Disusun Oleh :
20174030007
2017
REFLEKSI KASUS
A. Deskripsi Kejadian
Pada stase KDM ini saya mendapatkan banyak pengalaman seperti oplos obat,
injeksi obat melalui IV, injeksi insulin, skin test, pemasangan EKG, pemasangan
kateter, pelepasan kateter, pemasangan infus, cek gula darah, pengambilan darah vena,
dan pemasangan oksigen dengan nebulizer, dari beberapa skill yang sudah saya lakukan
saya tertarik dengan skin test. Pada saat itu saya sedang shift sore di bangsal dahlia,
kemudian ada pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada skrotum nya. Saat
itu saya langsung disuruh untuk melakukan skin test pada pasien tersebut, dari lima
antibiotic (ceftriaxone, cefotaxime, ceftazidine, metronidazole, meropenem) yang
diinjeksikan ke pasien semua timbul bintik kemerahan di sekitar bekas suntikan
tersebut, kemudian saya disuruh menyuntikkan obat antibiotic ampicillin ke pasien,
alhamdulillah tidak mengalami bintik kemerahan.
B. Eksplorasi Perasaan
Perasaan saya setelah melakukan skin test pada pasien tersebut, saya merasa
kasihan karena tangan pasien penuh dengan suntikkan antibiotic dari lima obat yang
disuntikkan semua alergi. Saya berpikir kalau nanti semua obat antibiotic alergi pada
tubuh pasien, pasien diberi obat apa. Tapi Alhamdulillah suntikkan yang keenam tidak
timbul bintik kemerahan.
Hal positif :
Mendapatkan pengalaman yang baru karena ada pasien yang alergi lima
obat antibiotic saat dilakukan skin test
Hal negative
Tidak ada
D. Analisa
E. Kesimpulan
Pastikan dalam melakukan skin test harus tepat benar obat, identifikasi pasien
yang akan dilakukan skin test, dan tahu efek yang ditimbulkan jika pasien mengalami
alergi saat dilakukan skin test agar tidak terjadi kesalahan yang fatal saat pemberian
obat.