Vertikal
Sumber: (Kociolek,
2011)
B Chlorella sp
Sumber: (Ramaraj
et al, 2016)
C Kirchneriella
D Coelosphaerium
Sumber: (Godo et
al, 2017)
2. Tengah A Acanthosphaera
Sumber: (Kaštovský,
2008)
B Gonium
Sumber: (Johnson,
C Kirchneriella
Sumber:(Jaffer,
2017)
D Chorocooccus
Sumber: (Jaffer,
2017)
3. Dasar A Chlorella
B Kirchneriella
Sumber: (Jaffer,
2017)
Horizontal
Sumber: (Czerwik,
2011)
B Chlorella
C Kirchneriella
Sumber: (Jaffer,
2017)
2. Permukaan tengah A Kirchneriella
Sumber: (Jaffer,
2017)
B Coelastrum
Sumber: (Jaffer,
3. Permukaan kiri A Nanochloropsis
Sumber: (Csiro)
B Kirchneriella
Sumber: (Jaffer,
2017)
C Chlorella
Sumber: (Jaffer,
Analisis Data
Pada pengamatan ini, sampel air diambil di kolam
ikan lele Sumbersari. Dari hasil pengamatan
menggunakan mikroskop ditemukan beberapa No. Titik Suhu (oC) pH
spesies alga diantaranya : Chlorella, Kirchneriella, Pengambil
Nanochloropsis, Coelastrum, Keriochlamys, an
Gonium, Chorocooccus, Nitzschia acicularis, 1 Permukaan 25 7
Coelosphaerium, Acanthosphaera. Pada titik atas
pengambilan vertikal bagian atas terdapat Nitzschia
2 Tengah 25 7
acicularis, Chlorella, Kirchneriella dan
Coelosphaerium. Pada bagian tengah terdapat
3 Bawah 25 7
Acanthosphaera, Gonium, Kirchneriella dan
Chorocooccus. Pada bagian dasar terdapat Chlorella
4 Permukaan 25 7
dan Kirchneriella. Sedangkan pada titik
pengambilan horizontal permukaan kanan terdapat kanan
Hasil pengamatan menunjukkan, nilai suhu dari stasiun sampling kanan hingga kiri
250C. Menurut Effendi (2003), kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan mikroalga, yaitu
20-300C. Maka dari itu, suhu tersebut sesuai bagi pertumbuhan mikroalga pada umumnya.
pH Derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukkan
aktivitas ion hidrogen dalam aor. Nilai pH suatu peraira dapat
mencerminkan keseimbangan antar asam dan basa dalam perairan
tersebut. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, anatar lain
aktivitas biologi suhu kandungan oksigen dan ion-ion. Hasil dari
aktivitas biologi adalah gas CO2 yang merupakan hasil respirasi. Gas
ini akan membentuk ion buffer atau penyangga untuk menjaga
kisaran pH di perairan agar tetap stabil (Prescod, 1979).
Pada hasil pengamatan menunjukkan, nilai pH dari stasiun
sampling kanan hingga tengah adalah 7, sedangkan pH stasiun
sampling kiri 6. Menurut Nugroho (2006), pada umumnya air yang
normal memiliki pH netral sekitar pH 6 hingga pH 8. Dengan
demikian nilai pH pada perairan Kolam Ikan Lele Sumbersari masih
tergolong normal dengan nilai pH sekitar pH 6 sampai pH 7. Perairan
Kolam Ikan Lele Sumbersari yang masih normal menandakan bahwa
kolam tersebut masih dapat menopang beberapa kehidupan Alga,
sebab untuk setiap Alga mempunyai kemampuan adaptasi yang
berbeda.
Identifikasi Alga
Hasil identifikasi alga di Kolam Ikan Lele Sumbersari pada tiga titik
pengambilan sampel, yaitu pada stasiun sampling kanan didapatkan
dua genus, tengah 12 genus, dan kiri 3 genus. Perbandingan jumlah
individu antarspesies tidak cukup signifikan, Kirchneriella merupakan
alga yang ditemukan dihampir semua stasiun sampling dengan
individu paling banyak (27,78%), urutan berikutnya diikuti Chlorella
(22,22%), Keriochlamys (11,11%), Nitzschia (5,56%),
Coelosphaerium (5,56%), Acanthosphaerium (5,56%), Gonium
(5,56%), Chroococcus (5,56%), Coelastrum (5,56%), dan
Nanochloropsis (5,56%).
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil identifikasi mikroalga dengan
pengambilan sampel secara vertikal horizontal di Kolam
Ikan Lele Sumbersari ditemukan 16 genus mikroalga.
Keberadaan dari keanekaragaman mikroalga tersebut
dalam perairan dapat digambarkan dari warna hijau
pada kolam. Dengan tingginya kelimpahan mikroalga
tersebut maka semakin tinggi kesuburan dari
perairannya.
THANK YOU !
Any Questions?