Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


“JURNAL TREND DAN ISSUE, PENATALAKSANAAN
DAN EBP KONJUNGTIVITIS”

Dosen Pengajar:
1. Ns. Tri Mochartini, M.Kep
2. Ns. Martha Katarina Silalahi, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Nur Aisah (1032181004)
2. Inka Milenia Apriyanti(1032181005)
3. Ina Juliana (1032181009)
4. Shifa Desti Ranika (1032181030)
5. Eka Lia Lestari (1032181032)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jurnal
Trend dan Issue, Penatalaksanaan dan EBP Konjungtivitis”. Alhamdulillah akhirnya kami
sebagai penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah KMB III dalam waktu yang tepat. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini.
Maka dari itu dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dan bantuan dari berbagai pihak,
maka penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penulis tentu menyadari bahwa mkalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 10November 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi……………………………………………………………………..
2.2 Penatalaksanaan……………………………………………………………
2.3 Trend dan Issue…………………………………………………………….
2.4 EBP…………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Konjungtivitis merupakan penyakit mata paling umum didunia. Penyakit konjungtivitis ini
berada pada peringkat no.3 terbesar di dunia setelah penyakit katarak dan glaukoma, khusus
konjungtivitis penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan
dengan mata berair sampai berat dengan sekret purulen kental. Konjungtivitis atau radang
konjungtiva adalah radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata yang
dibedakan kedalam bentuk akut dan kronis. Konjungtivitis (pink eye) merupakan peradangan
pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh
mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi dari bahan-bahan kimia seperti
terkena serpihan kaca yang debunya beterbangan sehingga mengenai mata kita dan
menyebabkan iritasi sedangkan konjungtivitis yang disebabkan oleh mikroorganisme (terutama
virus dan kuman atau campuran keduanya) ditularkan melalui kontak dan udara (Ilyas, 2015).

Konjungtivitis keberadaannya dirasa cukup mengganggu karena penderita akan mengalami


beberapa gejala umum seperti mata terasa perih, berair, terasa ada yang mengganjal disertai
dengan adanya sekret atau kotoran pada mata (Wijana, 2009). Penyebab umumnya eksogen
tetapi bisa juga penyebab endogen (Vaughan,2010). Penyebab paling umum adalah
Streptococcus pneumonia pada iklim sedang dan Haemophilus aegyptius pada iklim panas.
Konjungtivitis yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan Haemophilus Aegyptius
disertai juga dengan perdarahan sub konjungtiva, penyakit ini ditandai dengan timbulnya
hiperemi konjungtiva secara akut, dan jumlah eksudat mukopurulen sedang (Vaughan, 2010).

Penyakit Konjungtivitis semakin meningkat. Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan


Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat menyatakan bahwa pada tahun 2008, menunjukkan
peningkatan penderita yang lebih besar yaitu sekitar 135 per 10.000 penderita baik pada anak-
anak maupun pada orang dewasa dan juga lanjut usia (Lolowang,2014). Berdasarkan Bank Data
Departemen Kesehatan Indonesia (2013) jumlah pasien rawat inap konjungtivitis di seluruh
rumah sakit pemerintah tercatat sebesar 12,6% dan pasien rawat jalan konjungtivitis sebesar
28,3%.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah mengenai makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Konjungtivitis?
2. Apa saja Penatalaksanaan Konjungtivitis?
3. Bagaimana Trend dan Issue Konjungtivitis ?
4. Bagaimana EBP dariKonjungtivitis?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan nya yaitu:
1. Untuk memahami Definisi Konjungtivitis
2. Untuk memahami Penatalaksanaan Konjungtivitis
3. Untuk memahami Trend dan Issue Konjungtivitis
4. Untuk memahami EBP Konjungtivitis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KONJUNGTIVITIS


Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam
kelopak mata). Konjungtivitis yaitu adanya inflamasi pada konjungtiva atau peradangan pada
konjungtiva, selaput bening yang menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan
bagian dalam kelopak mata. (Vaughan, 2010 : 126).

Konjungtivitis terkadang dapat ditandai dengan mata berwarna sangat merah dan menyebar
begitu cepat dan biasanya menyebabkan mata rusak. Beberapa jenis konjungtivitis dapat hilang
dengan sendiri, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan. (Effendi, 2008 : 230).

Konjungtivitis adalah penyakit mata berbahaya yang disebabkan kandun gan debu yang tinggi
pada udara di daerah tertentu dan mikroorganisme seperti bakteri, alergi, viral, dan sika. (Jurnal
Statistika, Vol 3, No 1 2015) Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva karena
mikroorganisme, alergi, atau bahan kimia. (Jurnal Kesmas, Vol 8, No 8 2014).

2.2 PENATALAKSANAAN KONJUNGTIVITIS

2.3 TREND DAN ISSUE KONJUNGTIVITIS

Ukuran Pasar Pengobatan Konjungtivitis, Analisis Dampak Pangsa & COVID-19,

Berdasarkan Kelas Obat (Antibiotik, Antiviral, Anti Alergi, Air Mata Buatan dan
Lainnya), Oleh Jenis Penyakit (Konjungtivitis Bakteri, Konjungtivitis Viral, dan

Konjungtivitis Alergi) Berdasarkan Rute Pemberian (Topikal, Oral, dan Intravitreal).

ukuran pasar pengobatan konjungtivitis adalah USD 3,85 miliar pada 2019 dan

diproyeksikan mencapai USD 4,38 miliar pada tahun 2027, menunjukkan CAGR 3,7%

selama periode perkiraan.

Munculnya pandemi COVID-19 telah menyebabkan kerugian besar bagi sejumlah besar

perusahaan di seluruh dunia. Ini telah mengganggu rantai pasokan dan menghentikan

proses produksi. Sebagian besar perusahaan perawatan kesehatan terus berupaya

menciptakan vaksin untuk menghentikan pandemi mematikan ini. Laporan kami akan

memberikan informasi tentang skenario terkini dari setiap pasar.

COVID-19 Berkontribusi pada Pertumbuhan Yang Lebih Rendah Karena Penurunan

Kuat dalam Kunjungan Rumah Sakit

Wabah pandemi COVID-19 di seluruh dunia akan berdampak negatif pada pertumbuhan

pasar global. Meskipun pasien yang menderita konjungtivitis cenderung berisiko tinggi

disuntik oleh konjungtiva virus yang biasanya disebabkan oleh adenovirus, pasar

diperkirakan akan mengalami penurunan.

Sedangkan virus corona juga menyebabkan beberapa tanda dan gejala mata yang serupa,

seperti infeksi konjungtivitis, keluarnya cairan encer, fotofobia, dan iritasi mata. Karena

penguncian yang ketat yang diberlakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, penundaan

atau pembatalan kunjungan medis yang tidak mengancam jiwa diharapkan dapat

membatasi pertumbuhan pasar karena resep yang lebih rendah untuk konjungtivitis akan

dikeluarkan dalam jangka waktu ini.


2.4 EBP KONJUNGTIVITIS
Patient/Populasi/ Intervensi/Pro Comparison/ Outcome Time Jurnal
Problem gnosis/ Factor Control Frame

Dua puluh mata Pengguna Perangkat Durasi rata-rata Desember Heiko Pult,
pelajaran (8 memasukkan pemanasan (suhu 2011 –
pemanasan Britta H.
perempuan, 12 dua cincin 38°C) secara Februari
laki-laki; rata- yang dapat kelopak mata signifikan lebih 2012 Riede-Pult,
rata usia 39,2 diajukan, yang Blephasteam lama dengan dan Christine
tahun) termasuk dibasahi Blephasteam
dalam penelitian dengan garam memiliki efek daripada dengan Purslow.
ini. Suhudan steril, di dalam pemanasan yang kompres (7,5 vs. A
kelembaban setiap eyepiece 1,0 menit; p
relatif diukur untuk jauh lebih besar 0,01). Tidak ada Comparison
selama periode menghasilkan daripada perbedaan yang of an Eyelid-
10 menit di kelembaban. signifikan antara
margin kelopak Mata subjek kompres hangat perawatan dalam Warming
mata bawah satu tidak dan lembab durasi 100% Device to
mata yang bersentuhan kelembaban
pada Traditional
dipilih secara dengan cincin relatif.
acak selama ini. Perangkat sukarelawan Dibandingkan Compress
aplikasi ini dipakai dengan nilai
yang sehat. Therapy
perangkat selama 10 pretreatment,
Blephasteam menit; periode Meskipun ketajaman visual (Perbandinga
dan, 1 jam ini diatur oleh Blephasteam meningkat secara n Perangkat
kemudian, perangkat. signifikan setelah
selama dan kompres perawatan Pemanasan
penerapan Kapas memiliki efek Blephasteam (p Kelopak
kompres hangat digunakan 0,05) tetapi secara
(dalam urutan sebagai pelembab sim- signifikan Mata dengan
acak). Tanda- komprees ilar, efek menurun setelah Terapi
tanda okular dan hangat, dilipat perawatan dengan
ketajaman visual tiga tahap. pemanasan yang kompres (p 0,05). Kompres
dinilai sebelum Komprees sangat singkat Kemerahan Tradisional).
dan sesudah hangat dengan kompres limbal,
setiap aplikasi. dihangatkan kemerahan
mungkin tidak
dalam air kelopak mata, dan
suling yang mencukupi skor pewarnaan
dipanaskan untuk perawatan kornea semuanya
untuk meningkat secara
mencapai suhu MGD signifikan setelah
maksimum 41 (Meibomian perawatan
derajat celcius Blephasteam (p
ketika Gland 0,05 untuk
ditempatkan Dysfunction) semua). Tanda-
diatas mata tanda okular tidak
subjek. Suhu yang memadai. berubah setelah
kompres Selain itu, perawatan
diukur kompres kecuali
penerapan
sebelum kemerahan
diterapkan. Blephasteam konjungsi, yang
Mata subjek meningkat secara
secara signifikan
ditutup signifikan (p 0,01
sementara meningkatkan vs. pretreatment).
kompres tanda-tanda
diterapkan
selama 10 okular dan
menit. ketajaman
visual,
menunjukkan
bahwa ini
adalah metode
treat-ment yang
aman.

Patient/Populasi Intervensi/Prog Comparison/ Outcome Time Jurnal


/ Problem nosis/ factor Control Frame

Gejala Intervensi : Diagnosis Terapi Bulan Rajput, M.,


Pasien disuruh dilakukan atas Aschyotana
konjungtiva Maret – Singh, S.,
dasar tanda dan menunjukkan
berbaring
muncul pada 30- gejala yang hasil yang April Sharma, S.
dalam posisi dijelaskan dalam signifikan secara
71% pasien 2020. K., & MR, Y.
Ayurveda dan statistic dalam
dengan rhinitis terlentang dan teks modern. menghilangkan B. ( 2020 )
Mayoritas rasa gatal sebesar
alergi. rileks di EFFICACY
adalah 70.09%,
Konjungtivitis tempat tanpa perempuan 55% kemerahan OF
karena kegiatan 41,7%, sensasi
alergi saja telah angin sepoi- ASCHYOTA
rumah tangga terbakar 47,6%
diperkirakan sepoi atau mereka seperti dan foto fobia NA IN THE
membersihkan, 53,3%.
terjadi pada 6- Nivata MANAGEME
membersihkan
30% populasi Sthana.Vaidya debu dll dan NT OF
terlihat lebih
umum dan telah siap VATAJA
banyak di Hindu
hingga 30% dengan dengan 100%. ABHISHYAN
40% adalah ibu
pada anak-anak Ashchyotana DA
rumah tangga,
Drava dengan 100% pasien (ALLERGIC
adalah
menyaringnya CONJUNCTI
penduduk
melalui kapas pedesaan. 40% VITIS): AN
pasien lulusan,
tebal atau kain OBSERVATI
32,5% dengan
bersih. Mata diet campuran, ONAL
kecanduan
pasien dibuka
merokok
dengan tangan ditemukan
hanya pada
kiri dan
12,5% pasien,
diberikan obat 37,5%
diantaranya
setetes demi
memiliki
setetes baik riwayat keluarga
alergi yang
dengan
52,5% di
cangkang antaranya adalah
Vata-pittaja
kerang atau
Prakriti, 25%
sumbu yang Kapha-Vataja
Prakriti, diikuti
dipegang di
oleh Pitta-
tangan kanan kaphaja 22,5%.
Dalam studi
dari ketinggian
klinis ini
dua jari tepat mayoritas pasien
72,5%
di atas
mengalami
Kaninika onset penyakit
Sandhi atau pada musim
panas sedangkan
daerah kantus
hanya 27,5%
bagian dalam. pasien memiliki
sifat penyakit
Obatdisimpan
yang abadi.
di mata selama
100 Matra
Kala atau
155,28 detik
atau 2,58
menit

Patient/Populasi Intervensi/Progno Comparison/ Outcome Time Jurnal


/ Problem sis/Factor Control Frame
Melaporkan hasil Pada
dari pengukuran tahun
hasil yang 2010 -
dilaporkan sendiri 2018
terkait dengan
kesulitan utama
yang ditargetkan,
misalnya
gangguan
pendengaran,
tinnitus, atau
kesulitan
vestibular.
Hasil primer
dilaporkan tidak
terkait dengan
gangguan
pendengaran,
tinnitus, atau
kesulitan
vestibular
Hasil utama,
bukan ukuran
yang dilaporkan
sendiri

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai