Disusun oleh :
Herliyana (P17320313057)
Tingkat 1A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama dalam
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Dokumentasi Keperawatan”. Kemudian Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah
untuk kesempatan umat di dunia.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritikdan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
i
Daftar isi
Kata Pengantar................................................................................................................................
Daftar isi..........................................................................................................................................ii
Bab I.................................................................................................................................................1
Pendahuluan.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................................2
Bab II...............................................................................................................................................3
Landasan Teori................................................................................................................................3
A. Perawatan Dirumah................................................................................................................3
ii
1. Definisi............................................................................................................................11
2. Anatomi Fisiologi...........................................................................................................12
3. Etiologi............................................................................................................................13
4. Patofisiologis...................................................................................................................14
5. Gambaran klinis..............................................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................18
A. Asuhan Keperawatan..........................................................................................................19
BAB IV..........................................................................................................................................44
Penutup..........................................................................................................................................44
A. Simpulan.............................................................................................................................44
Dafar Pustaka
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
3. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang
diperlukan,rehabilitasatau perawatan paliatif.
2
Bab II
Landasan Teori
A. Perawatan Dirumah
NAHC (1994) perawatan kesehatan rumah adalah sprektum luas dari kesehatan dan
servis sosial yg dilakukan dilingkungan rumah untuk perbaikan individu yg memiliki
ketidakmampuan (cacat) atau penyakit kronik. Definisi ini dalam terintegrasi dalam
komponen perawatan kesehatan rumah: klien, keluarga, perawat kesehatan
profesional (multidisiplin) dan tujuannya untuk membimbing klien untuk kembali
ketingkat kesehatan optimum dan kemandirian.
3
Beberapa pengertian “home care” adalah:
4
Beberapa alasan mengapa keperawatan kesehatan dirumah merupakan alternative
yang banyak diminati oleh masyarakat antara lain: keperawatan dirumah
dipersepsikan lebih hemat biaya, lingkungan memberikan efek yang terapeutik,
pemberdayaan keluarga dalam asuhan klien lebih optimal, mengurangi lamanya
waktu dirawat dirumah sakit, memberikan kesempatan bagi kasus tertentu yang
memerlukan rawat lama misalnya penyakit kronis atau kasus terminal.
a Keuntungan
5
3) Pengkajian mengenai faktor-faktor lingkungan yang menunjang kesehatan
dapat lebih lengkap karena dapat diobservasi secara langsung sehingga dapat
langsung dipertim-bangkan mengenai pelayanan apa yang cocok untuk klien
secara financial, dll.
b Kerugian
1) Profesional
6
10) Tehnikal
Pelayanan kesehatan di rumah diberikan sesuai produk (hasil yang ditawarkan kepada
klien masyarakat, berupa peralatan atau non keperawatan). (Humprey, 1988 dikutip
dari Smith dan Maurer, 1995, hal 778)
b Tipe-tipe Pelayanan
7
b Bersedia menandatangani persetujuan (inform consent)
setelah syarat-syaratnya disepakati bersama.
8
9. Mekanisme Keperawatan Kesehatan di Rumah
b Universal precaution
9
a Memberikan asuhan keperawatan berkualitas pada
klien di lingkungan rumahnya dengan waktu intermitten atau parttime.
10
c Pengelolaan oleh manajer kasus dan koordinator
pelayanan
a Penyakit jantung
e Luka
f Keracunan
1. Definisi
11
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah hal ini disebabkan karena gula darah tersebut
tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai sumber energi karena kurang hormone
insulin di produksi oleh pancreas atau tidak berfungsinya hormone insulin dalam
menyerap gula secara maksimal oleh sebab itu penyakit ini juga biasa disebut sebagai
penyakit gula darah. Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang
kebanyakan herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai
dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulinefektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme
karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.
( Askandar, 2000). Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya
jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang
disebabkan oleh infeksi. ( Askandar, 2001 ). Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada
kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di
pembuluh darah sedang atau besar di tungkai.( Askandar, 2001).
12
pulau Langerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari pamkreas tersebar di
seluruh pankreas dengan berat hanya 1 – 3 % dari berat total pankreas. Pulau
langerhans berbentuk ovoid dengan besar masing-masing pulau berbeda. Besar pulau
langerhans yang terkecil adalah 50 µ, sedangkan yang terbesar 300 µ, terbanyak
adalah yang besarnya 100 – 225 µ. Jumlah semua pulau langerhans di pankreas
diperkirakan antara 1 – 2 juta. Pulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel
utama,yaitu :
13
rendah, produksi insulin akan menurun. Selain kadar glukosa darah, faktor
lain seperti asam amino, asam lemak, dan hormon gastrointestina
merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda-beda. Fungsi metabolisme
utama insulin untuk meningkatkan kecepatan transport glukosa melalui
membran sel ke jaringan terutama sel – sel otot, fibroblas dan sel lemak.
16. Etiologi
Diabetes Melitus mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat
menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan
penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi
DM yaitu :
a Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel
beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.
17. Patofisiologis.
14
b Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah
penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan
kolestrol pada dinding pembuluh darah.
15
c Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme
protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa
sebagai energy. Aliran darah yang buruk pada pasien diabetes kronis juga berperan
menyebabkan kelelahan.
d Kontrol GD teratur
e Pencegahan komplikasi
16
21. Jenis Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi :
a Manisan Buah
b Gula pasir
d Madu
e Abon
f Kecap
g Sirup
h Es Krim
a Nasi
b Singkong
c Roti
d Telur
e Tempe
f Tahu
g Kacang Hijau
h Kacang Tanah
i Ikan
17
BAB III
A. Kasus
18
A. Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
A. Identitas
1) Klien
Nama : Tn J
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : laki – laki
Status perkawinan: Menikah
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No Register : 2105467
Alamat : Jl. Ahmad Yani No 113, Bogor
18) Penangguang jawab
Nama : Ny. K
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan: Menikah
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ahmad Yani No 113, Bogor
Hubungan keluarga: Isteri klien
B. Masalah utama :Nyeri pada luka akibat diabete mellitus
C. Riwayat Keshatan : klien pernah di rawat di RS Sehat Selalu akibat kadar gula darahnya
yang tinggi serta ada luka pada kaki kanannya.
D. Riwayat kesehatan klien: klien mengatakan bahwa ayahnya juga memiliki penyakit yang
sama dengannya.
19
E. Genogram
Keterangan :
Laki laki
20
F. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran
a) Kualitas : composmentis
b) Kuantitas : 1. Respon motorik : 6
2. Respon verbal : 5
3. Respon membuka mata : 4
Total : 15
G. Pemeriksaan sistematik
1. Kepala
a). Rambut
Inspeksi :warna rambut hitam sedikit beruban, kepala simetris, tidak ada ketombe dan
kutu
Palpasi: tekstur rambut kasar, tidak ada bengkak, rambut kotor, rambut bersih
b). Mata
Inspeksi: bentuk mata simetris, alis mata simetris, pupil isokor, konjungtiva ananemis
Palpasi: tidak ada benjolan
c). Hidung
Inspeksi : tidak ada secret, hidung simetris,tidak ada pembengkakan
Palpasi: tidak ada sinus dan benjolan
d). Telinga
Inspeksi: kedua daun telinga simetris, daun telinga bersih, tidak ada bengkak,
pendengaran kurang baik
Palapasi: tidak ada lesi
e). Mulut: lidah bersih, mukosa lembab, gigi bersih, bibir kering
f). Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran tyroid, bentuk simetris, tidak kotor
Palpasi : tidak adanya pembesaran kelenjar getah bening
21
2. Thorax
Inspeksi: bentuk dada simetris
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan
Perkusi: Terdengar bunyi resonance
Auskultasi : bunyi dada ronchi
3. Jantung
Palpasi : Kecepatan nadi normal
Auskultasi: Bunyi jantung regular
4. Abdomen
Inspeksi: bentuk dada datar
Auskultasi: bissing usus normal
Palpasi :tidak ada nyeri
5. Kulit dan Ekstremitas
Inspeksi: kulit berwarna sawo matang, kuku bersih
Palpasi : turgor jelek,
a Ektremitas atas:
b. Ektremitas bawah :
22
i) Indurasi : tidak ada
(sumber: buku manual perawtan dirumah. pengarang : Sherly Mara Zang, RN, MS)
2) Palpasi : ada edema
H. Tidur dan Istirahat
Isteri klien mengatakan klien tidur seperti orang normal 7-8 jam perhari.Selama sakit
klien hanya terbaring di rumah sakit tanpa aktivitas seperti biasa dan intensitas tidur di
rumah lebih banyak sekitar 10-12 jam perhari.
I. Kenyamanan dan Nyeri
Klien tidak dapat menjalankan aktivitas seperti dahulu, karena luka gangren yang
membuatnya sulit beraktivitas, klien merasa lemah sehingga segala kebutuhan makan dan
personal hygine di bantu oleh Ny N isterinya.
J. Pola makan
isteri klien mengatakan selama dirumah sakit klien hanya makan menu diit yang
diberikan oleh rumah sakit.
K. Pola BAB dan BAK
Dibantu oleh isteri klien, BAB: 2x sehari, BAK : Lancar
L. Data psikologi
Emosi klien stabil, berbicara jelas dan berharap bisa berjalan tanpa kursi roda
M. Data Sosial
Sosialisasi klien di rumah dengan perawat baik dan kooperatif
N. Data Spiritual
Klien beragama Islam sering terlihat sedang berdo’a/shalat walaupun sambil berbaring
O. Data Penunjang selama dirumah sakit
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11,0 gr/dl L : 14-18 P : 12-16 gr/dl
Leukosit 20 410 5000 – 10000 /mm3
LED /mm3 L : <15 P : < 20 mm/jam
Trombosit 84/125 150,000-350,000 /mm3
Hematokrit 237,000 L : 40-50 % P : 35-45 %
Kadar gula puasa /mm3 70-100 mg/dl
Ureum 22% 20-40 mg/dl
Creatitin 200 mg/dl 0,1-1,1 mg/dl
SGOT /Asat 33 mg/dl L : 10-34 P : 10-31 u/lt
23
SGPT/Asat 0,9 mg/dl L : 9-36 P : 9-46 u/lt
31 u/lt
30 u/lt
Therapy Selama di Rumah Sakit
Infus RL : 20 tts/menit
Ceropid : 2 x 1 gr
Metropusin : 3 x 500 gr
Pronalges : 3 x 1 amp
Fladex : 3 x 500
Infus NaCl : 1 x ganti balutan
Sagestam : 1 x ganti balutan
P. Terapi luka: D/ CH2O2, irigasi luka dengan normal saline
Gunakan spuit 35cc dengan jumlah jarum berukuran 19 untuk meningkatkan
debridement mekanis dan sirkulasi .
Balutan primer: kalsium alginat untuk absopsi cairan luka, debridement autolysis, dan
mengisi ruangan yang kosong pada luka.
Balutan sekunder: berupa tablet hidrokoloid sebagai barier terhadap kontaminan-
penggantian balutan tidak terlalu sering.(sumber : buku manula perawtan di rumah)
24
kanan yangmeangsang ujung saraf untuk membawa
DO : impuls nyeri thalamus kortek
- Tampak celebri persepsi
adanya luka
gangren
- Klien tampak
meringis
kesakitan
2 DS : Menegndapnya glukosa dalama pembuluh Gangguan
- Klien darah Suplai O2 dan nutrisi ke jaringan integritas kulit
mengeluh ada terhambat nekrotik jaringan gangrene
luka ditelapak
kaki sebelah
kanan
DO :
- Tampak
adanya luka
gangren
- Klien tampak
meringis
kesakitan
25
lukagangren di
telapak kaki
-
ADL dibantu
III. Diagnosa
1. Nyeri berbungan dengan luka gangren yang ditandai adanya luka di telapak kaki
sebelah kanan
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan
luka di telapak kaki sebelah kanan.
3. Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang
ditandai dengan sulitnya bergerak akibat luka gangren di kaki kanan.
4. Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya
26
IV. Rencana
27
DS :Klien 1 gr
mengeluh ada b) Metroposin :
luka ditelapak 3 x 500 br
kaki sebelah
kanan.
DO: - Tampak
adanya luka
gangren.
- Klien tampak
meringis
kesakitan
28
- ADL dibantu
29
V. Implementasi
30
09. 00 WIB gangren
2. Memberikan therapy 2. Klien tampak
a) Ceropid 1 gr per IV meringis
b) Metropusin 500 gr A : Masalah belum teratasi
per IV P:
1. Bersihkan luka
dengan NaCl +
sagestan
2. Berikan therapy
ceropid 2 x 1 gr dan
metropusin 2 x 500
ml
I:
1. Membersihkan luka
dengan kompres
luka NaCl +sagestan
2. Memberikan therpy
Certopid 1 gr/IV
dan metropusin 500
ml/IV
E:
1. Masih tampak
adanya luka
2. Klien mengeluh
nyeri pada lukanya
31
demi sedikit digerakan karena
3. Memberikan ada luka ganggren
Motivasi klien agar ditelapk kaki
dapat bergerak 2. ADL dibantu
sedikit demi sedikit A : Masalah belum teratasi
P:
1. Ubah posisi tidur
klien setiap 1jam
sekali
2. Latih klien falam
melakukan
pergerakan
sedikit demi sedikit
I:
1. Mengubah posisi
tidur klien setiap 1 jam
sekali
2. Melatih klien dalam
melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikit
3. Beri Motivasi klien
agar dapat bergerak
sedikit demi sedikit
E:
1. Klien mengeluh
kakinya sulit
digerakan karena
sakit
2. ADL dibantu
32
12 mei 09.35WIB 4 1. Menjelaskan pada S : Klien mengeluh cemas
2014 klien tentang dengan keadaannya dan
keadaan penyakitnya bingung tentang diitnya
09.40 WIB O:
2. Meyakinkan pada 1. Eksprei tampak
klien kalau cemas
penyakitnya akan 2. Klien selalu
sembuh bertanya tentang
penykitnya dan diit
3. Memberikan A: Masalah belum teratasi
Pendidikan P:
Kesehatan Mengenai 1. Jelaskan pada klien
makanan yang perlu tentang keadan
dimakan dan penyakitnya
makanan yang perlu 2. Yakinkan pada klien
dihindari kalau penyakitnya akan
sembuh
I:
1. Menjelaskan pada
klien tentang
keadaan
penyakitnya
2. Meyakinkan pada
klien bahwa
penyakitnya akan
sembuh
3. Berikan Pendidikan
Kesehatan
Mengenai makanan
yang perlu dimakan
dan makanan yang
33
perlu dihindari
E:
1. Klien tidak
mengeluh cemas lagi
2. Klien tidak
bertanya-tanya tentang
penyakitnya
3. Ekspresi klien
tampak tenang
34
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
35
1. Klien masih mengeluh nyeri
2. Luka gangren masih ada
3. Klien tampak meringis
2 13 mei 2014 S : Klien mengatakan badan agak
lemas
O : Tampak adanya luka gangren
36
luka ganggren ditelapk kaki
2. ADL dibantu
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Ubah posisi tidur klien
setiap 1jam sekali
2. Latih klien dalam
melakukan pergerakan
sedikit demi sedikit
I:
1. Mengubah posisi tidur klien
setiap 1 jam sekali.
2. Melatih klien dalam
melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikit
E:
1. Klien mengeluh kakinya
sulit digerakan karena sakit.
2. ADL dibantu
37
2. Ekspresi klien tampak
tenang
38
kaki yang luka.
3. Memerikan therapy pronalges
3 x 1 amp
E:
1. Nyeri klien berkurang
2. Luka gangren masih ada
2 14 mei 2014 2 S : Klien menegluh ada luka
ditelapak kaki kanan
O:
1. Tampak adanya luka gangren
2. Klien tampak meringis
kesakitan
A : masalah belum teratasi
P:
1. Bersihkan luka dengan NaCl
+Sagestan
2. Berikan therapy Ceropid 2 x1
gr
3. Berikan Therapy metropusin 3
x 500 ml
I:
1. Membrsihkan luka dengan
NaCl + Sagestan
2. Memberikan therapy
Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : klien masih cemas dengan luka
gangrennya
1. masih tampak adanya luka
2. Klien mengeluh nyeri pada
39
lukanya
40
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Kaji tingkat nyeri klien dengan
skala nyeri
2. Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin dengan
memberikan bantalan pada
kaki yang luka
3. Berikan therapy pronalges 3 x
1 amp
I:
1. Mengkaji tingkat nyeri
klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
1. skala nyeri
2. Mengatur posisi tidur klien
senyaman mungkin dengan
memberikan bantalan pada
kaki yang luka
3. Memberikan therapy pronalges
3 x 1 amp
E: 1. Klien sudah tidak meringis
kesakitan
2. Klien mengatakan nyerinya
berkurang
4 15 mei 2014 2 S :Klien masih menegeluh ada luka
gangren di kaki kanan
41
O:
1. Tampak adanya luka gangren
A:
Masalah belum teratasi
P:
1. Bersihkan luka dengan NaCl
+Sagestan
2. Berikan therapy Ceropid 2 x1
gr
3. Berikan Therapy metropusin 3
x 500 ml
I:
1. Membrsihkan luka dengan
NaCl + Sagestan
2. Memberikan therapy Ceropid
1 gr/IV dan metropusin 500
ml/IV
E:
1. masih tampak adanya luka
42
sudah bisa digerakan
2. ADL sendiri
43
BAB IV
Penutup
A. Simpulan
44
DAFTAR PUSTAKA