Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOLOGI UMUM

Sistem Respirasi

Dosen Pengampu:

FRAULEIN INTAN SURI, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 1

ASRI SEFDI WIDIASTUTI (1611050056)


YULIANA (1611050049)
DESITA SARI (1611050137)
MELVI ADISTIA (1611050013)
NESA FEBRIYANA (161105008)

Kelas: P.MTK A

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA

IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

2016
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmathullohi wabarakathu

Puji syukur kami junjungkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi Umum. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan bahkan masih
banyak kekurangannya, baik dalam penyajian maupun dalam penyusunan tata bahasanya.
Selain itu, merupakan kehormatan tersendiri bagi kami apabila tegur sapa saran dan
kritik yang bersifat membangun disampaikan oleh pembaca guna penyempurnaan dalam
penyusunan tugas dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca pada
umumnya dan pada kami khususnya, serta dengan kerendahan hati, kami ucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmathullohi wabarakathu

Mengandung Sari, 25 Oktober 2016

Penulis

ii
Daftar Isi

Cover ........................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................. 4
BAB II Pembahasan
A. Sistem Pernapasan Pada Manusia ...................................................................................... 5
B. Alat Pernapasan Pada Tumbuhan ....................................................................................... 9
C. Sistem Respirasi Pada Hewan .......................................................................................... 16
BAB III Penutup ...................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 21
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 22

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia
akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem
pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih
banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya manusia. Sistem pernapasan
secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-
paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang
tenggorok. Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan
karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran
gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat
keluar masuk jaringan dengan cara difusi. Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas
dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar
tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas
pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem
respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari
sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa-apa saja yang terkait tentang sistem respirasi pada manusia?
2. Apa-apa saja yang terkait tentang sistem respirasi pada Hewan?
3. Apa-apa saja yang terkait tentang sistem respirasi pada tumbuhan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem respirasi pada manusia.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem respirasi pada hewan.
3. Untuk mengetahui memahami bagaimana sistem respirasi pada tumbuhan.

4
BAB II
Pembahasan

A. Sistem Pernapasan Pada Manusia


Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan
zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan
sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan. Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract)
adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat
pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada
hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
1. Organ / Alat Sistem Pernapasan Pada Manusia
a. Hidung/rongga hidung (cavum nasalis)
Hidung adalah tempat masuknya pernapasan. Di dalam hidung terdapat
selaput lendir, bulu-bulu hidung, dan ujung saraf pembau serta konka. Proses yang
terjadi pada udara di dalam rongga hidung terbagi menjadi tiga.
1) Penyaringan, didalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu
atau rambut-rambut hidung. Selaput lendir dan rambut-rambut hidung
berfungsi menyaring debu atau benda asing yang masuk bersama udara.
2) Penghangatan (pengaturan suhu), penghangatan dilakukan oleh konka (banyak
kapiler darah) untuk mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
3) Pelembapan (pengaturan kelembapan), dengan bantuan lendir menjadikan
udara kering yang masuk dalam rongga hidung menjadi lembap sebelum ke
paru-paru.
b. Faring (tekak)
Faring adalah percabangan/persimpangan antara saluran pernapasan
(nasofaring) dibagian depan dengan saluran pencernaan (orofaring) dibagian
belakang. Diantara oso nasofaring dan orofaring terdapat klep yang disebut epiglotis.
Epiglotis berfungsi mengatur perjalanan udara dan makanan pada persimpangan

5
tersebut. Dibawah faring terdapat laring (pangkal tenggorokan) yan terdapat suatu
daerah pembesaran pada leher dan terdapat pita suara.

c. Laring, antara faring dan tenggorokan terdapat struktur yang disebut laring. Laring
merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat kamu berbicara, pita suara
akan mengencang atau mengendor. Suara dihasilkan apabila udara bergerak
melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. Pita suara pada laki-laki
lebih panjang dibanding pita suara perempuan.
d. Trakea (batang tenggorokan), trakea merupakan pipa kaku tapi elastis yang
panjangnya sekitar 10 cm. Trakea terletak dibagia leher dan sebagian di rongga
dada. Dinding trakea dikelilingi cincin tulang rawan dan di bagian dalam rongga
bersilia. Silia tersebut berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
dalam pernapasan. Dinding trakea terdiri dari tiga lapisan sel. Lapisan dalam
berupa jaringan epitel bersilia, Lapisan tengah berupa otot polos dan cincin tulang
rawan, Lapisan luar berupa jaringan ikat. Trakea bercabang menjadi dua cabang
trakea yang disebut bronkus. Cabang bronkus atau trakea adalah bronkus kanan
dan bronkus kiri.
1) Bronkus kanan, menuju ke paru-paru kanan (3 cabang dan kedudukan lebih
menurun)
2) Bronkus kiri, menuju ke paru-paru (2 cabang dan kedudukan lebih mendatar).
f. Alveolus, merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-
gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-
kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah
darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.
g. Pulmo (paru-paru), paru-paru berjumlah sepasang yang dibungkus oleh selaput
pleura. Selaput pleura memiliki rangkap dua, yaitu pleura parietalis (sebelah luar)
dan pleura viscerlaris (sebelah dalam). Diantara lapisan pleura terdapat cairan limfa

6
yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan
mengempis. Paru-paru terletak pada rongga bagian dada bagin atas yang dibatasi
oleh selaput diafgrama. Paru-paru yang sebelah kanan (pulmo dexter) tersusun atas
tiga belahan, sedangkan paru-paru kiri (pulma sinister) tersusun atas dua belahan.
Didalam paru-paru terdapat dua organ, yaitu
1) Bronkiolus (cabang-cabang bronkus), yaitu cabang-cabang bronkus yang
makin masuk ke dalam paru-paru makin kecil dan halus dengan dinding yang
tipis.
2) Alveoulus (gelembung-gelembung paru), yaitu organ yang berbentuk seperti
sekumpulan kantong (gelembung) dan tersusun atas selapis sel yang tipis dan
elastis rata-rata diselubungi oleh kapiler darah, alveolus berjumlah 1.800 juta
buah yang berfungsi sebagi tempat terjadinya pertukaran gas, yaitu O2 dari
lingkungan sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke lingkungan.

2. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia


Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun secara tidak
sadar. Pernapasan terjadi secara sadar contohnya ketika kita melakukan latihan
pernapasan (yoga). Pernapasan terjadi secara tidak sadar contohnya terjadi ketika kita
tidur. Mekanisme pernapasan dibagi menjadi tiga proses dasar pernapasan yaitu:
a. Pernapasan Luar dan Dalam, menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka
pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan pernapasan
dalam.
1.) Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler.
2.)Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh. Energi yang dihasilkan dari proses respirasi sel dalam hati,
jantung, otak, sebanyak 38 ATP. Selain dalam sel-sel tersebut, energi juga dihasilkan
organ lain sebanyak 36 ATP.
b. Inspirasi dan Ekspirasi, dalam pernapasan selalu terjadi dua siklu yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Inspirasi adalah proses menghirup udara dan ekspirasi adalah proses
menghembuskan udara.
1.)Inspirasi terjadi jika otot-otot antartulang rusuk melakukan kontraksi sehingga
tulang dada terangkat ke atas. Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga

7
letaknya mendatar, kemudian diafragma akan mendesak rongga perut, sehingga
rongga dada membesar, dengan demikian maka paru-paru akan membesar, tekanan
udara rendah dan udara masuk.
2.)Ekspirasi terjadi ketika otot antar tulang rusuk berelaksasi, yaitu keadaan di mana
tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga
dada mengecil. Ekspirasi juga terjadi ketika otot diafragma berelaksasi kembali,
rongga dada mengecil dan paru-paru mengecil. Oleh karena volume paru-paru
berkurang maka tekanan udara dalam paru-paru bertambah, akibatnya udara keluar.

c. Pernapasan Dada dan Perut, berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta
tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
1) Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk
(muskulus interkostalis). Saat fase inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga rongga dada mengembang dan mengakibatkan tekanan udara rongga paru-
paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar yang menyebabkan udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru. Saat fase ekspirasi, otot antartulang rusuk berelaksasi
sehingga rongga dada menjadi kecil dan udara keluar dari paru-paru.
2) Pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-
otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Saat fase inspirasi,
diafragma menjadi datar sehingga rongga dada dan paru-par mengembang sehingga
udara masuk ke paru-paru. Sedangkan saat fase ekspirasi, diafragma melengkung
sehingga paru-paru mengecil dan udara keluar dari paru-paru.

8
B. Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan
1. Alat Pernapasan Pada Tumbuhan
a. Stomata, alat pernapasan tumbuhan yang paling krusial adalah stomata. Stomata
merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai tempat
pertukaran gas oksigen menjadi karbondioksida yang menjadi awal dari proses
pernapasan pada tumbuhan. Stomata atau mulut daun ini memiliki sebuah celah
yang dijaga oleh 2 buah sel penjaga.

Sel penjaga ini memiliki fungsi untuk mengatur buka tutupnya sebuah stomata
pada suatu tumbuhan. Stomata pada tumbuhan ini biasanya akan membuka ketika
mendapat cahaya matahari yang cukup dan akan menutup sendiri pada saat tidak
ada cahaya matahari yang masuk. Sel penjaga dapat membuka dan menutup suatu
stomata karena memiliki kandungan ion kalium dan air di dalamnya dan akan
berfungsi sesuai mekanisme berikut.

2.) Stomata Membuka : Sewaktu sel penjaga memiliki kandungan ion kalium
yang cukup, maka air dari sel tetangga akan masuk ke sel penjaga secara
osmosis sehingga sel penjaga yang berhadapan dengan stomata akan tertarik
ke belakang dan stomata menjadi terbuka.
3.) Stomata Menutup : Ketika ion kalium pada sel penjaga keluar, maka air yang
berada pada sel penjaga akan berpindah menuju ke sel tetangga secara
osmosis pula sehingga sel tetangga menjadi mengembang dan mendorong sel
penjaga menuju celah stomata dan menutup stomata.

9
b. Lentisel, Lentisel ini biasanya terdapat di tumbuhan bertipe dikotil, monokotil,
maupun tumbuhan berbiji terbuka. Lentisel merupakan suatu lubang-lubang di
batang akibat pengelupasan dari kambium gabus, parenkim gabus, dan lapisan
gabus yang terbentuk untuk
menggantikan epidermis dan
berfungsi untuk melindungi
batang. Adanya lentisel ini
berfungsi sebagai penyedia
jalan bagi udara luar untuk
melewati rapatnya lapisan
gabus sehingga bagian-bagian tumbuhan yang lainnya mendapatkan pasokan
udara yang cukup.

c. Rambut Akar, alat pernapasan lainnya pada tumbuhan selain stomata dan lentisel
adalah rambut akar. Memang benar bahwa rambut akar ini memiliki fungsi
utama untuk menghisap air maupun zat hara dari dalam tanah dan
menyalurkannnya kepada bagian tumbuhan yang lain, namun ternyata rambut
akar ini juga sangat bermanfaat untuk alat pernapasan tumbuhan. Rambut akar
ini dapat mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.

d. Alat Pernapasan Khusus Pada Tumbuhan, selain ketiga bagian dari tumbuhan
diatas yang tidak diragukan lagi fungsinya sebagai alat pernapasan, namun pada
beberapa jenis tumbuhan, mereka memiliki alat pernapasan khusus dikarenakan
kemampuan tumbuhan-tumbuhan ini dalam beradaptasi terhadap lingkungannya.
Berikut ini contoh alat pernapasan khusus pada tumbuhan.

10
1.) Akar Gantung Akar gantung merupakan bagian-bagian akar yang tumbuh
dari batang dan kemudian menjulur ke arah tanah. Nah, akar ini menjulur ke
arah tanah bukan tanpa alasan karena akar ini ketika menjulur ke arah tanah
akan menyerap uap air dan gas dari udara. Contoh tumbuhan yang memiliki
akar gantung adalah pohon beringin dan anggrek.
2.) Akar Napas Berbeda dengan akar gantung, akar napas ini merupakan jenis-
jenis akar tumbuhanyang muncul ke permukaan tanah sehingga akar napas
ini dapat mengeluarkan karbondioksida dan memperoleh oksigen. Tanama
bakai yang biasa hidup di daerah laut merupakan contoh tumbuhan yang
memiliki akar napas.
3.) Rongga Udara Selain akar, ada juga tumbuhan yang memanfaatkan
batangnya untuk memperoleh pasokan oksigen. Tumbuhan ini biasanya
memiliki batang yang memiliki rongga-rongga udara sehingga udara atau
oksigen dapat digunakan melakukan proses respirasi. Contoh tumbuhan yang
memiliki batang berongga adalah tumbuhan enceng gondok dan juga
kangkung.
2. Sistem Mekanisme respirasi Pada Tumbuhan
a. Respirasi aerob, respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan
bantuan oksigen untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin
trifosfat). ATP digunakan oleh organisme untuk melakukan berbagai aktivitas
yang membutuhkan energi. Organisme yang melakukan respirasi aerob adalah
Hewan, tumbuhan, sebagian besar jamur, dan sebagian kecil bakteri. Persamaan
reaksi untuk perombakan satu molekul glukosa secara sederhana adalah sebagai
berikut.
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 38 ATP
Glukosa Oksigen Air Karbon dioksida Energi
Pada proses tersebut glukosa dirombak (dipecah) menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan melepaskan energi. Peristiwa pemecahan molekul kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana dengan melepaskan energi disebut
katabolisme. Proses respirasi aerob terjadi melalui 4 tahap, yaitu 1) Glikolisis, 2)
Dekarboksilasi oksidatif, 3) Siklus krebs, dan 4) Transfer elektron. Gikolisis
terjadi di sitoplasma, sedangkan tiga tahapan yang lain terjadi di mitokondria.
Karena menjadi tempat berlangsungnya respirasi aerob, mitokondria dikenal
sebagi organel sel penghasil energi. Sel sperma memiliki banyak mitokondria

11
agar mampu menghasilkan banyak energi yang dibutuhkan dalam perjalanannya
menuju ovum.

1.) Glikolisis, Glikolisis merupakan peristiwa pemecahan 1 molekul glukosa


menjadi 2 molekul asam piruvat. Reaksi ini terjadi di sitoplasma sel. Jalur
glikolisis terdiri atas 10 langkah dan masing-masing dikatalisis oleh enzim yang
spesifik. Langkah-langkah dalam glikolisis dapat dilihat pada Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah dalam glikolisis

Glikolisis menghasilkan 4 molekul ATP, namun 2 ATP digunakan untuk membayar


hutang langkah ke-1 dan ke-3 yang justru membutuhkan ATP. Dua molekul NADH
dihasilkan dalam proses ini, nantinya NADH tersebut akan diubah menjadi ATP dalam
tahap transfer elektron. Hasil akhir dari glikolisis adalah sebagai berikut: 2 molekul asam
piruvat, 2 molekul ATP dan 2 molekul NADH.
2.) Dekarboksilasi Oksidatif, dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi pengubahan asam
piruvat menjadi asetil CoA. Proses Dekarboksilasi oksidatif terjadi di matriks
mitokondria, langkah-langkahnya terdapat pada Gambar

Gambar 2. Dekarboksilasi oksidatif

Asam piruvat dari sitoplasma akan masuk ke dalam mitokondria dan menuju matriks
mitokondria. Kemudian, gugus karboksil dalam piruvat dikeluarkan sebagai CO2 yang

12
berdifusi keluar dari sel. NAD+ direduksi menjadi NADH. Akhirnya, koenzim A diikatkan
dan terbentuklah asetil CoA. Terdapat dua asam piruvat hasil glikolisis yang masuk
dekarboksilasi oksidatif, hasil akhirnya adalah sebagai berikut. Asetil CoA kemudian akan
masuk siklus krebs untuk diproses lebih lanjut menghasilkan energi 2 molekul Asetil CoA
dan 2 molekul NADH.
3.) Siklus Krebs, siklus krebs terjadi di matriks mitokondria. Asetil CoA akan masuk siklus
krebs berikatan dengan oksaloasetat. Dalam siklus krebs terdapat 8 tahap reaksi. Tahapan
siklus krebs dapat dilihat

Dua molekul asetil CoA masing-masing akan menjalani siklus krebs. Dimulai dengan
bereaksinya asetil CoA dengan oksaloasetat yang berubah menjadi asam sitrat. Siklus krebs
dalam sekali siklusnya melepaskan dua molekul CO2. Proses ini disebut sebagai suatu siklus
karena dalam tahap-tahap reaksinya selalu berputar-putar seperti roda. Hasil akhir dari siklus
krebs dalam respirasi 1 molekul glukosa (2 kali siklus) adalah 2 molekul ATP, 6 molekul
NADH, 2 molekul FADH2.
4.) Transfer Elektron, transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria. Rantai tansfer
elektron merupakan proses produksi ATP dari NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs. NADH dan FADH2 akan masuk
transfer elektron dan melalui suatu peristiwa yang disebut kemiosmosis akan dihasilkan
ATP.

13
Proses transfer elektron diawali dengan NADH melepaskan elektron dan H+ sehingga
berubah menjadi NAD+. Elektron akan ditangkap oleh komplekas protein pembawa
elektron yang terletak pada membran dalam mitokondria. Saat elektron melewati
kompleks protein pertama, H+ dari matriks akan dipompa menuju ruang antar membran.
Elektron kemudian ditangkap oleh quinon yang dapat bergerak untuk mengantarkan
elektron menuju kompleks protein kedua. Saat elektron melewati kompleks protein kedua,
H+ dipompa dari matriks menuju ruang antar membran. Elektron kemudian akan
ditangkap oleh sitokrom c yang bergerak menuju kompleks protein ketiga. Saat elektron
melewati kompleks protein ketiga, H+ dipompa menuju ruang antar membarn
mitokondria. H+ yang tadi dikeluarkan akan masuk kembali menuju matriks melalui ATP
sintase, yaitu enzim yang terdapat pada membran dalam mitokondria. Setiap H+ melewati
ATP sintase, energi dari H+ akan digunakan untuk membentuk ATP yang dilepaskan
dalam matriks. Transfer elektron dari 1 molekul NADH menyebabkan 3 H+ keluar dan
dimasukkan kembali sehingga terbentuk 3 ATP. Sedangkan transfer elektron dari 1
molekul FADH2 tidak melewati protein pembawa pertama, hanya melewati yang kedua
dan ketiga. Hal ini menyebabkan hanya 2 H+ yang dikeluarkan dan masuk kembali melaui
ATP sintase, sehingga hasilnya hanya 2 ATP saja. Oksigen akan masuk sebagai penerima
elektron terakhir setelah lepas dari protein pembawa ketiga. Oksigen akan menerima
elektron dan berikatan dengan H+ sehingga terbentuklan H2O. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 4. diatas. Hasil akhir dari transfer elektron adalah sebagai berikut.
a. 2 molekul NADH dari glikolisis = 6 ATP
b. 2 molekul NADH dari dekarboksilasi oksidatif = 6 ATP
c. 6 molekul NADH dari siklus krebs = 18 ATP
d. 2 molekul FADH2dari siklus krebs = 4 ATP

14
Total ATP yang dihasilkan dalam respirasi aerob glukosa adalah 38 molekul ATP,
dengan adalah 2 molekul ATP dari glikolisis, 2 molekul ATP dari siklus krebs, 34 molekul
ATP dari transfer elektron.
b. Respirasi anaerob, adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Salah satu
contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat terjadi pada manusia
dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur, respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak
memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks. Pada tahap
respirasi aerob tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan total 2 ATP dan tidak
memerlukan oksigen. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada
respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan. Selain
menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai
NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena
itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH
menjadi NAD+ kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang
dilakukan organisme.
1.) Fermentasi alkohol, Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces
cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa
melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).

Bagan fermentasi alkohol

Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa


menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2

15
NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO2.
Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+untuk
selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.Fermentasi alkohol merupakan jenis
fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan tahun dalam pengolahan
bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman
beralkohol.

2.) Fermentasi Asam Laktat, Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam
laktat dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot
dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini
dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi, penumpukan
asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa
darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat. Industri susu
menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.

Bagan fermentasi asam laktat

Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2
ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat
dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO2, seperti halnya
fermentasi alkohol.

C. Sistem Respirasi Pada Hewan


1. Sistem Pernapasan pada Mamalia, pada paru-paru terdapat gelembung (aveolus) yang
berdinding tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan
dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam
kapiler daran dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi. Jadi sama ya teman-

16
teman, jika ada Soal latihan tentang sistem pernapasan pada Mamalia sobat ingat juga
sistem pernapasan manusia.
b. Alat-alat respirasi mamalia, alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang
tenggorok dan juga paru-paru.
c. Mekanisme respirasi pada mamalia, memiliki sistem dan mekanisme pernapasan
yang sama seperti manusia
2. Sistem Pernapasan pada Aves, sistem pernapasan pada aves atau yang lebih di kenal
dengan Burung.
a. Alat pernapasan burung terdiri atas lubang hidung, batang tenggorok (trakea),
cabang batang tenggorok (bronkus), paru-paru.
b. Mekanisme pernafasan pada aves adalah udara yang di hirup burung masuk
melalui lubang hidung, lalu ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan
akhirnya masuk ke dalam paru-paru.di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-
paru(alveolus), tempat terjadinya pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah
trakea terdapat pula alat suara yang di sebut dengan nama Siring. udara
bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di
dalamnya sehingga menghasilkan bunyi. Umumnya pada burung yang dapat
terbang memiliki alat bantu pernapasan yang berupa pundi-pundi udara, memiliki
9 buah pundi-pundi udara, yang mana Kesembilan pundi-pundi udara tersebut
adalah Sepasang pundi-pundi udara di leher; Sepasang pundi-pundi udara di dada
bagian depan, Sepasang pundi-pundi udara di perut, Sepasang pundi-pundi udara
di dada bagian belakang, Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka
yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.

3. Sistern Pernapasan pada Reptilia, beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya
kita ambil sebagai contoh buaya, Buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang
tenggorok, serta kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air
tidak dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
a. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari Lubang Hidung, batang
tenggorok dan Paru-paru.
b. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada
reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.
1.) Fase Inspirasi Otot tulang rusuk berkontraksi > rongga dada
membesar > paru-paru mengembang > O2 masuk melalui lubang

17
hidung > rongga mulut > anak tekak > trakea yang panjang >
bronkiolus dalam paru-paru > O2 diangkut darah menuju seluruh
tubuh.
2.) Fase Ekspirasi Otot tulang rusuk berelaksasi > rongga dada
mengecil > paru-paru mengecil > CO2 dari jaringan tubuh menuju
jantung melalui darah > paru-paru > bronkiolus > trakea yang
panjang > anak tekak > rongga mulut > lubang hidung.

4. Sistem Pernapasan pada Amfibi, katak merupakan hewan yang tergolong kedalam
amfibi yang mana selama hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal
sebagai perubahan bentuk tubuh. seiring dengan proses metamorfosis.

a. alat pernapasan pada katak juga mengalami perubahan, setelah menetas, berudu
katak bernapas menggunakan kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu
beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu
dua pasang insang yang lain menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut
selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang
larut di dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler
darah pada insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung-
lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu
berumur sekitar enam sampai sembilan hari. Kemudian, insang luar segera
menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan terbentuknya insang
dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan
kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak,
insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah
berudu menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan
selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan
pemapasan yang utama.
b. Mekanisme pernafan pada ampfibi meliputi
1.) Fase Inspirasi, otot sternohioideus berkontraksi > rongga mulut membesar >
Oksigen masuk melalui koane (celah hidung) > koane menutup > otot
submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi > rongga mulut
mengecil > O2 terdorong ke paru-paru melalui celah-celah > pertukaran gas

18
di paru-paru (Oksigen diikat oleh darah di kapiler dinding paru-paru,
karbondioksida dilepaskan ke lingkungan).
2.) Fase Ekspirasi, terjadi pertukaran gas di paru-paru > otot submandibularis
berelaksasi > otot perut dan sternohioideus berkontraksi > paru-paru
mengecil > udara tertekan keluar dan masuk ke rongga mulut > koane
membuka > celah tekak menutup > otot submandibularis dan geniohioideus
berkontraksi > rongga mulur mengecil > karbondioksida terdorong keluar
melalui koane.

5. Sistem Pernapasan pada Pisces

a. Organ pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa
insang yang berjumlah Empat pasang, Letak insang di samping kiri serta kanan kepala
ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh jaringan
epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangatlah
lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, cerakan cepat dapat meningkatkan
kecepatan aliran air pada insang.

b. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi

1.) Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang
menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut
membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil dari
pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan dengan membukanya celah mulut, air
masuk ke dalam rongga mulut.

2.) Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam
tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang
membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga
terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan
CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ
gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat
tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan
oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan
gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah
lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan

19
udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen
rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.

6. Sistem Pernapasan pada Serangga

a. Organ pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem Trakea memiliki
bentuk yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh
bagian tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh di
sebut dengan trakeol. Trakea bermuara pada lubang kecil yang di sebut dengan
stigma(spirakel). Spirakel ini berfungsi sebagai jalan Masuk dan keluarnya udara
pernapasan. Pada belalang misalnya yang memiliki sepuluh pasang spirakel , dua
pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainya terletak di sisi
samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan
debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel
memiliki katup yang dapat membuka dan menutup.

b. Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga yaitu fase inspirasi, pertukaran
gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah
dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel
daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath
detik, spirakel daerah perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.

20
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa.
1. Sistem respirasi pada manusia meliputi proses pernapasan pada manusia dapat
terjadi secara sadar maupun secara tidak sadar. Pernapasan terjadi secara sadar
contohnya ketika kita melakukan latihan pernapasan (yoga). Pernapasan terjadi
secara tidak sadar contohnya terjadi ketika kita tidur. Mekanisme pernapasan
dibagi menjadi tiga proses dasar pernapasan yaitu: pernapasan Luar dan Dalam,
Inspirasi dan Ekspirasi, Pernapasan Dada dan Perut
2. Sistem Mekanisme respirasi Pada Tumbuhan
a. Respirasi aerob, respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan
bantuan oksigen untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin
trifosfat). ATP digunakan oleh organisme untuk melakukan berbagai aktivitas
yang membutuhkan energi. Proses respirasi aerob terjadi melalui 4 tahap, yaitu
1) Glikolisis, 2) Dekarboksilasi oksidatif, 3) Siklus krebs, dan 4) Transfer
elektron.
3. Sistem respirasi pada hewan, salah satunya adalah
alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari Lubang Hidung, batang
tenggorok dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase
pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme
pernapasan yang sama dengan mamalia.
a. Fase Inspirasi Otot tulang rusuk berkontraksi > rongga dada
membesar > paru-paru mengembang > O2 masuk melalui lubang
hidung > rongga mulut > anak tekak > trakea yang panjang >
bronkiolus dalam paru-paru > O2 diangkut darah menuju seluruh
tubuh.
b. Fase Ekspirasi Otot tulang rusuk berelaksasi > rongga dada
mengecil > paru-paru mengecil > CO2 dari jaringan tubuh menuju
jantung melalui darah > paru-paru > bronkiolus > trakea yang
panjang > anak tekak > rongga mulut > lubang hidung.

21
Daftar Pustaka

http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/10/sistem-pernapasan-pada-manusia-lengkap.html

http://penulis.web.id/sistem-pernapasan-pada-manusia-artikel-lengkap.html

http://dosenbiologi.com/tumbuhan/pernapasan-pada-tumbuhan

http://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernapasan-pada-hewan-reptil

http://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernapasan-pada-hewan-amphibi

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/mekanisme-pernapasan-pada-manusia.html

https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/09/penjelasan-tentang-respirasi-anaerob.html

http://www.edubio.info/2013/12/respirasi-aerob.html

22

Anda mungkin juga menyukai