M DENGAN
P1337420919082
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN
Hayyan Nazri A M
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners, Jurusan
Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Semarang
Corresponding author : hayyannate@gmail.com
Latar Belakang : Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk
melahirkan janin dari dalam rahim. (Jitowiyono & Kristiyanasari, 2010). Sectio caesarea
adalah prosedur bedah untuk melahirkan janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus.
Sectio caesarea dilakukan pada ibu dengan indikasi Cephalo Pelvik Disproportion
(CPD), disfungsi uterus, distosia jaringan lunak, plasenta previa, sedangkan indikasi pada
anak adalah janin besar, gawat janin dan letak lintang (Winknjosastro, 2007). Persalinan
dengan operasi sectio caesarea ditujukan untuk indikasi medis tertentu, yang terbagi atas
indikasi untuk ibu dan indikasi untuk bayi. Persalinan sectio caesaria atau bedah caesar
harus dipahami sebagai alternatif persalinan ketika dilakukan persalinan secara normal
tidak bisa lagi (Irwan, 2009; Lang, 2011). Meskipun 90% persalinan termasuk kategori
normal atau tanpa komplikasi persalinan, namun apabila terjadi komplikasi maka
penanganan selalu berpegang teguh pada prioritas keselamatan ibu dan bayi. Operasi
sectio caesarea ini merupakan pilihan persalinan yang terakhir setelah dipertimbangkan
cara-cara persalinan pervaginam tidak layak untuk dikerjakan (Akhmad, 2009; Asamoah
et.al., 2011).
Tujuan : Melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan P6A0 post operasi SC
H+0 di ruang Dewi Kunthi RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.
Hasil : Hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. M tentang masalah
keperawatan gangguan rasa nyaman : nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan sekunder
akibat tindakan SC dapat teratasi sebagian ditunjukkan dengan klien menjadi lebih rileks,
rasa nyeri berkurang. Masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik b.d nyeri dapat
teratasi ditunjukkan dengan pada hari ke H+2 post op SC klien sudah bisa melakukan
aktivitasnya secara bertahap walaupun dengan bantuan orang lain.
Kesimpulan : Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman : nyeri b.d terputusnya
kontinuitas jaringan sekunder akibat tindakan SC dapat teratasi sebagian dan masalah
hambatan mobilitas fisik b.d nyeri dapat teratasi.