Disusun Oleh
Mariyanti Panjaitan (1921011)
M. Adrizal (1921014)
Sari Pratiwi (1921017)
Suci Kurnianti (1921019)
Tata Zuliati (1921020)
PEKANBARU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Kritis r dengan judul “Proses Keperawatan
Kritis”
Makalah ini merupakan salah satu tugas di program studi S1- Ilmu Keperawatan
Stikes Tengku Maharatu . Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Ns. M.Irwan , S.Kep., M.Kep selaku dosen
pembimbing, dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Selanjutnya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat
Tuhan YME dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................
C. Tujuan……………………...............................................................................................................
D. Manfaat……………….....................................................................................................................
E. Sistematika………............................................................................................................................
BAB 2.....................................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI..............................................................................................................................
A. Proses Keperawatan........................................................................................................................
D. Pengkajian……................................................................................................................................
E. APACHE II…...................................................................................................................................
F. PAST HUG……................................................................................................................................
BAB 3.....................................................................................................................................................
A. Kesimpulan………...........................................................................................................................
B. Saran………......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 10
tahun 2015 tentang standar pelayanan keperawatan rumah sakit Pasal 2 disebutkan
bahwa Pengaturan Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Khusus
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit
khusus dan rumah sakit umum yang memiliki pelayanan keperawatan kekhususan
yang disusun berdasarkan kompetensi dan kewenangan perawat dengan
memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit tidak bisa dijauhkan dari
ketersediaan tenaga kesehatan. Sesuai dengan peraturan yang menyatakan bahwa
setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien (pasal 13 ayat, UU RS, tahun 2009). Perawat sebagai bagian dari tenaga
kesehatan perlu memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan mengikuti peraturan dan standar yang berlaku di rumah sakit.
Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah pelayanan intensif, dimana
pelayanan intensif yang dimaksud adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
pada pasien dalam kondisi kritis yang membutuhkan penanganan dan pemantauan
intensif di ruang intensive care unit (ICU).
Intensive care unit (icu) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit akut,
cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam
nyawa dengan prognosis dubia yang:diharapkan masih reversibel. ICU
menyediakan kemampuan dan sarana prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi- fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan, keadaan-keadaan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
2. Tujuan khusus
a. Mengklasifikasikan Proses keperawatan pada area keperawatan kritis
b. Membentuk pendapat mengenai proses keperawatan pada area keperawatan
kritis
D. Manfaat
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta mampu :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang Proses keperawatan pada area keperawatan
kritis
b. Membedakan proses keperawatan pada area kritis dan area medical bedah
(umum)
c. Melakukan proses keperawatan di area kritis secara tepat di lahan klinik/praktik
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Proses Keperawatan
Proses Keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik
individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang
dialami, baik actual maupun potensial (Deswani, 2011).
Menurut Setiadi (2011), pada dasarnya proses keperawatan adalah suatu metode
ilmiah yang sistematis dan terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada klien. Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan
masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan ( Potter & Perry, 2005 ).
Potter & Perry (2005) menjelaskan tujuan dari proses keperawatan adalah
mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan klien, menentukan prioritas,
memberikan intervensi keperawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
klien, dan mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil
dan tujuan klien yang diharapkan. Muhlisin ( 2011 ) menjelaskan bahwa
penerapan proses keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu :
situasi.
D. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien kritis merupakan tahap awal
yang sangat penting untuk menentukan rencana keperawatan berikutnya
mengingat kondisi pasien yang belum stabil. Ada beberapa model pengkajian
yang telah dikembangkan, antara lain model pengkajian dari the Nort Coast
Area Health Service yang mengelompokkan menurut sistim tubuh,
Functional Health Pattern yang dikembangkan oleh Lewis (2000),
2. Pengkajian ICCU
b) Breathing
c) Circulation (C)
nyeri juga dapat dilakukan pada area kritis. Hasil penelitian Prawesti,
Ibrahim, Nursiswati (2016) menyebutkan bahwa
Behaviouralpain scales (BPS) dan Criticalpain observation tools
(CPOT) adalah alat penilaian nyeri yang dapat digunakan dalam menilai
rasa sakit dan meningkatkan manajemen nyeri pada pasien
adalah :
(metabolic Respiratory)
c. Pola nafas tidak efektif (RC : Hypoxemia)
a. Merumuskan tujuan :
5) adatarget waktu
b. rencana tindakan :
3) realistis
2) dapat dimodifikasi
3) spesifik
4. Implementasi Keperawatan
Semua kegiatan yang dilakukan dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap klien sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini
penting untuk mendukung pencapaian tujuan. Tindakan keperawatan
dapat dalam bentuk observasi, tindakan prosedur tertentu, tindakan
kolaboratif dan pendidikan kesehatan dala tindakan perlu ada
pengawasan terus menerus terhadap kondisi klien termasuk evaluasi
perilaku.
Skor poin dihitung dari usia pasien dan 12 pengukuran fisiologis rutin:
2. Suhu (rektal).
3. MAP.
4. Arteri PH.
5. Detak jantung.
6. Tingkat pemapasan.
7. Sodium /s erum).
8. Kalium (serum).
9. Kreatinin.
10. Hematokrit.
APACHE Ini diukur selama 24 jam pertama setelah masuk, dan digunakan
sebagai tambahan informasi tentang status kesehatan sebelumnya (operasi
terbaru, riwayat infiisiensi organ parah, keadaan defisiensi imun) dan
demografi dasar seperti usia. Metode perhitungan dioptimalkan untuk skema
kertas, dengan menggunakan nilai integer dan mengurangi jumlah opsi
sehingga data sesuai pada formulir kertas satu lembar. Skor tidak dihitung
ulang selama menginap. Jika seorang keluar dari ICU dan diterima kembali,
skor APACHE II baru dihitung kembali.
F. FASTHUG
Intervensi FASTHUG merupakan tindakan yang diberikan pada pasien
kritis meliputi feeding, analgesia, sedasi, thromboembolic profilaksis, head
elevasi, ulcus stresser danglukosa control. Intervensi FASTHUG diharapkan
dapat memperbaiki kondisi klinis termasuk disfungsi organ yang terjadi pada
pasienkritis selama perawatan di ICU.Hasil intervensi FASTHUG selama ini
dilakukan dengan penilaian APACHE II. FASTHUG digunakan di unit
perawatan intensif (ICU) untuk
membantu team medis dalam persiapan untuk evaluasi kondisi pasien,
membantu mengidentifikasi dan mencegah kesalahan pengobatan,
meningkatkan keselamatan pasien, dan memaksimalkan intervensi
terapeutik.
BAB III
A. Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan intensif adalah kegiatan prkatek keperawatan
intensif yang diberikan pada pasien/keluarga. Asuhan keperawatan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
merupakan metode ilmiah dan panduan dalam memeberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas guna mengatasi masalah pasien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian,
masalah/diagnose keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi
(kemenkes, 2006)
2. Pengkajian di icu meliputi pengkajian sebelum pasien datang, segera
setelah datang, segera setelah pasien datang, pengkajian lengkap dan
pengkajian berkelanjutan
B Saran
1. Perawat harus memahami bagaimana konsep proses asuhan
keperawatan di area kritis
Herdian, Fitra. 2016. Proses Keperawatan Pasien Kritis. Fakultas unpad. Diakses
pada https://www.researchgate.net/pnb 1 ication tanggal 5 Agustus 2019