KELOMPOK 1 KELAS 1 B
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................3
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................4
1.4 MANFAAT..........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Sawi...................................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Tanaman Sawi................................................................................................5
2.3 Morfologi Tanaman Sawi.................................................................................................5
2.4 Standar Mutu Tanaman Sawi Hijau..................................................................................7
2.4.1 Grading dan Standaridisasi............................................................................................7
2.4 2 Pengemasan/ Pengepakan/ Pembungkusan Keuntungan dari pengemasan yang baik:.8
2.4.3 Penyimpanan (Storage Operation).................................................................................9
2.4.4 Pengangkutan...............................................................................................................10
2.5 Komponen Penyusun Bahan Pangan..............................................................................10
2.6 Sifat Fungsional..............................................................................................................12
2.6.1 Jenis-jenis sawi.................................................................................................................13
2.7 Metode Penanganan.............................................................................................................14
2.7.1 Pada olahan Tumis sawi :..............................................................................................14
2.8 Pengolahan Sawi Menjadi Kimchi..................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
Selain memiliki kandungan vitamin dan gizi yang penting bagi tubuh, tanaman sawi
dipercaya dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Sawi
yang dikonsumsi berfungsi pula sebagai penyembuh sakit kepala Sebagian
masyarakatpun mempercayai tanaman ini mampu bekerja sebagai bahan pembersih
darah. Penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk mengonsumsi sawi dalam jumlah besar
karena dapat membantu memperbaiki fungsi kerja ginjal (Yudharta, 2010).
Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam setiap 100 g berat basah tanaman
sawi berupa protein (2,3 g), lemak (0,3 g), karbohidrat (4,0 g), Ca (220,0 g), P (38,0 g),
Fe (2,9 g), vitamin A (1.940 mg), vitamin B (0,09 mg), dan vitamin C (102 mg).
Tanaman sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga berdaya guna dalam upaya
mengatasi masalah kekurangan vitamin A atau mengatasi penyakit rabun ayam
(Xerophthalmia) yang sampai kini menjadi masalah kalangan anak balita. Kandungan
nutrisi lain pada tanaman ini berguna juga dalam menjaga kesehatan tubuh manusia
(Haryanto., et al, 1995).
1.4 MANFAAT
Penulis dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami dan lebih mengerti mengenai
bahan pangan sawi serta memberikan alternatif makanan yang sehat dan bergizi bagi masyarakat.
Selain itu, pengembangan budidaya sawi juga dapat memberikan potensi ekonomi yang
menjanjikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sawi
Sawi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Brassicaceae dengan
nama latin Brassica juncea L. Tanaman ini kaya akan zat besi dan vitamin A, Daun
sawi sering dikonsumsi sebagai sayuran karena memiliki cita rasa yang lezat.
Tanaman sawi memiliki akar jenis serabut, tanaman sawi memiliki batang yang
pendek dan lebih langsing dibandingkan dengan tanaman petsai,
tanaman sawi memiliki akar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal
batang sawi beruas, sangat pendek dan berwarna putih kehijauan, daun sawi berbentuk
lonjong dengan permukaan daun yang halus, bunga sawi tergolong bunga lengkap,
buah sawi berbentuk lonjong dan ada juga yang bulat, sedangkan biji sawi berukuran
sangat kecil dan berwarna coklat kehitaman.
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dileniidae
Ordo : Capparales
Familia : Brassicaceae (Cruciferae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Namun, perbedaan tersebut tidak terbatas pada daunnya saja, namun masih ada bagian
lain yang menjadi pembeda dengan sayuran lain meskipun masuk dalam satu family,
sebagai berikut:
1. Akar
Tanaman sawi memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut yang tumbuh secara
menyebar di sekitar tanah. Akar tersebut menembus tanah tidak terlalu dalam yaitu
hanya sekitar 5 cm saja.
Struktur akar pada sawi sangat mudah putus. Selain itu, akar ini bisa tumbuh dengan
optimal pada tanah yang subuh, gembur dan mengandung banyak air.
Akar tersebut berbentuk fili dan diameternya kecil. Akar pada sawi ujungnya
meruncing dengan kulit yang berwarna hijau muda hingga kuning pucat. Jika dibelah,
bagian dalam akar berwarna putih cerah.
2. Batang
Sawi mempunyai batang yang beruas dan pendek bahkan batang ini hampir sukar
dibedakan dari tangkai daun. Batang sawi juga berfungsi sebagai penopang serta
pembentuk daun sawi.
Batang ini berwarna hijau keputihan dengan tekstur berair dan mudah patah. Tekstur
permukaan batang halus dan tidak ditumbuhi biji.
3. Daun
Daun sawi berbentuk lonjong dan memiliki tangkai daun yang panjang hasil
pertumbuhan dari batang. Tangkai daun sawi berukuran besar, berdaging dan
mengandung banyak air.
Permukaan daun memiliki tekstur yang halus, mengkilat dan tidak ditumbuhi bulu.
Umumnya, daun sawi tumbuh secara berserak atau roset, tersusun rapat dan rapih
sehingga sangat sulit untuk membentuk krop.
Daun ini memiliki tekstur yang mudah sobek dan lunak. Daun ini memiliki tipe
tulang daun menyirip. Daun sawi berbentuk oval dengan ujung yang membulat.
Pada daun muda berwarna hijau muda sedangkan pada daun tua berwarna hijau tua.
Namun, beberapa factor seperti lingkungan dan genetic dari sawi bisa menyebabkan
perbedaan morfologi.
4. Bunga
Sawi memiliki bunga yang tersusun dalam tangkai bunga dan biasa disebut dengan
tipe inflorentia. Bunga ini memiliki cabang yang banyak dan memanjang. Bunga sawi
tergolong sebagai bunga lengkap karena dalam setiap bunga terdapat putik dan
benang sari.
Dalam tiap kuntum bunga terdapat enam benang sari yang terdiri dari empat benang
sari bertangkai panjang dan dua benang sari bertangkai pendek.
Sawi juga memiliki satu putik yang berongga dua dan empat mahkota bunga yang
berwarna kuning. Permukaan mahkota bunga sangat halus dan tidak berambut.
Ovarium pada tanaman sawi berkembang dan memiliki stigma dengan dua lobus.
Awalnya, rongga pada putik hanya satu, namun selama perkembangannya lapisan
dinding yang tipis di dalamnya tumbuh dan membagi rongga menjadi dua.
Tanaman ini sangat mudah berbunga baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
Penyerbukan pada tanaman sawi biasanya dibantu oleh serangga kecil maupun angin.
5. Buah
Ternyata tanaman sawi memiliki buah yang berbentuk lonjong dan ada juga yang
bulat. Buah ini berwarna hijau keputihan. Buah ini berupa kapsul yang terbuka
dengan dua katup.
Buah tersebut berbentuk polong. Dalam tiap buah terdapat 2 hingga 8 biji. Pada buah
terdapat rongga yang di dalamnya terdapat butiran biji.
6. Biji
Biji sawi berukuran sangat kecil dan berwarna cokelat kehitanaman. Namun, pada
sawi putih biji ini berwarna kuning muda dengan diameter sebesar 2,5 mm.
Biji sawi berbentuk bulat telur atau oval. Bagian permukaan bijinya licin dan
mengkilap. Biji tersebut juga memiliki tekstur yang keras. Pada bagian luar biji
terdapat selaput, sementara pada sawi tidak memiliki endosperma.
Biji sawi tidak berbau khas bahkan saat dikunyah atau di tumbuk. Biji sawi tergolong
sebagai biji berkeping satu atau biasa disebut dengan monokotil.
2.4.4 Pengangkutan
Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan. Semua kondisi
penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan.
4. Karbohidrat
Meski rendah karbohidrat dibandingkan dengan beberapa sayuran lainnya, namun
tetap berkontribusi pada kandungan nutrisi sawi secara keseluruhan. Karbohidrat
dalam sawi terutama dalam bentuk serat makanan, yang mendukung kesehatan
pencernaan dan memberikan berbagai manfaat kesehatan. Selain itu, sawi juga
mengandung sedikit gula sederhana, seperti glukosa dan fruktosa, yang berkontribusi
pada kandungan karbohidrat secara keseluruhan.
5. Protein
Sawi adalah sumber protein nabati. Meskipun tidak padat protein seperti kacang
polong atau kacang-kacangan, mereka tetap berkontribusi pada kandungan protein
keseluruhan dalam pola makan nabati. Protein sangat penting untuk berbagai fungsi
tubuh, termasuk perbaikan jaringan, produksi enzim, dan mendukung sistem
kekebalan tubuh
.
6. Lemak
Sayuran sawi mengandung sedikit lemak, yang sebagian besar merupakan lemak tak
jenuh yang sehat. Lemak ini memainkan peran penting dalam penyerapan nutrisi,
integritas membran sel, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Meskipun
kandungan lemak dalam sawi relatif rendah, lemak yang ada bermanfaat untuk
menjaga pola makan seimbang
.
7. Antioksidan
Sawi mengandung berbagai fitokimia dengan sifat antioksidan, termasuk flavonoid,
glukosinolat, dan karotenoid. Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas
berbahaya dalam tubuh, mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
8. Glukosinolat
Sayuran sawi adalah sumber glukosinolat yang kaya, yang merupakan senyawa yang
mengandung belerang yang dikenal memiliki sifat anti-kanker potensial. Ketika
dipecah selama mengunyah atau memasak, glukosinolat membentuk senyawa aktif
biologis yang telah dipelajari untuk efek perlindungannya terhadap jenis kanker
tertentu
Penggabungan bahan :
1. Cuci sawi putih dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan debu.
2. Potong sawi putih menjadi potongan-potongan yang sesuai.
3. Rendam potongan sawi putih dalam air garam selama beberapa jam untuk membuatnya
lebih renyah.
4. Haluskan bawang putih, jahe, dan ikan teri.
5. Campurkan bumbu kimchi dengan cabai bubuk, gula, dan kecap ikan.
6. Tiriskan potongan sawi putih yang telah direndam.
7. Campurkan potongan sawi putih dengan bumbu kimchi yang telah dibuat.
8. Pastikan semua potongan sawi putih terbalut dengan bumbu kimchi secara merata.
Fermentasi:
1. Letakkan campuran sawi putih dan bumbu kimchi dalam wadah kedap udara.
2. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan fermentasi berlangsung selama beberapa hari
hingga mencapai tingkat keasaman yang diinginkan.
3. Selama fermentasi, pastikan untuk memeriksa dan mengaduk kimchi secara berkala
untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.
Penyimpanan:
1. Setelah mencapai tingkat keasaman yang diinginkan, kimchi siap disimpan dalam lemari
pendingin untuk memperlambat proses fermentasi.
2. Kimchi dapat disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa minggu atau bahkan
bulan, dan rasa serta teksturnya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
3. Penting untuk diingat bahwa proses pengolahan kimchi dapat bervariasi tergantung pada
resep dan preferensi pribadi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang tepat dan menjaga
kebersihan selama proses pengolahan untuk menghasilkan kimchi yang enak dan aman
dikonsumsi.
Pembahasan
Fermentasi dapat dimulai oleh berbagai mikroorganisme, tetapi bakteri asam laktat
secara bertahap mendominasi dengan pembentukan asam organik.Banyak sekalifaktor kimia,
fisik, dan biologis yang berkontribusi langsung pada pertumbuhanmikroorganisme dan tingkat
fermentasi. Faktor yang paling mempengaruhi fermentasikimchi adalah mikroorganisme,
konsentrasi garam, karbohidrat yang dapat difermentasi,nutrisi lain yang tersedia, dan senyawa
penghambat, serta oksigen, pH, dan suhu.konsentrasi garam, suhu, dan pH sangat mempengaruhi
laju dan tingkat fermentasi asamlaktat (Cho, 1981).
Dalam proses pembuatan kimchi, perlu ditambahkan garam. Pembuatan kimchi dengan
penambahan garam saat pembuatan kimchi bertujuan untuk penghambat selektifmikrobia
kontaminan khususnya mikrobia yang patogen. Penambahan garam pada saatproses fermentasi
bisa membantu mengurangi kelarutan oksigen dalam air serta bisamenghambat aktivitas bakteri
proteolitik. Saat proses fermentasi jangka pendek,sebaiknya takaran garam dibatasi pada
konsentrasi antara2,5 % sampai 10%. kadargaram yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan proses
fermentasi menjadi terhambat, dankadar garam yang rendah (<2,5%) bisa mengakibatkan
tumbuhnya bakteri proteolitikserta bakteri selulotik yang bisamengganggu proses fermentasi.
Pada penelitian Azka(2018), menunjukkan konsentrasi larutan garam memberikan pengaruh
sangat nyataterhadap kadar air. Lama fermentasi memberi pengaruh yang tidak berbeda
nyataterhadap kadar vitamin C, pH, kadar air, dan total padatan terlarut. Dari hasil fermentasi,uji
organoleptik dilakukan dengan mencoba hasil fermentasi kimchi oleh 3 orangpeneliti. Hasil
organoleptik menunjukkan bahwa rasa kimchi asam, dominan pedas, bausegar khas fermentasi,
dan tekstur yang renyah.
Setelah sawi diolah menjadi kimchi, terjadi beberapa perubahan pada sawi, seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
1. Fermentasi: Proses pembuatan kimchi melibatkan fermentasi mikroba yang mengubah
rasa, aroma, dan tekstur sayuran. Sawi putih adalah salah satu sayuran yang umum
digunakan dalam pembuatan kimchi
2. Pengasinan: Sebelum dijadikan bahan kimchi, sawi putih dipotong-potong dan diberi
garam secukupnya. Proses pengasinan ini membuat sawi menjadi lebih awet dan tahan
lama
3. Perubahan rasa: Setelah melalui proses fermentasi, rasa sawi putih pada kimchi menjadi
lebih asam dan pedas. Hal ini disebabkan oleh asam laktat yang dihasilkan selama proses
fermentasi
4. Pemanfaatan dalam masakan: Kimchi sawi putih dapat digunakan sebagai bahan dalam
berbagai masakan. Selain dimakan langsung sebagai lauk, kimchi sawi putih juga dapat
digunakan sebagai bahan dalam membuat sup atau nasi goreng
5. Kandungan nutrisi: Kimchi sawi putih mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan,
seperti vitamin C, serat, dan probiotik dari proses fermentasi
Dalam keseluruhan, sawi putih mengalami perubahan yang signifikan setelah diolah menjadi
kimchi, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kandungan nutrisi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sawi merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi dan dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan tubuh. Sawi mengandung vitamin c, vitamin k,
vitamin a, folat dan serat. Sawi segar juga merupakan santi_oksidan
penting dan mineral. sumber dari beberapa Mengkonsumsi sawi dapat
membantu kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
membantu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan saluran
pencernaan, mencegah anemia, mengatur kadar gula dalam darah, dan
mencegah berbagai macam penyakit. Pengolahan sawi menjadi makanan
yang sehat dan bergizi dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi
tubuh.jenis sayuran ini bisa dikatakan sebagai salah satu makanan super
karena memiliki kandungan gizi yang begitu tinggih. Tak berbeda
dengan sayuran yang memiliki daun gelap lainnya, sawi memiliki
kandungan serat, vitamin, fitonutrien,dan mineral yang sangat baik untuk
kesehatan tubuh. Sawi mengandung zat-zat gizi lengkap yang memenuhi
syarat untuk kebutuhan gizi masyarakat . sayur sawi biasa ditanam untuk
dikomsumsi sebagai bahan makanan. Permintaan terhadap tanaman sawi
selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di
indonesia dan juga kesadaran kebutuhan gizi. Salah satu olahan dari sawi
adalah kimchi. Kimchi sawi putih merupakan kimchi yang dikenal di
indonesia karena bahan pembuatannya mudah di dapatkan dan menjadi
salah satu selera kuliner masyarakat.proses pembuatan kimchi sawi putih
itu sendiri terjadi dengan metode fermentasi.manfaat kimchi pada
fermentasi sayur yaitu meningkatkan sistem imun, menambah darah,
sebagai senyawa kanker, dam mencegah penuaan dini. Hal tersebut
terjadi karena pada fermentasi sayuran terdapat kandungan bakteri Asam
Laktat (LAB) sehingga kimchi menjadi kaya zat fungsional dan zat
bioaktif. Karena berbahan dasar sayur, kimchi sudah pasti mengandung
banyak serat sekaligus rendah kalori.
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, Fajar Trisna ( 2014 ).karya tulis ilmiah. Diakses pada 12 september 2014 dari
https://repository.um-surabaya.ac.id/938/3/BAB_2.pdf
Akyuni, Q; rinaldi,F,P ; annisa, N ;pevria, R. ( 2022 ) pembuatan kimchi berbahan dasar sawi putih
(Brassica pekinensia L ) https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/
414/393/1444
Wijayanti, endah ( 2023 ).resep kimchi sawi putih original korea
https://www.fimela.com/food/read/4921859/resep-kimci-sawi-putih-original-korea
Nisa, Diannisa ( ). sawi hijau
https://www.academic.edu/9068381/sawi_hijau
Oktavia ( 2018) karakteristik sawi
https://e-journal.uayj.ac.id/16100/3/BLO14572.pdf
Alifah, N,A ;Nursetyawan, E ; Mabrurri, I ; Anggi,A,M,A ;Noormalahayati, W. ( 2012 ) pasca panen dan
standar mutu tananman sawi hijau
https;//id.scribd.com
Marsigit, Wuri dan hemiyetti ( 2018 ) ketersediaan bahan baku, kandungan gizi, potensi probiotik dan
daya tahan simpan sawi asin kering
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri/article/download/4490/2526