Anda di halaman 1dari 24

1) JUNAEDI AHMAD JAFAR (140401062)

2) DAVID NOVENTO (140401069)


3) WILGEN SIMANJUNTAK (140401063)
4) HAIRUL SALEH SIMATUPANG (140401071)
5) RAYHAN NOVRI (140401103)
6) RIZKI TRI S LUBIS (130402108)
7) LAURENCIUS SITORUS (140402020)
8) ILHAM SAHID
Apa yang dimaksud dengan
ekosistem? Ekosistem adalah
hubungan saling mempengaruhi
(timbal balik) antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem
dibentuk oleh komponen-komponen
makhluk hidup (biotik) dan makhluk
tidak hidup (abiotik).
Komponen Biotik
 Produsen yaitu organisme yang mampu
menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk
produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu
melakukan fotosintesis.
 Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu
menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya.
Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah
dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain
yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam
golongan ini adalah hewan dan manusia.
 Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan
zat-zat organik dari bangkai yang telah mati.
Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk
hidup, meliputi:
 Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau
disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
 Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan
menempati daerah tertentu.
 Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami
wilayah tertentu.
 Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
 Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah
tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
 Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan
bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat
interaksi atau hubungan timbal balik
antara komponen yang satu dengan yang
lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa
interaksi yang saling menguntungkan,
merugikan, atau tidak berpengaruh
terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-
jenis interaksi tersebut antara lain:
Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis :
mutualisme, parasitisme, dan
komensalisme.
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah
apabila semua komponen baik biotik maupun
abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik
jumlah maupun peranannya dalam lingkungan.
Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan
memakan yang kita sebut dengan istilah rantai
makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan
jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai
dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem
harus ada keseimbangan antara produsen dan
konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung
jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen
tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari
konsumen tingkat II dan seterusnya.
Ketidakseimbangan ekosistem terjadi
apabila semua komponen biotik maupun
abiotik tidak berada pada porsi yang
seharusnya baik jumlah maupun perananya
dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan
tidak seimbang jika salah satu komponen
pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya
populasi tikus di sawah sedikit karena terus
diburu oleh para petani akan mengakibatkan
populasi ular menurun karena kehabisan
makanan berupa tikus.
Selain faktor-faktor alam, keadaan yang
sangat memengaruhi keseimbangan
ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas
manusia. Dengan akal dan pikirannya,
manusia akan dengan mudah mengubah
suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi
kerusakan dan ketidakseimbangan
ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang
menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu :
(1) faktor alam dan (2) faktor manusia.
Faktor Alam Faktor yaitu faktor yang
terjadi akibat bencana alam. Misalnya :
banjir, gempa bumi, gunung meletus,
tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu
lingkungan terkena bencana biasanya
akan terdapat salah satu komponen yang
rusak sehingga menyebabkan lingkungan
menjadi tidak seimbang.
Faktor Manusia Faktor yaitu faktor
yang terjadi karena ulah tangan manusia.
Aktivitas manusia dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem.
Berikut ini beberapa kegiatan manusia
yang mempengaruhi keseimbangan
ekosistem.
1. Penebangan Pohon secara Liar dan
Pembakaran Hutan
Hutan mempunyai peran yang sangat
penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan
perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika
pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan
untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut
juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu
banyak hewan yang kekurangan makanan.
Akibatnya banyak hewan yang musnah dan
menjadi langka
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak
keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan
ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini
dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-
ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang
lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal
pukat harimau dapat menimbulkan penurunan
jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau
ikan kecil akan ikut terjaring.
3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar
hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang
dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan
pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang
digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan
pupuk buatan.
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-
bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-
daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan
sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan
adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk
buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan
harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat
mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika
kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau
danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan
unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.
4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan
manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah.
Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian,
transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh
limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan
berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap
kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun
contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap.
Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah
diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika
pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar,
yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
5. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati
hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-
pohon yang menjadi tempat tinggal dan
sumber makanan hewan ditebang sehingga
hewan tersebut terancam keberadaannya.
Aktivitas ini sangat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di
sekitar perbukitan dapat terkena bencana,
seperti banjir dan tanah longsor
6. Kegiatan Penambangan

Pengeboran minyak dan penambangan


mineral secara terbuka pun akan
menimbulkan kerusakan lingkungan.
Pengeboran minyak dan pertambangan
terbuka dapat mengurangi sumber daya alam
dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat
kegiatan tersebut cukup sulit untuk
ditanggulangi dan menyebabkan suatu
daerah menjadi tidak produktif.
9.Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan
kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa
bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar
menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut
antara lain menghasilkan gas karbon dioksida
menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi
semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan
beberapa jenis makhluk hidup kesulitan
beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati,
dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu
Ekosistem yang tidak seimbang akan
membawa dampak buruk terhadap
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Dampak tersebut sudah pasti sangat
merugikan.

Berikut ini beberapa dampak akibat


terganggunya keseimbangan ekosistem
bagi makhluk hidup, diantaranya:
 Kepunahan suatu spesies atau populasi,
Jika gajah terus diburu untuk diambil
gadingnya, tidak hanya akan
menyebabkan populasi gajah semakin
berkurang tetapi dapat menyebabkan
spesies gajah akan hilang dari muka
bumi.
 Kerusakan atau bencana, Yang paling
dominan merasakan dampak dari
bencana adalah manusia. Manusia akan
selalu merasa khawatir dan takut jika
bumi ini mengalami terus-menerus
bencana. Bencana sangat merugikan
manusia. Manusia bisa kehilangan
segala-galanya akibat bencana.
Kehilangan harta benda, tempat tinggal
bahkan kehilangan nyawa
 Munculnya anomali (keanehan)
ekosistem, Keanehan-keanehan sering
muncul akibat ekosistem yang tidak
seimbang.
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara
lain: menebang hutan secara selektif, melakukan
reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan,
melakukan pangadaan: taman nasional (kawasan
pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan
suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami); suaka
margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai
ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan
jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya);
2. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-
satwa;
3. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan
bahan peledak;
4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis
yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk
alami;
5. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau
ke saluran air yang lain;
6. Tidak membuang sampah sembarangan;
7. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang
bisa dimanfaatkan.
 Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah
apabila semua komponen baik biotik maupun
abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik
jumlah maupun peranannya dalam lingkungan.

 Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau


hubungan timbal balik antara komponen yang
satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa
berupa interaksi yang saling menguntungkan,
merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap
satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai