PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan pengaruh kompres hangat abdomen pada
pasien abdomen pain di Ruang Kolibri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pengaruh kompres hangat
abdomen pada pasien abdomen pain di Ruang Kolibri Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui abdomen pain pada pasien abdomen pain di Ruang
Kolibri sebelum diberikan kompres hangat
b. Untuk mengetahui abdomen pain pada pasien abdomen pain di Ruang
Kolibri setelah diberikan kompres hangat.
D. Originalitas Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan botol untuk melakukan kompres
hangat pada pasien Abdomen Pain untuk menurunkan nyeri pada perut karena
penelitian ini belum pernah ada yang melakukan dengan menggunakan botol,
peneliti-peneliti sebelumnya menggunakan dengan kantong kompres hangat atau
Warm Water Zak (WWZ).
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu keperawatan yang berkaitan
dengan pengaruh kompres hangat abdomen pada pasien abdomen pain
dengan masalah nyeri akut.
b. Menambah informasi dan referensi ilmiah untuk peneliti serta memberikan
solusi untuk memberika kompres hangat pada penderita abdomen pain.
c. Menambah pengetahuan, wawasan dan sebagai bahan perkembangan ilmu
pegetahuan, dibidang kesehatan khususnya dibidang ilmu keperawatan
dalam melakukan perawatan terhadap penderita abdomen pain.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan pengetahuan tentang
kompres hangat pada penderita abdomen pain.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
meningkatkan pelayanan keperawatan dalam memberikan terapi pada
penderita abdomen pain.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan informasi untuk menambahkan wawasan
pembelajaran terutama yang berkaitan dengan kompres hangat abdomen
pada penderita abdomen pain dengan masalah nyeri akut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nyeri yang stimulusnya berasal dari kulit, jaringan subkutan dan membran
mukosa. Nyeri biasanya dirasakan seperti terbakar, jatam dan terlokalisasi
a. Nyeri nosiseptif
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
a. Nyeri ringan adalah nyeri hilang timbul, terutama saat beraktivitas sehari
hari dan menjelang tidur.
b. Nyeri sedang nyeri terus menerus, aktivitas terganggu yang hanya hilan
gbila penderita tidur.
c. Nyeri berat adalah nyeri terus menerus sepanjang hari, penderita tidak
dapat tidur dan dering terjaga akibat nyeri.
a. Tahap perkembangan
b. Pemeriksaan radiologi
1. Foto thoraks
Selalu harus diusahakan pembuatan foto thoraks dalam posisi tegak
untuk menyingkirkan adanya kelainan pada thoraks atau trauma pads
thoraks. Harus juga diperhatikan adanya udara bebas di bawah
diafragma atau adanya gambaran usus dalam rongga thoraks pada
hernia diafragmatika.
2. Plain abdomen
Foto tegak Akan memperlihatkan udara bebas dalam rongga
peritoneum, udara bebas retroperitoneal dekat duodenum, corpus
alienum, perubahan gambaran usus.
3. IVP (Intravenous Pyelogram)
Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada
persangkaan trauma pada ginjal.
4. Pemeriksaan Ultrasonografi dan CT-Scan Bereuna
Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum
dioperasi dan disangsikan adanya trauma pada hepar dan
retroperitoneum.
c. Pemeriksaan khusus
1. Abdominal paracentesis
Merupakan pemeriksaan tambahan yang sangat berguna untuk
menentukan adanya perdarahan dalam rongga peritoneum. Lebih dari
100.000 eritrosit/mm dalam larutan NaCl yang keluar dari rongga
peritoneum setelah dimasukkan 100--200 ml larutan NaCl 0.9% selama
5 menit, merupakan indikasi untuk laparotomi.
2. Pemeriksaan laparoskopi
Dilaksanakan bila ada akut abdomen untuk mengetahui langsung
sumber penyebabnya. Bila dijumpai perdarahan dan anus perlu
dilakukan rektosigmoidoskopi.
3. Pemasangan nasogastric tube (NGT)
Untuk memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada trauma
abdomen. Dari data yang diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan tambahan dan pemeriksaan khusus dapat diadakan
analisis data untuk memperoleh diagnosis kerja dan masalah-masalah
sampingan yang perlu diperhatikan. Dengan demikian dapat ditentukan
tujuan pengobatan bagi penderita dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pengobatan.
1) Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan
tetap hangat.
2) Cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar.
3) Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril.
4) Pada luka memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting
bersih.
b. Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
mengenai kegiatan atau proses-proses dengan desain studi kasus yang dilakukan
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi:
Fokus studi pada kasus ini berfokus pada pasien yang tidak kooperatif, tidak
Peneliti studi kasus ini berfokus pada orang dewasa yang mengalami nyeri
D. Defenisi Operasional
1. Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri. Efek hangat
nantinya akan meningkatkan aliran darah ke jaringan penyaluran zat asam dan
2. Abdomen Pain merupakan gejala utama dari acute abdomen yang terjadi secara
tiba-tiba dan tidak spesifik. Akut abdomen merupakan istilah yang digunakan
untuk gejala-gejala dan tanda-tanda dari nyeri abdomen dan nyeri tekanan yang
tidak spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan intra
Instrument studi kasus ini yang digunakan adalah format pengkajian asuhan
Metode pengumpulan data pada studi kasus ini dengan cara wawancara dan
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
e. Evaluasi
1. Studi kasus ini dilakukan di ruang perawatan interna DI Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar.
Studi Kasus ini dilakukan pada bulan Studi kasus ini dilakukan pada bulan April-
Mei 2022
Dalam penelitian ini analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data reduction (reduksi data), data display (pengkajian data), data coclusion
draing atau ferification (penarikan kesimpulan). Ketiga proses ini terjadi terus
1. Reduksi data
penyederhanaan dan informasi verbal dari subyek studi kasus. Peneliti melakukan
reduksi data sejak proses pengumpulan data hingga menyisihkan data (informasi)
2. Penyajian data
Penyajian data merupakan pendeskripsian sekumpulan informasi yang
tindakan.
3. Penarikan kesimpulan
bermakna. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik kualitatif, yaitu data
analisis sesuai dengan tujuan studi yang sudah ditentukan sesuai prosedur
1. Informend Consent
Tujuan informend consent adalah agar partisipasi mengerti maksud dan tujuan
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama respon dan
pada format pengumpulan data (kuisioner) yang di isi oleh responden, tapi
lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek di jamin oleh
peneliti.