0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
256 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat delapan orang yang disebutkan pada poin pertama dokumen. Dokumen selanjutnya menjelaskan komponen ekosistem, interaksi di dalamnya, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat delapan orang yang disebutkan pada poin pertama dokumen. Dokumen selanjutnya menjelaskan komponen ekosistem, interaksi di dalamnya, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat delapan orang yang disebutkan pada poin pertama dokumen. Dokumen selanjutnya menjelaskan komponen ekosistem, interaksi di dalamnya, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
3) WILGEN SIMANJUNTAK (140401063) 4) HAIRUL SALEH SIMATUPANG (140401071) 5) RAYHAN NOVRI (140401103) 6) RIZKI TRI S LUBIS (130402108) 7) LAURENCIUS SITORUS (140402020) 8) ILHAM SAHID Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen Biotik Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis. Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia. Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba. Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi: Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi. Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis- jenis interaksi tersebut antara lain: Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya. Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus. Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia. Faktor Alam Faktor yaitu faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang. Faktor Manusia Faktor yaitu faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem. 1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka 2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan- ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring. 3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan- bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun- daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. 4. Pembuangan Limbah dan Sampah Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan. 5. Kegiatan Pembangunan Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon- pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor 6. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan
mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif. 9.Penggunaan Kendaraan Bermotor Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan.
Berikut ini beberapa dampak akibat
terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya: Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi. Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang. 1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya); 2. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa- satwa; 3. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak; 4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk alami; 5. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain; 6. Tidak membuang sampah sembarangan; 7. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan. Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau
hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya.