Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL

PRAKTIK KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing:

Aida Novitasari., S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:

1. Evi Ayu Sejati (P27820118070)


2. Akhmad Wahyudi (P27820118081)
3. Kurnia Rahmawati (P27820118086)
4. Agung Purwaningsih (P27820118087)

Tingkat II Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Praktik
Keperawatan”.

Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai Praktik


Keperawatan, Makalah ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Profesional.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa buku,
artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga
dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi
masa depan yang lebih baik. Kami berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini
dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Surabaya, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
2.1 Definisi ...................................................................................................... 3
2.2 Falsafah praktik keperawatan ................................................................... 3
2.3 Hakikat praktik keperawatan ................................................................... 5
2.4 Unsur-unsur praktik keperawatan ............................................................. 5
2.5 Karakteristik praktik keperawatan ............................................................ 6
2.6 Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan ...................... 6
2.7 Tujuan praktik keperawatan ...................................................................... 7
2.8 nilai-nilai profesional dalam praktik keperawatan .................................... 9
2.9 Kasus……………………………………………………………………...10
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 13
3.2 Saran ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan kesehatan (UU kesehatan No.22 tahun 2014). Perawat adalah komponen yang
tak terpisahkan dari angkatan kerja dalam sistem perawatan kesehatan, dan perawat lebih
sering bersinggungan dengan pasien oleh sebab itu kinerja mereka pasti sangat
mempengaruhi kualitas keseluruhan perawatan pasien di rumah sakit (Koesmono, 2007).
Ada dua kategori tenaga keperawatan menurut UU Praktik Keperawatan, yaitu perawat
vokasional dan perawat profesional. Perawat vokasional adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dan lulusan Program
Diploma III Keperawatan. Perawat profesional adalah seseorang yang lulus dari
pendidikan tinggi keperawatan dan terakreditasi, terdiri dari ners generalis, ners spesialis
dan ners konsultan (Depkes, 2011). Perawat sendiri harus mempunyai landasan keilmuan
yang kuat dan sikap profesionalisme dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
(Asmadi, 2008), sehingga perawat mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
menjalankan profesinya.
Praktik keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan sistem
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan
(Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya
sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena
berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia
secara utuh dan unik sehinggapraktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu
Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara
interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan
sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983,
maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain
keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal
yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan praktik keperawatan?
2. Apa yang dimaksud falsafah praktik keperawatan?
3. Bagaimana hakikat praktik keperawatan?
4. Bagaimana unsur-unsur praktik keperawatan?
5. Apa karakteristik praktik keperawatan?
6. Bagaimana lingkup kewenangan praktik keperawatan?
7. Apa tujuan praktik keperawatan?
8. Apa saja nilai-nilai profesional praktik keperawatan?
9. Bagaimana cara menyelesaikan kasus jika terjadi pertentangan dalam praktik
keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi praktik keperawatan
2. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik praktik keperawatan
4. Untuk mengetahui dan memahami lingkup kewenangan praktik keperawatan
5. Untuk mengetahui dan memahami tujuan praktik keperawatan
6. Untuk mengetahui dan memahami manfaat praktik keperawatan
7. Untuk mengetahui dan memahami cara menyelesaikan kasus jika terjadi
pertentangan dalam praktik keperawatan

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Praktik Keperawatan


Praktik keperawatan adalah praktik tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerja sama bersifat kolaboratif dengan pasien/klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan
atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan
mengkaji status menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan
strategi keperawatan untuk mencapai tujuan,serta mengevaluasi respon terhadap
perawatan dan pengobatan (National COUNCIL OF State Board of Nurse Practice Art
New York 1972. Dalam SK Menkes No 674/Menkes/SK/IV/2000 telah disebutkan
bahwa perawat dapat menjalankan praktik perorangan atau perkelompok dan juga
disebutkan sejauh mana perawat diperbolehkan melakukan intervensi medis. Praktek
keperawatan terdapat pada American Nursing Associaton/ANA).
Praktik keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan
hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusian, oleh
karena berbagai masalah kesehatan aktual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek
keperawatan membutuhkan penerapan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
kompleks sebagau upaya untuk memenuhi kompleks sebagau upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus
dipelihara interaksi dinamikanya dan kontunitasnya. Penerimaan dan pengakuan
keperawatan sebagai pelayanan profesional diberikan dengan perawat profesional sejak
tahun 1983 maka upaya perwujudannya bukanlah hal yang mudah di Indonesia. Disisi
lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntunan dan kebutuhan eksternal dan
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dan nyata
keterlibatan berbagau pihak yang terkait dan berkepenntingan.

2.2. Falsafah Praktik Keperawatan

3
Sebagaian besar dasar falsafah praktik keperawatan professional disusun merujuk
pada konsep praktik professional dan teori keperawatan. Falsafah praktik keperawatan
secara umum mengandung dasar-dasar pemikiran yang sama untuk mengembangkan
tugas keperawatan, tetapi di setiap Negara pernyataan yang disusun juga disesuaikan
dengan nilai dan latar belakang budayanya
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah
Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi
perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Berikut adalah beberapa pengertian falsafah keperawatan menurut beberapa pakar
keperawatan :
1. Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu
melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi
dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian
dan kesehatan klien.
2. Falsafah Keperawatan menurut Martha Rogers, yaitu bahwa keperawatan adalah
pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit
serta penyandang cacat.
3. Falsafah Keperawatan menurut Roy, yaitu bahwa keperawatan memandang
manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang
baik dan juga merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada
praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan
pelayanan kepada klien / pasien.
4. Falsafah Keperawatan menurut Jean Watson (Caring).Caring adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan
manusia ke proses kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu
pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu
pengetahuan.Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan,
4
kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga pasien dapat
membuat suatu keputusan
5. Falsafah Keperawatan menurut Betty Neuman.Newman menggunakan
pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem
terbuka dan konsep stresor.
Dari hal tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwasannya esensi dari falsafah
keperawatan meliputi hal sebagai berikut :
1. Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi
segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spritual yang
diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak atau sebagian
dari kebutuhannya
2. Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung memperhatikan
aspek kemanusiaan
3. Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku,
kepercayaan, status, sosial, agama, dan ekonomi
4. Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-
sendiri
5. Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang
penerima jasa yang pasif.

2.3. Hakikat Praktik Keperawatan


Pada hakikatnya, keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan klien di atas kepentingan sendiri,
bentuk pelayanan bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik,
dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik
sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan
yang merupakan inti praktik keperawatan ditujukan pada klien yaitu individu, keluarga,
dan masyarakat yang didasarkan pada hubungan professional perawat-klien.
Hubungan profesional perawat dengan klien yang pada hakikatnya mengacu pada
sistem interaksi antara perawat dengan klien secara positif atau mengadakan hubungan
terapeutik yang berarti bahwa setiap interaksi yang dilakukan memberikan dampak
terapeutik yang memungkinkan klien untuk berkembang lebih baik.

2.4. Unsur-Unsur Praktik Keperawatan


5
1. Keperawatan sebagai ilmu dan seni merupakan implementasi ilmu fisika biologi,
perilaku manusia dan ilmu sosial
2. Keperawatan sebagai profesi berorientasi pada pelayanan untuk membantu orang
lain dalam mengatasi perubahan yang timbul akibat gangguan kesehatan/penyakit
3. Sasaran : Individu/pasien, keluarga, kelompok masyarakat dan masyarakat
4. Jasa keperawatan mencakup pelayanan kesehatan oleh para perawat yang bekerja
sama dengan tenang dalam pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan

2.5. Karakteristik Praktik Keperawatan


1. Otoritas (Authority)
Memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang akan mempengaruhi proses
asuhan melalui peran profesional
2. Akuntabilitas
Tanggung gugat terhadap apa yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku dan tanggung jawab terhadap klien, diri sendiri, dan profesi, serta
mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
3. Pengambilan keputusan mandiri
Sesuai dengan kewenangannya dengan dilandasi oleh pengetahuan yang kokoh
dan keputusan pada tiap tahap proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah
klien
4. Kolaborasi
Dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas sektor dengan berbagai
disiplin dalam membantu masalah klien
5. Pembelaan atau dukungan
Bertindak demi hak klien untuk mendapatkan asuhan yang bermutu dengan
mengadakan intervensi untuk kepentingan atau demi klien dalam mengatasi
masalahnya serta berhadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas
6. Fasilitasi
Mampu memberdayakan klien dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya
demi memaksimalkan potensi dari organisasi dan sistem klien keluarga dalam
asuhan

2.6. Lingkup Kewenangan Perawat Dalam Praktik Keperawatan

6
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki.
Lingkup kewenangan perawat dalam ptaktik keperawatan profesional pada
kondisi sehat dan sakit sepanjan daur kehidupan (mulai dari konsepsi sampai meninggal
dunia), mencakup hal-hal berikut:
1. Asuhan Keperawatan Anak
Yaitu asuhan keperawatan yang diberikan pada anak berusia mulai dari 28 hari
sampai 18 tahun
2. Asuhan Keperawatan Maternitas
Yaitu asuhan keperawatan klien wanita pada masa subur dan neonatus (bayi baru
lahir sampai 28 hari) dalam keadaan sehat
3. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Yaitu asuhan pada klien usia diatas 18-60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh
baik karena trauma/kelainan fungsi tubuh
4. Asuhan Keperawatan Jiwa
Yaitu asuhan keperawatan pada semua usia yang mengalami berbagai masalah
kesehatan jiwa
5. Asuhan Keperawatan Keluarga
Yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang tidak sehat sehingga
tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga
6. Asuhan Keperawatan Komunitas
Yaitu asuhan keperawatan pada klien masyarakat pada kelompok di wilayah
tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat
7. Asuhan Keperawatan Gerontik
Yaitu asuhan keperawatan pada usia 60 tahun keatas yang mengalami masalah
penuaan dan permasalahannya

2.7. Tujuan Praktik Keperawatan


Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus
diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan
masyarakat, perawatan diri dan peningkatan kepercayaan diri. Praktik keperawatan
meliputi 4 area yang terkait dengan kesehatan :
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

7
Peningkatan kesehatan adalah kerangka aktivitas keperawatan. Kesadaran diri
klien, kesadaran kesehatan, keterampilan kesehatan dan penggunaan semua sumber
yang dipertimbangkan sebagai perawat yang diberikan oleh perawat. Peningkatan
kesehatan membantu masyarakat dalam mengembangkan sumber untuk memelihara
atau meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Tujuan kesehatan yang ingin
diwujudkan adalah mencapai derajat kesehatan yang optimal. Fokus peningkatan
kesehatan diarahkan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan umum, individu,
keluarga dan komunitas.
Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesehatan memerlukan:
a. Pendidikan untuk public atau masyarakat dan individu.
b. Perundang-undangan atau kebijakan yang mendukung.
c. Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung.
Area keperawatan yang melibatkan perawat meliputi:
a. Mendorong dan mengadakan suatu latihan fisik secara periodik dan pemantauan
terhadap proses penyakit.
b. Memimpin pelaksanaan pendidikan kesehatan masyarakat melalui pameran
kesehatan dan program kesehatan mental.
c. Mendukung undang-undang yang ditunjukkan untuk pemeliharaan kesehatan dan
program perlindungan anak.
d. Peningkatan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Pencegahan penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi risiko penyakit,
untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan
fungsi individu secara optimal.
Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawatan ibu hamil,
program melarang atau menghindari rokok, seminar mengurangi atau mencegah stress.
b. Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya
melakukan senam aerobik, berenang atau program kebugaran.
c. Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olahraga, dan
lingkungan yang sehat melalui liflet, media masa atau media elektronik.
d. Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil
dan kelahiran bayinya dengan sehat.
e. Membantu tumbuh kembang bayi dan balita.
f. Memberikan imunisasi.

8
g. Melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol
dan kanker.
h. Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan
penghentian rokok.
3. Pemeliharaan kesehatan (health maintance)
Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah kegiatan yang
membantu klien memelihara status kesehatan mereka. Perawat melakukan aktivitas
untuk membantu masyarakat mempertahankan status kesehatannya.
Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan:
a. Mencoba mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita mengidapnya,
misalnya melakukan pemeriksaan fisik secara teratur untuk usia diatas 35 tahun.
b. Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan
perubahan struktur sosial masyarakat.
c. Ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab penyakit
karena stress.
4. Pemulihan kesehatan (health restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan
setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi hal-hal berikut:
a. Memberikan perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit, misalnya
dengan memberikan perawatan fisik.
b. Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
c. Melakukan diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.
d. Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-pasien tertentu, misalnya
pada pasien stroke, serangan jantung, arthritis.
5. Perawatan pasien menjelang ajal
Area praktik keperawatan ini mencakup perawat memberikan rasa nyaman dan
merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan dapat dilakukan di rumah
sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Lingkup praktik keperawatan pada dasarnya sangat berkaitan dengan kompetensi
lulusan pendidikan professional keperawatan yang diharapkan mampu berperan atau
mengemban fungsi perawat professional baik sebagai pemberi asuhan keperawatan,
pendidik, pengelola, maupun peneliti.

2.8. Nilai-Nilai profesional Dalam Praktik Keperawatan

9
1. Nilai Intelektual
Terdiri dari 3 kompenen yang sangat terkait, yaitu:
a. Body of knowledge yang melandasi praktik profesional
b. Pendidikan spesialisasi untuk meneruskan kelompok ilmu pengetahuan
c. Penggunaan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif
2. Nilai Komitmen Moral
Perilaku perawat harus dilandasi oleh aspek moral yang meliputi hal-hal berikut.
a. Beneficience yang berarti sebagai seorang profesional perawat harus selalu
mengupayakan tiap keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yang
terbaik dan tidak merugikan klien (Johnstone, 1994).
b. Adil yang berarti tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial
budaya, keadaan ekonomi, dan sebagainya tetapi memperlakukan klien sebagai individu
yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki
c. Fidelity yang berarti bahwa perilaku caring, selalu berusaha mmenepati janji,
memberikan harapan yang memadai, memiliki komitmen moral serta memperhatikan
kebutuhan spiritual klien.
3. Otonomi, Kendali, dan Tanggung Gugat
Otonomi berarti kebebasan dan kewenangan melakukan tindakan secara mandiri,
kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau orang
dan tanggung gugat berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan.

2.9. Kasus
Contoh kasus :
Perawat Yuli yang merupakan lulusan daru DIII keperawatan saat bertugas di
IGD RSR diminta memberi suntikan mauntoux tes kepada Tn.U, akan tetapi perawat
yuli salah menyuntik pasien, yang disuntik bukannya An.U melainkan An.K adik dari
pasien yang sedang menjenguk kakanya tersebut.

Satu bulan kemudian ibu dari An.U mengetahui bahwa anaknya salah salah
disuntik dan akhirnnya datang ke IGD untuk melaporkan kejadian yang terjadi kepada
anaknya tersebut kepada salah satu perawat yang sedang bertugas saat itu, yaitu perawat
Surti, akhirnya perawat Surti melaporkan kejadian tersebut kepada kepala bidang
keperawatan.

Mendengar kasus tersebut, kepala bidang keperawtan langsung memanggil


perawat Tika dan perawata Yuli untuk mengkarifikasi masalah tersebut. Kemudain

10
perawat Yuli membuat surat kronologis kejadian dan masalahnya diserahkan kepada
komite etik.

Penyelesaian Masalah

Dalam kasus yang dilakukan oleh perawat Yuli, yaitu memberikan suntikan
Mantoux tes kepada An.K yang seharusnya diberikan kepada An.U termasuk suatu
kelalaian yang dilakukan oleh perawat Yuli termasuk melanggar kode etik yaitu tidak
merugikan pasien dalam artiantidak menimbulkan dampak negative kepada pasien dan
tidak melanggar hukum perundang-undangan tentang kesehatan.

Oleh karena itu perawat Yuli tidak dikenakan sanksi utnuk mengganti rugi.
Karena menurut Undang-undang kesehatan pasak 58 UU no. 36/2009 Ganti Rugi
Akibat Kesalahan:

1. Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelengara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan yang diterimanya.
2. Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan
dalam keadaan darurat.

Pada kasus diatas, perwat Yuli tidak melakukan malpraktik karena teori yang
dapat dijadikan pegangan dalam pembelaan apabila menghadapi tuntutan malpraktik
dalam melakukan suatu keahlian yaitu :

1. Teori Kesediaan Untuk Menerima Resiko (Assumption Of Risk), teori ini


mengatakan bahwa seseorang tenaga kesehatan akan terlindung dari tuntutan
malpraktik, bila pasien memberikan izin atau atau persetujuuan untuk melakukan
suatu tindakan medic yang menyatakan berseida memikul segala resiko dan bahaya
yang mungkin timbul akibat tindakan medic tersebut.
2. Teori Pasien Ikut Berperan Dalam Kelalaian (Contributory Neglience) adalah kasus
dimana tenaga kesehatan dinyatakan oleh pengadilan sama-sama melakukan
tindakan kelalaian.

Perjanjian Membebaskan Diri Kesalahan (Exculpatory Conteact) cara lain bagi


tenaga kesehatan untuk melindungi diri dari tuntutan malpraktek adalah dengan

11
mengadakan suatu perjanjian atau kontrak khusus dengan penderita, yang berjanji tidak
akan menuntut tenaga kesehatan atau rumah sakit bila kelalaian malpraktik.

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan
professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral
sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Praktik
keperawatan adalah Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama
bersifat kolaboratif dengan pasien/ klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu
kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia

3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu Bagi mahasiswa keperawatan diaharpkan
mampu memahami dan mengaplikasikan semua hal mengenai praktik keperawatan
profesional untuk saat ini dan masa yang kana datang dengan sebaik mungkin serta tidak
menjadikan untuk memberikan pelayanan optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bumolo, MI. (2014). “PENGARUH MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN


PROFESIONAL TIM TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN
DI BANGSAL PRIA RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW”. E-Jurnal Keperawatan (e-Kp). Volume 5. Nomor 2

Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan profesional. Jakarta: EGC

Mar’atuzzakiyah, Yulia. 2019. Kelalaian dalam praktik keperawatan dalam www.slide


sahre.net/mobile/zakieaforeisythe/kelalaian. Diakses pada tanggal 29 November 2019
pada pukul 22.14 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai