Pengertian Anak Prasekolah (cek teori sebelum e jika belum ada cpas )
Anak usia prasekolah atau awal masa kanak-kanak adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun.
Usia prasekolah dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap waktu diisi dengan bermain.
Mainan merupakan alat yang sangat penting dari aktivitas bermain (Adriana, 2013)
Bagi anak usia prasekolah, sakit merupakan sesuatu yang menakutkan. Selain itu, perawatan
dirumah sakit dapat menimbulkan cemas karena anak merasa kehilangan lingkungan yang
dirasakannya aman, penuh kasih sayang dan menyenangkan. Anak juga harus meninggalkan
rumah dan lingkungan yang dikenalnya, permainan, dan teman sepermainannya (Utami, 2012)
1. Definisi Puzzle
Puzzle merupkan salah satu alat bermain yang dapat membantu perkembangan psikososial
pada anak usia prasekolah. Puzzle merupakan alat permainan asosiatif sederhana.
sendiri telah dilakukan, dengan hasil terapi bermain puzzle dapat mengatasi kecemasan pada
Penelitian oleh Kaluas (2018) juga menyatakan bahwa bermain puzzle dapat menurunkan
kecemasan pada anak. Hal ini karena saat bermain puzzle anak dituntut untuk sabar dan
tekun dalam merangkainya. Lambat laun hal ini akan berakibat pada mental anak sehingga
anak terbiasa bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menghadapi sesuatu. Bermain puzzle
tidak hanya memiliki manfaat untuk mengatasi kecemasan namun juga membantu untuk
Salah satu manfaat utama dari permainan puzzle adalah meningkatkan kemampuan anak untuk
memecahkan masalah. Permainan ini membantu anak untuk berpikir secara berbeda agar dapat
menyelesaikan potongan demi potongan puzzle. Selain itu, puzzle juga dapat membantu anak
mencapai tujuan dan memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan, sehingga membuatnya ingin
menyelesaikan lebih banyak puzzle lagi. Hal ini juga akan membuat anak lebih tertarik untuk
belajar di sekolah.
Puzzle bagi anak hadir dengan bermacam bentuk, warna dan juga gambar. Hal ini dibuat untuk
membantu anak Anda meningkatkan kordinasi antara tangan dan mata mereka. Anak akan dilatih
untuk meletakkan potongan puzzle dengan bentuk yang berbeda pada tempat yang tepat. Cara
ini dapat membuat anak belajar melibatkan gerakan dan konsentrasi serta mengenali apa yang
Anak-anak diharuskan mengambil sesuatu, membuat garis dan memindahkan barang tanpa
membuatnya rusak, hal ini berarti meningkatkan keterampilan motorik mereka. Bukan hanya
melatih gerakan dasar, puzzle juga akan membantu anak mengontrol gerakan dan meletakkan
sesuatu sesuai tempatnya. Pengembangan keterampilan motorik ini juga akan melatih anak
Ketika bermain puzzle, anak akan mengenal bentuk dan ukuran serta warna berbeda pada objek.
Hal ini akan membantu anak belajar untuk meletakkan segala sesuatu secara bersamaan dan
harmonis, yang secara otomatis keterampilan kognitif anak terlatih. Permainan ini juga akan
membantu anak dengan dasar-dasar yang diperlukan untuk sekolah dan kehidupannya nanti,
Dakpus
Mutiah, D. 2015. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media
Kaluas, Inggrith, Amatus Yudi I, & Rina Margareth K. 2018. Perbedaan Terapi Bermain Puzzle dan
Bercerita Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekoah (3-6 tahun) Selama Hospitalisasi di Ruang
Setiawan,dkk. 2014. Keperawtan Anak & Tumbuh Kembang (Pengkajian Dan Pengukuran).
Adriana, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika