Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN LEUKEMIA

KELOMPOK 7

1. DWI PUJI LESTARI (P1337420715007)


2. HARLIS RESPATI (P1337420715008)
3. TICA SRI ANUGRAHENI (P1337420715038)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

KEPERAWATAN MAGELANG KAMPUS V

2018

Kata Pengantar

1
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul“Asuhan Keperawatan Paliatif pada pasien leukemia”
dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai
pihak, baik berupa pengarahan maupun bimbingan. Atas dorongan, petunjuk,
saran, dan fasilitas dalam membantu penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Hermani TR,Ns,M.Kes selaku
dosen mata kuliah Keperawatan Paliatif yang telah membimbing penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangan. Baik dilihat dari isi, materi, teknik penulisan maupun bahasa. Oleh
karena itu, demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Penulis berharap makalah ini berguna dan
bermanfaat sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan mengenai Asuhan
Keperawatan Paliatif pada pasien leukemia bagi pembaca.

Magelang,17 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................1

Kata pengantar..................................................................................................2

Daftar isi............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................................4
B. Rumusan masalah..................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................5
D. Manfaat.................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian pada pasien leukimia..........................................................6


B. Diagnosa dan intervensi keperawatan.................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Leukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yang ditandai
dengan pertambahan jumlah sel darah putih (leukosit). Pertambahan ini
sangat cepat dan tidak terkendali serta bentuk sel-sel darah putihnya tidak
normal. Pada pemeriksaan mikroskopis apus darah tepi terlihat sel darah
putih muda, besar-besar dan selnya masih berinti (disebut megakariosit)
putih (neoplasma hematology).
Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai keganasan sel darah
putih (neoplasma hematology). Leukemia ini sering berakibat fatal
meskipun leukemia limpositik yang menahun (chronic lympocytic
leucaemia), dahulu disebut sebagai jenis leukemia yang bisa bisa bertahan
lama dengan pengobatan yang intensif.
Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingat
tingginya risiko anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan bahwa
para orangtua perlu perhatian dan kesigapan. Terutama terhadap anak-anak
yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejala kanker. Lebih ditekankan
para orangtua, terutama masyarakat awam, mengetahui dan mendapatkan
informasi cukup tentang kanker dan tumor yang menyerang anak-anak.
Masyarakat diharapkan tahu banyak, sadar, percaya, dan akhirnya berbuat
sesuatu untuk menghadapi kanker ini. Sekarang seluruh warga Indonesia
harus memberikan perhatian khusus pada kanker anak yang antara lain
adalah kanker darah atau leukemia, kanker tulang, saraf, ginjal, dan getah
bening. Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbeda dari
orang dewasa, karena mereka masih di usia pertumbuhan. Kanker darah
atau leukemia merupakan bertambahnya sel darah abnormal --sel sarah
putih-- secara berlebihan dan tidak terkendali, dan penyebarannya ke

4
seluruh tubuh sangat cepat. bertahan lama dengan pengobatan yang
intensif.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja pengkajian pada pasien leukemia?
2. Bagaimana pengkajian dalam keperawatan paliatif?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui pengkajian leukemia
maupun pengkajian paliatif.

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah mengetahui apa saja pengkajian
pada pasien leukemia dan bagaimana pengkajian dalam keperawatan
paliatif.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Asuhan Keperawatan Pada Kasus Leukemia

Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang


abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah berlebihan
yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan trombositopenia. Leukemia
limfois atau limfositik akut ini merupakan kanker jaringan yang menghasilkan
leukosit yang imatur dan berlebihan sehingga jumlahnya menyusup ke
berbagai organ seperti sumsum tulang dan mengganti unsur sel yang normal
sehingga mengakibatkan jumlah eritrosit kurang untuk mencukupi kebutuhan
sel sehingga timbul pendarahan (Hidayat,2006).
A. Pengkajian pada pasien leukemia meliputi :
1. Pengkajian Kesehatan
a. Identitas Klien
Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR
b. Keluhan Utama
Nyeri tulang sering terjadi, lemah nafsu makan menurun, demam (jika
disertai infeksi) juga disertai dengan sakit kepala.
c. Riwayat Perawatan Sebelumnya
d. Riwayat kelahiran anak :
Prenatal, Natal, Post natal
e. Riwayat Tumbuh Kembang
Bagaimana pemberian ASI, adakah ketidaknormalan pada masa
pertumbuhan dan kelainan lain ataupun sering sakit-sakitan.
f. Riwayat keluarga
Insiden LLA lebih tinggi berasal dari saudara kandung anak-anak yang
terserang terlebih pada kembar monozigot (identik).
2. Pola aktivitas sehari-hari (ADL)
a. Pola Nutrisi
Biasanya pasien dengan leukemia mengalami penurunan nafsu makan,
muntah, faringitis disfagia,penurunan rasa,distensi abdominal dan juga
pasien akan mengalami penurunan BB.
b. Pola Eliminasi

6
Biasanya pasien mengalami diare, nyeri tekan perianal,darah pada
urin,penurunan haluan pada urin dan feses hitam.
c. Pola Istirahat dan tidur
Biasanya pasien dengan leukemia pola istirahat dan tidur mengalami
gangguan karena adanya gejala seperi demam. Selain itu juga
didukung oleh perasaan cemas pasien terhadap penyakitnya.
d. Pola aktivitas dan latihan
Biasanya pada pasien leukemiaaktivitas dan latihan mengalami
perubahan yaitu mengalami samnolen, kelelahan, kelemahan, malaise,
ketidakmampuan melakukan aktivitas seperti biasanya.
e. Pola presepsi dan konsep diri
Pada pasien leukemia biasanya mengalami menarik diri,merasa tidak
berdaya,depresi,ansietas dan takut.
f. Pola sensori kognitif
Biasanya pada pasien leukemia mengalami perubahan alam
perasaan,penurunan koordinasi,kurang konsentrasi, kacau,kebas dan
kesemutan.
g. Pola reproduksi seksual
Pada pasien leukemia mengalami perubahan libido dan perubahan
aliran menstruasi.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Gambaran Umum : ditemukan pasien tampak lemah.
b. Kesadaran pasien : Compos mentis cooperatif, sampai terjadi
penurunan samnolen.
c. Vital sign :
1) TD : Biasanya ditemukan dalam batas normal
2) Nadi : Terkadang ditemukan frekuensi nadi meningkat
3) Pernafasan :Biasanya ditemukan frekuensi pernafasan meningkat
4) Suhu :Biasanya ditemukan Suhu tubuh menigkat karena demam.
5) BB : Biasanya mengalami penurunan
d. TB : Biasanya tidak mengalami masalah
e. Kepala : Bentuk kepala simetris,biasanya tidak ada nyeri tekan
f. Mata : Biasanya ditemukan konjungtiva anemis, sclera tidak
ikhterik,Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP.
g. Hidung : Biasanya ditemukan membran mukosa pucat.
h. Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan bibir pucat, sudut- sudut bibir
mengalami pecah- pecah.
i. Jantung : Biasanya tidak ditemukan kelainan
j. Paru-paru : Biasanya tidak ditemukan kelainan
k. Abdomen : Biasanya terjadi penurunan bising usus

7
l. Ekstremitas : Biasanya terjadi nyeri pada tulang dan sendi
4. Pengkajian Paliatif
a. Domain 1
1) Nyeri :
Ketika mengkaji pasien sangat penting untuk mendengarkan
pasien, memperhatikan pada bahasa yang digunakan untuk
mendeskripsikan nyeri akan membantu diagnosanya. Tipe nyeri
dapat ditentukan dari obat apa yang harus digunakan. Perhatikan
detail penting selama pengkajian.
b. Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan
1) Dukungan keluarga
Siapa yang tinggal bersama anda? Adakah anak/orang lain yang
masih tergantung pada anda? Adakah pikiran lain mengenai
hubungan dalam keluarga?
2) Dukungan emosional dan social
Apakah anda memiliki dukungan dari pihak lain? Keluarga besar,
teman, tetangga? Apakah anda memerlukan dukungan dari pihak
lain?
3) Kondisi praktikal
Apakah ada kesulitan dalam bergerak, melakukan pekerjaan?
Apakah ada pikiran lain mengenai siapa yang merawat untuk hari
kedepan, finansial?
4) Harapan pasien
Apa harapan anda mengenai tujuan perawatan?
Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah, atau tempat lain?
c. Domain 3 Kondisi Psikologis
1) Kondisi pikiran dan suasana hati (mood)
Apakah dalam bulan terakhir anda merasakan:Merasa putus asa
atau merasa tidak berdaya? kehilangan minat? Apakah anda merasa
depresi? Apakah anda merasa tegang atau cemas? Apakah anda
pernah mengalami serangan panik? Apakah ada hal spesifik yang
anda harapkan?
2) Penyesuaian terhadap sakit
Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini? Gali dengan hati-hati
ekspektasi pasien
3) Sumber – sumber dan hal yang menguatkan
Apakah sumber dukungan anda? Misalnya: orang-orang, hobi,
iman dan kepercayaan
4) Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak terkontrol)

8
Adakah masalah psikologis, sosial, spiritual yang dialami yang
berkontribusi terhadap gejala yang dialami?
5) Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau pada keluarga):
Adakah risiko stress psikologikal dan riwayat masalah kesehatan
mental?
d. Domain 4 Kondisi Spiritual (gunakan format HOPE)
1) H (Sources of hope/sumber dari harapan)
Apa yang memberi anda harapan (atau kekuatan, nyaman, dan
damai) pada saat sakit?
2) O (Organised religion/Organisasi agama)
Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan?
Dalam hal apa dan bagaimana hal tersebut mendukung anda?
3) P (Personal spirituality & practices/tindakan spiritualitas pribadi)
Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paing bermakna
secara pribadi?
4) E (Effect on medical care and end of life issues/ efek dari
perawatan dan isu akhir kehidupan)
Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda harapkan dari
kami sebagai tim kesehatan untuk memfasilitasi kebutuhan anda
dalam beberapa hari ke depan ini? Bahkan minggu atau bulan ke
depan?
e. Siregar (2015) menyatakan 4 karakteristik spiritual
1) Hubungan dengan diri sendiri
Apa makna dan arti hidup anda atau apa yang anda pahami tentang
tujuan hidup? Bagaimana anda menyadari bahwa makna dan tujuan
hidup anda saat ini berdasarkan apa yang telah anda kerjakan?
2) Hubungan dengan orang lain atau sesame
Bagaimana hubungan anda selama ini dengan orang-orang sekitar?
3) Hubungan dengan alam
Apakah anda menyukai tentang alam? Apakah ini membuat anda
merasa tenang dan damai di saat mengalami masalah?
4) Hubungan dengan Tuhan
Apakah anda selama ini mengikuti acara keagamaan atau
berkumpul dengan keluarga atau teman dekat yang membantu anda
dalam dukungan keagamaan?
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hitung darah lengkap :
1) Hemoglobin : kurang dari 10 g/100 ml

9
2) Jumlah trombosit : biasanya sangat rendah ( kurang dari
50.000/mm)
3) Sel darah putih : mungkin lebih dari 50.000/cm dengan
peningkatan sel darah putih imatur
4) PTT : memanjang
5) Asam urat serum : biasanya meningkat
6) Copper serum : meningkat
7) Zink serum : menurun
b. Darah tepi
Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan
biasanya ada leukositosis (60%), kadang-kadang leukopenia (25%).
Jumlah leukosit biasanya berbanding langsung dengan jumlah blas.
Jumlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula dengan
kadar hemoglobin dan trombosit. Hasil pemeriksaan sum-sum tulang
biasanya menunjukkan sel blas yang dominan
Gejala yang terlihat dari darah tepi berdasarkan pada kelainan
sum-sum tulang berupa adanya pansitopenia, limositosis yang kadang-
kadang menyebabkan gambaran darah tepi monoton.
c. Sumsum tulang
Dari pemeriksaan sum-sum tulang akan ditemukan gambaran yang
monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoitik patologis sedangkan
sistem lain terdesak.
d. Biopsi limpa
Pemeriksaan ini memperlihatkan proliferasi sel leukimia dan sel yang
berasal dari jaringan limpa yang terdesak.
e. Cairan cerebrospinal
Bila sel patologis dan protein meningkat, maka merupakn suatu
leukimia meningeal. Kedaan ini dapat terjadi setiap saat pada
perjalanan penyakit. Untuk pencegahannya adalah dengan pemberian
metotreksat (MTX).
B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
NOC :
Status Nutrisi (1004)
1. Asupan gizi
2. Asupan makanan
3. Asupan cairan

10
NIC :
Manajemen Gangguan Makan (1030)
1. Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai keinginan
2. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien (dan
orang terdekat klien dengan tepat)
3. Monitor intake/asupan dan asupan cairan yang tepat
4. Monitor asupan kalori makanan harian
b. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (leukemia)
NOC : Tingkat Nyeri (2102)
1) 210201 nyeri yang dilaporkan
2) 210206 ekspresi nyeri wajah
3) 210221 menggosok area yang terkena dampak
4) 210222 agitasi
5) 210209 ketegangan otot

NIC : Manajemen Nyeri (1400)

1) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang meliputi lokasi,


karakteristik, onset/durasi, kualitas, intensitas dan faktor pencetus
2) Monitor kepuasan klien terhadap manajemen nyeri
3) Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
4) Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya
dengan tepat
5) Berikan informasi yang akurat untuk mrningkatkan pengetahuan
dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri
6) Kolaborasi dengan pasien, orang terdekta dan tim kesehatan untuk
mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
c. Risiko infeksi berhubungan dengan leukopenia
Kriteria hasil (NOC): klien bebas dari tanda dan gejala infeksi,
mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang
mempengaruhi penularan serta penatalaksanaanya, menunjukan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit dalam
batas normal, menunjukan perilaku hidup sehat.
Intervensi NIC:
1. Kaji tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
2. Dorong masukan nutrisi yang cukup.
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
4. Ajarkan keluarga cara menghindari infeksi.
d. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
volume cairan aktif

11
Kriteria hasil (NOC): mempertahankan urine output sesuai dengan usia
dan BB, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada
tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Intervensi NIC:
1. Kaji status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik) jika diperlukan.
2. Monitor status nutrisi.
3. Motivasi masukan makanan dan cairan.
4. Jelaskan untuk mempertahankan catatan intake dan output yang
akurat
5. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
e. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan program pengobatan
(kemoterapi)
Kriteria hasil NOC: verbalisasi penerimaan diri,komunikasi
terbuka,mempertahankan kontak mata, tingkat kepercayaan diri
meningkat, keseimbangan dalam berpartisipasi dan mendengarkan
dalam kelompok
Intervensi NIC:
1) Anjurkan kegiatan social dan masyarakat
2) Anjurkan untuk meningkatkan kontak mata saat berkomunikasi
3) Tingkatkan berbagi masalah umum dengan orang lain
4) Minta dan harapkan komunikasi verbal
5) Berikan umpan balik positif saat pasien bersedia menjangkau orang
lain

12
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang
abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah berlebihan
yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan trombositopenia. Dalam
perawatannya diperlukan pengkajian secara umum pada penyakit leukemia
maupun pengkajian paliatif karena diperlukannya perawatan paliatif pada
penyakit leukemia ini.
 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik
dan saran sangat diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih
bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.

Herdman, T.H dan S. Kamtisuru.DIAGNOSIS KEPERAWATAN Definisi dan


Klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta : EGC
M.Dochterman, Joanne dkk.Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam. Elsevier
Moorhead, Sue dkk. Nursing Outcomes Classification edisi kelima. Elsevier
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

14

Anda mungkin juga menyukai