Anda di halaman 1dari 19

SUCTION

1.1. PENGERTIAN SUCTION

1. Suction : Aspirasi gas atau cairan dengan cara mekanis.


(POTTER, Patricia A, 2014)

2. Pengisapan : Aspirasi sekret melalui sebuah kateter yang


disambungkan ke mesin pengisap atau saluran pengisap yang ada di dinding.
(POTTER, Patricia A, 2009)

3. Suction : Tindakan pada pasien yang tidak mampu


mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. (Alimul, Aziz, 2008)

Kesimpulan

Suction adalah tindakan mengeluarkan sekret, gas atau cairan melalui sebuah
kateter yang disambungkan pada mesin penghisap.

1.2. PRINSIP SUCTION 4A

1. Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah


masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi.

2. Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.

3. Afektif : Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna


yang menunjukan perasaan dan emosi.

4. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.

1.3. TEKANAN SAAT MELAKUKAN SUCTION

Tekanan Negatif untuk Pengisapan

Pengesetan Vakum- dinding


Bayi 60-100 mmHg
Anak-anak 100-120 mmHg
Dewasa 120-150 mmHg
Pengesetan Vakum-portabel
Bayi 3-5 incHg atau no 5
Anak-anak 5-8 incHg atau no 8-10
Dewasa 7-15 incHg atau no 18

1.4. Indikasi Suction :

1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot
epiglotis.
2. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum
meningkat.
5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit
untuk mengeluarkannya.

1.5. Komplikasi Suction :

1. Hipoksia.

2. Trauma jaringan.

3. Meningkatkan resiko infeksi.

4. Stimulasi vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme.


1.6. MELAKUKAN PENGISAPAN JALAN NAPAS ORAL

1. Tujuan :

1. Jalan nafas oral bersih dari sekret.

2. Memfasilitasi pernafasan.

3. Menurunkan halitosis (bau mulut) dan anoreksia dengan


mengeluarkan sekret yang berlebihan di mulut.

2. Proses Keperawatan

PENGKAJIAN

Berfokus pada hal-hal berikut :

1. Status pernafasan (frekuensi pernafasan, bunyi nafas (ronchi/krekels),


karakter pernafasan).

2. Membran mukosa dan bibir (kondisi kelembapan, warna, jumlah dan


konsistensi sekret).

3. Indikator sirkulasi (warna dan suhu kulit, pengisian ulang kapiler, tekanan
darah, nadi).

4. Kemampuan dan kemauan klien untuk melakukan prosedur pengisapan


secara mandiri.

5. Penampilan sekret (warna, jumlah, konsistensi).

6. Observasi status respiratori : gelisah, tachypnea, sesak nafas.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan yang muncul antara lain:


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
kemampuan batuk lemah.

2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan


dengan sekret oral yang berlebihan.

3. Gangguan pola napas berhubungan dengan penumpukan sekret.

PERTIMBANGAN KHUSUS dalam PERENCANAAN dan IMPLEMENTASI

1. Umum

Jika klien dewasa mau untuk melakukan prosedur pengisapan secara


mandiri, sediakan instruksi bagaimana menggunakan kateter pengisap.

2. Prediatrik

Prosedur pengisapan pada bayi dilakukan oleh dua orang. Minta


bantuan orangtua untuk membantu dan menenangkan bayi.

3. Geriatrik

Lepas gigi palsu sebelum pengisapan.

4. Perawatan pengisapan di rumah

Klien dan pemberi perawatan dapat menggunakan spuit dalam prosedur


pengisapan di rumah. Alat ini tersedia di apotek. Alat pengisap
oral dapat digunakan secara berulang-ulang setelah dibersihkan
dengan sabun dan air.

5. Kiat hemat biaya

Kateter pengisap oral yangkauer dapat digunakan kembali setelah


dibersihkan.

3. Alat :
1. Mesin penghisap

2. Handuk lebar

3. Sarung tangan steril

4. Sarung tangan non steril

5. Tissue

6. Plastik

7. Larutan salin atau air steril

8. Mangkuk

9. Swab pelembab oral

10. Obat kumur

11. Jeli petroleum

12. Masker

13. Stetoskop

IMPLEMENTASI

TINDAKAN RASIONAL
1. Jelaskan prosedur kepada klien 1. Menurunkan
kecemasan
2. Cuci tangan dan atur alat 2. Mengurangi transfer
mikroorganisme dan
meningkatkan efisiensi
3. Periksa alat pengisap apakah 3. Mempertahankan
berfungsi dengan baik keamanan
4. Atur posisi klien semi fowler atau 4. Mempermudah
posisi fowler. pengisapan sekret di area
mulut
5. Aktifkan mesin pengisap dan tutup 5. Menguji fungsi alat
ujung selang yang tersambung dengan pengisap
mesin pengisap dengan jari. Gunakan
tekanan 50-120 mmHg
6. Buka larutan irigasi steril dan tuang 6. Memungkinkan
ke dalam wadah steril untuk membilas slang
kateter dengan larutan
steril
7. Buka kemasan obat kumur dan 7. Menyegarkan mulut
larutkan dalam air dan menurunkan jumlah
mikroorganisme dalam
mulut
8. Pakai sarung tangan steril 8. Mencegah kontak
dengan sekret
9. Buka kemasan kateter pengisap 9. Memfasilitasi akses
ke peralatan
10. Letakan handuk di bawah dagu klien 10. Mencegah pakaian
terkena kotoran
11. Sambungkan port pengendali kateter 11. Memfasilitasi
pengisapan ke selang mesin pengisapan pengisapan melalui kateter
12. Lumasi 7.5 sampai 10 cm ujung 12. Mencegah trauma
kateter dengan larutan irigasi mukosa ketika kateter
dimasukan
13. Meminta klien untuk mendorong 13. Mempermudah
sekret pengeluaran sekret
14. Masukan kateter ke mulut sepanjang 14. Meningkatkan
dan arahkan ke orofaring sampai klien pengeluaran sekresi yang
batuk atau terasa ada tahanan. Pastikan menumpuk
jari tidak menutup lubang port kateter
pengisap
15. Tarik kateter secara perlahan dan 15. Mengeluarkan sekret
melingkar sambil melakukan pengisapan dari orofaring
dengan menutup lubang port kateter
pengisap selamakurang dari 10 detik
16. Hindari kontak langsung kateter 16. Mencegah trauma
dengan membran mukosa yang teriritasi tambahan pada jaringan
atau luka oral
17. Letakan ujung selang kateter 17. Membersihkan sekret
pengisap ke dalam larutan steril dan yang terdapat di dalam
lakukan pengisapan selama 1-2 detik selang
18. Minta klien bernafas 3 atau 4 kali saat 18. Melakukan
anda mengauskultasi bunyi nafas reoksigenasi, menentukan
bronkus dan kaji status sekret kebutuhan untuk
pengulangan tindakan
pengisapan
19. Ulangi langkah 13-17 sekali atau dua 19. Meningkatkan
kali jika sekret masih tersisa pembersihan jalan nafas
20. Jika sekret sudah bersih, irigasi mulut 20. Membersihkan
dengan obat kumur sebanyak 5-10 ml mikroorganisme dan
dan minta klien untuk membilas mulutnya sekret yang kental,
menyegarkan nafas dan
memperbaiki sensasi cita
rasa
21. Lakukan pengisapan pada mulut, 21. Mengeluarkan sekret
ulangi tindakan irigasi dan pengisapan dan sisa obat kumur
22. Buka sambungan selang kateter 22. Menghentikan
pengisap dari selang mesin pengisap, penggunaan alat
matikan mesin dan buang kateter
23. Beri jeli petroleum ke bibir dan 23. Mencegah bibir
pelembab mulut untuk bibir bagian dalam pecah-pecah dan menjaga
dan lidah jika diinginkan kelembapan membran
24. Buang atau simpan semua alat 24. Menurunkan transfer
dengan tepat mikroorganisme,
mempersiapkan untuk
penggunaan selanjutnya
25. Buang sarung tangan 25. Mengurangi
penyebaran
mikroorganisme
26. Cuci tangan 26. Mengurangi transmisi
mikroorganisme
27. Atur posisi klien agar nyaman 27. Merendahkan
dengan kepala tempat tidur dielevasikan diafragma dan
45 derajat meningkatan ekspansi
paru
28. Pasang pagar pengaman tempat 28. Mencegah jatuh dan
tidur dan letakan lampu pemanggil dalam memfasilitasi komunikasi
jangkauan klien

1.7. MELAKUKAN PENGISAPAN NASOFARING/NASOTRAKEA

1. Tujuan:

1. Membersihkan sekret di jalan napas .

2. Memudahkan bernapas.

2. Alat:
1. Mesin pengisap atau dinding yang dirancang terpasang mesin
pengisap

2. Handuk/ kain lebar

3. Larutan salin/ air steril

4. Mangkuk

5. Kateter pengisap (dewasa ukuran 14-16 fr; anak anak 8-12 fr) atau
alat-alat pengisap steril

6. Sarung tangan steril

7. Kassa steril

8. Kertas tissue lembab atau swab kapas

9. Kaca mata pelindung dan masker/ alat pelindung wajah

10. Stetoskop

11. Tissue

12. Plastik

IMPLEMENTASI

Tindakan Rasional

1. Jelaskan prosedur 1. Menurunkan kecemasan


kepada klien
2. Cuci tangan dan 2. Mengurangi penyebaran
atur-atur alat mikroorganisme; memfasilitasi
efisiensi
3. Atur posisi klien ke 3. Memungkinkan klien
posisi semi fowler untuk bernapas dengan
maksimal selama prosedur
4. Aktifkan mesin 4. Menguji tekanan
pengisap dan tutup ujung pengisapan
slang yang tersambung
dengan mesin menggunakan
jari. Gunakan tekanan 60
mmHg pada anak-anak dan
sampai 120 mmHg pada
orang dewasa untuk
mengisap sekret yang normal.
5. Buka larutan irigasi 5. Untuk membilas slang
steril dan tuang ke dalam kateter dengan larutan steril
wadah steril
6. Buka kemasan sarung 6. Mempertahankan
tangan steril dan kateter prosedur asepsis
pengisap
7. Letakan handuk di 7. Mencegah pakaian
bawah dagu terkena kotoran
8. Pasang sarung tangan 8. Mencegah kontak dengan
steril sekret
9. Minta klien bernapas 9. Menentukan kepatenan
dengan satu lubang hidung jalan napas nasal
saat lubang hidung yang lain
ditutup. Ulangi untuk lubang
hidung yang lain
10. Minta klien untuk 10. Membersihkan jalan napas
menghembuskan napasnya nasal tanpa mendorong
melalui kedua lubang hidung mikroorganisme ke area yang
yang terbuka lebih dalam
11. Bersihkan mukus dan 11. Meningkatkan integritas
sekret kering di hidung kulit
dengan menggunakan kertas
tisu atau kapas basah
12. Pasang sarung tangan 12. Mempertahankan teknik
steril pada tangan yang steril
dominan
13. Gulung sebagian slang 13. Mempertahankan sterilitas
pengisap mengelilingi tangan saat melakukan pengisapan
dominan. Pegang bagian port
pengendali kateter pengisap
dengan tangan yang steril dan
slang dari mesin pengisap
dengan tangan nondominan,
sambungkan kateter pengisap
ke slang yang tersambung
dengan mesin penguap
14. Geser letak tangan dari 14. Mengendalikan slang
port pengendali ke slang
pengisap
15. Beri pelumas atau 15. Mencegah trauma mukosa
lubrikasi pada ujung slang saat slang kateter dimasukan
kateter pengisap sepanjang
7.5-10 cm
16. Minta klien untuk 16. Memberikan oksigen
mengambil napas dalam tambahan ke jaringan tubuh
beberapa kali ( pastikan sebelum melakukan
sumber oksigen dekat klien ) pengisapan
17. Masukan kateter ke 17. Memasukan slang kateter
lubang hidung yang tidak tanpa hambatan
tersumbat dengan melakukan
gerakan mendorong ke
bawah. PASTIKAN JARI
ANDA TIDAK MENUTUP
LUBANG PORT KATETER
PENGISAP
18. Pada saat kateter 18. Memudahkan perawat
dimasukan, minta klien melihat ujung kateter saat
membuka mulut dimasukan
19. Lakukan pengisapan: 19.
· Ketika kateter terlihat · Melakukan
di belakang tenggorok atau pengisapan
terasa ada tahanan.
Posisikan ibu jari menutup
port kateter pengisap
· Tarik kateter dengan · Meningkatkan
gerakan sirkular, gulung di pembersihan di area
antara ibu jari dan jari lainnya dan sisi lumen yang
JANGAN MELAKUKAN luas
PENGISAPAN LEBIH DARI
10DETIK · Mencegah
· Letakan ujung slang kateter hipoksia
pengisap ke dalam larutan steril dan
lakukan pengisapan selama 1-2 detik
· Minta klien bernapas · Membersihkan
sebanyak 5 kali saat Anda sekret yang terdapat
mengauskultasi bunyi napas bronkus di dalam slang
dan kaji status sekret
· Ulangi langkah ini satu atau
dua kali jika saat pengkajian · Menentukan
ditemukan bahwa sekret masih kebutuhan untuk
tersisa. Lanjutkan ke langkah 20 mengulang
untuk menyelesaikan prosedur pengisapan

Untuk pengisapan
nasotrakea: · Membersihkan
· Pada saat kateter yang jalan napas dengan
dimasukan terlihat di belakang adekuat
tenggorok atau terasa ada tahanan,
minta klien untuk batuk atau napas
pendek
· Setiap kali klien batuk,
masukan slang lebih dalam lagi
· Posisikan ibu jari menutup port · Membuka trakea
kateter pengisap dan memfasilitasi
· Anjurkan klien untuk batuk slang kateter masuk
ke trakea

· Tarik kateter dengan gerakan


sirkular, gulung di atara ibu jari dan · Mengurangi
jari lainnya tahanan saat kateter
dimasukan
· Melakukan
pengisapan

· Melepaskan
sekret dari jalan
napas sehingga
pengeluaran sekret
lebih mudah
· Meminimalkan
menempelnya
kateter ke sisi jalan
napas
20. Selesaikan prosedur 20.
pengisapan: · Membersihkan
· Lakukan pengisapan jalan sekret dari jalan
napas oral napas oral
· Buka sambungan slang
kateter pengisap dari slang mesin
pengisap; matikan mesin, dan buang
kateter
· Buang atau simpan semua · Mencegah
alat dengan tepat transfer
mikroorganisme
21. Cuci tangan 21. Mengurangi
transmisi
mikroorganisme
22. Kaji drainase dan proses 22. Mendeteksi
penyembuhan insisi dan luka komplikasi, seperti
perdarahan atau
memperparah insisi
akibat batuk dan
mengejan
23. Atur klien ke posisi yang 23. Mendukung klien
nyaman melakukan napas
dalam yang lambat
24. Pasang pagar 24. Mencegah jatuh;
pengaman tempat tidur dan memfasilitasi
tempatkan lampu pemanggil komunikasi
dalam jangkauan

1.8. MELAKUKAN PENGISAPAN ENDOTRAKEA

1. Tujuan :

1. Mempertahankan jalan napas terbuka untuk membantu pernapasan


dan mempertahankan continous positive airway pressure.

2. Memfasilitasi pembersihan sekret.

2. Alat :

1. Spuit 10 ml

2. Sarung tangan nonsteril

3. Mesin pengisap atau dinding yang dirancang terpasang mesin


pengisap

4. Kateter atau set pengisap (dewasa 14-16 Fr; anak-anak 6.5-12


Fr)

5. Sarung tangan steril

6. Handuk besar (atau linen pengaman)

7. Salin irigasi steril dalam wadah steril

8. Salin (dalam slang yang sudah terisi atau spuit 3-10 ml yang
sudah terisi) untuk membilas

9. Restrain pergelangan tangan (opsional)

10. Kaca mata pelindung atau kaca pelindung

11. Gown atau apron pelindung

12. Masker wajah


13. Penahan slang endotrakea, plester 2.5 cm atau balutan
berperekat elastis

14. Peralatan perawatan nasal/oral (mis : kapas basah atau


pelembap oral, usap oral)

15. Jeli petroleum

16. Sfignomamometer

IMPLEMENTASI

Tindakan Rasional

1. Jelaskan prosedur kepada klien 1. Menurunkan


kecemasan
2. Cuci tangan dan atur alat-alat 2. Mengurangi transfer
mikroorganisme;
meningkatkan efisiensi
3. Lakukan semua prosedur yang 3. Mengeluarkan sekret
dapat mengencerkan sekret (mis: dari semua lobus
drainase postural, perkusi, nebulisasi)
Lanjutkan ke langkah 4 untuk sistem
terbuka atau tertutup

4. Sistem terbuka
1. Mempertahankan letak
1. Jika mengganti slang ET, slang yang benar
siapkan plester
2. Tentukan panjang kateter yang 2. Memastikan ukuran
akan dimasukan : slang
· Untuk nasal trakea :
Ukur panjang kateter dari ujung hidung
ke daun telinga dan sepanjang sisi
samping leher ke kartilago tiroid
(Adam’s Apple)
· Untuk oral trakea :
Ukur panjang kateter dari mulut ke
midsternum
3. Pasang sarung tangan steril, 3. Melindungi perawat dari
kaca mata pelindung, gown, dan kontak dengan sekret
masker
4. Posisikan klien miring ke 4. Memaksimalkan
samping atau telentang dengan bagian pernapasan selama prosedur
kepala tempat tidur ditinggikan
5. Aktifkan mesin pengisap dan 5. Menguji tekanan
posisikan jari menutup ujung slang pengisapan
yang tersambung dengan mesin
pengisap. Tekanan yang digunakan
harus berkisar dari 50 mmHg untuk
bayi sampai 120 mmHg untuk orang
dewasa
6. Buka larutan irigasisteril dan 6. Untuk membilas kateter
tuangkan ke dalam mangkuk steril. dengan larutan steril;
Buka sarung tangan steril dan mempertahankan sterilitas
kemasan kateter pengisap selama melakukan prosedur
7. Letakan handuk di bawah dagu 7. Mencegah pakaian
klien terkena kotoran
8. Pasang sarung tangan steril di 8. Mempertahankan teknik
tangan yang dominan(dapat juga yang steril
digunakan tanpa membuka sarung
tangan tidak steril)
9. Gulung sebagian slang pengisap 9. Mempertahankan
mengelilingi tangan dominan. Pegang sterilitas, memastikan kateter
port pengendali kateter pengisap tersambung dengan benar
dengan tangan yang steril dan slang
yang tersambung dengan mesin
pengisap di tangan non dominan,
sambungkan port slang kateter
pengisap dengan slang yang
tersambung pada mesin
10. Geser tangan steril dari port 10. Mengendalikan slang
pengendali ke slang kateter pengisap
11. Lumasi ujung kateter 7.5-10 cm 11. Memfasilitasi kateter
dengan larutan irigasi masuk ke dalam slang ET
12. Dengan tangan nonsteril, buka 12. Memberikan sumber
sambungan slang penyedia oksigen oksigen tambahan
dari slang ET dan sambungkan
dengan Ambubag. Atur oksigen pada
Ambubag hingga 100 % dan aktifkan
aliran penuh
13. Minta bantuan asisten untuk 13. Memberikan oksigen
memberikan ventilasi, beri 3-55 tambahan ke jaringan tubuh
ventilasi dalam, dan kemudian lepas sebelum prosedur
Ambubag. Jika klien mampu, minta dia pengisapan
untuk mengambil napas dalam 3-5 kali
14. Lakukan pengisapan : 14.
· Masukkan kateter ke · Mencegah trauma pada
dalam slang ET dengan membran akibat pengisapan
melakukan gerakan memutar oleh slang kateter
ke arah bawah. PASTIKAN
JARI TIDAK
MENUTUPLUBANG PORT
KATETER PENGISAP. · Melakukan pengisapan
· Lanjutkan memasukan
slang sampai ada tahanan
ataubatuk terstimulasi. Jika
kateter menemui tahanan
setelah dimasukan pada
jarak yang diperkirakan,
mungkin menyentuh karina.
Jika demikian, tarik 1 cm
sebelum memasukan lebih
jauh atau melakukan · Melepaskan dan
pengisapan mengeluarkan sekret
· Posisikan ibu jari · Meningkatkan
menutup port kateter pembersihan pada sisi lumen
pengisap slang kateter
· Minta klien untuk batuk

· Tarik kateter dengan


gerakan sirkular, gulung di
antara ibu jari dan jari lainnya · Menghindari hipoxia
· JANGAN MELAKUKAN
PROSEDUR PENGISAPAN
LEBIH DARI 10 DETIK
15. Letakan ujung slang kateter 15. Membersihkan sumbatan
pengisap dalam larutan steril selama pada slang dan kateter
1-2 detik pengisap
16. Ulangi langkah 14 sekali lagi. 16. Menentukan kebutuhan
Minta klien bernapas sebanyak 5 kali untuk mengulangi kembali
saat Anda mengauskultasi bunyi pengisapan
napas bronkus dan kaji status sekret.
· Ulangi langkah ini satu atau dua
kali jika saat pengkajian ditemukan
bahwa sekret masih tersisa · Melakukan
pembersihan jalan napas
17. Kempiskan balon slang ET dan 17. Mengeluarkan sekret
ulangi pengisapan. Kembangkan yang mengumpul di atas
kembali balon dengan tekanan yang balon slang; mencegah
sesuai taruma pada jaringan trakea
akibat tekanan yang
berlebihan
18. Lanjutkan ke langkah 20 18.
Sistem Tertutup

1. Atur posisi klien miring atau 1. Memaksimalkan


berbaring dengan bagian kepala pernapasaan saat
tempat tidur ditinggikan prosedur

2. Buka kemasan steril alat 2. Mempersiapka


n alat
pengisap

3. Mengurangi
3. Pasang sarung tangan
tranfers
steril (atau sarung tangan steril
mikroorganisme
di tangan dominan dan sarung
tangan bersih di tangan
nondominan)
4. Mempersiapka
4. Siapkan 1 unit spuit 10 ml n untuk pembilasan
yang berisi salin jalur pengisapan

5. Sambungkan slang 5. Mempersiapka


pengisap ke port kateter n pengisapan dan
pengisap jika belum pengeluaran sekret
tersambung 6. Untuk menguji
6. Aktifkan mesin pengisapan tekanan mesin
dengan tekanan 15%-20% lebih pengisap
tinggi dari biasanya(120 mmHg)
7. Sesuai dengan
7. Masukan kateter 2.5-5 cm
perawatan slang
ke dalam slang trakea atau
kateter trakea yang
5-7.5 cm ke dalam slang ET
sangat panjang
8. Posisikan ibu jari menutup
8. Melakukan
port kateter pengisap
pengisapan
9. Stabilisasi slang ET dengan
tangan nondominan sementara
9. Mencegah
memasukan kateter sejauh 5
slang ET bergerak
cm sampai mencapai karina
saat memasukan
(pada titik pengukuran
slang kateter
sebelumnya untuk anak)
10. Tarik 1 cm dan mulai
menarik kateter secara
perlahan, lakukan pengisapan
secara kontinu dan gulung slang
kateter di antara jari-jari anda 10. Mencegah
11. Ulangi prosedur jika perlu trauma pada membran
akibat pengisapan
12. Tarik kateter sampai garis oleh kateter
hitam terlihat di kantung
13. Tutup port dengan ibu jari
dan tahan sementara membilas 11. Memastikan
slang dengan larutan salin dari bahwa semua sekret
spuit unit dosis sudah dikeluarkan
14. Kunci port 12.

15. Tutup port pembilas 13. Membilas kateter

16. Posisikan kateter di dalam


tempat penyimpanan 14. Menutup jalan
17. Lakukan pengisapan jalan masuk port ke dalam
napas oral dan perawatan kateter
mulut 15. Mencegah
18. Buka sambungan slang pengisapan yang tidak
kateter dari slang pengisap hati-hati
yang tersambung dengan
mesin, matikan mesin 16. Efisiensi
19. Kaji drainase pada insisi penggunaan
dan luka dan proses
penyembuhan luka 17. Mengeluarkan
sekret yang terkumpul
18. Efisiensi
peralatan

19. Memfasilitasi
deteksi dini komplikasi
atau perdarahan di
daerah dari area luka
dan insisi
20. Buang alat dan sarung 20. Mengurangi
tangan kotor dengan tepat tranfer
mikroorganisme
21. Mengurangi
21. Cuci tangan transmisi
mikroorganisme
22. Atur posisi klien dengan 22. Memaksimalkan
kepala tempat tidur dielevasikan ekspansi paru;
45 derajat , pagar pengaman mencegah jatuh
tempat tidur dipasang, dan
lampu pemanggil dalam
jangkauan (pasang restarin, jika
diprogramkan atau diperlukan)

KRITERIA HASIL

Hasil yang diharapkan :

1. Kepatenan jalan nafas bagian atas klien dapat tercapai dan


dipertahankan.

2. Rentang frekuensi pernafasan antara 12-20 x/mnt.

3. Klien memperlihatkan jalan nafas atas yang bersih dan tidak ada
sekret yang terkumpul di dalam oral.

EVALUASI

Apakah hasil yang diharapkan tercapai? Contoh evaluasi antara lain :

1. Hasil tidak tercapai : Klien masih memperlihatkan adanya sekret yang


terkumpul.

2. Hasil tercapai : Klien mempertahankan frekuensi pernapasan


yang normal.

DOKUMENTASI

Hal-hal yang harus dicatat pada lembar laporan klien antara lain :

1. Bunyi napas setelah prosedur pengisapan.


2. Karakteristik pernapasan setelah prosedur pengisapan.

3. Warna, jumlah dan konsistensi sekret.

4. Jenis prosedur pengisapan yang dilakukan.

5. Toleransi terhadap prosedur.

6. Penggunaan kembali oksigen setelah prosedur.

7. Kondisi mulut dan membran mukosa oral.

Anda mungkin juga menyukai