Disusun Oleh :
Muhamad Zaid
(15224018)
2016
0
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
ridhoNya saya bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul Suhu dan Kalor ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Saya juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Mungkin makalah ini
masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami butuhkan demi kesempurnaannya makalah ini.
Demikian yang dapat saya ungkapkan. Saya mohon maaf bila terdapat kesalahan atau
kekurangan dalam setiap isi dari makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat memberi
manfaat untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1
Latar Belakang........................................................................
1.2
Rumusan Masalah...................................................................
1.3
Tujuan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1
2.2
Suhu...........................................................................................
2.1.1
2.1.2
Kalor..........................................................................................................
2.2.1
Penghantar Kalor...........................................................................
2.2.2
2.2.3
Perpindahan Kalor.........................................................................
12
2.2.4
Hukum-Hukum Termodinamika...................................................
16
2.2.5
20
2.2.6
Asas Black.....................................................................................
21
Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
23
23
24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan aplikasi dari suhu dan kalor. Suhu
atau temperatur ini didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu biasa disebut dengan termometer. Termometer bersifat
termometrik zat, yaitu suhu benda dapat naik jika dipanaskan. Jenis dan paparan setiap
termometer berbeda-beda namun dalam prinsipnya tetap sama, yaitu menentukan skala
suatu suhu. Termometer mempunyai titik lebur es murni yang dipakai sebagai titik
tetap bawah, sedangkan titik uap di atas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm
menjadi titik tetap atas.
Kalor sendiri merupakan perpindahan suatu energi panas yang disebabkan adanya
suhu atau usaha suatu benda. Menurut Asas Black, apabila dua benda yang
mempunyai suhu yang berbeda dicampurkan maka akan terjadi aliran kalor yang
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Aliran ini baru
akan berhenti ketika tejadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
Berdasarkan kemampuan penghantar kalor, zat dibagi menjadi dua golongan besar,
yaitu konduktor dan isolator. Kalor dan kerja merupakan usaha yang dilakukan oleh
sebuah sistem bukan hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir, tapi juga
bergantung pada proses keadaan awal dan keadaan akhir. Kerja ekspansi atau kompresi
adalah pada saat gas berekspansi, tekanan gas meningkat dan dihasilkan gaya normal
pada dinding torak.
Hubungan antara kalor, kerja dan energi saling berkaitan. Kalor mempunyai
keterkaitan dengan energi. Dalam hal ini kalor merupakan energi yang berpindah. Oleh
karenanya perlu kita ketahui hubungan satuan antara kalor dengan energi. Kalori bukan
termasuk Satuan Internasional, Satuan Internasional dari kalor adalah Joule. Energi
dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskan kalor. Energi
dalam juga akan berubah jika sistem menerima atau melakukan kerja. Sebuah pompa
jika dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa meningkat dan volumenya
3
bertambah. Jadi, energi dalam gas bertambah dan sistem melakukan kerja. Hubungan
antara kalor, kerja dan energi ini termasuk dalam Hukum Termodinamika.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Suhu
atau temperatur didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda. Alat untuk
mengukur suhu yaitu termometer. Termometer memiliki sifat termometrik zat, yaitu
akan berubah jika dipanaskan. Jenis dan paparan pada termometer berbeda-beda,
namun pada prinsipnya semua termometer mempunyai acuan yang sama dalam
menetapkan skala. Titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan
suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm sebagai titik tetap atas.
2.1.1
a.
Termometer Laboratorium
Thermometer laboratorium dapat dijumpai dilaboratorium. Alat ini biasanya
digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan.
Thermometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol sebagai penunjuk suhu.
Raksa dimasukkan kedalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian pipa
dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat
oleh thermometer.
b. Termometer Ruang
Thermometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Thermometer ini
mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala thermometer ruang adalah -50C sampai
50C. mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara dibeberapa tempat
bisa dibawah 0C misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain suhu udara tidak pernah
melebihi 50C.
c.
Termometer Klinis
Suhu tubuh kita pada saat demam dapat melebihi 40C. skala suhu pada thermometer
klinis hanya 35C sampai 43C. hal ini sesuai dengan keadaan suhu tubuh kita. Suhu
tubuh kita tidak mungkin dibawah 35C dan melebihi 45C. thermometer klinis
biasanya dijepit pada ketiak, tapi ada pula yang nempel didahi, dan ditempel dimulut.
Ketika thermometer dijepit suhu tubuh kita membuat raksa naik dipipa kapiler. Raksa
akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita dan kita tinggal
membaca berapa suhu yang ditunjukkan oleh raksa.
d.
Thermometer Six-Bellani
Thermometer
Six-bellani
disebut
juga
thermometer
maxsimum
minimum.
Thermometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan terendah pada jangka waktu
tertentu
Kemudian bilangan yang menyatakan titik tetap berbeda antara satu ilmuan dengan
ilmuan lainnya adalah.
Celcius (1701-1744) membuat titik tetap bawah ketika es mencair dan titik tetap atas
ketika air mendidih. Titik tetap bawah (suhu es mencair) ditetapkan sebagai suhu 0.
Sementara titik tetap atas (suhu air mendidih) ditetapkan sebagai suhu 100.
Kemudian jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi menjadi 100 yang
sama panjang. Dengan demikian skala Celcius memiliki rentang suhu antara 0 C
sampai 100 C. skala suhu seperti ini digunakan dibanyak Negara termasuk di
Indonesia.
Fahrenheit (1686-1736) memilih suhu campuran es dan garam ketika membeku
sebagai titik tetap bawah. Titik tetap ini menyatakan 0. Sementara titik tetap atas
dipasang bilangan 212, yaitu titik didih campuran tersebut. Berarti skala Fahrenheit
memiliki rentang suhu antara 0 F sampai 212 F. kemudian jarak antara titik tetap
atas dan titik tetap bawah dibagi menjadi 180 yang sama panjang. Skala yang dibuat
oleh Fahrenheit digunakan dibeberapa Negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Reamur memilih titik 0 untuk es yang mencair dan 80 untuk air mendidih. Berarti
skala reamur memiliki rentang suhu antara 0 R sampai 80 R. kemudian jarak
anatara dua titik tetap tersebut menjadi 80 yang sama.
Lord Kelvin (1824-1907) menyusun skala suhu dengan menggunakan ukuran derajat
yang sama besar dengan derajat Celcius. Namun Kelvin menyatakan bahwa titik beku
es adalah -273 K, sedangkan titik didih air adalah 373 C. dengan demikian 0 C
sama dengan suhu -273 K sedangkan suhu 100 C sama dengan suhu 373 K. Suhu
-273 K disebut titik nol mutlak.
2.1.2
Diubah Ke
F
C
R
C
F
R
C
K
2.2
Kalor
Merupakan perpindahan suatu energi panas yang disebabkan adanya suhu atau usaha
suatu benda. Secara alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah. Menurut Asas Black, apabila ada dua benda yang suhunya berbeda
kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai
terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
2.2.1
Penghantar Kalor
Berdasarkan kemampuan menghantar kalor, zat dibagi menjadi dua golongan besar,
yaitu konduktor dan isolator. Konduktor merupakan zat yang mudah menghantarkan
kalor. Isolator merupakan zat yang sukar menghantarkan kalor. Kita dapat
menemukan banyak manfaat konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya konduktor dan isolator, saat memasak makanan kita tidak perlu
bersentuhan langsung dengan api. Untuk itu, kita dapat menggunakan panci yang
terbuat dari alumunium untuk menghantarkan kalor dari api ke bahan makanan. Agar
kita dapat memegang gagang panci tanpa merasqa panas karena konduksi, gagang
panci biasanya terbuat dari bahan kayu atau plastik. Dalam kejadian tersebut,
alumunium berperan sebagai konduktor dan kayu atau plastik berperan sebagai
isolator.
Udara pun termasuk penghantar kalor yang buruk atau isolator. Ketika udara malam
terasa dingin, kita tidur menggunakan selimut. Udara yang tertangkap di antara tubuh
kita dan selimut berfungsi sebagai isolator kalor, yang akan menghambat perpindahan
kalor dari tubuh ke udara diluar selimut. Akibatnya, tubuh akan tetap terasa hangat.
Masih banyak lagi contoh-contoh penghantar kalor dalam kehidupan sehari-hari.
diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada air,
maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak pula
perubahan pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air akan
mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah melainkan tetap.
Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita
letakkan diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan
kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah menjadi air
dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.
b. Pengaruh Kalor Terhadap Wujud Zat
Perubahan wujud zat yang disebabkan adanya pengaruh kalor digolongkan menjadi
enam peristiwa sebagai berikut:
Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan dalam
freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah
menjadi air, lilin yang dipanaskan.
Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis,
bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah
menjadi gas.
10
Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam
sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi
hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan
Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang
disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap
menjadi salju.
11
12
setrika listrik, solder, dll. Alat-alat rumah tangga seperti setrika, solder, panci, wajan
terdapat pegangan dari bahan isolator bertujuan untuk menghambat konduksi panas
supaya tidak sampai ke tangan kita.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikelpartikel zat tersebut. Konveksi bisa terjadi pada zat alir yaitu zait cair atau zat gas.
Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat, antara lain:
a. Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal sistem pemanasan air,
sistem aliran air panas.
b. Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan
angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin
dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.
Perpindahan kalor secara konveksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Konveksi alamiah, contohnya aliran air pada saat dimasak.
b. Konveksi paksa contohnya untuk mendapatkan udara dingin dalam ruang
dipasang AC atau kipas angin.
Kemudian bagaimana angin laut dan angin darat bisa terjadi?
Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan. Hal ini mengakibatkan
udara panas di daratan akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari
permukaan laut, sehingga terjadi gerakan udara dari laut menuju ke darat yang biasa
disebut angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari, biasa digunakan oleh nelayan
tradisional untuk pulang ke daratan. Jadi angin laut adalah angin yang bergerak dari
laut ke daratan.
Sedangkan angin darat, Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada lautan.
Hal ini mengakibatkan udara panas di permukaan air laut akan naik dan tempat
tersebut diisi oleh udara dingin dari daratan, sehingga terjadi gerakan udara dari darat
menuju ke laut yang biasa disebut angin darat. Angin darat terjadi pada malam hari,
13
biasa digunakan oleh nelayan tradisional untuk melaut mencari ikan. Jadi angin darat
adalah angin yang bergerak dari daratan menuju laut.
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara, karena berupa
gelombang elektromagnetik. Saat acara api unggun pada kegiatan Pramuka di
sekolah, kita dapat akan merasakan hangatnya api unggun dari jarak berjauhan.
Bagaimanakah panas api unggun dapat sampai ke badan kita? Kalor yang kita terima
dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran.
Contoh lainnya perpindahan kalor secara radiasi yang bisa kita rasakan setiap hari
adalah panas matahari yang bisa kita rasakan, kalor matahari yang menembus ruang
hampa sejauh 149 jutakm menuju ke bumi.
Sama seperti green house atau rumah kaca. Cahaya matahari memasuki ruangan
menembus kaca. Sebagian dari gelombang yang panjang gelombangnya besar
memantul kembali ke ruangan, sedangkan cahaya dengan gelombang pendek tetap
berada di ruangan. Akibatnya tanaman didalamnya terus menerus mendapatkan energi
cahaya sepanjang siang dan malam. Perlu kita ketahui, cahaya matahari sangat
berperan dalam peristiwa fotosintesis.
14
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran
kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua buah bola kaca yang
dihubungkan dengan pipa U berisi air alkohol yang diberi pewarna.
Gambar Termoskop
Salah satu bola lampu dicat hitam, sedangkan yang lain dicat putih. Apabila pancaran
kalor mengenai bola hitam, hal ini mengakibatkan tekanan gas pada bola hitam
menjadi besar. Hal ini mengakibatkan turunnya permukaan zat cair yang ada di
bawahnya.
15
Permukaan benda hitam, kusam, dan kasar merupakan pemancar dan penyerap
kalor yang baik.
Permukaan benda putih, mengkilap dan halus merupakan pemancar dan penyerap
kalor yang buruk.
2.2.4
Hukum-Hukum Termodinamika
Termodinamika adalah cabang fisika yang berkaitan dengan hubungan antara kalor
dan bentuk energi lainnya. Secara khusus, ia menjelaskan bagaimana energi kalor
diubah ke dan dari bentuk-bentuk lain dari energi dan bagaimana hal itu
mempengaruhi materi.
Energi kalor adalah energi zat atau sistem yang dimiliki karena suhu, yaitu, energi
gerak atau getaran molekul, menurut situs Pendidikan Energi Badan Pendidikan
Texas. Termodinamika melibatkan pengukuran energi ini, yang dapat sangat rumit,
menurut David McKee, seorang profesor fisika di Missouri Southern State University.
Sistem yang kita pelajari dalam termodinamika terdiri dari jumlah yang sangat besar
dari atom atau molekul yang berinteraksi dengan cara yang rumit. Tapi, jika sistem ini
memenuhi kriteria yang tepat, yang kita sebut kesetimbangan, mereka dapat
digambarkan dengan jumlah pengukuran atau angka yang sangat kecil. Seringkali ini
diidealkan sebagai massa dari sistem, tekanan dari sistem, dan volume sistem
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
16
Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Hukum ini dimasukkan setelah hukum pertama.
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi (Energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah bentuknya
saja).
Hukum
ini
menyatakan
perubahan energi
dalam dari
suatu
sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan
menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga
adiabatik.
a. Proses Isobarik (tekanan tetap)
Proses isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap. Pada garis P
V proses isobarik dapat digambarkan seperti pada berikut.
Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah gra fik P V
17
Proses isotermis adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap. Perhatikan gra
fikk pada Gambar berikut.
Karena suhunya tetap maka pada proses isotermis ini tidak terjadi perubahan
energi dalam U=O . Sedang usahanya dapat dihitung dari luas daerah di bawah
kurva, besarnya seperti berikut.
18
Karena
volumenya
tetap
berarti
usaha
pada
gas
ini
nol,
maka
proses
adiabatis
memiliki
sifat
dibawah.
e. Proses Gabungan
19
Hukum
Kedua Ter
modinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu
sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah
perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem
dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu
sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja
kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. 2007 - Wiley) Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati
nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan
korelasi dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk
20
Asas Black
Menurut Asas Black, apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor
adalah benda yang bersuhu rendah. Menurut kenyataannya bahwa :
22
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah:
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda.
Kalor merupakan perpindahan suatu energi panas yang disebabkan adanya suhu atau
usaha suatu benda.
Kalori bukan termasuk Satuan Internasional, Satuan Internasional dari kalor adalah
Joule.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan
suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor: (a) massa zat, (b) jenis zat (kalor jenis), (c)
perubahan suhu. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
23
Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan selain dalam bentuk kalor disebut
kerja.
Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan energi dalam (U) sama dengan jumlah
kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerja yang diterima sistem (w).
Rumusan hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-kata
sebagai berikut.
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: Universitas Indonesia
Moran. 2002. Termodinamika Teknik. Jakarta : Erlangga
http://community.um.ac.id/showthread.php?75280-Azas-Kekekalan-Energi
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/1922136-hubungan-antara-kalor-denganenergi/
http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=90&catid=14:suhu&id=79:perpindahankalor&option=com_content&view=article
24
http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=323&uniq=3244
http://fisika79.wordpress.com/2011/08/19/radiasi/#more-2343
http://fisika79.wordpress.com/2011/08/17/aliran-angin-konveksi/
http://termodinamikahits.blogspot.co.id/2015/04/azas-black.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
https://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Black
http://www.sridianti.com/pengertian-termodinamika.html
http://www.mataduniakami.id/2015/12/makalah-suhu-dan-kalor.html
http://www.perpusku.com/2015/12/hukum-termodinamika-0-1-2-3-dan-persamaanya.html
25