Disusun Oleh :
Tingkat 1-A
Tahun Ajaran 2013-2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
serta diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikannya.
Adapun makalah ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar
Dokumentasi Keperawatan. Masalah yang akan disampaikan dalam makalah ini
mengenai Dokumentasi pada kontrol cairan yang insyaallah disertai dengan hasil
diskusi yang objektif, sistematis dan logis.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengarahkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Perumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
A. Dokumentasi pada Kontrol Cairan........................................................3
1. Konsep Cairan................................................................................3
2. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia........................................3
3. Konsep dasar cairan.......................................................................4
4. Cairan tubuh terdiri dari :...............................................................5
5. Pengaturan Volume Cairan Tubuh.................................................5
6. Konsentrasi Cairan Tubuh.............................................................7
7. Transpor Cairan dalam Tubuh.......................................................8
8. Faktor- faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan.............8
9. Jenis-jenis Cairan.........................................................................10
10. Hal yang perlu diperhatikan.........................................................11
11. Teknik Menghitung Balance Cairan............................................11
B. KONSEP DIARE................................................................................13
1. Definisi.........................................................................................13
2. Klasifikasi Diare..........................................................................13
3. Perbedaan Diare Akut dan Diare Kronis :...................................13
4. Etiologi.........................................................................................14
5. Patofisiologi.................................................................................15
6. Manifestasi Klinik........................................................................15
BAB III Asuhan Keperawatan Kebutuhan Cairan...........................................17
BAB IV PENUTUP..............................................................................................40
A. Kesimpulan.........................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang ditulis atau dicetak yang dapat
dipercaya sebagai bukti kewenangan individu. Setiap perawat selesai melakukan
proses keperawatan, perawat harus segara melakukan pendokumentasian.
Dokumentasi merupakan segala sesuatu yang ditulis atau dicetak, yang dapat
dipercaya sebagai bukti kewenangan individuAsuhan keperawatan harus
dilaksanakan sesuai standard keperawatan, yaitu proses keperawatan, agar klien
mendapatkan pelayanan/asuhan keperawatan yang bermutu dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sedangkan proses keperawatan adalah metoda sistematis
yang mengarahkan klien dan perawat untuk bersama-sama menetapkan kebutuhan
terhadap asuhan, merencanakan dan melaksanakan asuhan, serta mengevaluasi
hasil asuhan.
Peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan
terutama dalam proses dokumentasi. Oleh karena itulah penulis mengambil
dokumentasi keperawatan pada asuhan keperawatan klien dengan klien yang
menderita diare digunakan sebagai bahan kajian dan untuk memberi contoh
mengenai dokumentasi keperawatan pada kontrol cairan. Pendokumentasian ini
sangat penting dilakukan karena menyangkut pemasukan dan pengeluaran cairan
ke dan dari dalam tubuh.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penyusun angkat diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan konsep cairan?
2. Bagaimana Transpor cairan di dalam tubuh?
3. Apa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan?
4. Bagaimana dokumentasi keperawatan pada kontrol cairan ?
1
2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan
b. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan pada kontrol
cairan;
c. Untuk mengetahui proses dokumentasi keperawatan pada kontrol cairan;
1. Tujuan Khusus
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan, sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui
tentang dokumentasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Kebutuhan Air berdasarkan Umur dan Berat Badan :
c. Tekanan Cairan
Perbedaan lokasi antara intertisial dan pada ruang vaskuler menimbulkan
tekanan cairan yaitu tekana hidrostatik dan tekana onkotik atau osmotik
koloid. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan karenna volume
cairan dalam pembuluh darah akibat kerja dari organ tubuh. Tekanan onkotik
merupakan tekanan yang disebabkan karena plasma protein. Perbedaan
tekanan kedua tersebut mengakibatkan pergerakan cairan. Misalnya terjadi
filtrasi pada ujung arteri, tekana hidrostatik lebih besar dari tekana onkotik
sehingga cairan dalam vaskuler akan keluar menuju interstisial. Sedangkan
pada ujung vena pada kapiler, tekanan onkotik lebih besar sehingga cairan
dapat masuk dari ruang intersisial ke vaskuler. (Tarwoto dan Wartonah,
2010).
b. Cairan Isotonik
Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat
pada klien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga
tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan
cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.
Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%).
c. Cairan hipertonik:
osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan
dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya
Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%
+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
2. Klasifikasi Diare
Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis
(Mansjoer,A.1999,501). Diare akut adalah diare awalnya mendadak dan
berlangsung singkat,dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Diare kronis
adalah diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu pada orang dewasa dan dua
minggu pada bayi anak-anak (Kapita selekta kedokteran, FKUI 2001).
Terjadi setelah 2-3 kali agen diare menyerang, biasanya terjadi lebih
dari 14 hari
Menyebabkan turunnya berat badan, selalu lesu dan anoreksia (selera
makan menurun)
Demam, yang mengindikasikan bahwa diare disebabkan oleh adanya
infeksi
4. Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :
a. Faktor Infeksi
Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai
berikut:
Infeksi bakteri; Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobakter,
Yersinia, Aeromonasdan sebagainya.
Infeksi virus; Enterovirus (Virus ECHO, Coxsackie,
Poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Antrovirus dan lain-lain.
Infeksi parasit; Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides),
Protozoa (Entamoeba histolitika, Giardia lambia, Trichomonas
hominis), Jamur (Candida albicans).
Infeksi Parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti;
otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis,
bronchopneumonia, enchefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.
b. Faktor Malabsorpsi
Malabsorpsi karbohidrat:
Malabsorpsi lemak
Malabsorpsi protein
Faktor Makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
Faktor Psikologis
5. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
a. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air
dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan
selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.
c. Gangguan motilitas usus.
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat
timbul diare pula.
6. Manifestasi Klinik
Sebagai manifestasi klinis dari diare (Hassan dan Alatas, 1998) adalah
sebagai berikut:
a. Mula-mula bayi cengeng, rewel, gelisah
b. Suhu tubuh biasanya meningkat
c. Nafsu makan berkurang atau tidak ada.
d. Feses cair biasa disertai lendir atau darah, warna tinja mungkin berubah
hijau karena bercampur dengan empedu.
e. Anus mungkin lecet karena tinja makin asam akibat asam laktat dari
laktosa yang tidak diabsorbsi usus dan sering defikasi.
f. Muntah disebabkan lambung yang turut meradang atau gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit.
g. Bila kehilangan banyak cairan muncul dehidrasi (berat badan turun, turgor
kulit kurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan
mulut kering)
Tabel 1.1 Penilaian Derajat Dehidrasi (Mansjoer, 2000).
Penilaian Ringan Sedang Berat
Dehidrasi ringan,
Bila ada satu tanda
sedang, bila ada tanda
Hasil pemeriksaan tanpa dehidrasi ditambah satu atau lebih
ditambah satu atau lebih
tanda lain.
tanda lain.
BAB III
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN CAIRAN
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Identitas
1. Klien
- Nama : Tn. S
- Umur : 48 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Status Perkawinan : Sudah menikah
- Pendidikan : SMA
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Karyawan Swasta
- Alamat : Kp. Bojong RT 02/ RW 04, Pamoyanan,
Bogor Selatan
- Nomor RM : 394762
- Tanggal Masuk : 18 Juni 2012
- Tanggal Pengkajian : 19 Juni 2012
- Diagnosa Medis : Diare Akut
2. Penanggung Jawab
- Nama : Ny. D
- Umur : 41 Tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pendidikan : SMA
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Alamat : Kp. Bojong RT 02/ RW 04, Pamoyanan,
Bogor Selatan
17
- Hubungan Keluarga : Istri klien
18
19
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh BAB cair lebih dari 10 kali per hari sejak 1 hari yang lalu.
C. Keluhan tambahan
Mual, muntah, dan kram pada kaki
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan pada tanggal 17 Juni 2012, pada sore hari klien
makan mie ayam pedas kemudian minum secangkir kopi, sebelumnya
klien belum makan apapun.
Saat pulang ke rumah, klien langsung buang air besar terus
menerus hingga lebih dari 10 kali, klien merasa lemas dan klien pingsan,
serta kram pada kakinya. Malam harinya pukul 00.20 WIB klien tiba di
UGD dan klien dirawat inap di ruang teratai C RSUD. Ciawi. Pada saat
dikaji, tanggal 19 Juni 2012 klien mengeluh BAB masih cair dan sering,
nyeri pada abdomennya, mual, lemas, dan kram pada kaki.
E. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit dan tidak
memiliki riwayat penyakit yang sama sebelumnya.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa klien anak ketiga dari 5 bersaudara.
Tetapi orang tuanya sudah meninggal. Klien mengatakan di dalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
20
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran
a. Kualitas : Composmentis
b. Kuantitas:
- Respon Motorik :6
- Respon Verbal :5
- Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
2. Tanda-tanda Vital
- Suhu : 37oC (Normal : 36,5 oC, aksila)
- Nadi : 82 kali/ menit (Normal : 80-100 kali/menit)
- Respirasi : 20 kali/ menit (Normal : 16-24 kali/ menit)
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg (Normal : 120-90 mmHg)
3. Berat badan / tinggi badan
- BB sebelum sakit : 55 Kg
- BB selama sakit : 53 Kg
- Tinggi badan sebelum sakit : 155 Cm
- Tinggi badan selam sakit : 155 Cm
H. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Rambut
Inspeksi :
- Penyebaran rambut merata
- Tidak adanya ketombe dan kutu
- Tidak terdapat luka pada kulit kepala dan wajah
Palpasi :
- Tekstur rambut kasar
- Tidak ada lesi
- Tidak ada edema
22
- Lidah kotor
- Tidak ada peradangan tonsil
- Tidak ada masa di lidah
f. Leher
Inspeksi :
- Bentuk leher simetris
- Tidak ada pembesaran tiroid
Palpasi :
- Tidak ada pembesaran getah bening
2. Torax
Inspeksi :
- Bentuk dada simetris dan datar
- Tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi resonan
Auskultasi : Bunyi nafas vaskuler
3. Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Kecepatan nadi normal 82 kali/menit (normal 80-100
kali/ menit)
Perkusi :-
Auskultasi : Bunyi jantung reguler dan bunyi teratur
4. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar dan lembut
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : - Terdengar gerakan peristaltik ±37 kali/menit.
( Normal : 5-15 Kali/menit)
- Terdengar suara pekak
5. Kulit dan Ekstremitas
a. Kulit
24
I. Kebiasaan sehari-hari
1. Pola makan
Dirumah : Frekuensi makan 3x sehari, tetapi pada saat
keluhannya datang baru makan 1 kali dalam
sehari
Dirumah sakit : Frekuensi makan 3x sehari, makan setengah
habis
2. Pola istirahat dan tidur
Dirumah : tidur 6 jam
Dirumah sakit : tidur cukup tetapi jika terasa ingin BAB dan
nyeri abdomen, klien terbangun
3. Pola BAB dan BAK
Dirumah : BAB 1x / hari lembek, BAK 2-5x sehari
Dirumah sakit : BAB 6-10x / hari cair, BAK 2-5x sehari
4. Personal Hygine
Dirumah : klien mandi 2X sehari
Dirumah sakit : klien belum pernah mandi
5. Pola aktivitas
Dirumah : klien memerlukan bantuan
Dirumah sakit : klien memerlukan bantuan
J. Data Psikologis
Emosi klien stabil, berbicara jelas, dan klien tampak lemas karena
abdomennya nyeri. Klien menerima penyakit yang dideritanya.
25
K. Data sosial
Sosialisasi klien dirumah sakit baik, terlihat dari klien cepat akrab
dengan klien lain dan senang bercanda, humoris, dan tampak akrab dengan
perawat.
L. Data Spiritual
Klien beragama Islam . Selama klien dirawat dirumah sakit , klien
belum bisa melakukan ibadah.
M. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
,
6
4
RDW 1 % 10-16
2
,
9
MPV - fL 7,2-11,1
7
,
1
PCT 0 % 0,2-0,5
,
2
MCV 8 fL 80-100
7
,
4
MCH 2 Pg 26-34
8
,
8
MCHC 3 Pg 32-36
3
,
0
Limfosit % 1 % 20-35
0
,
7
Monosit % 3 % 2-8
,
3
Gran % 8 % 50-80
6
,
27
0
Lymp # 0 10^3/ 1-5
, UL
8
0
Monosit # 0 10^3/ 0,1-1
, UL
3
0
Gran # 6 10^3/ 2-8
, UL
5
0
N. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
TINJA
Feses Lengkap
Konsentrasi Lunak Lunak
Warna Hijau
Darah (-) negatif (-) negatif
Lendir (-) negatif (-) negatif
Eritrosit 0 0-1 / LPB
Leukosit 3-6 0-3 / LPB
Amoeba (-) negatif (-) negatif
Telur cacing (-) negatif (-) negatif
Serabut otot (-) negatif (-) negatif
Serabut tumbuhan (+) positif (-) negatif
Amylum (-) negatif (-) negatif
Lemak (+) positif (-) negatif
Jamur (-) negatif (-) negatif
Darah samar (-) negatif (-) negatif
O. Program Teraphy
1. Obat Oral
28
% (Derajat dehidrasi
ringan)
- bising usus ± 37 kali/menit
DS: Etiologi N
- Klien mengatakan nyeri yer
pada abdomennya. Hiperperistaltik i
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
T J N Implementasi Evaluasi T
g a o. T
l m D D
P
1 1 1.- Mengukur TTV ( TD, nadi, S : Klien mengatakan
9 5 Suhu, Respirasi) dan KU klien masih lemas dan
/ . - Menimbang berat badan mual
34
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutan intervensi
- Monitor TTV (suhu,
nadi, respirasi, dan
tekanan darah) dan
KU klien
- Kolaborasi dalam
pemberian teraphy
dan cairan infus
- Menimbang berat
badan
- Mengukur volume
masukan dan
keluaran cairan
- Menghitung balance
cairan (termasuk
AM dan IWL)
- Mengamati karakter
feses
Oral I A M U F I
J
nf M u r e W
a
us nt i s L
m
a n e
h s
0 1 2 - 2 5 7
7 Makan 66 6 5 0 9
. + ml 5 0 0 5
0 minum
0 500 ml m m m m
l l l l
0 Obat + 1 - - - - -
66
8 minum
ml
. 50 ml
0
0
0 - 1 - - 1 - -
66
9 0
ml
. 0
0
0 m
l
1 - 1 - 2 - 5 -
66
0 5 0
ml
. 0 0
0 m
0 l m
l
1 - 1 - - - - -
66
40
1 ml
.
0
0
1 1 - 5 - - -
Makan 66
2 0
+ ml
. 0
Minum
0 m
550 ml
0 l
1 Obat + 1 - 1 5 -
66
3 minum 0 0
ml
. 50 ml 0 0
0
0 m m
l l
1 Minum 1 - - - - -
66
4 100 ml
ml
.
0
0
1 - 1 - 1 1 5 -
66
5 0 0 0
ml
. 0 0 0
0 m
0 l m m
l l
1 - 1 - - - - -
66
6
ml
.
0
0
1 - 1 - - - - -
66
7
ml
.
41
0
0
1 Minum 1 - 5 5 3 -
66
8 200 ml 4 0 0
ml
. m 0
0 l m
0 l m
l
1 - 1 - - - - -
66
9
ml
.
0
0
2 Makan 1 - - - - -
66
0 +
ml
. minum
0 500 ml
0
2 Obat + 1 - - - - -
66
1 minum
ml
. 100 ml
0
0
2 - 1 - - 1 - -
66
2 0
ml
. 0
0
0 m
l
2 - 1 - 2 - 3 -
66
3 0 0
ml
. 0 0
0 m
0 l m
42
l
2 - 1 - - - -
66
4
ml
.
0
0
0 - 1 - - - 2 -
66
1 0
ml
. 0
0
0 m
l
0 - 1 - 1 1 -
66
2 0 0
ml
. 0 0
0 m
0 l m
l
0 - 1 - - -
66
3
ml
.
0
0
0 - 1 - - - 2 -
66
4 0
ml
. 0
0
0 m
l
0 - 1 - 2 1 2 -
66
5 0 0 0
ml
. 0 0 0
0 m
0 l m m
43
l l
0 - 1 - - - - -
66
6
ml
.
0
0
J 2050 3 2 1 9 3 7
u ml 98 6 4 0 0 9
m 4 5 0 0 0 5
l ml 0 0
a m m
h l l
Balance Cairan :
Input – output = 6299 ml – 6299 = 0
44
. berkurang
O : Klien terlihat sudah tidak kesakitan
A :Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I : - Mengkaji TTV dan KU Klien
- Mengatur posisi kaki klien, posisi fleksi
- Memberikan pijatan punggung
- Menciptakan suasana yang kondusif
- Kolaborasi dalam pemberian teraphy
3 S : Klien mengatakan sudah bisa sedikit melakukan
. aktifitasnya sendiri.
O : Sebagian aktifitas masih dibantu oleh
keluarganya
A :Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I : - Mengkaji hal-hal yang mampu dan tidak
mampu dikerjakan klien
- Bekerja sama dengan keluarga klien dalam
memenuhi kebutuhannya
- Menjelaskan pentingnya aktifitas terhadap klien
dan keluarganya
E : Sebagian aktifitas klien sudah bisa dikerjakan
sendiri dan klien sudah tidak terlalu lemas
2 1 S : Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi
1 . O : klien tampak senang karena tidak lemas
/ lagi
6 A : Masalah teratasi
/ P : Hentikan intervensi
1 I:-
2 E : Klien sudah tidak lemas dan cairan terpenuhi
2 S : Klien mengatakan sudah tidak sakit lagi
. abdomennya
O : Klien terlihat sudah tidak kesakitan
47
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
I:-
E : Klien sudah tidak nyeri pada abdomennya dan
klien terlihat lebih ceria
3 S : Klien mengatakan badannya sudah tidak lemas
. dan sudah bisa melakukan aktifitasnya sendiri
O : Klien tampak melakukan aktifitasnya
sendiri
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
I:-
E : Klien sudah bisa melakukan aktivitasnya sendiri
tanpa bantuan keluarga. Dan klien mengatakan
senang karena sudah dapat beraktivitas sendiri.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Dokumentasi Keperawatan pada Kontrol cairan yang harus
diperhatikan adalah Dokumentasi balance cairan berdasarkan intake dan output
selama 24 jam, faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan
macam-macam proses kehilangan cairan dalam tubuh. Seorang perawat juga harus
memperhatikan keadaan klien pada saat diberikan cairan maupun pada saat klien
sedang mengeluarkan cairan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
tindakan keperawatan harus didokumentasikan agar jika suatu saat terjadi
kesalahan maka perawat memiliki bukti yang akurat tentang tindakan yang
dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
A ini .2010.
( H TTP ://A IN IN U RS ES K ILL.BLO G SP O T.CO M /2010/04/A S UH A N
-K EP ERA WA TA N -CA IRA N -DA N -ELEK TRO LIT ) diakses pada
tanggal 17 April 2014