DisusunOleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan RahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan proposal Evidence Base Nursing yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Massage Punggung Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada
Pasien Post Laparatomi diruang Surgical Ward RS Premier Jatinegara “
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Medikal Bedah dalam
Program Studi Pendidikan Profesi (Ners) di STIKes PERTAMEDIKA. Tak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama, yakni:
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (herediter). Karena itu
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus
ditujukan pada keempat faktor utama tersebut secara bersama-sama
(Notoatmodjo, 2012).
B. Tujuan
Tujuan dari penyampaian seminar Evidence Based Nursing ini adalah :
1. Menambah wawasan tentang perawatan pada pasien yang mengalami nyeri akibat
post operasi, khususnya dalam penatalaksanaan pengurangan nyeri dengan massage
punggung
2. Mengetahui perbedaan dan pengaruh intervensi penatalaksanaan nyeri melalui
massage punggung di Surgical Ward di RS Premier Jatinegara
C. Manfaat
1. Manfaat bagi pelayanan keperawatan
Evidance based nursing ini diharapkan bermanfaat bagi pemberi asuhan pelayan
keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dalm bidang keperawatan,
khususnya dalam penganagan nyeri post operasi.
2. Manfaat bagi perkembangan ilmu keparawatan
Evidence based nursing ini diharapkan sebagai upaya pengembangan program dan
terapi non famakologis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pasien, terutama
pasien dengan masalah keperawatan
BAB II
ANALISA JURNAL
A. Jurnal Utama
Judul Jurnal
Pengaruh Pemberian Massage Punggung menggunakan aroma therapy lavender terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi di Rumah Sakit
Banjarmasin .
Peneliti
Dewi Nurafiah
Sri Ramadina
Yeni Mulyani.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan operasi laparatomi di Rs Banjarmasin
Februari 2020. pada bulan Juli 2016 sebanyak 15 orang.
Desain Penelitian
Jenis penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimen yaitu One group Pretest-
Posttest dimana penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre test ( pengamatan awal )
terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian
dilakukan post test ( pengamatan akhir )
Instrumen Penelitian
- Menggunakan one group pre-post test design .populasi dalam penelitian ini pasien post
operasi laparatomi .tehnik sampling penelitian ini menggunakan nporpusive sampling dengan
uji wilcoxon.
- Prosedur pelaksanaan Massage punggung dengan aroma therapy lavender
Uji Statistik Penelitian
Hasil di dapatkan signifikan p- value = 0,001 yang berarti p- value < α=0,05,sehingga
menunjukan ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah di lakukan massage
punggung.Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa pemberian massage punggung
berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomy.
B.Jurnal Pendukung
1. Judul Jurnal
Pengaruh Tehnik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien
post Operasi Laparatomi.
Peneliti oleh Iin Pinandita ,Ery Purwanti ,Bambang Utoyo
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien post laparatomi di Rs PKU Muhamadiyah
Gombong Februari 2012.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group
pre-post test design.
Instrument Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur nyeri Numerinc Rating Scale
( NRS) dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling.
Uji Statistik Penelitian
Hasil uji statistic dengan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa besarnya nilai Z
sebesar -4,179 dengan signifikansi ( p value ) sebesar 0,000. Dengan demikian nilai
probabilitas 0,000 lebih kecil dari α < 0. 05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
pengaruh Guided Imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca Appendiktomy di
RSUD Wirasaban tahun 2016.
2. Judul Jurnal
Pengaruh Massage Punggung Terhadap Penurunan Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesarea
Peneliti
Sri Wulan, Riris Sitorus
Populasi
Sampel penelitian ini adalah ibu post Sectio Caesarea yang dirawat di RS GranMed Lubuk
Pakam Deli Serdang pada bulan Agustus 2018 sebanyak 10 responden
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan metode Quasi Experiment dengan
pendekatan One Group Pre test- post test design.
Instrument Penelitian
Instrument penelitian menggunakan lembar observasi Numeric Rating Scale ( NRS )
dengan angka 1-10
Uji Statistik
Hasil uji Paired Test diperoleh hasil intensitas nyeri pre test pada kelompok
eksperimen menunjukan mean = 6,64 dan pada post test menunjukan mean =4,88
sedangkan beda mean pre test dan post test adalah 1,76 dengan t-hitung 9,670 dan p
nilai p value 0.000. Oleh karena t-hitung > t-tabel (9,670>1,75) dan p-value (0,000
<0,05) maka Ho di tolak , artinya ada perbedaan antara pre dan post dengan
perlakukan relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada
kelompok eksperimen di RS.PKU muhamdiyah Gombong. yang artinya ada pengaruh
massage punggung terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post Sectio Caesarea.
A. ANALISA PICO
1. Problem
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subjektif
dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan
aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Judha, dkk,
2015). Nyeri pada penderita pada penderita post operasi abdomen sering mengakibatkan
pasien sulit untuk tidur dan pasien tidak dapat mengontrol rasa nyeri dengan maksimal
sehingga kecenderungan mengunakan obat analgesik (Astarani & Fitriana, 2015).
Hasil survei yang dilakukan peneliti di RS PKU Muhamadiyah Gombong Februari 2012.di
dapat kasus 34 responden menjalani rawat inap .
Dalam post operasi Laparatomy dapat menimbulkan masalah, salah satunya adalah nyeri.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat melakukan berbagai tindakan
mandiri untuk mengurangi rasa nyeri tersebut, salah satunya dengan melakukan teknik
relaksasi massage punggung Maka dari itu, perlu adanya bukti apakah teknik massage
punggung dapat mengurangi skala nyeri.
2. Intervention
Jenis tindakan yang dilakukan pada jurnal tersebut adalah teknik massage punggung yang
masuk dalam teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri. Tindakan yang diberikan
kepada semua responden adalah massage punggung dengan metode petrissage (pijatan)
dengan tekan ringan sampai sedang selama 15 menit dan dilakukan oleh orang yang berbeda
3. Comparison
Nyeri post operasi Lapartomi juga dapat diatasi dengan pemberian relaksasi Guided
Imagery sesuai dengan penelitian yang dilakukan di RSUD Wirosaban Yogyakarta
tahun 2016 dengan hasil nilai mean nyeri pasien berdasarkan skala nyeri NRS
sebelum dilakukan guided imagery adalah 6,45 ( nyeri sedang ) dan nilai mean
setelah dilakukan guided imagery adalah 3,2 ( nyeri ringan ).
Pasien di Surgical Ward RS Premier Jatinegara dengan nyeri post operasi biasanya
mendapatkan therapy analgetik dan dengan teknik relaksasi nafas dalam.
Perbandingan dengan intevensi pada jurnal ini untuk memberikan masukan untuk
therapy farmakologi dengan analgetik dan komplementer yang dapat dilakukan untuk
mengurangi skala nyeri dengan teknik massage punggung pada pasien post operasi
termasuk Laparatomi.
4. Outcomes
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian massage punggung terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien Laparatomi DI RS PKU Muhamdiyah Gombong
tahun 2012.
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Laparatomi
1. Pengertian
1. Tujuan
Prosedur ini dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami nyeri
abdomen yang tidak diketahui penyebabnya atau pasien yang mengalami trauma
abdomen. Laparatomy eksplorasi digunakan untuk mengetahui sumber nyeri
atau akibat trauma dan perbaikan bila diindikasikan.
1. Indikasi
1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam)
Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang
terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau
yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006). Dibedakan atas 2 jenis yaitu :
a. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium)
yang disebabkan oleh : luka tusuk, luka tembus
1.Tumor abdomen
2.Pancreatitis (inflammation of the pancreas)
3.Abscesses (a localized area of infection)
4.Adhesions (bands of scar tissue that form after trauma or surgery)
5.Diverticulitis (inflammation of sac-like structures in the walls of the
intestines)
6.Intestinal perforation
7.Ectopic pregnancy (pregnancy occurring outside of the uterus)
8.Foreign bodies (e.g., a bullet in a gunshot victim)
9.Internal bleeding
Komplikasi
2. Patofisiologi
Etiologi
(Trauma abdomen,peritonitis,perdarahan saluran pencernaan , sumbatan pada usus
halus dan usus besar, masa pada abdomen )
Laparatomi
Insisi jaringan
Terputusnya inkontinuitas jaringan
Manifestasi klinik
1. Nyeri tekan
2. Perubahan tekanan darah nadi dan pernafasan.
3. Kelemahan
4. Gangguan integumen dan njaringan subkutan
5. Konstipasi
6. Mual dan muntah
A. Analisa Ruangan
1. Pasien
Pasien yang dirawat di Surgical Ward saat ini kasusnya bervariasi. Jumlah pasien di
ruangan Surgical Word saat observasi ada 20 pasien. Ada beberapa pasien dengan
diagnosa medis post operasi seperti Post ESWL, Post Laparatomi, Post Apendiktomi,
Post Hemoroidektomie, Post Cholesistektomi, Post ORIF dan Sebagian pasien dengan
kasus internist. Rata-rata pasien post operasi mengalami nyeri sedang dan tata laksananya
secara farmakologis. Pada manajemen nyeri secara farmakologis pasien post operasi
diberikan obat-obatan analgetik dari dokter anastesi selama 24 jam pertama dan
selanjutnya akan diberikan analgetik dari DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien). Pada
manajemen nyeri secara non farmakologis sudah dilakukan terbatas pada teknik relaksasi
nafas dalam. Selama ini belum pernah dilakukan teknik massage punggung untuk
mengurangi nyeri.
2. Perawat
Jumlah perawat di ruang Surgical Word ada 25 orang yang terdiri dari Kepala Ruang 1
orang, wakil kepala ruang 1 orang, kepala shif 4 orang dan perawat pelaksana 19 orang.
Dengan latar belakang pendidikan D3 keperawatan 12 orang dan S1 keperawatan 13
orang.
B. Analisa SWOT
1. Strength
Kekuatan dalam program inovasi yang akan dilaksanakan di Surgical Ward RS
Premier Jatinegara antara lain :
a. Di Rumah Sakit Premier Jatinegara pendidikan perawat minimal D3 keperawatan
b. Rumah Premier Jatinegara mendukung kegiatan EBN
c. Rumah Sakit Premier Jatinegara memberikan kesempatan bagi mahasiswa Ners
Stikes Pertamedika untuk melakukan pemaparan terhadap ilmu-ilmu yang dapat
diterapkan di rumah sakit.
2. Weakness
Penggunaan teknik relaksasi massage punggung hanya dapat dilakukan pada tingkat
nyeri rendah/sedang.
3. Opportunities
a. Menambah ilmu bagi perawat ruangan
b. Mahasiswi ners diberikan kesempatan untuk menyampaikan infromasi tentang
teknik massage punggung di RS Premier Jatinegara
c. Teknik massage punggung sudah pernah dilakukan di RS Premier Jatinegara tapi
tidak dilakukan dengan konsisten
4. Threats
Rumah Sakit Premier Jatinegara merupakan RS Swasta yang melakukan berbagai
macam Tindakan operasi . Kemungkinan akan lebih sulit untuk mempraktekan terapi
non farmakologis seperti massage punggung karena mayoritas pasien menginginkan
cara yang lebih cepat dalam mengatasi nyeri, terutama pada pasien yang ambang
batas nyeri nya tinggi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intervensi ini dapat dijadikan rekomendasi kepada perawat di ruang keperawatan untuk
penatalaksanaan perawatan non farmakologi teknik massage punggung pada pasien
dengan post operasi laparatomi atau post operasi lainnya.
B. Saran
1. Intervensi ini dapat dijadikan metode alternative atau terapi tambahan dalam
memberikan terapi pada pasien post operasi untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirawat di RS maupun di rumah.
2. Rumah sakit dapat memfasilitasi dalam pengadaan brosur serta membuat program
penyegaran kepada perawat tentang penanganan untuk mengurangi rasa nyeri pada
pasien post operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Astrani & Fitriana, (2015). Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Abdomen.Stikes_rsbaptis@yahoo.co.id
Hadija, T. R., & Andri, (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Pada Pasien Pasca Apendiktomi di Ruang Bedah Laki RSUD. DR. M.
Haulussy Ambon Tahun 2016. http://jurnal.stikesmalukuhusada.ac.i d/index.php/jk.
Kasron & Susilawati, (2018). Anatomi Fisiologi dan Gangguan Sistem Pencernaan. Jakarta
Timur: CV. Trans Info Media.
Judha, S., & Fauziah, (2015). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Mardalena, (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.