Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN SAMPUL

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI LAUT
TEKNIK KULTIVASI DAN PERHITUNGAN
KOLONI BAKTERI

NAMA : NUR HAYATI


NPM : 230210180067
SESI :2
KELOMPOK : 14
TGL. PRAKTIKUM : 22 MARET 2019
TGL. MASUK LAPORAN : 31 MARET 2019
ASISTEN : GRACE N.N TAMBUNAN

LAPORAN MIKROBIOLOGI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU


KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I .......................................................................................................................3

BAB II ......................................................................................................................5

2.1 Pengertian………………………………………………………...5

2.2 Tujuan .............................................................................................6

2.3 Alat, Bahan dan Fungsi…………………………………………..7

2.4 Perlakuan…………………………………………………………9

2.5 Hasil Percobaan……………………………………………….10

BAB III…………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan


menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri. Keadaan bakteri di alam
ini ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi
kepentingan manusia. Bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi
kepentingan organisme akuatik perlu dipelajari supaya bakteri yang
menguntungkan, keberadaannya (kapasitas jumlahnya) dapat diperbanyak
sedangkan untuk bakteri yang merugikan (patogen) jumlah populasinya dapat
ditekan dan dapat dilakukan tindakan pencegahan atau antisipasi infeksi bakteri
tersebut (Umam, 2008).
Sebelum melakukan teknik kultivasi bakteri, yaitu memindahkan bakteri
dari sampel lingkungan ke dalam medium kultur di laboratorium, perlu diketahui
cara melakukan pelaksanaan pengenceran suspensi bakteri. Selain karena
mendapatkan jumlah kuantitas yang terhitung, pengenceran suspensi bakteri dari
sampel atau sumber isolat dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan
dalam pengamatan koloni. Adapun teknik-teknik kultivasi bakteri dibedakan
menjadi 2 (dua) macam berdasarkan mediumnya, yakni medium padat (dibagi
menjadi dua macam metode yaitu metode cawan tebar dan metode cawan tuang)
dan medium cair.
Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri,
tentu harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini
yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada
berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, antara lain hitungan langsung
dengan menggunakan mikroskop, dan hitungan tidak langsung dengan metode
hitung cawan baik dengan metode cawan tuang maupun metode cawan sebar.

3
Pengukuran kuntitatif populasi mikroba dari suatu sampel dilakukan untuk
mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada
dalam sampel tersebut. Sehingga dengan kita dapat mengetahui apakah mikroba
tersebut berbahaya atau bahkan baik bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.
Untuk mengetahui perkembangan suatu bakteri membutuhkan pembuatan media
dengan metode perhitungan bakteri yang ada dalam media. Ada banyaknya metode
yang digunakan dalam menghitung jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu
populasi bakteri. Proses penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa
metode baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode
hitung pada cawan petri, metode pengamatan langsung dengan kaca objek atau
metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, metode ukur kekeruhan
(turbidimetri) menggunakan spektrophotometer dan metode jumlah perkitaan
terdekat.
Dalam praktikum kali ini menggunakan metode hitung koloni dicawan petri
(total plate count methond) dan spektrofotometer ( turbidimeter ), kedua metode ini
sering sekali digunakan karena kedua metode ini terhadang menghasilkan hasil
perhitungan yang mirip namun keduanya mempunyai prinsip yang berbeda.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul Teknik Kultivasi dan Perhitungan Koloni


Bakteri. Pokok bahasan yang dimuat yaitu pengenceran suspensi bakteri dari
sumber isolat/lingkungan, teknik kultivasi bakteri (solid and liquid medium)
perhitungan koloni bakteri pada kultur padat dengan teknik Total Plate Count (TPC)
dan perhitungan densitas bakteri pada kultur cair dengan teknik Spektrofotometri.

2.1 Pengertian
Kultivasi sebuah mikroorganisme diartikan sebagai kegiatan
penumbuhan sebuah mikroorganisme yang diseleksi dari isolatnya, di
dalam kultur buatan di luar habitat alami. Keberadaan lingkungan dan
nutrient pada medium buatan sama harus sama dengan media alaminya. Ada
2 (dua) jenis medium kultivasi, yakni medium padat (solid medium) dan
medium cair (liquid medium). Kultivasi pada medium padat biasa dilakukan
untuk bakteri-bakteri yang hidup padalingkungan yang kaya nutrient,
sementara kultivasi pada medium cair biasa dilakukan untuk sampel
lingkungan yang tidak banyak mengandung nutrient (Dwidjoseputro, 1994).
Teknik kultivasi pada medium padat dapat dilakukan dengan 2 (dua)
cara yaitu metode cawan tebar (spread plate) yang hanya ditujukan untuk
mengkultivasi bakteri aerob dan metode cawan tuang (pour plate).
Sedangkan teknik kultivasi bakteri dengan menggunakan medium cair
(liquid medium) dilakukan dengan memindahkan suspensi bakteri ke dalam
medium kultur cair (broth).
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengetahui berapa banyak sebaran bakteri yang tumbuh pada suatu media
secara kuantitatif koloni sel bakteri dapat dihitung dengan cara menghitung
populasinya secara umum atau juga dengan kata lain menghitung seluruh
sel bakteri yang ada dalam media termasuk juga sel yang mati, dan
menghitung sel bakteri hidup dengan menggunakan suatu teori pendekatan
(Stainer, 1986).
Penghitungan jumlah bakteri hidup (secara tidak langsung) yaitu
dengan menggunakan suatu metode Total Plate Count (hitungan pada
cawan). Plate Count atau Viable Count meupakan suatu metode yang
didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel – sel mikroorganisme hidup dalam
suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni bakteri setelah ditumbuhkan

5
dalam suatu media pertumbuhandan lingkungan yang sesuai. Setelah
diinkubasi, jumlah koloni yang bisa tumbuh tersebut dihitung dan
merupakan perkiraan atau juga dugaan dari suatu jumlah mikroorganisme
yang ada didalam suspense. Koloni - koloni bakteri yang tumbuh tidak
selalu berasaldari satu sel mikroorganisme karena beberapa
mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan, maka biasa disebut dengan istilah
Coloni Forming Units (CFU) per ml (Fardiaz, 1993).
Prinsip dari metode hitungan cawan (viable plate count method)
adalah menumbuhkan sel - sel bakteri yang masih hidup dan tumbuh pada
media agar, sehingga sel bakteri tersebut akan bisa untuk tumbuh dan juga
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan menggunakan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode
hitungan cawan (viable count method) ini dapat dibedakan atas dua cara
yaitu: cara pertama yaitu metode tuang (pour plate) dan cara kedua yaitu
dengan menggunakan metode permukaan sebar atau biasa disebut (surface
spread plate) (Volk, 1989).
Bakteri yang berada didalam suatu bahan cair (media) dapat
dihitungdan diketahui kepadatannya berdasarkan kekeruhannya.
Pertumbuhan sel - sel bakteri didalam suatu media, maka akan
meningkatkan kekeruhan suatu media, hal itu akan mempengaruhi jumlah
sinar - sinar yang juga dapat ditransmisikan untuk juga menembus medium,
untuk menghitung koloni bakteri tersebut digunakan alat yang bernama
spektrofotometer. Fungsi dari alat spektrofotometer ini adalah untuk
mengukur transmitans atau absorbans dari suatu contoh yang dinyatakan
dalam fungsi panjang gelombang (Brady, 1999).

2.2 Tujuan
1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran suspensi bakteri
sebelum melakukan kegiatan kultivasi bakteri.
2. Mengenal dan memahami teknik-teknik Kultivasi Bakteri (Solid and
Liquid Medium)
3. Memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni Bakteri pada
Medium Kultur Padat dengan Teknik Total Plate Count (TPC).
4. Memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni Bakteri pada
Medium Kultur Cair dengan Teknik Spektrofotometri.

6
2.3 Alat, Bahan dan Fungsi
Berikut adalah alat bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini
beserta fungsinya:

Tabel 1 Alat dan Bahan Praktikum Kultivasi Bakteri

No Nama Fungsi

1 Mortar Keramik Menghaluskan bahan padat

2 Tabung Reaksi Wadah media pengenceran

3 Rak Tabung Reaksi Tempat menyimpan tabung reaksi

4 Pipet Volumentrik Mengambil suspensi bakteri secara tepat

5 Vortex Menghomongenkan larutan

6 Bunsen Menjaga suhu tetap hangat

7 Autoclave Pensteril alat-alat praktikum

8 Cawan Petri Steril Wadah media kultivasi

9 Jarum Ose Mengisolasi koloni

10 L-glass Menyebarkan isolat agar merata pada medium

11 Inkubator Menginkubasi bakteri

12 Shaking incubator Menginkubasi sembari menggoyang bakteri

13 Air Laut Zat untuk mensterilisasi teknik aseptis

14 Sprititus Bahan bakar pemanas

7
15 Kertas label Memberi tanda/nama

16 Kapas Media penutup lubang tabung

17 Kain Kasa Pembungkus kapas

18 Tissue Membersihkan alat

19 Plastik Tahan Panas Pembungkus alat

20 Karet Gelang Pengikat tabung reaksi

Tabel 2 Alat dan Bahan Praktikum Perhitungan Bakteri TPC

No Nama Fungsi

1 Colony Counter Menghitung mikroba secara otomatis dengan


bantuan pulpen atau tombol hitung.

2 Hand-Counter Alat penghitung koloni manual, berbentuk


seperti stopwatch fungsinya untuk
memudahkan dalam perhitungan koloni.

3 Bunsen Sebagai alat sterilisasi

4 Spiritus Sebagai bahak bakar Bunsen

5 Biakan Agar Plate Medium pengamatan bakteri

Tabel 3 Alat dan Bahan Praktikum Perhitungan Bakteri Spectofotometry

No Nama Fungsi

1 Spectofotometry Alat yang digunakan untuk mengukur


absorbansi dengan cara melewatkan cahaya

8
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.

2 Kuvet Untuk menaruh sampel untuk percobaan


spektroskopi.

3 Pipet Volumetrik Mengambil larutan dalam jumlah tertentu


dengan tepat

4 Biakan Kultur Cair Medium pengamatan bakteri

2.4 Perlakuan
Langkah awal ketika melakukan pengkultivasian bakteri ialah
mengencerkan suspensi bakteri dalam beberapa variasi yaitu 10-3, 10-4, 10-
5, dan 10-6, suspensi hasil pengenceran tersebut nantinya akan dituangkan
pada cawan petri dengan dua metode, yaitu pour plate dan spread plate.
Pada metode pour plate, NA yang telah diencerkan dituangkan
terlebih dahulu ke dalam cawan petri di dekat bunsen, ini diperlukan agar
NA tetap mencari dan tidak membeku/memadat sebelum waktunya, setelah
NA dituangkan ke dalam cawan petri, cawan petri kemudian digerakan
seperti angka 8 di atas meja, hal ini dilakukan agar penyebaran larutan NA
menjadi rata di dalam cawan petri. Setelah itu barulah isolat bakteri
dituangkan di atas NA yang telah membeku dan diratakan dengan L-glass
dengan cara memutar L-glass tersebut ke segala arah sekali putar, untuk
menghindari rusaknya NA.
Sedangkan pada metode pour plate, isolat bakteri dituangkan
terlebih dahulu di atas cawan petri, kemudian larutan NA baru dituangkan
setelahnya, metode ini bisa digunakan untuk mengkultivasi bakteri anaerob.
Setelah NA dituangkan dan digerakan sesuai dengan angka 8, cawan petri
dihangatkan di atas bunsen hingga memadat.
Terakhir adalah pengkultivasian dengan media cair, menggunakan
NB yang dituangkan ke dalam labu erlenmeyer, suspensi dicampurankan
dan diinkubasi pada suhu 30° C pada shaking incubator 150 rpm selama 24
jam.
Pada proses perhitungan koloni bakteri di cawan petri dengan kultur
cair dilakukan dengan pengamatan pada rentan waktu tertentu dengan
bantuat alat Colony Counter yang berputar tergantung rpm yang digunakan
dan hasil dari perhitungan otomatis dicatat dan digabungkan.

9
2.5 Hasil Percobaan
Diperoleh hasil percobaan yang dibagi ke beberapa bagian.
1. Koloni Bakteri Spread Plate dan Pour Plate dari suspensi yang bervariasi
pH dan konsentrasinya.
2. Densitas bakteri dari suspensi yang bervariasi pH dan konsentrasinya.

Tabel 4 Spread Plate


Inkubasi Jumlah
Sumber
Kel. Suspensi Bakteri pH Koloni
Isolat Suhu Lama Waktu Terhitung
1 1,000E-03 7 37°C 22 jam 44 menit 0
2 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 0
3 1,000E-05 7 37°C 22 jam 44 menit 42
Sedimen
4 1,000E-03 6 37°C 22 jam 44 menit 8
Mangrove
5 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 0
6 1,000E-05 6 37°C 22 jam 44 menit 0
7 1,000E-06 6 37°C 22 jam 44 menit 5
8 1,000E-03 7 37°C 21 jam 37 menit 55
9 1,000E-04 7 37°C 21 jam 37 menit 14
10 Daun 1,000E-05 7 37°C 21 jam 37 menit 62
Mangrove
11 1,000E-03 6 37°C 21 jam 37 menit 7
R.
12 Mucronata 1,000E-04 6 37°C 21 jam 37 menit 5
13 1,000E-05 6 37°C 21 jam 37 menit 48
14 1,000E-06 7 37°C 21 jam 37 menit 23

Inkubasi Jumlah
Sumber Suspensi
Kel. pH Koloni
Isolat Bakteri Suhu Lama Waktu Terhitung
1 1,000E-03 7 37°C 22 jam 44 menit 6
2 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 0
3 1,000E-05 7 37°C 22 jam 44 menit 36
Sedimen
4 1,000E-03 6 37°C 22 jam 44 menit 22
Mangrove
5 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 20
6 1,000E-05 6 37°C 22 jam 44 menit 0
7 1,000E-06 6 37°C 22 jam 44 menit 2
8 Daun 1,000E-03 7 37°C 21 jam 37 menit 0
9 Mangrove 1,000E-04 7 37°C 21 jam 37 menit 1

10
10 R. 1,000E-05 7 37°C 21 jam 37 menit 0
11 Mucronata 1,000E-03 6 37°C 21 jam 37 menit 3
12 1,000E-04 6 37°C 21 jam 37 menit 2
13 1,000E-05 6 37°C 21 jam 37 menit 2
14 1,000E-06 7 37°C 21 jam 37 menit 3
Tabel 5 Pour Plate

Tabel 6 Kultivasi Cair

11
1.000E+09
9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL

6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08 Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:13 16:11 8:24 10:29 12:35
Waktu Pengamatan

Grafik 1 Kelompok 1

9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL

6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08
Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:39 16:13 8:40 11:30 12:36
Waktu Pengamatan

Gambar 2 Grafik Kelompok 2

12
1.200E+09

1.000E+09
Densitas Sel/mL

8.000E+08

6.000E+08
Densitas Bakteri
4.000E+08

2.000E+08

0.000E+00
12:15 16:15 8:21 10:46 12:25
Waktu Pengamatan

Gambar 3 Grafik Kelompok 3

1.800E+09
1.600E+09
1.400E+09
Densitas Sel/mL

1.200E+09
1.000E+09
8.000E+08
Series1
6.000E+08
4.000E+08
2.000E+08
0.000E+00
0:00 0:00 0:00 0:00 0:00
Waktu Pengamatan

Gambar 4 Grafik Kelompok 4

13
9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL

6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08
Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:39 16:13 8:40 11:30 12:36
Waktu Pengamatan

Gambar 5 Grafik Kelompok 5

8.000E+08

7.000E+08

6.000E+08
Densitas Sel/mL

5.000E+08

4.000E+08

3.000E+08 Densitas Bakteri

2.000E+08

1.000E+08

0.000E+00
12:15 16:15 8:21 10:46 12:25
Waktu Pengamatan

Gambar 6 Grafik Kelompok 6

14
1.200E+09

1.000E+09
Densitas Sel/mL

8.000E+08

6.000E+08
Series1
4.000E+08

2.000E+08

0.000E+00
0:00 0:00 0:00 0:00 0:00
Waktu Pengamatan

Gambar 7 Grafik Kelompok 7

15
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Praktikan dapat memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran


suspensi bakteri sebelum melakukan kegiatan kultivasi.
3.2. Praktikan dapat memahami teknik-teknik kultivasi bakteri (solid medium
dan liquid medium).
3.3. Praktikan dapat memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni
Bakteri pada Medium Kultur Padat dengan Teknik Total Plate Count (TPC)
3.4. Praktikan dapat memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni
Bakteri pada Medium Kultur Cair dengan Teknik Spektrofotometri

16
DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E.. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Fitiri, L., & Yasmin, Y. (2011). ISOLASI DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI
BAKTERI KITINOLITIK. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3, 20–25.
Stainer, R. Y. 1986. The Microbial World. Prentice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey.
Volk, W.A. dan M.F. Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar, Edisi Kelima, Jilid Dua,
Diterjemahkan dari Buku Basic Microbiology oleh Markham. Erlangga: Jakarta.
Umam, A. H. 2008. Perhitungan Jumlah Bateri Pada Suatu Bahan. (terhubung berkala)

17

Anda mungkin juga menyukai