KATA PENGANTA...........................................................
1. Latar Belakang`..............................................................4
3. Pengertian Mobilisasi.....................................................6
4. Tujuan Mobilisasi...........................................................7
5. Jenis-Jenis Mobilisasi.....................................................8
6. Kontraindikasi Mobilisasi.............................................9
8.Pengertian Mika-Miki.....................................................11
9.Tujuan Mika-miki...........................................................12
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
karuniannya Kami dapat menyelesaikan Bookled ini dengan baik. Bookled ini
disusun selain untuk menyelesaikan tugas akhir manajemen keperawatan juga
memberikan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi terhadap pasien yang
beresiko mengalami decubitus.
Semoga booklet ini juga dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang
dibutuhkan bagi para pembaca dan petugas kesehatan yang bekerja di RS. OMH
Bukit Tinggi. Penulis menyadari, bahwa selama penyusunan penulisan masih
banyak melakukan kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan
dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam bookled ini. Penulis juga
mengharapkan keritik maupun saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam bookled ini.
Penulis
MOBILISASI PADA
PASIEN YANG BERESIKO
MENGALAMI
DECUBITUS
dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu
fungsi fisiologis.
singkat memerlukan tindakan tertentu yang tepat, baik oleh pasien maupun
perlu diketahui oleh perawat, antara lain : gerakan setiap persendian, postur
(Heriana, 2014).
TUJUAN MOBILISASI
3
4. Mencegah dekubitus.
Latihan ROM aktif adalah latihan isotonik yaitu klien menggerakkan setiap sendi
tubuh dengan serangkaian pergerakan yang komplet, peregangan secara maksimal semua
kelompok otot dalam setiap bidang sendi. Latihan ini mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot dan membantu mempertahankan fungsi
kardiorespiras pada klien yang mengalami imobilisasi. Latihan ROM pasif harus dilakukan
pada setiap pergerakan lengan, tungkai, dan leher yang tidak dapat dilakukan oleh klien
secara aktif. Seperti latihan ROM aktif, latihan ROM pasif harus dilakukan sampai ke titik
sedikit mendapat tahanan, tetapi tidak nyaman. Pergerakan harus sistematik dan urutan
yang sama harus dilakukan selama setiap sesi latihan. Setiap latihan harus diulang
sebanyak tiga kali dan seri latihan harus dilakukan dua kali sehari (Kozier, 2010).
Indikasi Mobilisasi
Jenis Dini
–Jenis
Mobilisasi
Mobilisasi Penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas Adapun
sehinggaindikasi dalam mobilisasi
dapat melakukan
sebagai berikut :
interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
1. Stroke
Mobilisasi penuh ini merupakan atau saraf
fungsi penurunan tingkat
motorik
kesadaran.
volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh
area tubuh seseorang. 2. Kelemahan otot.
Gaya Hidup
Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.
Proses penyakit dan injuri
Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya
seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas.
Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya seorang
anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang
biasa pakai mobil dalam segala keperluannya.
Tingkat energi
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang
lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat
apalagi dengan seorang pelari.
Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan seorang
remaja.
MIKA-MIKI (MIRING KANAN/MIRING KIRI)
PERSIAPAN ALAT
1. Bantal seperlunya
2. Handuk atau bantal pasir
PERSIAPAN PASIEN
3. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
PELAKSANAAN
4. Mencuci tangan
5. Mempersiapkan alat
6. Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk
bekerja ( sesuai dengan tinggi perawat)
7. Pindahkan pasien ke posisi tempat tidur dengan arah
berlawanan dengan posisi yang diinginkan
8. Rapatkan kedua kaki pasien dan tekuk lututnya
9. Miringkan pasien sampai posisi agak tengkurap
10. Letakkan bantal kecil di bawah kepala
11. Tempatkan satu tangan di belakang tubuh
12. Atur bahu atas sedikit abduksi atau siku fleksi
13. Letakkan bantal diruang antara dada, abdomen serta
lengan atas kasur
14. Letakkan bantal di ruang antara abdomen, pelvis, paha
atas dan tempat tidur
15. Yakinkan bahwa bahu dan pinggul berada pada bidang
yang sama
16. Letakkan gulungan handuk atau bantal pasir di bawah
telapak kaki
17. Mencuci tangan
18. Evaluasi respon pasien