Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERAN PERAWAT PROFESIONAL


Dosen : Ns. Ni Luh Gede Intan Saraswati, S.Kep., M.Kep.

Oleh :
1. I Wayan Gede Weda Adnyana (11)

2. Ni Made Vitriyani (17)

3. Ni Made Widya Pramudita (21)

4. Angelus Hansriman (22)

5. Kadek Anggy Melda Putri (26)

6. Ni Luh Ayu Erma Widyaningsih (32)


7. Ni Lih Putri Ningsih (33)

STIKES WIRA MEDIKA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perawat Profesional .......................................................... 3
2.2 Kode Etik Perawat Profesional ............................................................ 4
2.3 Standar Praktek Keperawatan Profesional ....................................... 6
2.3.1 Pengertian Standar Praktek Keperawatan ..................................... 6
2.3.2 Klasifikasi Praktek Keperawatan ..................................................... 7
2.3.3 Ciri- Ciri Standar Praktek Keperawatan ........................................ 8
2.3.4 Tipe Standar Keperawatan ............................................................... 8
2.3.5 Tujuan Standar Praktek Keperawatan ........................................... 9
2.3.6 Manfaat Praktek Keperawatan ........................................................ 10
2.3.7 Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan ........... 10

2.4 American nurse Association ................................................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014


tentang Keperawatan, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemmerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang. Peran perawat yang utama
dan paling bnayak disorot dan diketahui oleh Masyarakat adalah sebagai
pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien,

Namun, sebagai perawat tidak menyadari bahkan cenderung melupakan


bahwa perawat tidak saja bertugas/berperan sebagai pemberi pelayanan asuhan
keperawatan namun masih ada peran/tugas lain yang dimiliki oleh perawat. Pada
Pasal 29 ayat 1 UU Nomor 38 Tahun 2014 dikatakan bahwa dalam
menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat berutgas sebagai :

1. pemberi Asuhan Keperawatan


2. penyuluh dan konselor bagi Klien
3. pengelola Pelayanan Keperawatan
4. peneliti Keperawatan
5. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
6. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian dari Perawat Profesional ?

1.2.2 Apa Kode Etik Perawat Profesional ?

1.2.3 Apasaja Standar Praktek Keperawatan Profesional ?

1.2.4 Apa itu American Nurse Association ?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui pengertian perawat profesional

1.3.2 Menngetahui kode etik perawat professional

1.3.3 Mengetahui standar praktek keperawatan professional

1.3.4 Mengetahui American Nurse Associantion

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perawat Profesional

Perawat sebagai tenaga profesional juga memiliki karakteristik seperti


keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan, pendidikan yang ekstensif,
pelatihan institutional, melalui ujian kompetensi, bekerja penuh dan saintifik yang
diperoleh melalui pendidikan tinggi, mempunyai kelompok ilmu pengetahuan
(body of knowledge), dan imbalan yang tinggi (Arita, 2008).

Perawat Profesioanl menurut Catalano (2003), merupakan peragaan


karakterestik pribadi, etika, dan keterampilan tingkat tinggi dari anggota suatu
profesi. Terdapat juga nilai profesional dalam praktik keperawatan menurut Shaw
& Dragon (2008) antara lain :

1. Altruism, merupakan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain


2. Autonomy, merupakan hak untuk menentukan
3. Human Dignity,merupakan respek terhadap keunikan individu,
keluarga, dan komunitas
4. Integrity, perawat harus bertindak berdasarkan kode etik dan standar
yang berlaku
5. Social Justice, merupakan tindakan menjalankan moral, etik, dan
prinsip-prinsip kemanusiaan

Dengan memenuhi 5 nilai keprofesionalan diatas, profesi perawat


diharapkan mampu mendapat kepercayaan secara secara langsung oleh masyarakat
tanpa harus berpikir ulang. Terdapat juga karakteristik profesi perawat yang
profesional anatra lain :

1. Akuntabilitas, perawat memberikan penjelasan kepada diri sendiri, klien,


institusi tempat kerja, dan organisasi profesi tentang sesuatu yang telah
dikerjakan, biasanya di lakukan dalam bentuk dokumnetasi.

3
2. Kode etik keperawatan, menurut Rue & Byars (2000), kode etik merupakan
dokumen tertulis yang menggambarkan prinsip-prinsip perilaku yang
digunakan dalam membuat berbagai keputusan. Sedangkan kode etik
keperawatan merupakan mengatur tanggung jawab perawat terhadap klien,
perawat dengan perawat dan profesi kesehatan lain, perawat dengan profesi
keperawatan.

2.2 Kode Etik Keperawatan

Adapun fungsi kode etik keperawatan yakni, menunjukkan kepada


masyarakat bahwa perawat memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung
jawab yang diberikan kepada perawat. Menjadi panduan bagi perawat untuk
berperilaku dan landasan dalam melakukan praktik. Mengatur hubungan perawat
dengan pasien atau klien, perawat dengan perawat, dan perawat dengan rofesi lain.
Sarana pengendalian diri. Acuan utnuk peer review.Organisasi profesi yang kokoh.
Meurut pasal 42 UU No.38 Tahun 2014. Organisasi profesi perawat berfungsi
sebagai pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas keperawatan di
Indonesia.
Doheny (dalam Kusnanto, 2004) mengidentifikasi beberapa elemen peran
perawat sebagai perawat profesional meliputi :
A. Care giver (pemberi asuhan keperawatan)
Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan
pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien,
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi: pengkajian
dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakan
diagnosis keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan
intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan
membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukannya.

4
B. Client advocate (pembela untuk melindungi klien)
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien
dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien,
membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi sekaligus
mengharuskan perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam
tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani
oleh klien. Dalam menjalankan peransebagai advocate(pembela klien),
perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat
dalam pelayanan keperawatan.

C. Counsellor (pemberi bimbingan/konseling klien)


Memberikan konseling/bimbingan kepada klien, keluarga dan masyarakat
tentang masalah kesehatan sesuai prioritas.Konseling diberikan kepada
individu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu, pemecahan masalah difokuskan pada masalah
keperawatan, mengubah perilaku hidup ke arah perilaku hidup sehat.

D. Educator(sebagai pendidik klien)


Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan
kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan
keperawatan dan tindakan medis yang diterima sehingga klien/keluarga
dapat menerima tanggungjawab terhadap hal-hal yang diketahuinya.

E. Collaborator (anggota tim kesehatan)


Perawat juga bekerja sama dengan tim Kesehatan lain dan keluarga dalam
menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna
memenuhi kebutuhan kesehatan klien.

5
F. Change agent (pembaharu)
Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir,
bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien/keluarga
agarmenjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan klien dan cara
memberikan perawatan kepada klien.

G. Consultant(konsultan)
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan
peran ini dapat dikatakan, perawat adalah sumber informasi yang berkaitan
dengan kondisi spesifikklien.

2.3 Standar Praktek Keperawatan Profesional


2.3.1 Pengertian Standar Praktek Keperawatan

Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan diskriptif


yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur,
proses dan hasil. Sedangkan menurut (ANA,1992,hl.1), standar merupakan
pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada
praktek keperawatan profesional. (Sumber :Khotimah,Standar Praktek
Keperawatan

Menurut (Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983), keperawatan adalah


suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif (dikutip oleh Priharjo, 1995).
Pelayanannya juga ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. (Sumber : Potter,
P.A., dan Perry, A.G. (2009).

Fundamental of Nursing.Seven Edition. Menurut ( Gillies, 1989, h. 121),


standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu

6
kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk
klien. Standar Praktek Keperawatan

Jadi dapat disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan adalah batas


ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.Karena keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu
profesi, sejumlah standar praktek keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk
praktek sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat memberikan
perawatan dan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan ketika standar
telah didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan
asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara pasti
apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf administrasi dapat
menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku.

2.3.2 Klasifikasi Praktek Keperawatan

1. Perawat dan pelaksana praktek keperawatan Perawat memegang peranan


penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktek keperawatan
untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar Pendidikan
Keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikapsesuai dengan standart profesi keperawatan.

2. Nilai-nilai pribadi dan praktek professional Adanya perkembangan dan


perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan dan bidang
teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara
nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat dengan pelaksana praktek yang
dilakukan sehari-hari selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu, dilain
pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut
sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

7
2.3.3 Ciri- Ciri Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan


hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus
utamanya. Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Otonomi dalam pekerjaan


2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien

2.3.4 Tipe Standar Keperawatan

Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar
asuhan( standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan
diterima oleh pasien,dan standar praktek. ( standar of practice) atau harapan
terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan . Aktifitas pemantaan
dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah
dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini dirancang untuk mendukung perawat
dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut
dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan
dalam perawatan pasien.

Standar Praktek Meliputi Kebijakan (police), uraian tugas (job deskription),


dan standar kinerja (performance standar ). Ia menuntun perawat dalam
melaksanakan perawatan pasien.Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu
diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan. bahwa standar asuhan akan dicapai
dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh
perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yangharus tersedia
untuk menfasilitasi pemberian asuhan.Uraian tugas mencerminkan kompetensi,
pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan bagisemua staf yang memiliki peran
atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas
dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang

8
didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan
profesional.

Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana


asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien
yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain
tahap pertahap tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat
orientasi tugas. Protokol meliputi lima kategori utama: manajemen pasien dengan
peralatan invasi, manajemen pasien dengan peralatan non invatif; manajemen status
fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu. Standar asuhan
genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagisemua pasien
diamanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai
hubungan dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa keperawatan pasien.

2.3.5 Tujuan Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk


meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan
kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan
yang diharapkan berguna bagi:

1) Perawat Pedoman membimbing perawat dalam menentukan


tindakan keperawatan yang dilakukanterhadap klien.
2) Rumah sakit Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit.
3) KlienPerawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga
menjadi ringan.
4) Profesi Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran
evaluasi.
5) Tenaga kesehatan lain

Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling


menghormati dan bekerja sama dengan baik

9
2.3.6 Manfaat Praktek Keperawatan

a. Praktek Klinis Memberikan serangkaian kondisi untuk


mengevaluasi kualitas askep dan merupakan alatmengukur mutu
penampilan kerja perawat guna memberikan feedback untuk
perbaikan.
b. Administrasi Pelayanan KeperawatanMemberikan informasi
kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan
polastaf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari
program orientasi.
c. Pendidikan Keperawatan Membantu dalan merencanakan isi
kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerjamahasiswa.
d. Riset Keperawatan Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang
pertemuannya dapat memperbaiki danmeningkatkan kualitas askep.
e. Sistem Pelayanan Kesehatan Implementasi standar dapat
meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam
mengembangkanmutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan
sehingga terbina hubungan kerja yang baik dan memberikan
kepuasan bagi anggota tim kesehatan.

2.3.7 Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan

Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:


1. Proses Normatif: Standar dirumuskan berdasarkan pendapat
ahli profesional dan pola praktek klinis perawat di dalam
suatu badan/institusi tertentu.
2. Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil
penilitian dan praktekkeperawatan yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Hubungan Standar dan LegislasiLegislasi diperlukan untuk menopang,


melaksanakan, membina dan memberi pemantauanStandar Praktek Keperawatan
untuk melindungi pasien dan perawat.Lisensi Praktik Badan yang berwenang
memberikan lisensi berhak dan bertanggung jawab terhadap pelanggaran disiplin
yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran etis. Hukum atau

10
undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin
keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal. Undang-
Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan:

• Ayat 2: Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan


dengan pengobatan dan atau perawatan.
• Ayat 3:Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan
ilmu kedokteran dan ilmukeperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan


oleh perawat profesional dalam melakukan kegiatan praktik secara brtanggung
jawab. Pengertian lisensi adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi
atau departemen kesehatan berupa penerbitan surat ijin praktek bagi perawat
profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan. Lisensi diberikan bagi perawat
sesuai keputusan menteri kesehatan RI No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang
registrsi dan praktik perawat. Whasington State Nursing Practice Act(The State
Nurses Association) menyatakan bahwa orang yang terdaftar secara langsung
bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap individu untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas.

2.4 American nurse Association

(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam undang-undang


lisensiinstitusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat
mempertahankan:

1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab


maupun tanggung gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi
profesi
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap
asuhan Kesehatan adalah penting, maka mereka akan tampil dengan
percaya diri dan penuh tanggung jawab.
UU Praktek Keperawatan Setiap negara bagian dan provinsi
mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan,tetapi sebagian

11
besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek
keperawatan dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup
beberapa definisi yang mewakilicakupan praktek keperawatan
sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara bagiandan
provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian
merevisi UU praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan
pertumbuhan otonomi dan meluasnya peran keperawatan dalam praktek
keperawatan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebuuhan pelayanan
kesehatan, menuntut perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien
secara komprehensif. Saat ini keperawatan semakin berkembang, perawat dianggap
sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Ayu linda., Hasanah, Faidatun & Kristinawati (2014) “Standar Praktek
Keperawatan Profesional” Makalah Program Studi Diploma III Keperawatan
Akademi Kesehatan Rustida.
Academia Fungsi dan Peran Perawat
https://www.academia.edu/36085818/Fungsi_dan_peran_perawat diakses
pada tanggal 30 September 2023
Meiliana, Desy., Natasya, Elian., Sintia & dkk (2022) “Peran dan Fungsi Perawat
Profesional” Makalah Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Lambung
Mangkurat
Usfinit, Paskalis Malafu., Margawati, Ani & Dwiantoro, Luky (2022) “Peran
Profesionalitas Perawat yang Bekerja secara Sukarela di RSUD Kefamenanu:
Deskriptif Kualitatif” Journal Of Holistic and Health Sciance Vol. 5, No. 1
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
https://dinkes.babelprov.go.id/content/peran-perawat-dalam-pelayanan-
kesehatan diakses pada 30 September 2023

14

Anda mungkin juga menyukai