Anda di halaman 1dari 14

PETUNJUK PRAKTIKUM DIFUSI DAN OSMOSIS

A. Alat dan Bahan


Alat :
1. Gelas plastik bekas aqua gelas volume 220ml 6 buah
2. Plastik warna bening 6 buah
3. Karet gelang 6 buah
4. Penggaris/mistar 1 buah
5. Spidol permanen 1 buah
6. Pisau/cuter tajam 1 buah
7. Gelas ukur 1 buah
8. Sendok teh 1 buah

Bahan :

1. Labu siam besar 2 buah


2. Air mineral merk yang sama secukupnya
3. Garam dapur 1 bungkus
4. Kertas label secukpunya
5. Tisue secukupnya
6. Pewarna makanan secukupnya

B. Langkah Kerja
1. Difusi
1) Istilah gelas aqua aqua dengan air mineral sebanyak 100ml.
2) Teteskan 2 tetes pewarna makanan kedalam gelas aqua yang berisikan air
mineral dan amati perubahan warna hingga warna menyebar merata dalam air
(tanpa diaduk)
2. Osmosis
1) Siapkan gelas aqua yang berisih dan beri label A, B dan C
2) Buatlah larutan garam dengan konsentrasi :
A : 100ml air mineral
B : 100ml air mineral + 1sdtgaram
C : 100ml air + 2sdt garam
Kemudian masukkan ke dalam gelas aqua sesuai label
3) Kupaslah labu siam lalu potong bentuk balok dengan ukuran panjang 4cm,
lebar 1cm, dan tinggi 1cm, sebanyak 6 buah
4) Ukurlah panjang lebar, dan tinggi masing-masing irisan labu siam dan catat
pada tabel pengamatan
5) Masukkan masing-masing potongan labu siam kedalam gelas A, B, dan C.
Gelas aqua ditutup rapat dengan plastik dan ditali dengan karet agar tidak
terjadi penguapan.
6) Rendamlah potongan labu siam selama 120 menit.
7) Setelah 120 menit perendaman, keluarkanlah potongan labu siam, dan catat
pada tabel pengamatan.
8) Hitunglah rata-rata panjang labu siam untuk setiap konsentrasi larutan garam.
9) Amatilah juga tekstur labu siam yang telah direndam, dan catatlah hasil
pengamatan pada tabel.

C. Tabel Pengamatan
Tabel 1. Perubahan Warna Pewarna Makanan
Warna
No. Bahan Sesaat setelah ditetesi Setelah 5 menit ditetesi
pewarna makanan pewarna makanan
1. Pewarna makanan Terlihat seperti tercampur Pewarna memngendap di
bawah

Tabel 2. Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Perubahan Panjang


Potongan Labu Siam

Pangang Rata-Rata Struktur


Konsentrasi Panjang Selisih
No. Akhir Panjang (Keras /
Larutan Garam Awal (cm) (cm)
(cm) (cm) Lentur)
1. A 4 cm 4 cm 0 0 Keras
4 cm 4 cm 0 0 Keras
2. B 4 cm 3,5 cm - 0,5 cm 5,75 cm Lentur
4 cm 3,5 cm - 0,5 cm 5,75 cm Lentur
3. C 4 cm 3,7 cm - 0,3 cm 5,85 cm Lentur
4 cm 3,8 cm - 0,2 cm 5,9 cm Lentur
Keterangan :
 - : jika terjadi pengurangan panjang
 + : jika terjadi pertambahan panjang

Diskusi :

1. Tentukan variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel respon !


2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap perubahan panjang
potongan labu siam ?
3. Jelaskan mengapa tekstur labu siam menjadi lembek setelah direndam dalam garam!
4. Bagaimana tekstur labu siam yang direndam dalam air murni, jelasakan pendapat
kalian menggunakan konsep osmosis !

Jawaban :

1. Variabel bebas :
a. Air mineral 100ml
b. Air mineral 100 ml + garam 1 sdt
c. Air mineral 100 ml + garam 2 sdt
- Variabel respon :
a. Tidak terjadi perubahan
b. Terjadi perubahan ukuran dan perubahan tekstur
c. Sama dengan gelas b yang juga terjadi perubahan ukuran dan perubahan tekstur
- Variabel kontrol : Labu siam
2. Pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap perubahan panjang potongan labu siam
a. Tidak terjadi perubahan pada panjang labu siam sama seperti panjang awal 4 cm
b. Terjadi perubahan ukuran pada panjang labu siam yang mulanya 4cm menjadi
3,5cm
c. Terjadi perubahan ukuran pada panjang labu siam yang mulanya 4cm menjadi 3,7
dan 3,8cm
3. Bahwa konsentrasi larutan garam berpengaruh sangat nyata terhadap warna, kadar air,
kadar sukrosa, dan kadar abu serta berpengaruh nyata terhadap tekstur. Garam juga
akan mencegah terjadinya oksidasi pada buah.
4. Air mineral mengandung beragam mineral, antara lain magnesium, kalsium, natrium,
dan selenium. Berkat kandungan inilah air mineral memiliki banyak manfaat yang
baik. Dan gelas yang berisi air mineral, labu siam didalamnya tidak mengalami
perubahan ukuran maupun perubahan tekstur.
LAPORAN PRAKTIKUM

TRANSPOR DIFUSI DAN OSMOSIS

Oleh :

Neha Eka Meifiana

XI MIPA 2 (25)

SMA NEGERI 1 LAMONGAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endang Sri Lestari, selaku guru
Biologi, yang sudah memberikan banyak bantuan untuk menyusun makalah ini. Penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penyusunan
makalah ini.

Makalah berjudul “Transpor Difusi dan Osmosis” disusun untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Biologi. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang
bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik.

Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.

Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan
senang hati menerimanya.

Lamongan, 8 Agustus 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel adalah kumpulan materi yang paling sederhana bisa hidup dan merupakan
unit penyusun dari semua makhluk hidup. Ciri sel yang masih hidup terdapat aktivitas
metabolisme. Hasil metabolisme membutuhkan dan menghasilkan berbagai zat kimia,
yang pada akhirnya akan terjadi mekanisme transpor zat melalui membran sel. Transpor zat
yang terjadi pada sel, baik antarsel maupun organel sel dapat melalui dua cara yaitu
transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor aktif adalah transpor pada membran sel yang memerlukan energi untuk
keluar masuknya ion atau molekul zat melalui membran sel. Transpor aktif bersifat
melawan gradien konsentrasi dengan energi ATP (adenosin trifosfat).
Transport pasif merupakan transportasi sel yang tidak diperlukan bantuan secara
khusus untuk mengangkut molekul bersangkutan. Transport pasif hanya terjadi dari
gradien zat konsentrasi tinggi ke gradien zat konsentrasi rendah. Transport pasif meliputi
difusi, difusi terbantu dan osmosis. Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul,
ion, gas atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga
tercapai suatu kesetimbangan. Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan
protein. Sedangkan osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan
dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi
(hipertonik) melalui selaput selektif permeabel.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pewarna makanan tercampur dengan air walaupun tidak diaduk ?
2. Apakah ada perubahan panjang dan tekstur pada saat labu siam tidak diberi larutan
garam ?
3. Apakah ada perubahan panjang dan tekstur saat labu siam diberi larutan garam ?

C. Tujuan Penelitian
1. Pewarna makanan tidak tercampur dengan air walaupun tidak diaduk
2. Tidak ada perubahan panjang dan tekstur saat labu siam tidak diberi larutan garam
3. Ada perubahan panjang dan tekstur saat labu siam tidak diberi larutan garam
D. Manfaat Penelitian
Dapat memberikan pengalaman serta wawasan secara langsung melalui penelitian
tentang terjadinya difusi dan osmosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Menurut (Loveless,1991: 135), jika suatu zat dapat bergerak bebas tanpa hambat
oleh gaya tarik, maka jangka waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata
dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih
banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang
partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel
pada arah tertentu disebut difusi. Difusi dapat terjadi pada materi padat, cair dan gas.
Menurut (Yatim, 1996:202), melihat kepada ada tidaknya pembawa (carrier) pada
membran maka difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi bebas dan difusi terikat.
Difusi bebas ialah difusi zat tanpa kemudahan dari protein pembawa pada membran.
Sedangkan difusi terikat ialah difusi yang dipermudah atau diberi fasilitas oleh protein
pembawa dalam membran.
Sementara itu, osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat
pelarut, terutama air, dari tempat berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi
dengan melewati sekat/membran selektif permeabel (semipermeabel). Secara sederhana,
dapat dikatakan bahwa osmosis merupakan proses difusi air dari cairan encer (hipotonis)
ke cairan pekat (hipertonis) melalui membran semipermeabel.
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah, pada proses osmosis ditandai adanya
pergerakan molekul yang melewati membran hidup dan ini hanya terjadi secara alami
pada materi hidup. Berbeda dengan proses difusi yang dapat terjadi baik pada benda
hidup maupun tak hidup.

B. Hipotesis
Hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya pengaruh percampuran air yang diberi pewarna makanan walaupun
tidak diaduk
2. Tidak adanya pengaruh perubahan panjang dan tekstur saat labu siam tidak diberi
larutan garam
3. Adanya pengaruh perubahan panjang dan tekstur saat labu siam tidak diberi larutan
garam
BAB III

METODOLOGI / PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Judul Penelitian
Judul penelitian yang dilakukan yaitu “Transpor difusi dan osmosis dengan objek
pewarna makanan dan labu siam”.

B. Alat dan Bahan


Alat :
1. Gelas plastik bekas aqua gelas volume 220ml 6 buah
2. Plastik warna bening 6 buah
3. Karet gelang 6 buah
4. Penggaris/mistar 1 buah
5. Spidol permanen 1 buah
6. Pisau/cuter tajam 1 buah
7. Gelas ukur 1 buah
8. Sendok teh 1 buah

Bahan :

1. Labu siam besar 2 buah


2. Air mineral merk yang sama secukupnya
3. Garam dapur 1 bungkus
4. Kertas label secukpunya
5. Tissue secukupnya
6. Pewarna makanan secukupnya

C. Prosedur / Langkah Kerja


1. Difusi
1) Istilah gelas aqua aqua dengan air mineral sebanyak 100 ml.
2) Teteskan 2 tetes pewarna makanan kedalam gelas aqua yang berisikan air
mineral dan amati perubahan warna hingga warna menyebar merata dalam air
(tanpa diaduk).
2. Osmosis
1) Siapkan gelas aqua yang berisih dan beri label A,B dan C
2) Buatlah larutan garam dengan konsentrasi :
A : 100ml air mineral
B : 100ml air mineral + 1sdtgaram
C : 100ml air + 2sdt garam
Kemudian masukkan ke dalam gelas aqua sesuai label
3) Kupaslah labu siam lalu potong bentuk balok dengan ukuran panjang 4 cm, lebar
1 cm, dan tinggi 1 cm, sebanyak 6 buah
4) Ukurlah panjang lebar, dan tinggi masing-masing irisan labu siam dan catat pada
tabel pengamatan
5) Masukkan masing-masing potongan labu siam kedalam gelas A, B, dan C. Gelas
aqua ditutup rapat dengan plastik dan ditali dengan karet agar tidak terjadi
penguapan.
6) Rendamlah potongan labu siam selama 120 menit.
7) Setelah 120 menit perendaman, keluarkanlah potongan labu siam, dan catat pada
tabel pengamatan.
8) Hitunglah rata-rata panjang labu siam untuk setiap konsentrasi larutan garam.
9) Amatilah juga tekstur labu siam yang telah direndam, dan catatlah hasil
pengamatan pada tabel.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


Praktikum 1 :
Gelas aqua yang memiliki volume 220 ml diisi air sebanyak 100 ml dan ditetesi
pewarna makanan lalu didiamkan selama 5 menit tanpa diaduk terjadi endapan
didalam air dikarenakan suhu yang tidak terlalu tinggi. Suhu yang semakin tinggi
menyebabkan partikel energi bergerak lebih cepat sehingga semakin cepat pula
difusinya. Air memiliki konsentrasi lebih kecil daripada pewarna makanan yang mana
hal ini adalah salah satu contoh difusi.
Praktikum 2 :
Pada praktikum kedua menggunakan labu siam yang sudah dipotong dengan panjang
4cm. Labu siam yang tidak diberi air garam, tidak terjadi perubahan apapun baik
ukuran maupun tekstur. Sedangkan, pada labu siam yang direndam didalam air garam
terjadi penyusutan ukuran dan perubahan tekstur. Hal tersebut dapat terjadi karena air
garam mempunyai konsentrasi lebih tinggi daripada labu siam. Percobaan yang telah
dilakukan membuktikan bahwa osmosis adalah perpindaahan zat dari konsentrasi
rendah menuju ke konsentrasi tinggi sehingga massa labu siam berkurang.

B. Pembahasan
Pada labu siam mengalami osmosis karena air diluar labu siam bergerak kedalam labu
siam melalui sel-sel labu siam yang bersifat semi permeabel. Begitu juga pada
percobaan pewarna makanan yang dicampur dengan air mineral akan mengalami
difusi karena terjadi perpindahan dari cairan hipertonik ke hipotonik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian adalah labu yang dimasukkan kedalam
larutan garam mengalami penyusutan, hal ini dikarenakan air yang berisi dengan garam
memiliki konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang
berada dalam labu siam tersebut bergerak ke larutan yang diluarnya.

B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan objek penelitian yang berbeda
misalkan menggunakan kentang atau telur.
DAFTAR PUSTAKA

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1. Jakarta:
Gramedia
Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern Biologi Sel. Bandung: Tarsito
http://repository.unpas.ac.id/12346/4/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
https://www.freedomsiana.id/transpor-aktif-dan-pasif/

Anda mungkin juga menyukai