YANKEP/MUTUPER/118
tanda Pasien Gagal Napas
Melakukan Evaluasi
RSX/YANKEP/MUTUPER/119
Pemasangan WSD
RSX/YANKEP/MUTUPER/120 Pendelegasian Tugas
RSX/YANKEP/MUTUPER/121 Pengukuran CVP
Pembuatan Jadwal Dinas
RSX/YANKEP/MUTUPER/122
Perawat

4. Money
a. Sumber pemasukan
Tidak ada sumber pemasukan untuk Ruang Anggrek karena kebutuhan dan
pengaturan keuangan oleh bidang keuangan rumah sakit. Ruangan hanya membuat
daftar permintaan sesuai kebutuhan ruangan kepala bagian perlengkapan atau bagian
keuangan rumah sakit. Ruang Anggrek memberikan pelaporan perincian inventaris
yang diperlukan untuk diajukan kebagian anggaran rumah sakit. Ruang Anggrek
berfokus pada pelayanan, sedangkan keuangan tidak ada kewenangan, semua alokasi
dana dan sumber pemasukan diperoleh dan diatur oleh bagian anggaran rumah sakit.
b. Pengeluaran
Ruang Anggrek tidak mengetahui jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh
ruangan karena system pemasukan dan pengeluaran yang ada diruangan bersifat
sentralisasi langsung ke rumah sakit
c. Sistem evaluasi anggaran
Ruang Anggrek tidak memiliki system evaluasi anggaran karena evaluasi anggaran
dilakukan oleh bagian keuangan rumah sakit dan dilaporkan kepada direktur utama
rumah sakit.
d. Kendala dalam anggaran
Tidak ada kendala yang berarti dalam pembiayaan selama sudah masuk dalam
perencanaan rumah sakit dan disetujui dalam anggaran.
5. Mutu
Raung anggrek memiliki tempat tidur yang berjumlah 13 dan kondisinya semuanya
baik

C. PROSES
1. Planning
a. Visi Ruangan
Ruang Anggrek belum memiliki visi atau misi dan tujuan sendiri.
b. Preconference
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan diruang Anggrek Karu
mengatakan bahwa untuk kegiatan pre conference dan post conference sudah
dilakukan namun secara bersama sama dengan kedua tim mengingat jumlah
perawta hanya sedikit.
c. Bimbingan mahasiswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang didapatkan bahwa bimbingan
mahasiswa dilakukan oleh perawat yang sudah berkompeten dengan satu CI dan
membagi setiap mahasiswa jaga pagi di setiap PP.
d. Jadwal shif
Penjadwalan shift dibuat perbulan dengan jumlah jam kerja 155 jam perbulan.
Pembagian jadwal dibagi menjadi non shift (jaga pagi) dan shift (jaga pagi, sore
dan malam). Tenaga non shift meliputi kepala ruang, tenaga administrasi dengan
jadwal Senin – Jumat, pukul 07.00 - 15.30 WIB, dan perawat primer dengan
jadwal Senin – Minggu pagi pukul 07.00 – 14.00 WIB, sore pukul 14.00 – 21.00
WIB, dan malam pukul 21.00 - 07.00 WIB. Tenaga shift adalah katim (kepala
tim) dan perawat pelaksana. Setiap pegawai diberikan ijin cuti maksimal 12 kali
dalam satu tahun. Setiap pegawai yang berhalangan untuk masuk, diperbolehkan
untuk tukar jadwal dengan rekan kerjanya dengan catatan yang ditukar jadwal
harus satu PP. Jika izin sakit harus ada surat dari dokter apabila tidak ada akan
dikenakan sanksi berupa potongan cuti.
e. Rapat
Rapat bulanan dilakukan sekali dalam dua sampai tiga bulan dengan melihat
situasi dan kondisi. Untuk membahas kinerja, evaluasi, kekurangan dan kelebihan
guna meningkatkan kemajuan ruang Anggrek Rumah Sakit Kusuma Husada ,
serta memberikan informasi penting lainnya. Untuk hal – hal yang bersifat
situasional, diinfomasikan dan didiskusikan melalui grup sosial media diikuti
oleh seluruh staf ruang anggrek, kepala instalasi dan case manager.

2. Organizing
a. Struktur Organisasi
(Terlampir).
b. Sistem organisasi dan Job Description
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang bahwa sistem
organisasi yang dipakai diruangan adalah sistem demokrasi, kemudian menurut
kepala ruang semua perawat bekerja sesuai tupoksi masing-masing.
c. Pergantian shift
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang bahwa sistem
pergantian staf idealnya dilakukan 2 tahun sekali atau sesuai permintaan (pegawai
yang bermasalah atau pegawai yang cuti melahirkan) sehingga perlu dilakukan
pergantian untuk mengisi kekosongan perawat tersebut.
d. Cara meminimalisisr Ketidakhadiran Pegawai
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang bahwa seluruh
pegawai hadir, jika ada pegawai yang ingin mengambil cuti maka 1 bulan
sebelumnya harus mengajukan surat pengajuan cuti. Jika ada pegawai yang
ingin tukar dinas maka harus mengisi surat permohonan tukar dinas. Jika ada
pegawai yang sakit harus menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter.
Setiap hari kepala ruang selalu melaporkan pegawai yang hadir setiap pagi.

3. Actuacting
a. Reward
Hasil wawancara dengan kepala ruang untuk pemberian penghargaan bagi
perawat belum optimal.
b. Punishment
Hasil wawancara dengan kepala ruang untuk pemberian punishment diberikan
kepada perawat yang melakukan pelanggaran. Punishment yang diberikan berupa
teguran dari pihak ruangan khususnya karu dengan cara dibicarakan secara baik-
baik atau penyampaian teguran secara asertif dan kedua secara tertulis.
c. Motivasi
Hasil wawancara dengan kepala ruang untuk pemberian motivasi oleh karu
kepada perawat diberikan saat melakukan metting morning secara bersama-sama,
serta karu juga melakukannya dengan cara mengajak perawat dan karyawan
untuk refreshing bersama pada saat tertentu.
d. Wewenang kepala ruang dalam mengambil keputusan
Hasil wawancara dengan kepala ruang untuk pengambilan keputusan dilakukan
dengan cara musyawarah dengan perawat lainnya untuk menemukan hasil
keputusan terbaik berdasarkan keputusan bersama.
e. Konflik dan cara mengatasi
Konflik yang sering terjadi di ruangan adalah miss communication antar tenaga
perawat karena ruang Anggrek terhitung ruangan yang selalu penuh TTnya,
sehingga kadang muncul perbedaan pendapat antar rekan.
4. Controlling
a. Kinerja perawat
Penilaian kinerja perawat di ruangan oleh kepala ruang dilakukan berdasarkan
laporan dari koordinator shift mengenai pelaksanaan tugas dan menilai
pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan.
b. Supervisi
Supervisi keperawatan belum pernah dilakukan di ruangan tersebut hanya
menginduk pada kontrol perawat oleh bidang keperawatan.

D. OUTPUT
1. Pasien safety
Berdasarkan data bidang keperawatan tentang indikator mutu di ruang ranap selama
1 bulan terakhir didapatkan data angka kejadian pasien jatuh sejumlah 0%, angka
terjadinya dekubitus sejumlah 3 %, angka kesalahan pemberian obat 0%, angka
kegagalan pemasangan infus sejumlah 0%, angka kesalahan pengambilan darah 0%,
dan angka cedera restrain sejumlah 0%.
2. Perawatan Diri
Hasil pengkajian untuk pemenuhan kebutuhan personal hygiene pasien dengan total
care, parsial care, dan minimal care dimandikan oleh keluarga sendiri kecuali pada
keluarga yang tidak mampu memandikan sendiri akan meminta bantuan kepada
perawat di ruang. Dalam aspek pemenuhan perawatan diri terdapat 90% pasien
perawatan diri baik, dan 10% perawatan diri kurang.
3. Kecemasan
Kategori kecemasan yang dialami pasien adalah kecemasan sedang yang disebabkan
oleh banyak sekali faktor diantaranya kurangnya pengetahuan pasien tentang kondisi
penyakit yang dialaminya.
4. Kenyamanan
Pasien mengatakan merasakan nyaman dengan fasilitas di ruang anggrek ini rumah
sakit Kusuma Husada.
5. Pengetahuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang pasien di ruang anggrek, semua orang
pasien sudah mengetahui tentang penyakit nya yang meliputi pengertian, penyebab,
tanda gejala pasti pennyakitnya dan status penyakit yang dialami
MAN : Diruang anggrek jumlah tenaga keperawatan
sejumlah 10 perawat, sehingga jumlah ketenagaan
keperawatan diruang anggrek masih kurang 6 orang.

Belum MONEY : Tidak ada sumber pemasukan untuk Ruang


optimalnya Anggrek karena kebutuhan dan pengaturan keuangan
sumber daya oleh bidang keuangan rumah sakit.
manusia :
kualitas MACHINE : Belum ada ruang
jenjang isolasi yang memenuhi standar
perawat

MATERIALS : Fasilitas di setiap kamar masih terbatas.


terdapat 13 bed. Selalu penuh TT nya

METHODS : Konflik yang sering terjadi di ruangan adalah


miss communication antar tenaga perawat karena ruang
Anggrek terhitung ruangan yang selalu penuh TTnya, sehingga
kadang muncul perbedaan pendapat antar rekan.
MAN : Perawat sering lupa untuk melakukan mobilisasi/ alih
baring pada pasir sesuai dijadwalkan karena beban kerja
yang tinggi,sehingga teridentifikasi dari PPI kasus dicubitus
tinggi.

MONEY : Tidak ada sumber pemasukan


untuk Ruang Anggrek karena kebutuhan dan
pengaturan keuangan oleh bidang keuangan
Belum
rumah sakit.
optimalnya
ronde kepawatan
diruang anggrek MACHINE : belum ada ruang
isolasi yang memenuhi standart

MATERIALS : Fasilitas di setiap


kamar masih terbatas. terdapat 13
bed. Selalu penuh TT nya

METHODS : Hasil observasi dan wawancara pada tanggal


13juli 2020, Untuk ronde keperawatan sudah pernah
disosialisasikan di ruangan tersebut namun selama ini
pelaksanaannya belum pernah dilakukan.
MAN : Kasus yang sering terjadi stroke dan hanya KARU
dan KATIM yang mempunyai ketrampilan dan penanganna
stroke

MONEY : Tidak ada sumber


pemasukan untuk Ruang
Belum Anggrek karena kebutuhan dan
optimalnya pengaturan keuangan oleh
tindakan
bidang keuangan rumah sakit.
kontroling
MACHINE : belum ada
oleh kepala
ruang isolasi yang
ruang
memenuhi standart

MATERIALS : Fasilitas di setiap


kamar masih terbatas. terdapat
13 bed. Selalu penuh TT nya

METHODS : Supervisi keperawatan belum pernah dilakukan di


ruangan tersebut hanya menginduk pada kontrol perawat oleh
bidang keperawatan.
MAN : Perawat sering lupa untuk melakukan mobilisasi/ alih
baring pada pasir sesuai dijadwalkan karena beban kerja yang
tinggi,sehingga teridentifikasi dari PPI kasus dicubitus tinggi.

MONEY : Tidak ada sumber


pemasukan untuk Ruang Anggrek
karena kebutuhan dan pengaturan
keuangan oleh bidang keuangan
Belum rumah
optimalnya
mutu MACHINE : belum
kepuasan ada ruang isolasi yang
pasien memenuhi standart
MATERIALS : Fasilitas di setiap
kamar masih terbatas. terdapat
13 bed. Selalu penuh

METHODS : Konflik yang sering terjadi di ruangan adalah


miss communication antar tenaga perawat karena ruang
Anggrek terhitung ruangan yang selalu penuh TTnya,
sehingga kadang muncul perbedaan pendapat antar rekan .
MAN : Diruang anggrek jumlah tenaga
keperawatan sejumlah 10 perawat, sehingga
jumlah ketenagaan keperawatan diruang anggrek
masih kurang 6 orang.

MONEY : Tidak ada sumber


pemasukan untuk Ruang
Anggrek karena kebutuhan
Belum dan pengaturan keuangan
optimalnya oleh bidang keuangan rumah
MAKP yang
diterapkan MACHINE : belum ada
diruang ruang isolasi yang
memenuhi standart
anggrek dengan
mtode tim MATERIALS : Fasilitas
di setiap kamar masih
terbatas. terdapat 13 bed.
Selalu penuh

METHODS : Hasil observasi dan wawancara pada


tanggal 13juli 2020, Untuk ronde keperawatan
sudah pernah disosialisasikan di ruangan tersebut
namun selama ini pelaksanaannya belum pernah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai