Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM KARDIOVASKULER

NAMA KELOMPOK:

11. I Wayan Gede Weda Adyana (233213593)


17. Ni Made Vitriyani (233213599)
26. Kadek Anggy Melda Putri (233213608)
34. Gusti Ngurah Putra Wiranata (233213616)
37. Cantika Paula Pallo (233213608)
40. Ni Luh Gede Bintang Prisamayati (233213622)

Dosen Pengampu : Ns. I Gede Juanamasta, S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANA WIRA MEDIKA BALI
DENPASARA 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehinggah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan


para pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersikap membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dan penulis akan
terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak, akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 14 Novemeber 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….


DAFRAR ISI…………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
1.1 Latar belakang………………………………………………………
1.2 Rumus Masalah………………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...
2.1 Pengertian Respirasi ………………………………………………...
2.2 Alat-Alat Pernapasan Pada Manusia…………………………………
2.3 Antomi Sistem Pernapasan……………………………………………
2.4 Mekanisme Pernafasan………………………………………………..
2.5 Volume Udara Pernafasan……………………………………………..
2.6 Gas-Gas Dalam Udara Pernapasan……………………………………
2.7 Pertukaran 02 Dan Co2 Dalam Pernapasan……………………………
2.8 Energi Dan Pernapafasan………………………………………………
2.9 Frekuensi Pernapasan…………………………………………………..
BAB III SISTEM KARODIOVASKULER……………………………...
3.1 Pengertian ……………………………………………………………....
3.2 Fungsi Darah…………………………………………………………….
3.3 Sel-Sel Darah…………………………………………………………….
3.4 Fisiologi Sistem Peredaran Manusia…………………………………….
3.5. Antomi Sistem kardiovaskuler……………….........................................
3.6 Fisiologi Sistem Kardiovaskuler………………………………………..
3.7 Penyakit Pada Sistem Karadiovaskuler………………………………….
3.8 Cara Mencegah Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah………………...
BAB IV PENTUTUP……………………………………………………
4.1 Kesimpuan……………………………………………………………
4.2 Saran
DAFTAR PUSAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem respirasi manusia merupakan suatu susunan yang sangat kompleks. Setiap sel dan
jaringan yang menyusunnya memiliki fungsi dan peranannya tersendiriStrukturnya yang
begitu rumit menjadikan sistem ini begitu istimewa untuk menopang kehidupan manusia
Tujuan dari sistem respirasi adalah untuk memperoleh oksigen dari udara ke jaringan
tubuh dan membuang karbondioksida (Guyton dkk2006)Pertukaran gas ini sangat
pentingSeluruh sel tubuh membawa oksigen dari respirasi sel untuk memproduksi ATP
atau energi yang dibutuhkan dan dimanfaatkan manusia untuk melakukan aktivitasnya
sehari-hariMenurut Scanlonet al, dalam bukunya Essential of Anatomy and Physiology
5th edition (2007)sistem respirasi manusia dapat dibagi menjadi 2 (dua)yaitu sistem
respirasi atas dan sistem respirasi bawahBagian-bagian dari dua sistem respirasi manusia
adalah sebagai berikut :

1. Sistem Respirasi Atas, yang terdiri dari bagian luar rongga dada yaitu
hidungrongga hidungfaringlaringdan trakea atas.

2. Sistem Respirasi Bawahyang terdiri dari bagian dalam rongga dada yaitu trakea
bawah dan paru-parutermasuk pembuluh bronchial dan alveoliMembran pleura
dan otot respirasi yang membentuk diafragma dan otot interkosta juga merupakan
bagian dari system respirasi.
1.2 Rumusahan Masalah

1. Apa itu system respirasi ?


2. Sistem pernapasan manusia terdiri dari apa saja ?
3. Apa saja gangguan pada sisttem respirasi ?
4. Apa itu system kardiovaskuler ?
5. Penyakit apa saja yang terdapat pada system kardiovaskuler ?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu system respirasi


2. Untuk mengetahui system pernapasan terdiri dari apa saja
3. Untuk menegetahui gangguan apa saja yang terjadi pada system respirasi
4. Untuk mngetahui apa itu system karidovaskuler
5. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang terdapat pada system
kardiovaskuler
BAB II
SISTEM RESPIRASI

2.1 PENGERTIAN RESPIRASI


Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
• Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
• Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
• Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
• Tulang rusuk terangkat ke atas
• Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
• Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
• Diafragma datar
• Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc
di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
➢ Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
➢ Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
➢ Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
➢ Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi.
Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energy. Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri
atas:
1. Hidung.
2. Faring.
3. Trakea.
4. Bronkus.
5. Bronkiouls.
6. Paru-paru.

2.2 ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA


1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda
asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek
dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring
melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan
juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cicin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia, silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernafasan Batang tenggorok
(trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang
tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru- paru,
cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut
bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-
paru (alveolus).
4. Pangkal tenggorokan ( Laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring
disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi
oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal
sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring
adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal
tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal
tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu
menelan
makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu
membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada
udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu
bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus
bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang
menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah,
melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke
dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk
dan keluar paru-paru.
6. Paru-paru ( pulmo )
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-
paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus
dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh
dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus
tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian
ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi ductus
alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang
disebut alveolus.

2.3 ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina,
bronchus principalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis,
bronchiolus respiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat
Lobus, dextra ada 3 lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra
ada 2 lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura
horizontal yang membagi lobus superior dan lobus media, sedangkan fissura oblique
membagi lobus media dengan lobus inferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique
yang membagi lobus superior dan lobus inferior. Pembungkus paru (pleura) terbagi
menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis (dalam), diantara 2 lapisan tersebut
terdapat rongga pleura (cavum pleura).
1. Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior yang
dindingnya tersusun atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan.
Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar sebasea besar dan
rambut. Terdapat epitel respirasi: epitel berlapis silindris bersilia bersel
goblet dan mengandung sel basal. Didalamnya ada konka nasalis superior,
medius dan inferior. Lamina propria pada mukosa hidung umumnya
mengandung banyak pleksus pembuluh darah.
2. Alat Penghirup
Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat silindris tanpa sel goblet,
dengan lamina basal yang tidak jelas. Epitelnya disusun atas 3 jenis sel-sel
penyokong, sel basal dan sel olfaktoris.
3. Sinus paranasal
Merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam tulang
tengkorak yang berhubungan dengan rongga hidung. Ada 4 sinus:
maksilaris, frontalis, etmoidalis dan sphenoidalis.

4. Faring
Lanjutan posterior dari rongga mulut. Saluran napas dan makanan
menyatu dan menyilang. Pada saat makan makanan dihantarkan ke
oesophagus. Pada saat bernapas udara dihantarkan ke laring. Ada 3 rongga
: nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Mukosa pada nasofaring sama
dengan organ respirasi, sedangkan orofaring dan laringofaring sama
dengan saluran cerna. Mukosa faring tidak memilki muskularis mukosa.
Lamina propria tebal, mengandung serat elastin. Lapisan fibroelastis
menyatu dengan jaringan ikat interstisiel. Orofaring dan laringofaring
dilapisi epitel berlapis gepeng, mengandung kelenjar mukosa murni.
5. Laring
Organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter 40 mm. Terletak
antara faring dan trakea. Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan
krikoid. Muskulus ekstrinsik mengikat laring pada tulang hyoid. Muskulus
intrinsik mengikat laring pada tulang tiroid dan krikoid berhubungan
dengan fonasi. Lapisan laring merupakan epitel bertingkat silia. Epiglotis
memiliki epitel selapis gepeng, tidak ada kelenjar. Fungsi laring untuk
membentuk suara, dan menutup trakea pada saat menelan (epiglotis). Ada
2 lipatan mukosa yaitu pita suara palsu (lipat vestibular) dan pita suara
(lipat suara). Celah diantara pita suara disebut rima glotis. Pita suara palsu
terdapat mukosa dan lamina propria. Pita suara terdapat jaringan elastis
padat, otot suara ( otot rangka). Vaskularisasi: A.V Laringeal media dan
Inferior. Inervasi: N Laringealis superior.
6. Trakea
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi
oleh jaringan ikat fibro elastik. Struktur trakea terdiri dari: tulang rawan,
mukosa, epitel bersilia, jaringan

7. Bronchus
Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Bronki
primer bercabang menjadi bronki lobar bronki segmental bronki
subsegmental. Struktur bronkus primer mirip dengan trakea hanya cincin
berupa lempeng tulang rawan tidak teratur. Makin ke distal makin
berkurang, dan pada bronkus subsegmental hilang sama sekali. Otot polos
tersusun atas anyaman dan spiral. Mukosa tersusun atas lipatan
memanjang. Epitel bronkus : kolumnar bersilia dengan banyak sel goblet
dan kelenjar submukosa. Lamina propria : serat retikular, elastin, limfosit,
sel mast, eosinofil.
8. Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan,
tidak mengandung kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan
jaringan ikat longgar. Epitel kuboid bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia
(sel Clara). Lamina propria tidak mengandung sel goblet.
9. Bronchiolus respiratorius
Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru. Lapisan
: epitel kuboid, kuboid rendah, tanpa silia. Mengandung kantong tipis
(alveoli).
10. Duktus respitratorius
Lanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli
bermuara.
11. Alveolus
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat
terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara
yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta. Bentuknya bulat poligonal, septa
antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis halus. [9] Sel epitel
terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel alveolar besar ( sel
alveolar tipe II). Sel alveolar gepeng ( tipe I) jumlahnya hanya 10% ,
menempati 95 % alveolar paru. Sel alveolar besar (tipe II) jumlahnya 12
%, menempati 5 % alveolar. Sel alveolar gepeng terletak di dekat septa
alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat, ditutupi mikrovili pendek,
permukaan licin, memilki badan berlamel. Sel alveolar besar
menghasilkan surfaktan pulmonar. Surfaktan ini fungsinya untuk
mengurangi kolaps alveoli pada akhir ekspirasi. Jaringan diantara 2 lapis
epitel disebut interstisial. Mengandung serat, sel septa (fibroblas), sel
mast, sedikit limfosit. Septa tipis diantara alveoli disebut pori Kohn. Sel
fagosit utama dari alveolar disebut makrofag alveolar. Pada perokok
sitoplasma sel ini terisi badan besar bermembran. Jumlah sel makrofag
melebihi jumlah sel lainnya.

12. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung serat
elastin, fibroblas, kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral,
yang melekat pada dinding toraks disebut pleura parietal. Ciri khas
mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfe. Saraf adalah cabang n.
frenikus dan n. interkost

A. Pengaturan aktivitas pernafasan


Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2
akan memperbesar derajat aktivitas neuron pernafasan di medulla oblongata,
sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi ringan.
Pengaruh perubahan kimia darah terhadap pernafasan berlangsung melalui
kemoreseptor pernafasan di glomus karotikum dan aortikum serta sekumpulan sel di
medulla oblongata maupun di lokasi lain yang peka terhadap perubahan kimiawi
dalam darah. Reseptor tersebut membangkitkan impuls yang merangsang pusat
pernafasan. Bersamaan dengan dasar pengendalian pernafasan kimiawi, berbagai
aferen lain menimbulkan pengaturan non-kimiawi yang memengaruhi pernafasan
pada keadaan tertentu.
B. Pengangkutan oksigen ke jaringan
Sistem pengangkut oksigen di dalam tubuh terdiri atas paru dan sistem
kardiovaskuler. Pengangkutan oksigen menuju jaringan tertentu bergantung pada:
jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru, adanya pertukaran gas dalam paru yang
adekuat, aliran darah menuju jaringan dan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen.
Aliran darah bergantung pada derajat konstriksi jalinan vaskular di dalam jaringan
serta curah jantung. Jumlah oksigen di dalam darah ditentukan oleh jumlah oksigen
yang larut, jumlah hemoglobin dalam darah dan afinitas hemoglobin terhadap
oksigen.

Kapasitas Paru-Paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih
kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500
ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik
mencapai 1500 ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Ketika kita menarik
napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml.
Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-
kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru- paru yang volumenya kira-kira 1500
mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Jadi, Kapasitas paru-paru total = kapasitas
vital + volume residu =4500 ml/wanita dan 5500 ml/pria.

2.4 MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA


Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
A. Pernafasan dada
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang
berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang
berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot
antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga
volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam
rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada
kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk
ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’ Sedangkan pada proses espirasi
terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semuladan
menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-
paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini
disebut ’espirasi’.

B. Pernafasan perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga
tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan
mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang
terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar
rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam
rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua
macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut
terjadi secara bersamaan.
2.5 VOLUME UDARA PERNAFASAN
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas
mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan
tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas
vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah
mengisi paru-parunya secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan
menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume
udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara
yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa,
inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).

2.6 GAS-GAS DALAM UDARA PERNAPASAN


Pertukaran udara berlangsung di dalam avelous dan pembuluh darah yang
mengelilinginya. Gas oksigen dan karbon dioksida akan berdifusi melalui sel-sel yang
menyusun dinding avelous dan kapiler darah. Udara aveolus mengandung zat oksigen
yang lebih tinggi dan karbon dioksida lebih rendah dari pada gas di dalam darah
pembuluh kapiler. Oleh karena itu molekul cenderung berpindah dari konsentrasi
yang lebih tinggi ke rendah, maka oksigen berdifusi dari udara aveolus ke dalam
darah, dan karbon dioksida akan berdifusi dari pembuluh darah ke avelous.
Pengangkutan CO₂ oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara yaitu : (1)
Karbondioksida larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat dengan enzim
anhydrase. (2) Karbondioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino
hemoglobin (3) Karbondioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO₂) melalui
proses berantai pertukaran klorida.

2.7 PERTUKARAN O2 DAN CO2 DALAM PERNAFASA


Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada
kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh,
serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen
dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih
besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang
yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih
banyak oksigen daripada seorang vegetarian.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24
jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan
volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat
konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya
konsentrasi hemoglobin darah berkurang.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna
darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh
senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa
protein.

2.8 ENERGI DAN PERNAFASAN


Energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk membentuk
molekul berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate). Selanjutnya,molekul ATP akan
disimpan dalam sel dan merupakan sumber energy utama untuk aktivitas tubuh. ATP
berasal dari perombakan senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Gula (glukosa) dari pemecahan karbohidrat dalam tubuh diubah terlebih dahulu
menjadi senyawa fosfat yang dikatalisis oleh bantuan enzim glukokinase. Selanjutnya
senyawa fosfat diubah menjadi asam piruvat dan akhirnya dibebaskan dalam bentuk
H₂O dan CO₂ sebagai hasil samping oksidasi tersebut. Proses respirasi sel dari bahan
glukosa secara garis besar, meliputi tiga tahapan, yaitu proses glikosis, siklus Krebs,
dan transfer elektron.
Pada pekerja berat atau para atlit yang beraktivitas tinggi, pembentukan energy
dapat dilakukan secara anaerobic. Hal ini disebabkan bila tubuh kekurangan suplai
oksigen maka akan terjadi proses perombakan asam piruvat menjadi asam laktat yang
akan membentuk 2 mol ATP.

2.9 FREKUENSI PERNAFASAN


Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut sebagai
frekuensi pernapasan. Pada umumnya,frekuensi pernapasan manusia setiap menitnya
sebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya.
• Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi
pernapasannya.Hal ini berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.
• Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita.Kebutuhan akan oksigen serta produksi
karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
• Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat
frekuensi pernapasannya, hal ini berhubungan dengan penigkatan proses
metabolism yang terjadi dalam tubuh.
• Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk
akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri.Hal
ini berhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai
tumpuan berat tubuh.
• Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan akan
membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh
karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan
frekuensi pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang terdapat di otak.
Selain itu, frekuensi pernapasan distimulus oleh konsentrasi karbondioksida
(CO₂) dalam darah.

3.1 GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI


Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat
mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit.
Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh
gangguan pada system pernapasan manusia.
1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru- paru mengalami
pembengkakan karena pembuluh darah nya kemassukan udara.
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan oleh alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan ini
dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu
lingkungan.
3. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan
bintil- bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan
dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.
Akibatnya paru- paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut
menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
4. Infuenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
infuenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam,
5. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling
berbahaya. Sel- sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak
terkendali. Penyakit ini lama- kelamaan dapat menyerang seluruh
tubuh. Salah satu pemicu kanker paru- paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru- paru dan
kerusakan paru-paru.
6. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran
pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar
(disebut hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak (disebut
hiperplasia). Dapat pula terjadi radang ringan, penyempitan saluran
pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir, dan
kerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran pernapasan
menyebabkan fungsi paru-paru terganggu.
BAB III

SISTEM KARDIOVASKULER

3.1 PENGERTIAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari
homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah,
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup
sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang
berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal
pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan
masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau
disimpan.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau
plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit).

3.2 FUNGSI DARAH


Darah mempunyai fungsi sebagai berikut;:
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh
yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui
paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh

3.3 SEL-SEL DARAH


Sel darah terdiri atas 3 jenis yaitu :
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Eritrosit berasal dari kata Erythros yang berarti merah dan kytos yang berarti
ruang sel. Eritrosit merupakan bagian utama dari darah, selnya kompleks,
membrannya terdiri dari lipid dan protein. Pada dasarnya merupakan suatu
kantung yang mengangkut O2 dan CO2 (dalam tingkat rendah ) di dalam
darah. Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada wanita dewasa
sekitar 4,5 juta/cc. Sel darah merah tidak memiliki nucleus, organel, atau
ribosom, tetapi dipenuhi hemoglobin. Bentuknya bikonkaf, berdiameter sekitar
7,5 µm dan tebal 2 µm. Namun dapat berubah bentuk sesuai diameter kapiler
yang dilaluinya serta berwarna merah disebabkan oleh hemoglobin(Hb).
Hemoglobin merupakan protein yang berperan paling besar dalam transport
oksigen ke jaringan dan karbondioksida ke paru-paru. Karena tidak mampu
mengganti komponen-komponennya, sel darah merah memiliki usia yang
terbatas yaitu sekitar 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan di hati. Fungsi
utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin yang akan membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan
2. Leukosit (Sel Darah Putih)
Leukosit berasal dari kata leukos yang berarti putih dan kytos yang berarti
ruang sel. Leukosit berinti, bahkan pada basofil, netrofil, dan eosinofil intinya
lebih dari 1 lobus sehingga disebut polimorfphonuclear (PMN), sedang
monosit dan limfosit berinti satu lobus. Pada orang dewasa terdapat 5000-
10000/cc

SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing atau kuman yang masuk ke
dalam tubuh, menghancurkan sel abnormal yang muncul di tubuh dan
membersihkan debris sel. Terdapat 5 jenis sel darah putih yaitu : Neutrofil,
memiliki inti, berukuran sekitar 8 mikron, bersifat fagosit dengan cara masuk
kejaringan yang terinfeksi, aktif selama 6-20 jam, berperan khusus untuk
memakan bakteri dan debris. Eosinofil, memiliki inti, bersifat fagosit lemah.
Berbentuk hampir seperti bola Berukuran sekitar 9 mikron, berperan khusus
daam menyerang cacing parasitik dan reaksi alergi. Basofil, Bentuknya bulat
atau oval, meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan
interstitial pada tempat infeksi atau peradangan, melepas toksin yang
membunuh mikroorganismee penyusup dan parasit. Mengeluarkan dua zat
kimia, histamine (respon alergi dan heparin (membantu membersihkan
partikel lemak dari darah). Monosit, berinti satu, berbentuk kepal kuda atau
ginjal dengan ukuran diameter 12-20 mikron, bersifat fagosit, setelah keluar
dari tubuh, kemudian berdiam di jaringan dan membesar untuk menjadi
fagosit jaringan yang dikenal sebagai makrofag. Limfosit, Berbentuk seperti
bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron, dibentuk di sumsum tulang (janin
di hati), tidak dapat bergerak, berinti satu, membentuk pertahanan tubuh
terhadap invasi bakteri, virus dan sasaran lain yang telah diatur untuknya,
pertahanannya dalam bentuk antibodi dan respon imun seluler

3. Trombosit (Keping Darah)


Trombosit merupakan fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di
sumsum tulang. Trombosit berperan penting dalam hemostatis, penghentian
pendarahan (pembekuan darah) dari pembuluh yang cidera. Trombosit disebut
juga sel darah pembeku, jumlahnya pada orang dewasa kira-kira 200.000-
500.000/cc. berbentuk bulat, bulat lonjong atau spindle maupun cakram. Di
dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembekuan (hemostasis),
diantaranya adalah faktor VIII (antiheamophillic factor). Berfungsi untuk
menyembuhkan daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius.
Umurnya sekitar 5-9 hari.

3.4 FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah
manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu
a) Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan
keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di
jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui
vena menuju atrium dextra.
b) Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah
yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan
darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium
sinistra melalui vena pulmonalis.

a) Sistem Peredaran Darah Terbuka


Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah
dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam
pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh.
Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke
dalam tubuh. Sistem peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang
merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan
sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus
oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung,
mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali
ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis
arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antena
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis

b) Sistem Peredaran Darah Tertutup


Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni.
Darah diedarkan melewati arteri dan 10 kembali ke jantung melewati
vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah,
sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh
darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri
atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna
merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma
darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah
tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh
kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran
darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh,
darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh.
Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem peredaran
darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan
karbon dioksida dalam arah yang berlawanan
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan
seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang
dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah
seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian
dari sistem pembekuan dalam tubuh

3.5 ANATOMI SISTEM KARDIOVASKULER

• Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri
jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam
peredaran sistemik.
• Arteri pulmonalis adalah salah satu dari dua pembuluh bercabang dari batang
paru yang merupakan bagian integral dari anatomi jantung utuh dan
merupakan pembuluh yang mengangkut darah de-oksigen ke paru-paru yang
berasal dari ventrikel kanan
• Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-
paru ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava
dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena
pulmonalis adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung
untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
• Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah yang
banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah ke
serambi kanan. Darah ini mengandung CO2 karena darah yang dikandung
merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi (pembakaran).
• Atrium kanan menerima dari vena darah rendah oksigen dan tinggi karbon
dioksida; darah ini akan dipindahkan ke ruang kanan bawah, atau ventrikel,
dan dipompa ke paru-paru.
• Ventrikel kiri adalah salah satu dari empat bilik jantung. Hal ini terletak di
bagian kiri bawah jantung di bawah atrium kiri, dipisahkan oleh katup mitral.
Paling tebal dari semua bilik, ventrikel kiri memompa darah beroksigen ke
jaringan di seluruh tubuh. Setelah mengalir ke atrium kiri dan melalui katup
mitral, darah memasuki ventrikel kiri sebelum dipompa keluar melalui katup
aorta ke dalam arkus aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh.
• Katup aorta adalah pintu utama jantung antara ventrikel kiri dan aorta. Katup
aorta dapat dipengaruhi oleh berbagai masalah yang membuat katup bocor
(regurgitasi atau tidak cukup) atau sebagian tertutup (pulmonalis).
• Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah
yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh
pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2 .
• Atrium kiri berfungsi sebagai wadah untuk darah yang berasal dari paru-paru
dan pompa untuk memberikan darah ke bagian lain dari jantung, menurut
Healthline. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru masuk ke atrium kiri
melalui vena paru. Atrium kiri adalah salah satu dari empat ruang jantung, dan
ditemukan di sisi posterior kiri, kata Healthline. Memiliki dinding sedikit lebih
tebal dari atrium kanan

1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan
vetrikel dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek
ke paru-paru
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra
tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal
dinding ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta
dan mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup
(kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endocardium
6. Katup mitral
(bikuspidalis) Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat
pada chordae tendinea dan otot papilaris.
7. Katup aortic
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang
kaya karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

3.6 FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

A. Pembuluh Nadi (Arteri)


Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi
pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat
penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat
buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem
pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1) Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada
sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada
pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan
darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan
darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan
darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari
jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media
yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam
adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir
di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis
pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa
darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-
paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol
dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas
ditukarkan. Aorta Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh
yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen
2) Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh
nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabangcabang
pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan
pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang
pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh
kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

B. Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut,
aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik
bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava.
Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi
pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-
paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali
vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki 14 sebuah
katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung
adalah sebagai berikut :
1) Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil
yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan
vena kava inferior.
Vena kava superior Vena ini membawa darah yang mengandung
CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung).
Vena kava inferior Vena ini membawa darah yang mengandung
CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh
keserambi kanan jantung.
Vena Pulmonalis Vena ini membawa darah yang mengandung O2
dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah satu penyakit yang
menyerang pembuluh balik adalah varises

C. Jantung Latin Cor


Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah
sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di
antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram,
besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri
dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik
tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh
selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma.
Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan
luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ
dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung
dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis
pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana
dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung

D. Struktur internal jantung


Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi
dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini
sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung
terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan
memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar,
khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing
belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup 15 di antara serambi
kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup
mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

E. Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner
ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan
selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di
antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya
F. Fungsi bilik jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan
kaya karbondioksida.
2. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya
oksigen
3. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida
4. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan
banyak mengandung oksigen

3.7 PENYAKIT PADA SISTEM KARDIOVASKULER

1. Varises Varises
merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering
terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis)
yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini,
maka vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena
katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung
terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena
faktor bawaan sejak lahir atau karena 19 sering berdiri, kehamilan dan tumor.
Vena bagian dalam jarang terkena varises karena terlindungi oleh otot tulang.
Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai. Bila varises terjadi di
daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Penyebabnya
adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang
banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita
yang sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar
sehingga mengedan terlalu keras.
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah
sistole dan diastole di atas normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mm Hg
atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal
adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg.
Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan,
gangguan dalam transpor garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena
faktor keturunan. Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras
sehingga otot-ototnya menebal, beban terhadap arteri semakin besar sehingga
mudah pecah. Bila arteri yang menuju otak pecah dapat menimbulkan stroke.
Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi
jantung
3. Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang
ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal.
Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun
tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata
berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan.
Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah,
kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi
obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
4. Gangguan Jantung
Gangguan jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain
karena adanya gangguan pada peredaran darah koroner (peredaran darah pada
otot jantung), akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah
rasa nyeri di daerah dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri
berkurang bila diistirahatkan. Penyebab lainnya dalah pengendapan kolesterol
dalam pembuluh darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol yang
menghalangi aliran darah.
5. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi
jantung sehingga terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh
tubuh. Gejalanya berupa cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki (oedema)
dan pembengkakan pada paru-Paru dan jantung akibat tertimbunnya darah
pada organ-organ tubuh tersebut.
6. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan
eritrosit terutama unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang
menyebutnya penyakit kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3
juta/mm3 darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan
kebutuhan oksigen (O2) menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu
fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita
pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata,
jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat. Anemia dapat terjadi juga
apabila kita terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga cara yang bisa
dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan
vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang
terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit (siclema).
7. Thalasemia
Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga
selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu
mensintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida beta (β) dengan
cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk. Thalasemia merupakan penyakit
menurun, penderita thalasemia umumnya memiliki jumlah hemoglobin yang
kurang bahkan hampir tidak ada sama sekali. Oleh karenanya, penderita
thalasemia melakukan transfusi darah secara rutin. Gejala penyakitnya
bervariasi, dapat berupa anemia, pembesaran limpa dan hati atau pembentukan
tulang muka yang abnormal. Limpa berfungsi membersihkan sel darah yang
rusak. Pembesaran limpa penderita thalasemia terjadi karena sel darah merah
yang rusak sangat berlebihan sehingga kerja limpa sangat berat. Selain itu,
tugas limpa juga lebih diperberat untuk memproduksi sel merah lebih banyak.
Sedangkan tulang muka merupakan tulang pipih. Tulang pipih berfungsi
memproduksi sel darah, akibat thalasemia tulang pipih akan berusaha
memproduksi sel darah merah sebanyak-banyaknya hingga terjadi pembesaran
tulang pipih. Pada muka hal ini dapat dilihat dengan jelas karena adanya
penonjolan dahi, menjauhnya jarak antara kedua mata dan menonjolnya tulang
pipi. Sementara itu, anemia bulan sabit (cicle cell anemia) merupakan anemia
yang sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut
hemoglobin S. Apabila hemoglobin S ini berikatan dengan oksigen (O2) yang
berkonsentrasi rendah, Hb S membentuk gel, sehingga menyebabkan
perubahan bentuk (sickling) eritrosit. Sel ini kurang fleksibel dan cenderung
mengalami fragmentasi, dan terdapat peningkatan laju pemecahan eritrosit
oleh makrofag. Hemoglobin yang membentuk gel tersebut juga akan merusak
membran sel sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh. Varian Hb S
diwariskan dengan cara Mendelian. Keturunan heterozigot dengan Hb S
kurang dari 40% biasanya tidak memberikan gejala (sickle cell trait).
Keturunan homozigot dengan lebih dari 70% Hb S mengalami anemia sel
sabit penuh.
8. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan leukosit yang abnormal pada
jaringan yang memproduksi sel darah putih. Penyebabnya antara lain terpapar
sinar radioaktif, virus, zat kimia beracun dan kerentanan bawaan pada
keluarga tertentu. Gejalanya dapat berupa anemia, berkurangnya trombosit
sehingga penderita menjadi pucat, lesu, kulit mudah memar bila terbentur,
pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam dan berkeringat di
malam hari. Leukemia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa
kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum
tulang atau jaringan limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat
ganda. Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun,
cara yang seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau
terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan) sel-sel mieoloid.
Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni kekurangan leukosit. Akibat
yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
9. Polisetemia
Polisetemia merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit
dalam tubuh seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga
memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk
gumpalan di dalam darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan
ganggren/kematian jaringan jika terjadi pada jantung, sehingga dapat
menyebabkan kematian bagi penderita. Gejala yang ditimbulkannya dapat
berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
10. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan
yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh
defisiensi faktor VIII. Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia
klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan
oleh defisiensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif
melalui kromosom wanita. Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari
kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna. Namun
demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, maka akan
menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
11. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam
sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami
pendarahan seperti halnya pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan
trombositopenia berasal dari kapilerkapiler kecil, dan bukan dari pembuluh
besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul
bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita
menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu
disebut trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan
banyaknya jumlah trombosit disebut trombositosis
12. Hipertrofi Kardiomiopati
Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy)
merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya
penebalan pada dinding ventrikel. Hipertrofi merupakan suatu keadaan
menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak
berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung
tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan
13. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah
koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari
dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh
nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah
pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur.
14. Embolisme Koroner
Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner
yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak.
Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah
menuju arteri coroner
15. Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)
Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva
cacing filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp.
Larva ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah
bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut
akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa.
Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan di
bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak.

3.8 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada alat
peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak mengalami
gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk
mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut.
1) Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus
mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera
diberikan penambahan darah melalui transfusi darah.
2) Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa
melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah
beberapa penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.
3) Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-
buahan,sayur-sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air
besar. Sulit buang air besar merupakan salah satu faktor pencetus
wasir.
4) Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat
menyebabkan tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan
pembuluh vena, sehingga mengakibatkan wasir.
5) Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah
penyakit jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan
batin dan stres, karena ini akan memicu serangan jantung.
6) Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya
dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan
ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positi
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

ecara anatomis sistem respirasi dibagi menjadi bagian atas yang terdiri dan hidung, rangga
hidung anus parmaadis dan faring yang berfungs menyaring menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk ke saluran pernapasan dan bagan bawah terdiri dan laning,
trakea, bronk, bronkioli dan

Sirkulan paru disupla oleh selulan brenkal yang berasal dari jantung kiri yang menyediakan
kebutuhan metabolik bags cabang trakeobronkial sampa ke bronkiolus pulmonaris Pusat
respiran merupakan kelompok neuron luas yang terletak di substasia retikuler medula
oblongata dan pans terdin dan pusat apnestik, wea pneumotakas, aren ekspiratori dan area
inspirator

Pada manuna respiras dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu respiran eksternal yang
merupakan pertukaran antara O, dan CO, antara darah dan udara dan respirasi internal yang
merupakan pertukaran dan CO dan alan darah ke sel-sel tubuh.

Saran

Makalah yang kami buat ini belum bisa disebut sempurna karena masih terdapat kesalahan
karena kami hanya manusia biasa dan kesempumaan hanyalah milik Tuhan semesta Dan
kami sangat menghargai kritik dan saran dari semua pihak dan pembaca demi perbaikan
makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai