ANALISA JURNAL 1 :
A. Judul Penelitian
Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
Nyeri pada Pasien Post Op
B. Peneliti
Mimi Rosiska
C. Tahun Penelitian
Tahun 2021.
D. Jurnal Penelitian
JIKDI : Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, e-ISSN 2807-8454
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Teknik
Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post OP di
Ruang Bedah RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun 2021
F. Ringkasan Jurnal
Nyeri post op dapat menimbulkan dampak seperti penyembuhan luka yang
lama, ketidakpuasan pasien, rawat inap yang lebih lama, dan meningkatnya
biaya perawatan. Tindakan keperawatan non farmakologis yang dapat
digunakan adalah teknik relaksasi genggam jari. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap
penurunan nyeri pada pasien post op. Jenis penelitian Quasy Eksperimen
dengan rancangan One Grup Pretest and Posttest Design. Dilaksanakan di
ruang bedah RSU Mayjen H. A Thalib. pada bulan Mei 2021. Populasi pasien
post op berjumlah 13 orang. Pengambilan sampel: teknik Purposive Sampling
berjumlah 8 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, data
diolah secara komputerisasi. Analisis univariat menggunakan distribusi
frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji independent t-tes dengan p-
value 0,011. Hasil didapatkan setengah responden 50% mengalami nyeri
ringan dan sedang sebelum dilakukan pemberin teknik relaksasi genggam jari
dan lebih dari setengah responden (63%) mengalami nyeri ringan setelah
dilakukan pemberian teknik relaksasi genggam jari.. Hasil bivariat. ada
pengaruh terhadap penurunan nyeri pada pasien post op. Didapatkan nilai p-
value 0,011. Disimpulkan ada pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam
jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post op. Diharapkan pihak RSU
dapat menerapkan terapi non farmakologi teknik relaksasi genggam jari ini
untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien post op di ruangan.
G. Analisa PICO
a. Patient/Population/Problem
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah pasien post op di ruang bedah
RSU Mayjen H.A Thalib dari bulan Januari s.d Maret 2021 yaitu sebanyak
13 orang. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu sebanyak 8
orang dengan memperhatikan kriteria inklusi sampel. Waktu penelitian
dilakukan pada Mei 2021. Pengolahan data dilakukan secara
komputerisasi. Analisa univariat diolah dengan distribusi frekuensi dan
analisa bivariat diolah dengan uji T test independent.
Pasien pasca operasi sering mengalami nyeri akibat diskontinuitas jaringan
atau luka operasi akibat insisi pembedahan serta akibat posisi yang
dipertahankan selama prosedur pasca operasi sendiri. Dari segi penderita,
timbulnya dan beratnya rasa nyeri pasca bedah dipengaruhi fisik, psikis
atau emosi, karakter individu dan sosial kultural maupun pengalaman
masa lalu terhadap rasa nyeri.
Salah satu tanggung jawab perawat adalah memberi kenyamanan dan rasa
aman kepada pasien, dengan cara membantu pasien dalam menemukan
cara untuk mengatasi nyeri. Ada sejumlah terapi yang dapat perawat
lakukan dalam penatalaksanaan nyeri akut post operasi diantaranya terapi
nonfarmakologis atau terapi komplementer sebagai terapi alternatif yang
potensial untuk meningkatkan manajemen nyeri post operasi. Beberapa
terapi komplementer dapat meningkatkan perlakuan medis dan
meningkatkan kenyamanan pasien (Chanif, 2012). Tindakan keperawatan
nonfarmakologis yang dapat digunakan adalah teknik relaksasi genggam
jari. Teknik relaksasi genggam jari merupakan bagian dari teknik jin syin
jyutsu. Jin syin jyutsu adalah akupresur jepang. Bentuk seni yang
menggunakan sentuhan sederhana tangan dan pernafasan untuk
menyeimbangkan energy didalam tubu. Tangan (jari dan telapak tangan)
adalah alat bantuan sederhana dan ampuh untuk menyelaraskan dan
membawa tubuh menjadi seimbang. Setiap jari tangan berhubungan
dengan sikap sehari-hari. Ibu jari berhubungan dengan perasaan khawatir,
jari telunjuk berhubungan dengan ketakutan, jari tengah berhubungan
dengan kemarahan, jari manis berhubungan dengan kesedihan, dan jari
kelingking berhubungan dengan rendah diri dan kecil hati (Hill, 2011).
b. Intervention
Responden dilakukan terapi genggam jari, Manajemen nyeri dapat
dibedakan menjadi dua cara yaitu dengan cara farmakologis dan non
farmakologis. Cara farmakologis dapat dilakukan dengan cara
memberikan analgetik. Selanjutnya non farmakalogis dapat dilakukan
dengan cara relaksasi, teknik pernapasan, perubahan posisi, massage dan
akupresure. Salah satu pengobatan non farmakalogis yang dapat dilakukan
yaitu teknik relaksasi genggam jari (Yusrizal, 2012).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa nyeri yang dialami
pasien post operasi berbeda-beda. Hal ini dibuktikan terdapat responden
yang mengalami intensitas nyeri ringan dan sedang setelah post operasi.
c. Comparation
Jenis penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian Quasy Eksperimen
dengan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan One Grup
Pretest and Post test Design. Penelitian ini memberikan intervensi kepada
responden dan membandingkan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
pemberian teknik relaksasi genggam jari.
d. Outcome
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 responden setelah dilakukan
teknik relaksasi genggam jari lebih dari setengah responden 63%
mengalami nyeri ringan dan sebagian kecil responden (13%) mengalami
nyeri sedang.Hasil penelitian ini menggunakan uji statistik dengan uji t
test independent, diperoleh hasil uji t test independent untuk pretest dan
posttest didapatkan nilai p-value 0,011. Maka terdapat perbedaan yang
signifikan antara pretest dan posttest yang berarti ada pengaruh pemberian
teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunannyeri pada pasien post
op di Ruang Bedah RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun 2021.
Menurut peneliti pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap
penurunan nyeri pada pasien post op di Ruang Bedah RSU Mayjen H.A
Thalib Kerinci dapat memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan pada hari kedua pasca
pembedahan yang menunjukkan penurunan nyeri yang dialami oleh
pasien/ responden setelah menggunakan teknik relaksasi genggam jari.
CRITICAL APPRAISAL
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI
TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OP
A. Judul Penelitian
Pengaruh Pemberian Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Pada
Pasien Post Herniatomi Inguinalislateralis Di Rumah Sakit Bhayangkara
Ambon.
B. Peneliti
Suardi Zurimi
C. Tahun Penelitian
2019
D. Jurnal Penelitian
Global Health Science, Volume 4 Issue 4, Desember 2019, Issn 2503-5088
(P) 2622-1055 (E)
E. Ringkasan Jurnal
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah
operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa
turun dari tempat tidur, berjalan kekamar mandi dan berjalan keluar kamar.
Dampak dari tindakan operatif ini sendiri adalah perlu adanya perawatan luka
sehingga pasien perlu melakukan tirah baring ditempat tidur yang
mengakibatkan pasien mengalami hambatan mobilisasi fisik disebabkan
karena adanya luka post operasi. Bagaimana pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Herniatomi Inguinalis di
Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang
berbentuk studi kasus. Penelitian dilakukan mulai tanggal 12 - 16 April 2019
di ruangan melati RSU Bhayangkara Ambon dengan subjek penelitian pasien
Tn.D dengan post herniatomi inguinalis lateralis.Hasil pengkajian didapatkan
data subjektif : pasien mengatakan kesulitan dalam beraktivitas karena nyeri
akut dan kelemahan akibat adanya luka post operasi, Data Objektif :
Terpasang kateter, adanya luka operasi pada perut pasien dengan panjang : ±
10 cm, lebar luka: 1 cm, warna luka kemerahan, kondisi jahitan: baik, luka
kering, jumlah jahitan 10, Ekstremitas bawah, kaki kanan dan kiri mengalami
pergerakan terbatas, kekuatan otot : ektrimitas kanan atas 5, kiri atas 5,
ekstrimitas kanan bawah 4 dan kiri bawah 4, Kebutuhan ADL pasien masih
dibantu oleh perawat dan keluarga. Setelah dilakukan tindakan mobilisasi
dini selama 4 hari perawatan selama proses perawatan post herniatomi ada
pengaruh terhadap penyembuhan luka post herniatomi kering dan sembuh
dan hambatan mobilisasi dini teratasi.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Mobilisasi
Dini Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Herniatomi Inguinalis
di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
yang berbentuk studi kasus
G. Analisa PICO
No Kriteria Pembenaran (critical thinking)
1 P / Patien Subjek penelitian ini adalah klien dengan Post
Population Herniatomi Inguinalis Lateralis sebanyak 1 (satu)
Problem orang yang Ruangan Mutiara Rumah Sakit
Umum Bhayangkara Ambon dengan kriteria
Subjek sebagai Pasien terdiagnosa Hernia
Inguinalis Lateralis yang telah dilakukan
pembedahan / post herniatomi.
CRITICAL APPRAISAL
PENGARUH PEMBERIAN MOBILISASI DINI TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST HERNIATOMI
INGUINALISLATERALIS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
AMBON
E. Kesimpulan
Penulis memberikan kesimpulan yang berdasarkan asuhan keperawatan
dari pengkajian sampai evaluasi, peneliti menjelaskan kesimpulan yang
mudah dimengerti dan runtutan sari pengkajian hingga evaluasi saling
berikatan.
F. Faktor yang mempengaruhi penelitian
Penulis tidak menyebutkan kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian, peneliti juga tidak menjelaskan apakah ada faktor medis
yang mempengaruhi, kontra indikasi dari intervensi dan penanganan
terhadap kejadian kontraindikasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien Tn. D dengan
Post Herniatomi Inguinalis
Lateralis di Ruangan Melati RSU Bhayangkara Ambon, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pada saat dilakukan pengkajian pada pasien Tn. D, maka didapatkan data
yaitu Tn. D mengatakan kesulitan dalam beraktivitas karena nyeri akut dan
kelemahan akibat adanya luka post operasi, kesulitan dalam beraktivitas
karena nyeri akut dan kelemahan akibat adanya luka post operasi,
terpasang kateter, adanya luka operasi pada perut pasien dengan panjang:
± 10 cm, lebar luka: 1 cm, warna luka kemerahan, kondisi jahitan: baik,
luka kering, jumlah jahitan 10, ekstremitas bawah, kaki sebelah kanan dan
kiri mengalami pergerakan terbatas karena terdapat luka post herniatomi,
inguinalis lateralis, pemeriksaan uji genometri terhadap kekuatan otot:
pemeriksaan ektrimitas kanan atas 5, kiri atas 5, ekstrimitas kanan bawah 4
dan kiri bawah 4, Kebutuhan ADL pasien masih dibantu oleh perawat dan
keluarga, Hal ini sejalan dengan pendapat dengan Mutaqin (2011)
mengatakan bahwa keluhan utama pasien dengan post herniatomi adalah
saat dikaji pasien post operasi biasanya mengeluh nyeri pada luka operasi
dan keterbatasan aktivitas
2. Didalam penelitian, penulis mendapatkan diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien Tn. D yaitu hambatan mobilisasi dini berhubungan
dengan luka post herniatomi dimana diagnose keperawatan yang muncul
pada pasien Tn. D dengan post Herniatomi sesuai dengan Nanda NICNOC
dalam Amin & Kusuma (2015).
3. Didalam penelitian ini, perencanaan yang dibuat penulis dengan tujuan
untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan pemberian
mobilisasi dini untuk mempercepat proses penyembuhan luka post
herniatomi. rencana intervensi yang dilakukan mengacu pada NIC
(Nursing Interventions Classification) selain itu juga penulis menerapkan
standar operasional prosedur pemberian mobilisasi dini yang difokuskan
pada pemberian mobilisasi dini secara bertahap pada pasien Tn. D selama
masa perawatan di Rumah Sakit Umum Bhayangakara Ambon.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan pemberian mobilisasi dini pada pasien
Tn. D mengacu pada rencana yang telah disusun dan standar operasional
prosedur pemberian mobilisasi dini serta
adanya partisipasi dari keluarga pasien dalam proses pemberian mobilisasi
dini selama proses perawatan post herniatomi menunjukan ada perubahan
terhadap penyembuhan luka post herniatomi kepada pasien semakin cepat
kering dan sembuh.
5. Evaluasi yang didapatkan pada pasien Tn. D dimana standar operasional
prosedur pemberian mobilisasi dini yang telah dilakukan selama 4 hari
perawatan, penulis mengevaluasi sesuai dengan rencana keperawatan
untuk mengatasi masalah hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan
luka post herniatomi, dapat disimpulkan bahwa masalah hambatan
mobilisasi fisik pada hari keempat sudah dapat teratasi sehingga ada
pengaruh pemberian pemberian mobilisasi dini Terhadap Penyembuhan
Luka Pada Pasien Post Herniatomi Inguinalis Lateralis Di Rumah Sakit
Bhayangkara Ambon.
ANALISA JURNAL 4 :
ANALISA JURNAL METODE PICO
CRITICAL APPRAISAL
KESIMPULAN
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata skala nyeri sebelum mobilisasi
dini adalah 7,72 (± 0,683), dari 32 responden terdapat 31 orang (97%) yang
mengalami nyeri berat dan 1 orang (3%) yang mengalami nyeri sedang. Hasil
penelitian) setelah dilakukan mobilisasi dini di peroleh rata rata skala nyeri
menurun menjadi 5,38 (± 0,793. Dan dari 32 responden terdapat 31 orang (97%)
yang menurun dari nyeri berat ke nyeri sedang dan 1 orang (3%) mengalami
penurunan nyeri dari sedang ke nyeri ringan. Hasil penelitian menjelaskan ada
pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini terhadap penurunan tingkat nyeri pada
pasien pasca operasi di BLUD RS H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar.
Berdasarkan analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi
dini mampu menurunkan skala nyeri dari berat menjadi sedang dan dari sedang
menjadi ringan, sehingga mobilisasi dini dapat dijadikan penatalaksanaan pada
pasien post operasihernia. Pada penelitian ini intervensi mobilisasi dini setelah 8
jam pasca operasi ini menurut teori Cetrione yang mengatakan bahwa 8 jam
setelah operasi sudah bisa dilakukan miring kanan dan miring kiri dan
menggerakkan tangan serta mengkontraksikan otot-otot.
LINK JURNAL
Jurnal 1 :
https://media.neliti.com/media/publications/423617-none-6defc5ad.pdf
Jurnal 2 :
https://ejournal.pancabhakti.ac.id/index.php/jkpbl/article/view/47
Jurnal 3 :
http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/ghs4401/4401
Jurnal 4 :
https://jurnal.usk.ac.id/JIK/article/view/21564/14372