Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan yang
diampu oleh :
Oleh :
IA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat
rahmat dan karunia-Nya l penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pelayanan Khusus pada
Pasien Pre-operatif” dengan baik.
Ada pun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas dari
mata kuliah Dokumentasi Keperawatan, pendukung kegiatan belajar-mengajar
dan untuk informasi bagi para pembacanya.
Makalah ini sudah tentu masih terdapat kekurangannya , oleh sebab itu
penyusun mengharapkan bagi para pembaca dapat memberikan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan kami kedepan nantinya. Mohom maaf atas
kekurangan dalam penyajian makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian...........................................................................................................3
a) Pengkajian...................................................................................................5
b) Pemeriksaan Fisik........................................................................................8
Kasus Fiktif...............................................................................................................16
Asuhan Keperawatan................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus dikaji pada klien pre operatif Ca Mammae yang
membutuhkan pelayanan khusus ?
2. Bagaimana diagnosa keperawatan pada klien pre operatif Ca Mammae yang
membutuhkan pelayanan khusus ?
3. Perencaan apa saja yang tepat pada klien pre operatif Ca Mammae yang
membutuhkan pelayanan khusus ?
4. Apa saja implementasi yang dapat dilakukan pada klien pre operatif Ca
Mammae yang membutuhkan pelayanan khusus ?
5. Bagaimana hasil evaluasi pada klien pre operatif Ca Mammae yang
membutuhkan pelayanan khusus ?
1
2
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja yang harus dikaji dalam asuhan keperawatan klien yang
membutuhkan pelayanan khusus.
2. Mengetahui cara mendiagnosa klien yang membutuhkan pelayanan khusus.
3. Dapat menentukan perencanaan yang tepat bagi klien yang membutuhkan
pelayanan khusus.
4. Dapat mengimplementasikan rencana yang telah direncanakan dengan tepat.
5. Mengetahi hasil evaluasi dari tindakan yang telah di implementasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
4
a) Pengkajian
Pengkajian pasien pada fase praoperatif secara umum dilakukan untuk menggali
permasalahan pada pasien. Pengkajian praoperatif pada kondisi klinik terbagi
atas dua bagian
1). Pengkajian komprehensif, yang dilakukan perawat pada bagian rawat inap,
poliklinik, bagian bedah sehari, atau UGD.
2). Pengkajian klarifikasi ringkas, oleh perawat perioperatif di kamar operasi.Dalam hal
ini perawat lebih berfokus pada pengkajian utama seluruh sistem tubuh untuk
memastikan bahwa tidak ada masalah yang terabaikan. Pengkajia praoperatif secara
umum meliputi :
1. Pengkajian Umum
a). Identitas pasien
Umur pasien sangat penting untuk diketahui guna melihat kondisi pada
bebagai jenis pembedahan. Perawat perioperatif harus mengetahui bahwa faktor
usia, baik anak-anak dan lansia, dapat meningkatkan risiko pembedahan.
Pengetahuan ini membantu perawat untuk menentukan rencana asuhan
keperawatan.
b). Jenis pekerjaan dan asuransi kesehatan
Pengkajian seperi persiapan financial sangat bergantung pada kemampuan
pasien dan kebijakan rumah sakitsebelum dilakukan operasi sebaiknya pasien
dan keluarga sudah mendapatkan penjelasan dan informasi terkait masalah
financial.
c). Persiapan umum
Dilakukan sebelum dilaksanakannya tindakan, peran perawat disini adalah
bertanggungjawab dan memastikan bahwa pasien atau kelurga sudah
menandatangani isi dari Informed Consent.
3. Pengkajian Nyeri
Perawat harus mengetahui kondisi penyakit dan posisi yang dapat menimbulkan
nyeri pada pasien melalui komunikasi verbal dan nonverbal. Perawat perlu mengkaji
dan mengontrol nyeri yang dialami pasien serta mengetahui metode manajemen nyeri
pyang harus dilakukan untuk memberikan rasa nyaman terhadap pasien.
Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan oleh pasien, apakah nyeri
bersifat tumpul, berdenyut, tajam, menusuk, atau seperti terbakar.
c) Region
Lokasi nyeri yang ditunjuk oleh pasien, apakah rasa sakit bisa reda, menjalar atau
atau menyebar.
d) Scale of pain
Seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan pasien, pengkajian nyeri dengan menekan
skala nyeri.
e) Time
Berapa lama nyeri berlangsung, apakah bersifat akut atau kronik kapan dan apakah
ada waktu- waktu tertentu yang menambah rasa nyeri.
5. Pengkajian Psikososiospiritual
a) Kecemasan praoperatif
Kecemasan dapat menimbulkan adanya perubahan secar fisik maupun psikologis.
Kecemasan dapat menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga tubuh rentan
terhadap benda asing. Peran perawat adalah mengidentifikasi ansietas yang dialami
pasien. Perawat harus memberikan dorongan, mendengarkan,memahami, dan
memberikan informasi untuk menghilangkan ansietas pasien.
b) Perasaan
Perawat harus meyakinkan bahwa pasien berhak untuk bertanya dan mencari
informasi sehingga perasaan takut dan khawatir akan hilang.
c) Konsep diri
Perawat mengkaji konsep diri pasien dengan cara meminta pasien mengidentifikasi
ketakutan dan kelemahan dirinya
d) Citra diri
Rasa khawatir terhadap kelainan bentuk, atau kehilangan bagian tubuh akan
menyertai rasa takut pasien. Perawat mengkaji hal ini tergantung pada reaksi
individu pada konsep diri dan tingkat harga dirinya
e) Sumber koping
8
Perawat dapat bertanya mengenai manajemen stress yang biasa dilakukan pasien,
perawat perioperatif perlu memberikan pengetahuan mengenai perilaku yang dapat
membantu pasien menghilangkan ketegangan dan kesadisan. Peran keluarga dapat
di maksimalkan perawat sebagai pendukung.
f) Kepercayaan spiritual
Kepercayaan spiritual mempunyai peranan penting dalam menghadapi ketakutan
dan ansietas. Perawat harus membantu pasien mendapat bantuan spiritual yang
diinginkan. Menghormati nilai budaya dan kepercayaan pasien dapat menciptakan
hubungan saling percaya.
g) Pengetahuan, persepsi, dan pemahaman
Perawat harus mengidnetifikasi pengetahuan, persepsi, dan pemahaman paien
mengenai pembedahan. Hal ini membantu perawat merencanakan penyuluha dan
tindakan untuk mempersiapkan kondisi pasien.
h) Informed Consent
Informed consent adalah suatu izin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela
oleh pasien sebelum pembedahan dimulai. Tanggungjawab perawat adalah
memastikan informed consent yang telah diminta oleh dokter dan ditandatangani
secara sukarela oleh pasien
b) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum dan tanda-tanda Vital
Penampilan umum , Perawat melakukan survey untuk mengobservasi keadaan umum
pasien. Pengkajian yang berhubungan dengan praoperatif meliputi :
Usia : Mempengaruhi karakteristik fisik normal.
Tanda Stress : Tanda stress membantu perawat dalam membuat
prioritas yang berkaitan dengan apa yang akan dikaji terlebih dahulu.
Jenis Tubuh : Jenis tubuh dapat mencerminkan tingkat kesehatan, usia,
dan gaya hidup.
Postur : Dapat mencerminkan alam perasaan atau adanya nyeri
Gerakan tubuh : Observasi yang bertujuan memperhatikan apakah terdapat
tremor di ekstremitas.
Kebersihan diri dan Bau badan : Mengobservasi penampilan rambut, kulit, kuku
dan jari. Bau badan yang terjadi dapat dikarenakan karena kebersihan diri yang
9
6. Sistem Saraf
Perawat mengobservasi apakah pasien dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
dan mengingat kejadian masa lalu yang pernah dialaminya. Tingkat kesadaran pasien
dapat menurun atau berubah karena anestesi umum. Pengkajian sensibilitas prabedah
sangat bermanfaat sebagai bahan evaluasi saat pascaanastesi.
7. Sistem Endokrin
Pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, bahaya yang utamanya adalah
hipoglikemia. Hipoglikemia perioperatif mungkin terjadi selama anestesi karena
asupan karbohidrat yang tidak adekuat dan pemberian insulin yang berlebihan.
9. Sistem Pernapasan
11
b) Sistem muskuloskeletal
12
Periksa adanya deformitas atau kelain bentuk pada seluruh ekstremitas, meliputi
adanya benjolan, ketidakseajajaran pada seluruh fungsi skeletal dan kemampuan
dalam rentang gerak sendi.
Nama : No.RM :
Umur : Kelas :
Jenis Tindakan : Nama Dokter :
Indikasi :
PREOPERATIF
Riwayat Operasi/Anestesi : 1. ……………./ Spinal ( ) Umum ( )
Masalah: Ya ( ) Tidak ( )
2. ……………./ Spinal ( ) Umum ( )
Masalah Ya ( ) Tidak ( )
3. ……………./ Spinal ( ) Umum ( )
Masalah: Ya ( ) Tidak ( )
4. ……………./ Spinal ( ) Umum ( )
Masalah: Ya ( ) Tidak ( )
(……………….) (………………..)
16
Kasus Fiktif
Pada tanggal 20 Maret 2014 Ibu Diana beserta suaminya mendatangi Rumah Sakit
Kanker Dharmais untuk memeriksa keadaan Ibu Diana yang mengalami benjolan pada
payudara sebelah kirinya sejak beberapa bulan yang lalu dan mengalami pembesaran .
Pada tanggal 24 Maret 2014 Dokter melakukan biopsi pada ibu Diana dan hasilnya Ibu
Diana menderita penyakit Ca Mammae stadium lanjut yang mengharuskannya
melakukan operasi pengangkatan payudara sebelah kiri. Pada tanggal 26 Maret 2014
klien melakukan perawatan khusus untuk mempersiapkan psikis dan psikologisnya
untuk menghadapi operasi yang akan dilakukan. Pada saat pengkajian Klien terlihat
pucat dan memiliki benjolan yang cukup besar pada payudara sebelah kirinya klien
mengeluh cemas dan takut untuk menjalani operasi pengangkatan payudara sebelah
kirinya. TD Klien= 100/60 x/ menit, N = 50x/menit, R = 24 x/menit, S = 370 C. Klien
mengeluh nyeri pada payudara sebelah kirinya seperti ditusuk-tusuk sehingga ia sulit
untuk tidur. Lidahnya pun terasa pahit sehingga dia tidak dapat menghabiskan
makanannya
17
Asuhan Keperawatan
Pada Ny. D dengan Ca Mammae
PENGKAJIAN
A. Identitas
Klien
Nama : Ny. D
Umur/Jenis kelamin : 34 tahun/perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Raya Duta RT03/01, Kelurahan .Curug
Mekar, Kecamatan .Bogor Barat
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Diagnosa medis : Ca Mammae
BB : 45 Kg
TB : 154 Kg
Nomor RM : 149170
Tanggal masuk : 20 Maret 2014
Tanggal pengkajian : 26 Maret 2014
B. Penanggungjawab
Nama : Tn.Y
Umur/Jenis Kelamin : 26 tahun/ laki- laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Raya Duta RT03/01, Kelurahan .Curug
Mekar, Kecamatan .Bogor Barat
Agama : Islam
Hubungan : Suami
C. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada benjolan di payudara sebelah kiri dekat ketiak
18
Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
19
: Perempuan
: tinggal 1 rumah
: Klien
G. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran :
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif : 15 (kesadaran penuh)
Respon Motorik :6
Respon Verbal :5
Respon membuka mata :4
Jumlah : 15 (Kesadaran Penuh)
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 50 x/menit
Suhu : 370C
Respirasi : 24x/menit
3. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
Mata : Bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis, skera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan tidak kabur.
Telinga : Pendengaran jelas, tidak ada serumen, tidak ada nyeri
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada pembengkakan sinus
Mulut : Bentuk simetris, bibir kering dan ada bercak putih, tidak sianosis,
gigi
putih dan tidak ada caries.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
20
b. Thorax
Bentuk simetris, frekuensi pernapasan 24x/menit, ada retraksi otot pernapasan,
bunyi pernapasan vasikuler
c. Payudara
Tampak pembesaran pada payudara kiri dan ada luka di bagian kiri dekat axila
d. Abdomen
Bentuk datar, tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas
e. Sistem Reproduksi
Klien memiliki 2 orang anak. Kedua anak klien diberi ASI eksklusif 6 bulan.
Klien mengatakan haid pertama pada umur 14 tahun dan siklus haid teratur
tidak ada gangguan. Klien mengatakan menggunakan KB jenis Pil dan
kemudian di ganti dengan menggunakan KB suntik.
H. Data psikologi
Klien tampak tenang, emosi stabil, dan kooperatif
I. Data sosial
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan perawat dan dokter
J. Data spiritual
Klien beragama Islam, selama di rumah sakit klien tidak mampu melaksanakan
K. Kebiasaan sehari-hari
No. Pola Di rumah Di Rumah sakit
1. Pola Nutrisi Klien mengatakan makan 3 kali Klien mengatakan makan 3 kali
sehari porsi sedang habis sehari porsi sedang dan habis
Minum 4-5 gelas per hari. hanya 5 sendok makan.
Minum 6-7 gelas per hari.
2. Pola Eliminasi Klien mengatakan BAK 4-5 kali Klien mengatakan BAK 6-7
per hari, warna kuning. kali per hari, warna kuning
BAB 1 kali perhari, warna pekat.
21
L. Pemeriksaan penunjang
Analisa Data
O PENYEBAB
1 DS : Proses pertumbuhan Nyeri
P: pasien mengatakan nyeri pada sel kangker Ca mamae
payudara kirinya
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: regio mamae sinistra pars superior
S: skala nyeri 6 Adanya benjolan di
payudara sebelah kiri
T: hilang timbul
DO :
Pasien tampak sesekali meringis
Nyeri
ketika menahan nyerinya
2 DS Kurangnya pengetahuan Ansietas atau
Klien mengatakan merasa cemas dan tentang pembedahan cemas
takut.
Klien mengatakan sulit untuk tidur Gundah
Klien mengatakan takut
menggerakkan tubuhnya khususnya Ansietas atau cemas
tangan sebelah kiri.
DO
Klien tampak cemas
Klien tampak lemas dan pucat
Klien tampak ragu-ragu
menggerakkan tangan kirinya.
- TD : 100/60 mmHg, N : 110x/menit,
Suhu : 370C, Respirasi : 24x/menit
3 DS: Kesalahan dalam menerima Kurang
Klien mengatakan tidak pernah informasi pengetahuan
dioperasi sebelumnya tentang implikasi
Klien mengatakan tidak yakin pembedahan
operasinya berjalan dengan lancar Kurangnya pengalaman
Klien mengatakan masih belum tentang operasi
percaya bahwa pasien menderita Ca
23
Mammae
DO: Kurang pengetahuan
Klien tampak murung tentang implikasi
Klien tampak takut kehilangan pembedahan
anggota tubuhnya
4 DS : Proses pertumbuhan Nutrisi kurang
. - Klien mengatakan tidak nafsu makan sel kangker Ca mamae dari kebutuhan
- Klien mengatakan hanya tubuh.
menghabiskan 5 sendok makan
- Klien mengatakan tidak mau makan
karena makanan terasa pahit di lidah. Perubahan sesansi
DO : pengecapan
Porsi makan klien tampak tidak
habis
BB awal : 42 Kg
BB sekarang 40 Kg Nutrisi kurang dari
Diagnosa Keperawatan
sebelah kiri
24
pengecapan
Intervensi Keperawatan
25
Intervensi Keperawatan
26
Intervensi Keperawatan
27
Intervensi Keperawatan
28
Intervensi Keperawatan
29
Intervensi Keperawatan
30
Intervensi Keperawatan
hilangnya sensasi Tupen: 2 x24 jam, - Berikan nutrisi yang adekuat mencukupi kebutuhan
pengecapan 1x24 jam klien diharapkan: secara kualitas maupun kalori setiap hari
DS : mampu - Klien kuantitas porsi lebih kecil dapat
- Klien mengatakan menghabiskan melaporkan - Berikan makanan dalam meningkatkan masukan
tidak nafsu makan satu porsi mual hilang porsi kecil tapi sering yang sesuai dengan kalori
- Klien mengatakan makan - Klien anoreksia dan kelemahan
hanya melaporkan dapat mengakibatkan
menghabiskan 5 nafsu makan - Pantau pemasukan makanan penurunan berat badan
sendok makan bertambah dan timbang berat badan dan malnutrisi yang serius.
- Klien mengatakan - Klien setiap hari sangat bermanfaat dalam
tidak mau makan melaporkan perhitungan dan
karena makanan porsi makan - Lakukan konsultasi dengan penyesuaian diet untuk
terasa pahit di lidah. habis ahli diet memenuhi kebutuhan
DO : - Porsi makan nutrisi pasien.
Porsi makan klien klien tampak memberikan informasi
tampak tidak habis - Libatkan keluarga pasien pada keluarga untuk
habis - IMT klien dalam perencanaan makan memahami kebutuhan
BB awal : 42 Kg normal 18,5 - 24 sesuai dengan indikasi. nutrisi pasien.
BB sekarang 40 Kg
TB : 154 cm
31
Intervensi Keperawatan
IMT [ BB/TB(m)2]
awal 18 (normal)
-IMT sekarang : 17
( underweight)
32
Implementasi Keperawatan
O:
Klien tampak sedikit
meringis
Klien tampak lebih
33
Implementasi Keperawatan
34
Implementasi Keperawatan
35
Implementasi Keperawatan
36
Implementasi Keperawatan
P : intervensi di hentikan.
37
Implementasi Keperawatan
12.30 Memantau pemasukan makanan dan timbang berat porsi makan tidak habis dan
badan setiap hari. hanya dapat menghabiskan 5
Melakukan konsultasi dengan ahli diet. sendok saja.
08.30 Melibatkan keluarga pasien dalam perencanaan O:
makan sesuai dengan indikasi. Porsi makan klien
tampak tidak habis
12.35 BB awal : 40 Kg dari
42 kg
14.00
A : Masalah Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Kaji pola makan klien
Berikan nutrisi yang
adekuat secara kualitas
maupun kuantitas
Berikan makanan
dalam porsi kecil tapi sering
Pantau pemasukan
38
Implementasi Keperawatan
39
Catatan Perkembangan
No
Tanggal Perkembangan Paraf
Dx
1. 27 April S:
2014 Klien mengatakan nyeri berkurang
setelah beberapa kali diberi obat
analgetik,
Klien mengatakan skala nyeri menjadi 4
(0-10)
O: Klien tampak tenang namun sesekali
masih tampak meringis dan memegangi
payudara sebelah kirinya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I:
Mengkaji nyeri dan mencatat skala nyeri
(0-10)
Memonitor TTV
Mengingatkan pasien untuk meminum
obat secara teratur
40
Catatan Perkembangan
41
Catatan Perkembangan
42
DAFTAR PUSTAKA
http://aryanseptiadi.blogspot.com/2011/08/askep-peri-operatif-kangker-payudara.html.
http://laloerezan.blogspot.com/2012/12/askep-ca-mammae_8.html.