anemia gravis
Malnutrisi,avitaminosis, dan gangguan metabolisme, hipotiroid, kekurangan
4. PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi
jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam
uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut.
Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum
menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi dapat keluar seluruhnya.
Apabila kehamilan 8-14 minggu villi khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga
plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari
pada plasenta.
Apabila mudigah yang mati tidakdikeluarkan dalamwaktu singkat, maka dia
dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak
dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion
menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih
lanjut ia menjadi tipis.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah
terjadinya maserasi, kulit terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
karena terasa cairan dan seluruh janin bewarna kemerah-merahan (Ai Yeyeh, 2010).
Abortus Spontan
Abortus Provokatus
Intoleransi Aktivitas
Ab. Imminens
Ab. Insipiens
Ab. Inkompletus
Ab. Kompletus
Missed abortion
Ab. Medisinalis
Ab. Kriminalis
Curetase
Kurang pengetahuan
Ansietas
Post Anastesi
Jaringan terputus/terbuka
Risiko Infeksi
Penurunan syaraf
oblongata
Nyeri
Invasi bakteri
Perdarahan
Penyerapan cairan di kolon
terganggu
Gangguan eliminasi
(konstipasi)
a.
b.
c.
d.
e.
Perdarahan (haemorrogrie)
Perforasi
Infeksi dan tetanus
Payah ginjal akut
Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan
Diagnosa (Dx)
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Kekurangan
Setelah diberikan
Pertahankan
intake
berhubungan
keperawatan
output
dengan
adekuat
perdarahan
diharapkan
tanda-tanda
hidrasi
-
hasil :
-
Mempertahanka
n urine output
normal
-
Tekanan darah,
Memastikan terjadinya
dehidrasi pada pasien
Memantau keadaan
pasien
Monitor vital
sign
Membantu pemenuhan
kebutuhan cairan pasien
Kolaborasi
pemberian
sesuai dengan
usia dan BB, HT
yang -
Monitor
kekurangan volume
dengan kriteria
dan
Mempertahankan
cairan IV
-
Monitor
status nutrisi
2.
Intoleransi
Setelah diberikan
- Bantu
aktivtas
tindakan
untuk
berhubungan
keperawatan
mengidentifikasi
dengan
selama ...x..jam
aktivitas
kelemahan,
diharapkan pasien
mampu dilakukan
penurunan
dapat beraktivitas
sirkulasi
normal dengan
memilih aktivitas
kriteria hasil :
konsisten
- Bantu
dalam aktivitas
- Pantau
respon
fisik,
emosi,
sosial,
nadi, dan RR
Mampu
melakukan
sosial
tekanan darah,
-
untuk
psikologi
fisik tanpa
peningkatan
kemampuan pasien
Berpartisipasi
disertai
aktivitas
dan
spiritual
- Monitoring tandatanda vital
secara mandiri
Tanda-tanda vital
dalam batas
normal
3.
Nyeri
Lakukan
berhubungan
tindakan
pengkajian nyeri
dengan
keperawatan
secara
kerusakan
komprehensif
jaringan uteri
diharapkan nyeri
(PQRST)
Gunakan teknik
pasien berkurang
Mampu
mengontrol
Ajarkan
relaksasi
Untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
terapiutik
hasil :
-
komunikasi
dengan kriteria
Mengenali karakteristik
teknik -
Memberikan kenyamanan
Mengurangi nyeri
nafas
dalam
10
nyeri
-
Melaporkan
Berikan
yang nyaman
Kolaborasi
nyeri
berkurang
-
posisi
pemberian
Menyatakan
analgetik
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang
4.
tindakan
Pertahankan
teknik isolasi
Ajarkan pasien
selama ...x...jam
diharapkan tidak
mencuci tangan
terjadi infeksi
yang benar
dengan kriteria
hasil :
-
Pasien bebas
dari tanda
dan gejala
infeksi
Menunjukan
dan gejala
infeksi
-
Lakukan
perawatan luka
lingkungan
Monitoring
WBC pasien
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
-
infeksi
Jumlah
leukosit
dalam batas
normal
Menunjukan
prilaku hidup
sehat
11
5.
Ansietas
Setelah diberikan
Gunakan
berhubungan
tindakan
pendekatan yang
memberikan asuhan
dengan
keperawatan
menenangkan
keperawatan
kurangnya
pengetahuan
diharapkan pasien
Jelaskan
semua
kriteria hasil:
yang
Pasien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
-
gejala cemas
Mengidentifikasi
,
Memudahkan dalam
Memberikan pemahaman
kepada pasien
mungkin
dirasakan selama -
prosedur
tepat
Pahami
prespektif pasien -
Menambah kepercayaan
terhadap
pasien
situasi
stress
-
Dengarkan
mengungkapkan
semua
dan menunjukan
pasien
keluhan
teknik untuk
mengontrol
-
cemas
Vital sign dalam
batas normal
6.
Risiko
(hipovolemi)
tindakan
berhubungan
keperawatan
dengan
perdarahan
diharapkan tidak
pervagina
terjadi syok
(hipovolemik)
- Monitor
input
dan output
- Monitor
tanda
awal syok
- Monitor
normal
Irama jantung
tanda-
tanda vital
pasien
- Membantu pasien mengenali
dengan kriteria
hasil :
tanda-tanda syok
- Ajarkan
dan
pasien
keluarga
- Menambah pengetahuan
untuk menangani syok
gejala datangnya
syok
12
dalam batas
-
- ajarkan
normal
Frekuensi nafas
dalam batas
pasien
dan
keluarga
tentang
langkah
untuk mengatasi
normal
syok
DAFTAR PUSTAKA
13