Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

“ANALISIS KUANTITATIF (ENUMERASI) MIKROBA METODE


TOTAL PLATE COUNT (TPC)”

Dosen Pengampu : Maryam Razak, STP., M.Si. dan I Komang Suwita, SST., MP.

Tanggal Pengumpulan : 09 November 2023

Nama Kelompok : Kelompok 1

1. Ade Olivia Irmawati (P17110233064)


2. Hafizhah Nur Jahan (P17110233059)
3. Putri Jamilah Fuadiyah (P17110233072)
4. Reigita Aulia Krisna (P17110234093)
5. Maura Nabila Azarine insyirah (P17110234098)
6. Fedra Nasywa padmasari (P17110234098)

PROGRAM STUDI D-III GIZI

JURUSAN GIZI TINGKAT 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2023

i
DAFTAR ISI

A. Pelaksanaan Praktikum..........................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................1
C. Dasar Teori...............................................................................................1
D. Alat dan Bahan........................................................................................2
a. Alat............................................................................................................2
b. Bahan....................................................................................................3
E. Cara Kerja...............................................................................................3
F. Hasil Pengamatan :.....................................................................................4
G. Dokumentasi hasil hasil Pengamatan :..................................................4
H. Pembahasan :...........................................................................................5
I. Kesimpulan..................................................................................................6

ii
A. Pelaksanaan Praktikum
Pratikum ini dilakukan pada tanggal 02 November 2023 pukul 08.00 –
selesai, di laboratorium mikrobiologi politeknik kesehatan kemenkes malang.

B. Tujuan

C. Dasar Teori
Mikroorganisme dapat tumbuh dimana saja, baik didalam tanah, air, udara
maupun pada makhluk hidup termasuk pada jaringan tubuh kita sendiri (kulit dan
selaput lendir). Mikroba sangat beragam jumlahnya, yang umumnya berada dalam
suatu populasi campuran. Penentuan banyaknya mikroba dalam suatu bahan
(makanan, minuman, dll) dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh
bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka
dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut. Kandungan mikroba
pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya serta dapat
ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi.
Teknik pengambilan sampel untuk mendapatkan gambaran jumlah mikroba
yang yang sebenarnya merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan
ketika melakukan penelitian mikrobiologi. Sampel yang diambil haruslah
merupakan representasi dari seluruh bagian yang diteliti. Untuk itu diperlukan
teknik yang benar agar terhindar dari kesalahan yang mengakibatkan sampel
menjadi bias. Beberapa prinsip pengambilan sampel antara lain adalah; sampel
yang diambil merupakan perwakilan dari keseluruhan bagian yang diteliti; sampel
yang diambil benar-benar dari sumbernya dan sampel tetap terjaga kondisinya
seperti saat pengambilan sampai dilakukan tahap pembiakan dan analisa sampel.
Jumlah mikroba dapat dihitung dengan perhitungan langsung atau tidak
langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui jumlah mikroorganisme
pada suatu bahan pada saat tertentu tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu.
Di sisi lain, perhitungan tidak langsung memerlukan perlakuan tertentu sebelum
mengetahui jumlah mikroorganisme. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan
dengan beberapa cara, seperti membuat preparat dari suatu bahan (preparat
sederhana yang diwarnai atau tidak diwarnai) dan menggunakan ruang hitung.
Perhitungan secara tidak langsung hanya untuk menghitung jumlah
mikroorganisme pada bahan yang masih hidup. Ada beberapa cara untuk
melakukannya, yaitu perhitungan pada cawan petri (total plate count TPC),
perhitungan melalui pengenceran, metode perhitungan jumlah terkecil atau
terdekat (metode MPN), dan kalorimeter. Perhitungan tidak langsung
menggunakan metode perhitungan cawan, yang bekerja berdasarkan prinsip
bahwa hanya sel mikroba yang hidup yang dihitung, sehingga koloni mikroba
dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop jika sel
mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar. Metode ini
1
merupakan metode yang paling sensitif untuk menghitung jumlah mikroba karena
hanya sel mikroba yang masih hidup yang dihitung. Metode hitungan cawan
terdiri dari dua metode: metode tuang (pour plate) dan metode permukaan. Akan
tetapi Untuk mendapatkan gambaran kualitas makanan dan minuman dari segi
mikrobiologi, maka diperlukan suatu proses menumbuhkan mikroba dalam
medium buatan. Kegiatan ini juga merupakan suatu tindakan isolasi mikroba dari
habitat aslinya (Jutono dkk, 1980). Beberapa cara mengisolasi dan menanam
mikrobia adalah: 1). Spread plate method (cara tebar/sebar), 2). Streak plate
method (cara gores), 3). Pour plate method (cara tabur). Namun demikian, untuk
mengurangi kepadatan mikroba yang diperoleh dari suatu sampel diperlukan
adanya proses pengenceran bertingkat atau serial dilution. Setelah dilakukan
inokulasi mikroba, koloni yang tumbuh dapat diamati pertumbuhannya setelah
diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu yang sesuai. Koloni yang tumbuh perlu
dicatat jumlah dan dilaporkan.
Jumlah populasi ditentukan berdasarkan jumlah koloni tunggal yang
tampak. Menurut teori, satu sel mikroorganisme baik itu sel bakteri atau fungi
dapat membentuk satu koloni tunggal. Dengan membandingkan jumlah koloni
yang tumbuh dipemukaan medium dapat digunakan untuk mengestimasi total sel
mikroorganisme awal yang terdapat pada suatu sampel. Metode perhitungan ini
dikenal dengan sebutan Total Plate Count (TPC) dan biasanya menggunakan
medium khusus bernama Plate Count Agar (PCA).
Langkah-langkah Enumerasi dengan metode Total Plate Count adalah sebagai
berikut
a. Preparasi Sampel
Sampel yang telah diambil perlu dipreparasi sehingga memudahkan untuk proses
isolasi mikroba. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau
melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Macam-macam preparasi bergantung pada bentuk sampel yang
dianalisa.
b. Pengenceran bertingkat (Serial Dilution)
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.
Digunakan perbandingan 1: 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan
selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya
c. Inokulasi dan Inkubasi
Pada enumerasi menggunakan metode TPC, media yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroba sangat berperan penting. Total Plate Count biasanya
menggunakan media khusus bernama Plate Count Agar (PCA). Medium Plate

2
Count Agar (PCA) merupakan medium yang digunakan dalam metode standar
perhitungan jumlah bakteri dalam berbagai sampel uji seperti air, air limbah,
makanan dan produk dairy. Medium PCA juga disebut sebagai Standard Medium
Agar (SMA) yang bersifat tidak selektif atau dapat digunakan untuk
menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme. Kegunaan utama dari medium
PCA adalah sebagai medium untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada
suatu sampel. Dan Teknik penanaman (inokulasi) ini merupakan lanjutan dari
pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran
mana saja tapi biasanya untuk tujuan enumerasi mikroorganisme dengan metode
Total Plate Count diambil suspensi dari beberapa tabung pengenceran terakhir.
d. Perhitungan Hasil dan Pelaporan
Metode penghitungan koloni pada plate agar yaitu metode penemuan angka
mikroba (enumerasi) sel hidup (viable) yang paling umum digunakan. Metode ini
didasari oleh hubungan teoritis bahwa satu sel bakteri menghasilkan satu koloni
yang tumbuh dalam plate agar bersesuaian dengan jumlah bakteri asalnya.
Keterbatasan luar bidang permukaan plate agar pada petri menghasilkan prosedur
plate count didahului dengan pengenceran sampel. Jumlah deret pengenceran
dalam Satu seri tergantung pada kekeruhan sampel awal semakin keruh sampel
semakin banyak pengenceran yang diperlukan. Tujuan enumerasi bakteri adalah
untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu media tanpa menentukan jenis
mikroba (bakteri, jamur, atau ragi). Ini dilakukan dengan menghitung jumlah sel
bakteri yang mampu membentuk koloni dalam media biakan atau membentuk
suspense dalam larutan biak. Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan
sangat penting untuk menentukan kualitas bahan pangan dan menentukan proses
pengawetan yang akan diterapkan padanya.
D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Cawan petri
2. Tabung reaksi
3. Pipet volume 1 ml
4. Mortar
5. Erlenmeyer
6. Bunsen
7. Korek api
8. Pinset
9. Timbangan analitik
10. Inkubator
11. Laminar air flow
12. Colony counter
13. Spereader batang
b. Bahan
1. Yogurt Cimory Squeeze original

3
2. Aquades
E. Cara Kerja

4
F. Hasil Pengamatan :

Jumlah Koloni Standart Plate


No Sampel Count (SPC) Keterangan
10-1 10-2 10-3

G. Dokumentasi hasil hasil Pengamatan :

Pengenceran PCA 1 PCA 2

10-1

5
Pengenceran PCA 1 PCA 2

10-2

10-3

H. Pembahasan :
Metode TPC (Total Plate Count) adalah salah satu metode analisis
kuantitatif mikroba pada produk makanan, termasuk yoghurt. Berikut
adalah prosedur umum untuk melakukan analisis kuantitatif mikroba
yoghurt menggunakan metode TPC:
 Siapkan sampel yoghurt yang akan dijelaskan.
 Lakukan pengenceran yoghurt dengan menggunakan larutan pepton air
(PCA) atau larutan buffer pepton air (BPW).
 Siapkan media agar PCA atau BPW dan tuangkan ke dalam cawan
petri steril.

6
 Inokulasikan sampel yang telah dilarutkan ke dalam media agar PCA
atau BPW yang telah disiapkan.
 Inkubasi cawan petri pada suhu dan waktu yang sesuai untuk jenis
mikroba yang ingin dihitung.
 Hitung jumlah koloni mikroba yang tumbuh pada media agar PCA atau
BPW.
 Hitung jumlah total mikroba pada sampel yoghurt dengan
menggunakan rumus Total Plate Count (TPC).
Yoghurt merupakan produk susu fermentasi yang terbentuk karena adanya
bakteri yang memecah gula laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi yoghurt adalah
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri ini
mampu memecah gula laktosa menjadi asam laktat sehingga menyebabkan
rasa asam pada yoghurt. Selain Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus, ada bakteri lain yang bisa ditemukan pada yoghurt, seperti
Lactobacillus acidophilus. Nilai pH yoghurt dipengaruhi oleh
pertumbuhan bakteri asam laktat selama proses fermentasi.
Pengamatan kali ini dilakukan berdasarkan TPC (Total Plate Count)
dengan menggunakan metode spread plate. Pengamatan dilakukan setelah
bakteri diinkubasi selama 96 jam. Dari pengamatan ini didapatkan hasil
pada pengenceran 10-1 jumlah bakteri yang terlihat berjumlah 1, pada
pengenceran 10-2 didapatkan hasil jumlah bakteri yang terlihat berjumlah
14 dan pada pengenceran 10-3 bakteri yang terlihat berjumlah 24.

7
I. Kesimpulan
Mikroorganisme memiliki kemampuan untuk tumbuh di berbagai lingkungan,
termasuk dalam tanah, air, udara, bahkan pada jaringan tubuh manusia seperti kulit dan
selaput lendir. Penentuan jumlah mikroba dalam suatu bahan adalah kunci untuk menilai
kualitas mikrobiologinya. Teknik pengambilan sampel yang tepat sangat penting untuk
menghindari bias. Ada dua metode umum untuk menghitung jumlah mikroba, yaitu
perhitungan langsung dan tidak langsung. Perhitungan langsung memungkinkan kita
untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan tanpa perlakuan khusus
sebelumnya, sementara perhitungan tidak langsung memerlukan perlakuan tertentu.
Setelah proses pengambilan sampel, langkah selanjutnya adalah melakukan isolasi dan
pertumbuhan mikroba dalam medium buatan. Metode perhitungan Total Plate Count
(TPC) digunakan untuk memperkirakan jumlah mikroba dalam sampel, dan langkah ini
adalah esensial dalam penelitian mikrobiologi untuk memahami kehadiran
mikroorganisme dalam berbagai lingkungan.
Metode TPC (Total Plate Count) dengan menggunakan metode spread plate dapat
m digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif mikroba pada yoghurt. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa pada pengenceran 10-1 terdapat 1 koloni bakteri yang
terlihat, pada pengenceran 10-2 terdapat 14 koloni bakteri, dan pada pengenceran 10-3
terdapat 24 koloni bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah bakteri dalam sampel
yoghurt meningkat seiring dengan peningkatan pengenceran. Dengan demikian, metode
TPC dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur jumlah total mikroba dalam produk
yoghurt.

Anda mungkin juga menyukai