Proposal
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Disusun Oleh :
Viradisty RaheliaRawung
NIM:106011610093
UNIVERSITAS KLABAT
FAKULTAS KEPERAWATAN
OKTOBER, 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas begitu besar
Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang
dengan memberikan jasa dan budi baik sebagai individu maupun sebagai
perwakilan institusi, untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan
3. Ns. Elisa Anderson, S.Kep., M.Kep sebagai dosen pembimbing yang telah
4. Ns. Ellen Padaunan, S.Kep., M.Kep sebagai ketua penguji yang telah
ii
5. Ns. Angelia Tendean, S.Kep., sebagai anggota penguji yang telah banyak
9. Mama Hesty, Papa Oldy, Adik Ito beserta keluarga yang selalu memberikan
10. Chand, Boye, Devid, Gredy, Naldo, Ka Alva, Syalom, Gaby, Eci, Pia,
Praysi, Lady, Wina, Nia, Indah, Beverly, Virgin yang selalu membantu dan
11. Semua pihak yang yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
pembuatan proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti
iii
Airmadidi, 15 Oktober 2019
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
Latar Belakang Masalah........................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................4
Tujuan Penelitian..................................................................................5
Kegunaan Penelitian..............................................................................5
Cakupan dan Batasan Penelitian...........................................................6
Definisi Operasional Dalam Penelitian.................................................6
iv
BAB III METODELOGI PENELITIAN...............................................................21
Desain Penelitian.................................................................................21
Analisa Data........................................................................................22
Populasi dan Sampel...........................................................................23
Instrumen Penelitian............................................................................23
Proses Pengumpulan Data...................................................................26
Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................27
Pertimbangan Etika Dalam Penelitian................................................30
Keterbatasan Penelitian.......................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
DAFTAR GAMBA
v
Gambar 1. Kerangka Konseptual...........................................................................21
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran B Korespondensi…….………………………………………..........38
vii
BAB I
PENDAHULUAN
fungsi hingga tidak dapat membuang zat toksin, sisa metabolisme dalam darah
dan tidak dapat memproduksi urin, ini berlangsung lebih dari 3 bulan[ CITATION
hemodialisis, biasanya dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu selama 4-5 jam yang
bertujuan untuk mengeluarkan sisa metabolisme, dan cairan tubuh dari peredaran
stress, dan depresi[ CITATION Wil14 \l 1033 ]. Keadaan pasien yang menjalani
perubahan yang terjadi pada pasien yang harus dihadapi dan dapat berpengaruh
pada kualitas hidupnya saat menjalani hemodialisis dan menghalangi pasien untuk
1
Kualiatas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis menjadi masalah yang menarik untuk dicari tahu oleh profesional
pasien dapat menjalani hemodialisis dan mampu bertahan hidup walau dengan
gagal ginjal kronik dapat dipengaruhi oleh orang sekitar bahkan yang terdekat
yaitu keluarga karena keluarga menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
pasien dan keluarga yang menemani pasien jika kontrol ke dokter sehingga
dari tahun ke tahun dari data World Health Organization pertumbuhan jumlah
penderita gagal ginjal kronik di dunia pada tahun 2013 meningkat sebesar 50%
dari tahun sebelumnya dan di Amerika angka kejadian gagal ginjal kronik
meningkat sebesar 50% pada tahun 2014 dan setiap tahun 200.000 orang Amerika
menunjukkan prevalensi penderita end stage renal disease tahun 2009 di Negara
Amerika Serikat sebesar 1.811 per 1.000.000 penduduk, sementara itu di Negara
Taiwan 2.447 per 1.000.000 penduduk dan di Negara Jepang 2.205 per 1,000.000
dengan penderita gagal ginjal kronik terbanyak didunia dan diperkirakan akan
hemodialisis pada tahun 2017, dan prevalensi penyakit gagal ginjal kronik di
Indonesia mengalami peningkatan dari 2,0 % pada tahun 2013 menjadi 3,8 %
pada tahun 2018, dimana provinsi Sulawesi Utara menempati urutan ke 13 dengan
presentase (3,1%) ini menyebabkan gagal ginjal kronik khusunya yang menjalani
melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dari
keadaan rentang sehat dan rentang sakit, keadaan lingkungan sekitarnya dan
perawat berperan dalam mengenal adapatasi diri pasien yang bertujuan untuk
1033 ].
Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti diruangan melati
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado diketahui jumlah pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisis dari tahun 2015 sampai bulan juni tahun 2019
berjumlah 1739 pasien, dan diperkirakan dalam 3 bulan terahkir pada bulan juli
sampai bulan september jumlah pasien yang menjalani hemodialisis 457 pasien.
Dari hasil wawancara pada 10 pasien, beberapa pasien mengetahui jika aktivitas
mereka berubah drastis semenjak terdiagnosis gagal ginjal kronik dan kerumah
hemodialisis dan terdapat kesenjangan bagi pasien yang didampingi keluarga dan
pasien yang tidak didampingi keluarga saat melakukan terapi hemodialisis karena
berbagai alasan, namun belum diketahui secara pasti apakah dukungan keluarga
memiliki efek yang signifikan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik
keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, maka
keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
ialah hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal
Manado?
Tujuan Penelitian
terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di
Kegunaan Penelitian
keperawatan, bagi masyarakat dan bagi penelitian selanjutnya, dan bagi Instistusi
Universitas Klabat.
Bagi Pendidikan Keperawatan
Bagi Keluarga
melakukan hemodialisis pada pasien, dan peran keluarga dalam kualitas hidup
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis dan karena keterbatasan
Penelitian kiranya berguna sebagai sumber dan data awal serta bahan
dalam penelitian ini semua pasien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik
lebih dari tiga bulan dan mulai menjalani terapi hemodialisis serta bersedia
penyaringan dan pembuangan zat toksin, elektrolit tubuh, dan tidak dapat
Hemodialisis
Kualitas Hidup
Dukungan Keluarga
dilakukan oleh anggota keluarga melalui perilaku, perlakuan, kasih sayang dan
penerimaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas mengenai teori dan konsep yang berhubungan
dengan gagal ginjal kronik, hemodialisis, kualitas hidup, dan dukungan keluarga
yang diuraikan berdasarkan teori dan konsep, kemudian dibuat sintesis, kerangka
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan
fungsi ginjal yang menahun secara terjadi secara bertahap dan tidak dapat kembali
disebabkan oleh organ ginjal yang tidak mampu bekerja dan mengalami
penurunan fungsi dalam hal pembuangan dan penyaringan zat kimia tubuh seperti
sodium, kalium, ureum dalam darah, tidak mampu menjaga keseimbangan cairan,
elektrolit tubuh dan tidak mampu dalam memproduksi urin [ CITATION Bla14 \l
penyakit ini yang terjadi selama satu triwulan atau lebih dengan rusaknya ginjal
dan kadar filtrasi glomerulus (LFG) < 90 mL/min/1.73 m2. Pada gagal ginjal
kronik nilai laju filtrasi glomerulus memperlihatkan keadaan organ ginjal dan
fungsi ginjal serta terapi pengobatan yang dilakukan oleh tim medis [ CITATION
Dha14 \l 1033 ].
8
9
kronik difokuskan pada patologi dan etiologi kerusakan ginjal dan dapat
Penyebab dan faktor resiko yang menjadi pencetus penyakit gagal ginjal
kronik, yaitu pasien diabetes mellitus dan hipertensi menurut [ CITATION Riy \l
1033 ] dan 30 % pasien diabetes mellitus tipe I menderita gagal ginjal kronik dan
10-40 % pasien diabetes tipe II yang menderita gagal ginjal kronik. Penyebab
7. Nefropati obstruktif seperti infeksi saluran kemih atas dan infeksi saluran
kemih bawah.
10
Tanda dan gejala pada gagal ginjal kronik sangat bervariasi, pada beberapa
pasien tidak terlihat secara spesifik, namun keparahannya tergantung pada tingkat
kerusakan dan kondisi ginjal, menurut [ CITATION Bla14 \l 12297 ] tanda dan
Stadium 1 : Pasien dengan tekanan darah normal, tanpa hasil tes laboratorium
Stadium 4 : Munculnya tanda dan gejala gagal ginjal kronis tanpa kelelahan dan
perdarahan, hiperkalemia.
Hemodialisis
limbah dan cairan tubuh dari peredaran darah melalui membran semipermeable
sebanyak 2-3 kali seminggu, dimana setiap menjalani terapi rata-rata memerlukan
waktu antara 3-4 jam, jadawal tersebut disesuaikan dengan aliran darah, jenis
Ketika dilakukan terapi hemodialisis ada pasien yang tidak dapat bertahan
hidup, namun banyak juga yang dapat bertahan hidup sampai bertahun-tahun,
hemodialisis yaitu :
umumnya diketahuidari kadar filtrasi glomerulus (LFG) < 5 mL/menit, tetapi bila
dijumpai beberapa keadaan dibawah ini maka dapat dilakukan terapi hemodialisis,
sebagai berikut :
Namun pasien yang sudah menjalani terapi hemodialisis dengan waku yang lama
2. Embolus udara.
3. Reaksi pirogenis.
5. Masalah seperti larutan dialisat, konsentrasi yang tidak tepat akan garam
Banyak komplikasi yang dapat terjadi pada pasien maka banyak stressor
faktor dari hemodialisis ini, berdampak buruk bagi kualitas hidup pasien, karena
dapat berpengaruh pada kualitas hidup pasien saat menjalani hemodialisis dan
Bla14 \l 1033 ].
Kualitas Hidup
persepsi individu terhadap kondisi didalam hidupnya yang sesuai dengan budaya
yang terdiri atas kesehatan fisik mencakup status nutrisi, olahraga, kebersihan diri
ketergantungan pada alat bantu medis, rasa sakit yang dirasakan pasien,
perasaan yang dirasakan pasien seperti sedih, mudah marah, bagaimana pasien
mengambil keputusan dan penyesuaian diri saat pasien stress, cemas atau depresi.
Kesehatan spiritual yang mencakup standar pribadi nilai pribadi atau kepercayaan
Tuhan.
14
Dalam kualitas hidup kepemilikan dibagi menjadi dua bagian yang terdiri atas
kepemilikan fisik yang mencakup tempat tinggal pasien, jika pasien bekerja
tempat kerja pasien seperti sekolah atau kantor, lingkungan sekitar tempat tinggal
sosial yang mencakup kedekatan pasien dengan orang lain, seperti keluarga yang
melakukan pekerjaan yang sebelumnya juga dilakukan pasien tanpa ada halangan
hidup dapat diartikan sebagai hidup berkualitas tinggi dan baik. Kemudian
2. Kualitas hidup subjektif yaitu, kehidupan yang baik saat setiap individu
dimensi tidak memiliki rasional seperti perasaan cinta, ikatan yang bersifat
mendasar bukan uang. Namun sering orang percaya dan tidak percaya mengenai
atau sangat berarti dari kehidupan seseorang. Namun ini merupakan konsep yang
sangat penting namun jarang digunakan dalam pencarian makna hidup setiap
individu.
kualitas hidup saat kebutuhan seseorang terpenuhi maka kualitas hidupnya tinggi.
16
kualitas hidup yang optimal, didapatkan melalui usaha dari tim kesehatan dan
Dukungan Keluarga
berperan penting dalam kehidupan individu jika ada masalah maka dibutuhkan
1033 ]. Dukungan keluarga memiliki tanggung jawab yang harus dicapai untuk
terjadi kembali pada saat ini ataupun pengalaman yang akan terjadi dimasa
tugas pekerjaan dan aktivitas tertentu dalam konteks budaya dan sosial.
keluarga lainnya. Adapun beberapa fungsi yang ada dalam keluarga menurut
tidak tepat.
dan pembinaan yang dialami pada seseorang dimulai dari keluarga yang
dalam keluarga.
18
dan pengertian yang nyata bagi setiap anggota keluarga, membina tingkah
baik.
untuk masa depan bagi keluarga untuk pendidikan, jaminan hari tua dan
kesehatan keluarga.
dan menyediakan kebutuhan material dan finansial pasien, seperti dana yang
pakaian yang layak, tempat tinggal dan istirahat bagi pasien. Dukungan
dikontrol oleh anggota keluarga pasien, tidak hanya bantuan finansial tetapi
menemani pasien saat sakit dan membantu dalam melakukan aktifitas yang tidak
dan memberikan informasi, saran, masukkan dan menjadi pendengar yang baik
hidup pasien dan selalu memberikan dukungan bagi pasien dalam mengenal dan
memberikan larangan bagi pasien agar pasien merasa nyaman dan diperdulikan
oleh anggota keluarganya. Keluarga harus mengenali keadaan dimana pasien yang
kadang kala tidak dapat mengontrol emosinya sendiri, namun keluarga harus
pembimbing dalam pemecahan masalah pasien mengenai penyakit dan terapi yang
dengan pasien untuk mendapatkan nasihat dan bantuan alternatif yang didasarkan
pada pengalamanya.
20
positif terhadap seseorang, persetujuan dengan pendapat orang lain dan memiliki
komunikasi yang baik dengan orang lain. Keluarga juga tidak membanding-
bandingkan pasien dengan orang lain agar meningkatkan harga diri dan
Kerangka Konseptual
penyaringan dan pembuangan zat toksin, elektrolit tubuh, dan tidak dapat
memproduksi urin ini berlangsung lebih dari tiga bulan maka harus dilakukan
terapi hemodialisis sebagai ginjal buatan. Keadaan ini membuat pasien yang
program pengobatan yang dapat diterima pasien dan menemani pasien jika kontrol
ke dokter. Perawat berperan dalam mengenal adapatasi diri pasien yang bertujuan
Dukungan Kualitas
Keluarga
Hidup
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu apakah ada “Hubungan
yang dipengaruhi.
Hipotesa Penelitian
masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya ditentukan melalui fakta emiris.
Ha1 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
Manado.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
lokasi dan waktu penelitian, alur pengumpulan data, dan etika dalam penelitian.
Desain Penelitian
hari dan waktu yang bersamaan, dan tidak ada follow up dengan variabel
Efek +
Dukungan
Keluarga
Efek -
Populasi
Kualitas Efek +
Hidup
Efek -
21
22
Analisa Data
Statistik bertujuan untuk menjawab suatu dugaan yang belum terbukti dan
mengambil kesimpulan dari data yang didapatkan agar menjadi informasi yang
kedua dan ketiga yaitu ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan rumus yang dapat mengetahui hubungan dengan data numerik. Setelah itu
membandingkan dengan tabel rHo. Dapat dilihat bahwa n pada taraf kesalahan
5%, jika rHo hitung lebih besar dari rHo tabel baik pada taraf 5%, maka hal ini
berarti terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan [ CITATION Sug12 \l 1033
signifikansi : jika nilai signifikan <0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika
correlationyang meliputi yaitu dua hal, yaitu analisis nilai r dan analisis nilai p.
Dari nilai r dapat dilihat kuatnya korelasi dan arah korelasi. Apabila nilai r positif
maka korelasi itu positif, dan apabila nilai r negatif maka korelasi itu negatif.
23
Tabel 1.
Skor Intepretasi
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 0,10 Sangat kuat
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian ini yaitu semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
responden.
Instrumen Penelitian
dan diadopsi oleh penelitidibagi menjadi dua bagian yaitu kuesioner kualitas
sering dengan nilai 4, sering dengan nilai 3, jarang dengan nilai 2, dan tidak
pernah dengan nilai 1. Dan pertanyaan negatif juga memiliki 4 pilihan jawaban
yaitu sangat sering dengan nilai 1, sering dengan nilai 2, jarang dengan nilai 3,
15-20) dan komponen harapan (no. 21-25). Pertanyaan negatif pada instrumen
kualitas hidup yaitu nomor 05, 06, 07, 08, dan 21. Kemudian p = rentang atau
banyak kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu
sebesar 75 dan dibagi menjadi 3 kategori kelas untuk kualitas hidup maka akan
diperoleh panjang pada kategori kelas sebesar 25. Dengan p = 25 dan nilai
terendah 25 sebagai batas bawah dan nilai tertinggi 100, maka dukungan
keluarga pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis
Tabel 2.
Kualitas Hidup
Skor Intepretasi
25 – 50 Kualitas hidup rendah
51 – 75 Kualitas hidup sedang
25
Tabel 3.
dukungan harga diri (no 17-20) dan pertanyaan negatif pada instrumen
dukungan keluarga yaitu nomor 11, 12, 19. Kemudian p = rentang atau banyak
kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 60
dan dibagi menjadi 3 kategori kelas untuk kualitas hidup maka akan diperoleh
panjang pada kategori kelas sebesar 20. Dengan p = 20 dan nilai terendah 20
sebagai batas bawah dan nilai tertinggi 80, maka dukungan keluarga pada
sebagai berikut :
26
Tabel 4.
Dukungan Keluarga
Skor Intepretasi
20–40 Dukungan Keluarga Rendah
41 –60 Dukungan Keluarga Sedang
61–80 Dukungan Keluarga Tinggi
Tabel 5.
tepat dari variabel yang akan diteliti. Kuesioner pada penelitian ini telah diuji
responden didapati nilai reliabilitas untuk variabel kualitas hidup sebesar r hasil >
0.6 yaitu 0,752 sedangkan nilai reliabilitasnya untuk variabel dukungan keluarga
sebesar r hasil > 0.6 yaitu 0,725. Hasil uji validitas didapatkan nilai indeks
diterima kemudian mendapatkan izin dari pihak rumah sakit untuk mengadakan
pada penelitian ini, melakukan tabulasi dan pengelolaan data, menyiapkan hasil
penelitian.
Kandou Manado. Penelitian akan dilakukan pada bulan Febuari sampai bulan
Maret 2020.
28
Peneliti harus mendapatkan izin dari pihak yang terkait dan riset yang melibatkan
manusia sebagai subjek, harus memiliki tujuh prinsip dasar etika yaitu :
Otonomy
Beneficence
positif bagi responden.Manfaat langsung yang diberikan dalam penelitian ini ialah
langsung efeknya.
Non-maleficence
Justice
dalam kriteria inklusi penelitian serta adanya perasaan responden yang dihargai
oleh peneliti.
29
Confidentiality
responden dan yang akan dipaparkan dalam hasil penelitin hanya data tertentu.
Fidelity
Veracity
ini dan setiap prosedur penelitian, penyusunan untuk prososal dan proses
pengumpulm data.
Keterbatasan Penelitian
sectional dimana data yang dikumpulkan hanya sekali dengan reponden terbatas.
untuk mendapatkan izin dari pihak rumah sakit sehingga dapat mengumpulkan
data. Peneliti hanya mengambil responden diruangan melati RSUP Prof Dr. R D
DAFTAR PUSTAKA
Billington, D., Landon, J., Krageloh, C., & Shepherd, D. (2010). The new zealand
world health organization quality of life (WHOQOL) group. Journal of
the New Zealand Medical Association , 123.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah : Manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. New york: Elsevier.
Brunner & Suddarth. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8
volume 2. ECG.
Butar-butar, A., & Siregar, C. T. (2013). Karakteristik pasien dan kualitas hidup
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jurnal Kesehatan ,
4-5.
Dharma, P. S. (2015). Penyakit Ginjal : deteksi dini dan pencegahan. Yogyakarta:
Solusi Distribusi.
Friedman, M. M. (2010). Keperawatan keluarga : riset, teori, dan praktik edisi 3.
Jakarta: ECG.
31
Giawa, A., Ginting, C. N., Tealumbanua, A., & dkk. (2019). Peningkatan kualitas
hidup pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisa melalui strategi koping di rsu royal prima medan tahun 2019.
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda , 5 (2), 663.
Indonesia Renal Registry. (2017). Report Of Indonesian Renal Registry.pdf
Indonesian Renal Registry. (2016). Report Of Indonesian Renal Registry.
https://www.indonesianrenalregi stry.org/data/indonesian%20ren al
%20registry%202016.pdf.
Kusumastuti, H. (2016). Hubungan antara efikasi diri dalam perawatan kesehatan
mandiri dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis di rsud tugurejo semarang. Jurnal Kesehatan dan
kedokteran , 3.
National Kidney Foundation. (2015). Chronic Kidney Disease (CKD). New York:
www.kidney.org.
National Kidney Foundation. (2013). Hemodialysis : what you need to know. New
York: www.kidney.org.
Nursalam. (2009). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu
keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan
kementerian RI.
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan
Kementerian RI.
Riyanto, W. (2012). Analisis praktek residensi keperawatan medikal bedah pada
pasien dengan gangguan sistem perkemihan dengan penerapan teori model
adaptasi roy dirumah sakit umum pusat fatmawati jakarta. Karya Ilmiah
Kesehatan , 7.
Roy, S. C., & Harrington, A. (2013). Roy adaptation model-based research :
global view. Generating middle range theory , 355-365.
Saragih, D. (2010). Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di rsup haji adam
malik medan. Jurnal Kesehatan , 1.
Sari, D. P. (2015). Hubungan lamanya hemodialisa dengan kualias hidup pasien
gagal ginjal kronik d irs pku muhammadiyah yogyakarta. Jurnal
Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah.
Setiadi. (2013). Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shiel, W. C. (2018). Medical definition of hemodialysis. pp. 1-12.
Soekidjo, N. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan.
32
LAMPIRAN A
(LEMBARKONSULTASI)
33
rumus statistik
LAMPIRAN B
(KORESPONDENSI)
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di RSUP PROF. DR.
R. D. Kandou Manado “
37
LAMPIRAN C
(InstrumenPenelitian)
INFORMED CONSENT
mendapatkan penjelasantentang:
39
dimintadaripenelitidalambentukkuesioner.
Tandatanganresponden : ……….
Tandatanganpeneliti : ……….
Hari ………. Tanggal ………. Bulan ………. Tahun ………. Jam ………
Petunjuk pengisian : berikan tanda ( √ ) pada setiap kolom jawaban yang tersedia
di bawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami
S = sangat sering
S = sering
J = jarang
TP = tidak pernah