Anda di halaman 1dari 48

Asuhan Keperawatan Pasien

Dengan Mati Batang Otak


STIKES PERTAMEDIKA, JAKARTA 2019
Tujuan pembelajaran
• Anatomi Otak
• Defnisi dan klasifkasi Mati Batang Otak
• Etiologi Mati Batang Otak
• Manifestasi klinis Mati Batang Otak
• Patofisiologi MBO
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
• Komplikasi MBO
• Asuhan Keperawatan
OTAK MANUSIA
OTAK

LIMBIC
BRAINSTEM
SEBEBRUM CEREBELLUM SYSTEM
(OTAK BESAR) (OTAK KECIL) (BATANG
(SISTEM
OTAK)
LIMBIK)
CEREBRUM
• Bagian terbesar dari
otak manusia
• Dibagi menjadi 4 lobus
• Fungsi
• Kognitif
• Sensasi
• Movement
CEREBELLUM
• Mengontrol gerak
dan dan
kesetimbangan
• Kontrol Gerakan
• Membantu belajar
dan mengingat
kemampuan motorik.
Fungsi Utama
• Mengatur fungsi
otonom otot
jantung
• mengendalikan
refleks
• pernapasan
• kesadaran
Batang Otak
Midbrain
Nervus Kranial III
 pupillary function
 eye movement
Batang Otak
Pons
N.Kranial IV, V, VI
 conjugate eye
movement
 corneal reflex
Batang Otak

Medulla
N. Kranial IX, X
 Pharyngeal (Gag) Reflex
 Tracheal (Cough) Reflex
Respiration
• Talamus (mendeteksi dan
menyampaikan informasi)
• Hipotalamus (produksi
hormon)
• Girus singulata (jalur transmisi
pesan)
• Amigdala dan Hipokampus
Ganglia basal
Definisi
• Kondisi dimana seseorang
mengalami gangguan fungsi
batang otak dan secara
permanen kehilangan potensi
kesadaran dan kemampuan
bernafas.
• Sangat memerlukan alat bantu
nafas -->
Definisi
• Kematian otak terjadi saat hilangnya kesadaran yang
irrersible dan hilangnya respon refleks batang otak dan
fungsi pernapasan pusat secara irerersibel atau berhentinya
aliran darah intrakranial (Australian and New Zealand
Intensive Care Society)

• Kematian otak didefnisikan sebagai hilangnya semua fungsi


otak secara ireversibel termasuk batang otak. Tiga temuan
penting dalam kematian otak adalah koma, hilangnya refleks
batang otak dan apnea
Etiologi
• Serangan jantung
• Stroke
• Pembekuan/penyumbatan pada pembuluh darah
• Cedera kepala berat
• Pendarahan otak
• infeksi seperti ensefalitis
• Tumor otak
Penyebab

Normal Cerebral Anoxia


Penyebab

Normal Cerebral Hemorrhage


Penyebab

Normal Subarachnoid Hemorrhage


Penyebab

Normal Trauma
Penyebab

Normal Meningitis
Mekanisme Kerusakan Otak (Mati Otak)

Neuronal Injury
Neuronal Swelling

ICP>MAP is
incompatible
with life

Decreased Intracranial
Increased Intracranial
Blood Flow
Pressure
Mendiagnosis kematian batang otak
Berdasarkan kriteria Harvard, kunci diagnosis:
•Tidak bereaksi terhadap rangsangan.
•Hilangnya kemampuan bernapas spontan.
•Hilangnya refleks batang otak dan spinal.
•Hasil pemeriksaan gelombang otak EEG
yang datar.
Dampak Kematian Batang Otak
• Hilangnya Reflek Batang Otak
• Tidak ada refleks cahaya
• Tidak ada refleks kornea
• Tidak ada refleks vestibulo-okuler
• Tidak ada respon motor dalam distribusi saraf kranial
terhadap rangsang adekuat pada area somatik
• Tidak ada refleks muntah (gag refleks) atau refleks batuk
• terhadap rangsangan oleh kateter suction yang masuk ke
trakea
Jenis Kematian Otak
•Persistent Vegetative State

•Locked-in Syndrome

•Minimally Responsive State


Persistent Vegetative State
• Siklus Bangun dan Tidur
Normal
• Tidak ada respon terhdap
stimulus lingkungan
• Kerusakan/Injury otak yang
meluas
Locked-in Syndrome
Ventral Pontine Infarct

 Complete Paralysis
 Preserved Consciousness
 Preserved Eye Movement
Minimally Responsive State
Static Encephalopathy

• Diffuse atau Multi-Focal Brain Injury


• Preserved Brain Stem Function
• Variable Interaction with Environmental
Stimuli
Pengakjian Neurologis
Known Irreversible Cause

Exclusion of Potentially Reversible


Conditions
Drug Intoxication or Poisoning
Electrolyte or Acid-Base Imbalance
Endocrine Disturbances

Core Body temperature > 32° C


Brain Death Neurological Examination

 Coma
 Absent Brain Stem
Reflexes
 Apnea
Coma

No Response to
Noxious Stimuli
Absence of Brain Stem Reflexes
 Pupillary Reflex
 Eye Movements
 Facial Sensation and Motor
Response
 Pharyngeal (Gag) Reflex
 Tracheal (Cough) Reflex
Refleks Pupil
DIlatasi Pupil, dan tidak ada respon
konstriksi terhadap stimulus cahaya
Pergerakan Mata

Occulo-Cephalic Response
“Doll’s Eyes Maneuver”
Pergerakan MAta

Oculo-Vestibular Response
“Cold Caloric Testing”
• Corneal Reflex
Documentation of the absence of brainstem reflexes

• Brainstem reflexes are lost in a rostral-to-caudal direction


• Reflexes in medulla oblongata are the last to cease
• Tests documented are
• Absent pupillary reflex
• Absent oculocephalic movements (doll’s eye reflex)-
• Absent oculovestibular reflex (cold calorie test)
• Absent corneal reflex
• Absent cough reflex
Gag Reflex and Cough Reflex
Vestibulo- Ocular Reflex
APNEA
• Pre-oxygenate dengan O2 100% selama 15 minutes
• Cek AGD
• Disconnect dari mechanical ventilation
• Lanjutkan pemberiarn oksigen sampai SaO2 95%
• Cek AGD ulang
• Test Apnea
Apnoea Test
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap
• Gula darah
• Kolesterol
• Fungsi ginjal
• Fungsi hati
• Pemeeriksaan kadar
Pemeriksaan Laboratorium hormon : tiroid
• Pemeriksaan jantung : EKG
Pemeriksaan Penunjang
• Untuk mendeteksi adanya gangguan organ lainnya
• CT scan (Computed Tomography)
Mendeteksi adanya pendarahan, sumbatan, hingga tumor pada otak yang memicu
stroke hingga menyebabkan koma.

• MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Memberikan gambaran lebih jelas secara visual pada organ otak, dapat
mendeteksi struktur kerusakan organ yang lebih kompleks.

• EEG (ELectrpencephalography)
Memeriksa aktivitas otak melalui gelombang elektrik yang dapat direkam.
Confirmatory Testing
Cerebral Angiography

Normal No Intracranial Flow


Confirmatory Testing

EEG

Normal Electrocerebral Silence


Asuhan Keperawatan

1 Pola Nafas Tidak Efektif........

2
Kesimpulan
• Kematian batang otak merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan
pada batang otak yang disebabkan oleh berbagai penyebab
• Dampak yang ditimbulkan dapat berupa ganguan pernafasan, apnoe,
koma
• Sangat tergantung pada alat bantu mesin
Quote

Anda mungkin juga menyukai