LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI LAUT
TEKNIK KULTIVASI DAN PERHITUNGAN
KOLONI BAKTERI
LAPORAN MIKROBIOLOGI
i
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................5
2.1 Pengertian………………………………………………………...5
2.4 Perlakuan…………………………………………………………9
BAB III…………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17
ii
BAB I
LATAR BELAKANG
3
Pengukuran kuntitatif populasi mikroba dari suatu sampel dilakukan untuk
mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada
dalam sampel tersebut. Sehingga dengan kita dapat mengetahui apakah mikroba
tersebut berbahaya atau bahkan baik bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.
Untuk mengetahui perkembangan suatu bakteri membutuhkan pembuatan media
dengan metode perhitungan bakteri yang ada dalam media. Ada banyaknya metode
yang digunakan dalam menghitung jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu
populasi bakteri. Proses penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa
metode baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode
hitung pada cawan petri, metode pengamatan langsung dengan kaca objek atau
metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, metode ukur kekeruhan
(turbidimetri) menggunakan spektrophotometer dan metode jumlah perkitaan
terdekat.
Dalam praktikum kali ini menggunakan metode hitung koloni dicawan petri
(total plate count methond) dan spektrofotometer ( turbidimeter ), kedua metode ini
sering sekali digunakan karena kedua metode ini terhadang menghasilkan hasil
perhitungan yang mirip namun keduanya mempunyai prinsip yang berbeda.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kultivasi sebuah mikroorganisme diartikan sebagai kegiatan
penumbuhan sebuah mikroorganisme yang diseleksi dari isolatnya, di
dalam kultur buatan di luar habitat alami. Keberadaan lingkungan dan
nutrient pada medium buatan sama harus sama dengan media alaminya. Ada
2 (dua) jenis medium kultivasi, yakni medium padat (solid medium) dan
medium cair (liquid medium). Kultivasi pada medium padat biasa dilakukan
untuk bakteri-bakteri yang hidup padalingkungan yang kaya nutrient,
sementara kultivasi pada medium cair biasa dilakukan untuk sampel
lingkungan yang tidak banyak mengandung nutrient (Dwidjoseputro, 1994).
Teknik kultivasi pada medium padat dapat dilakukan dengan 2 (dua)
cara yaitu metode cawan tebar (spread plate) yang hanya ditujukan untuk
mengkultivasi bakteri aerob dan metode cawan tuang (pour plate).
Sedangkan teknik kultivasi bakteri dengan menggunakan medium cair
(liquid medium) dilakukan dengan memindahkan suspensi bakteri ke dalam
medium kultur cair (broth).
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengetahui berapa banyak sebaran bakteri yang tumbuh pada suatu media
secara kuantitatif koloni sel bakteri dapat dihitung dengan cara menghitung
populasinya secara umum atau juga dengan kata lain menghitung seluruh
sel bakteri yang ada dalam media termasuk juga sel yang mati, dan
menghitung sel bakteri hidup dengan menggunakan suatu teori pendekatan
(Stainer, 1986).
Penghitungan jumlah bakteri hidup (secara tidak langsung) yaitu
dengan menggunakan suatu metode Total Plate Count (hitungan pada
cawan). Plate Count atau Viable Count meupakan suatu metode yang
didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel – sel mikroorganisme hidup dalam
suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni bakteri setelah ditumbuhkan
5
dalam suatu media pertumbuhandan lingkungan yang sesuai. Setelah
diinkubasi, jumlah koloni yang bisa tumbuh tersebut dihitung dan
merupakan perkiraan atau juga dugaan dari suatu jumlah mikroorganisme
yang ada didalam suspense. Koloni - koloni bakteri yang tumbuh tidak
selalu berasaldari satu sel mikroorganisme karena beberapa
mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan, maka biasa disebut dengan istilah
Coloni Forming Units (CFU) per ml (Fardiaz, 1993).
Prinsip dari metode hitungan cawan (viable plate count method)
adalah menumbuhkan sel - sel bakteri yang masih hidup dan tumbuh pada
media agar, sehingga sel bakteri tersebut akan bisa untuk tumbuh dan juga
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan menggunakan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode
hitungan cawan (viable count method) ini dapat dibedakan atas dua cara
yaitu: cara pertama yaitu metode tuang (pour plate) dan cara kedua yaitu
dengan menggunakan metode permukaan sebar atau biasa disebut (surface
spread plate) (Volk, 1989).
Bakteri yang berada didalam suatu bahan cair (media) dapat
dihitungdan diketahui kepadatannya berdasarkan kekeruhannya.
Pertumbuhan sel - sel bakteri didalam suatu media, maka akan
meningkatkan kekeruhan suatu media, hal itu akan mempengaruhi jumlah
sinar - sinar yang juga dapat ditransmisikan untuk juga menembus medium,
untuk menghitung koloni bakteri tersebut digunakan alat yang bernama
spektrofotometer. Fungsi dari alat spektrofotometer ini adalah untuk
mengukur transmitans atau absorbans dari suatu contoh yang dinyatakan
dalam fungsi panjang gelombang (Brady, 1999).
2.2 Tujuan
1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran suspensi bakteri
sebelum melakukan kegiatan kultivasi bakteri.
2. Mengenal dan memahami teknik-teknik Kultivasi Bakteri (Solid and
Liquid Medium)
3. Memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni Bakteri pada
Medium Kultur Padat dengan Teknik Total Plate Count (TPC).
4. Memahami persiapan dan pelaksanaan perhitungan Koloni Bakteri pada
Medium Kultur Cair dengan Teknik Spektrofotometri.
6
2.3 Alat, Bahan dan Fungsi
Berikut adalah alat bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini
beserta fungsinya:
No Nama Fungsi
7
15 Kertas label Memberi tanda/nama
No Nama Fungsi
No Nama Fungsi
8
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
2.4 Perlakuan
Langkah awal ketika melakukan pengkultivasian bakteri ialah
mengencerkan suspensi bakteri dalam beberapa variasi yaitu 10-3, 10-4, 10-
5, dan 10-6, suspensi hasil pengenceran tersebut nantinya akan dituangkan
pada cawan petri dengan dua metode, yaitu pour plate dan spread plate.
Pada metode pour plate, NA yang telah diencerkan dituangkan
terlebih dahulu ke dalam cawan petri di dekat bunsen, ini diperlukan agar
NA tetap mencari dan tidak membeku/memadat sebelum waktunya, setelah
NA dituangkan ke dalam cawan petri, cawan petri kemudian digerakan
seperti angka 8 di atas meja, hal ini dilakukan agar penyebaran larutan NA
menjadi rata di dalam cawan petri. Setelah itu barulah isolat bakteri
dituangkan di atas NA yang telah membeku dan diratakan dengan L-glass
dengan cara memutar L-glass tersebut ke segala arah sekali putar, untuk
menghindari rusaknya NA.
Sedangkan pada metode pour plate, isolat bakteri dituangkan
terlebih dahulu di atas cawan petri, kemudian larutan NA baru dituangkan
setelahnya, metode ini bisa digunakan untuk mengkultivasi bakteri anaerob.
Setelah NA dituangkan dan digerakan sesuai dengan angka 8, cawan petri
dihangatkan di atas bunsen hingga memadat.
Terakhir adalah pengkultivasian dengan media cair, menggunakan
NB yang dituangkan ke dalam labu erlenmeyer, suspensi dicampurankan
dan diinkubasi pada suhu 30° C pada shaking incubator 150 rpm selama 24
jam.
Pada proses perhitungan koloni bakteri di cawan petri dengan kultur
cair dilakukan dengan pengamatan pada rentan waktu tertentu dengan
bantuat alat Colony Counter yang berputar tergantung rpm yang digunakan
dan hasil dari perhitungan otomatis dicatat dan digabungkan.
9
2.5 Hasil Percobaan
Diperoleh hasil percobaan yang dibagi ke beberapa bagian.
1. Koloni Bakteri Spread Plate dan Pour Plate dari suspensi yang bervariasi
pH dan konsentrasinya.
2. Densitas bakteri dari suspensi yang bervariasi pH dan konsentrasinya.
Inkubasi Jumlah
Sumber Suspensi
Kel. pH Koloni
Isolat Bakteri Suhu Lama Waktu Terhitung
1 1,000E-03 7 37°C 22 jam 44 menit 6
2 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 0
3 1,000E-05 7 37°C 22 jam 44 menit 36
Sedimen
4 1,000E-03 6 37°C 22 jam 44 menit 22
Mangrove
5 1,000E-04 6 37°C 22 jam 44 menit 20
6 1,000E-05 6 37°C 22 jam 44 menit 0
7 1,000E-06 6 37°C 22 jam 44 menit 2
8 Daun 1,000E-03 7 37°C 21 jam 37 menit 0
9 Mangrove 1,000E-04 7 37°C 21 jam 37 menit 1
10
10 R. 1,000E-05 7 37°C 21 jam 37 menit 0
11 Mucronata 1,000E-03 6 37°C 21 jam 37 menit 3
12 1,000E-04 6 37°C 21 jam 37 menit 2
13 1,000E-05 6 37°C 21 jam 37 menit 2
14 1,000E-06 7 37°C 21 jam 37 menit 3
Tabel 5 Pour Plate
11
1.000E+09
9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL
6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08 Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:13 16:11 8:24 10:29 12:35
Waktu Pengamatan
Grafik 1 Kelompok 1
9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL
6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08
Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:39 16:13 8:40 11:30 12:36
Waktu Pengamatan
12
1.200E+09
1.000E+09
Densitas Sel/mL
8.000E+08
6.000E+08
Densitas Bakteri
4.000E+08
2.000E+08
0.000E+00
12:15 16:15 8:21 10:46 12:25
Waktu Pengamatan
1.800E+09
1.600E+09
1.400E+09
Densitas Sel/mL
1.200E+09
1.000E+09
8.000E+08
Series1
6.000E+08
4.000E+08
2.000E+08
0.000E+00
0:00 0:00 0:00 0:00 0:00
Waktu Pengamatan
13
9.000E+08
8.000E+08
7.000E+08
Densitas Sel/mL
6.000E+08
5.000E+08
4.000E+08
Densitas Bakteri
3.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:39 16:13 8:40 11:30 12:36
Waktu Pengamatan
8.000E+08
7.000E+08
6.000E+08
Densitas Sel/mL
5.000E+08
4.000E+08
2.000E+08
1.000E+08
0.000E+00
12:15 16:15 8:21 10:46 12:25
Waktu Pengamatan
14
1.200E+09
1.000E+09
Densitas Sel/mL
8.000E+08
6.000E+08
Series1
4.000E+08
2.000E+08
0.000E+00
0:00 0:00 0:00 0:00 0:00
Waktu Pengamatan
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J. E.. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Fitiri, L., & Yasmin, Y. (2011). ISOLASI DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI
BAKTERI KITINOLITIK. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3, 20–25.
Stainer, R. Y. 1986. The Microbial World. Prentice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey.
Volk, W.A. dan M.F. Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar, Edisi Kelima, Jilid Dua,
Diterjemahkan dari Buku Basic Microbiology oleh Markham. Erlangga: Jakarta.
Umam, A. H. 2008. Perhitungan Jumlah Bateri Pada Suatu Bahan. (terhubung berkala)
17