Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

RELAKSASI NAPAS DALAM DAN GUIDED IMAGERY


DI RUANG BOUGENVILE RSUD KOTA SURAKARTA

Disusun Oleh :

Ockta Karunia Putri


NIM : P2722019226

PROGRAM PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2019
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
RELAKSASI NAPAS DALAM DAN GUIDED IMAGERY
DI RUANG BOUGENVILE RSUD KOTA SURAKARTA

Hari : Selasa
Tanggal : 08 Oktober 2019
Jam : 11.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi

B. Diagnosa Medis
Soft tissue tumor

C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

D. Data Yang mendukung diagnosa keperawatan


DS : Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi.
P : Nyeri terjadi jika terjadi gerakan
Q : tertusuk-tusuk
R : pinggang kiri
S :5
T : terus menerus
DO : KU klien tampak menahan nyeri
TD : 130/80 mmhg
N : 84x/menit
S : 36,6 C
RR : 22x/menit
E. Dasar Pemikiran
Nanda Nic Noc (2015) menjelaskan bahwa nyeri adalah pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang aktual ataupun potensial. Menurut Smeltzer & Bare (2013)
nyeri dalam keperawatan adalah apapun yang menyakitkan pada tubuh yang
dikatakan oleh individu yang merasakannya dan kapan pun individu
mengatakannya. Nyeri dalam kasus ini terjadi karena luka post operasi soft
tissue tumor. Pasien dengan post operasi pasti akan merasakan nyeri dan
perlu mendapatkan manajemen nyeri seperti relaksasi napas dalam dan
guided imagery, dengan manajemen non farmakologis tersebut dapat
membantu pasien dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman dan
nyaman.

F. Prinsip tindakan keperawatan


1. Tindakan sesuai prosedur atau SOP
Tindakan : Mengajarkan manajemen nyeri relakasasi napas dalam
Langkah - langkah :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan.
c. Menganjurkan pasien untuk menarik napas dari hidung.
d. Mengisi paru-paru dengan udara, menghembuskannya secara perlahan
melalui mulut.
e. Melemaskan otot-otot tangan, kaki, perut, punggung dan bagian yang
nyeri, serta mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga
didapat rasa nyaman, tenang, dan rileks.
2. Tindakan guided imagery
Langkah - langkah :
a. Setelah relakasi napas dalam, pasien dimulai dengan proses relaksasi
pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-lahan
menutup matanya dan fokus pada nafas mereka. Pasien didorong untuk
relaks, mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan
yang membuat damai dan tenang.
b. Pasien dibawa menuju tempat spesial dalam imajinasi mereka (misal:
sebuah pantai tropis, air terjun, lereng pegunungan, dll), mereka dapat
merasa aman dan bebas dari segala gangguan (interupsi). (Bila keadaan
klien memungkinkan)
c. Pendengaran difokuskan pada semua detail dari pemandangan tersebut,
pada apa yang terlihat, terdengar dan tercium dimana mereka berada di
tempat spesial tersebut (Bila keadaan klien memungkinkan)

G. Analisis tindakan
Pasien dengan post operasi/pembedahan pasti akan merasakan nyeri dan
perlu mendapatkan manajemen nyeri relaksasi napas dalam dan
kombinasi guided imagery, dengan manajemen nyeri ini dapat membantu
pasien dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman dan nyaman.

H. Bahaya dilakukanya tindakan


1. Bahaya
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan
relaksasi napas dalam dan guided imagery tidak akan efektif dan klien
akan merasa tambah kesakitan.
2. Pencegahan
Lakukan tindakan sesuai dengan prosedur.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Monitor KU dan TTV.
2. Catat intensitas nyeri.
3. Berikan posisi aman dan nyaman.
4. Kolaborasi pemberian obat analgetik.
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi.
P : Nyeri terjadi jika terjadi gerakan
Q : Tertusuk-tusuk
R : perut tengah bawah
S :4
T : hilang timbul
O : KU klien tampak kesakitan
TD : 120/70 mmhg
N : 88x/menit
S : 35,6 C
RR : 21x/menit
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor KU
2. Berikan posisi nyaman
3. Anjurkan relaksasi napas dalam dan guided imagery kembali
4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik

K. Evaluasi diri
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar.
Saya merasa puas memberikan manajemen nyeri relaksasi napas dalam
dan guided imagery kepada klien.
L. Daftar pustaka
Nurarif, Amin H & Hardi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic-Noc. Jilid
2. Jogjakarta: Mediaction.
Smeltzer, S. C & Brenda G. B. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2
Edisi 8. Jakarta : EGC

SOP Guided Imagery Poltekkes Kemenkes Malang

Taylor, et al (2011). Fudamentals Of Nursing : The Art And Science Of


Nursing Care Edition. China : Lippincont Company

Rizky, Asta Pramesti Rini .(2018). The Effectiveness Of Deep Breathing


Relaxation Technique And Guided Imagery To Decrease Pain
Intensity On Postoperative Fracture Patients In Bougenvile Ward Of
Dr Soegiri Hospital Lamongan. In: The 9th International Nursing
Conference: Nurses at The Forefront in Transforming Care, Science,
and Research, 07-08 April 2018, Surabaya. Diunduh melalui
http://eprints.ners.unair.ac.id/832/, Diakses pada tanggal 14 Oktober
2019

Clinical Instructure (CI) Mahasiswa

(..........................................) Ockta Karunia Putri


NIP. NIM : P27220019226

Anda mungkin juga menyukai