Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIKROBIOLOGI

Analisis Kuantitatif Mikrobiologi pada Bahan Pangan

Disusun oleh :

Kelompok IV :

Citra Maharani (192210695)

Febry Yohandrey (192210700)

Nadhira Salsabilla (192210707)

Dosen Pembimbing :

Heriyenni. N, S.Pd, M.Si

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA KELAS I B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 10 Agustus 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Perhitungan dengan cara Most Probable Number (MPN)..........................................3
B. Perhitungan dengan metode Petroff-Hauser...............................................................5
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..........................................................................................................8
B. SARAN......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
 

A. LATAR BELAKANG
Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop. Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri
merupakan organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner
yaitu satu sel membelah secara simetris. Koloni bakteri adalah sekumpulan
dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan
membentuk suatu koloni-koloni (Volk, 1993).

Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap


bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan
menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada
bahan. Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai
macam cara,tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya (Dwidjoseputro,
2005).

Dalam analisa mikrobiologi, menghitung jasad renik mikroorganisme


suatu sediaan, harus diperhitungkan sifat-sifat dari bahan yang akan diperiksa,
terutama: kelarutan, kemungkinan adanya zat anti mikroba, dan derajat
kontaminasi yang dperkirakan. Untuk mempermudah penghitungan koloni
diperlukan pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga media
pertumbuhan yang akan digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut.

Jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang
hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini
tergantung cara-cara yang digunakan. Untuk menentukan jumlah miroba yang
hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan
dengan factor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan
cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat mikroba.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perhitungan massa sel dengan Metode
MPN ?
2. Apa yang dimaksud dengan perhitungan massa sel dengan Metode
Petroff-Hauser ?
3. Bagaimana cara menghitung massa sel dengan Metode MPN ?
4. Bagaimana cara menghitung massa sel secara dengan Metode Petroff-
Hauser ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian perhitungan massa sel dengan Metode
MPN dan Petroff-Hauser
2. Mengetahui cara-cara menghitung massa sel dengan Metode MPN
dan Petroff-Hauser

2
BAB II

PEMBAHASAN

Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan


untuk mengetahui mutu bahan pangan, dan menghitung proses pengawetan yang
akan diterapkan pada bahan pangan tersebut.

A. Perhitungan dengan cara Most Probable Number (MPN)


Metode MPN adalah metode enumerasi mikroorganisme yang
menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair
spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair sehingga
dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme dalam jummlah perkiraan terdekat
(Harti, 2015). Menggunakan media cair, contoh laktosa broth.  Prinsip metode
ini adalah menggunakan media cair di dalam tabung reaksi dan menggunakan
tabung durham (untuk melihat gas). Perhitungan dilakukan berdasarkan
jumlah tabung yang positif yaitu ditumbuhi mikroba setelah diinkubasi pada
suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuk gas di dalam tabung durham
(tabung kecil dengan posisi terbalik). Metode MPN biasanya dilakukan untuk
pengujian air minum, dengan 3-5 seri tabung.

Prosedurnya dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

Tahap 1: Uji pendahuluan (presumtif)


Dimasukkan sampel ke dalam 3 seri tabung yang telah berisi laktosa browth
(media) dan 3 seri tabung durham, dengan rincian: seri pertama berisi 10 ml,
seri kedua berisi 1 ml, dan seri ketiga berisi 0,1 ml. Diinkubasi pada suhu
35C-37C selama 24 jam. Dihitung jumlah tabung yang positif yaitu
terbentuknya gas dan kekeruhan pada tabung durham. Fermentasi laktosa
menjadi asam dan gas (1/10 sebagian tabung durham).

3
Tahap 2: Uji penegasan (konfirmasi untuk bakteri non fekal dan fekal)
Untuk bakteri non fekal (contoh:Enterobacter aeroginas), suspensi yang
positif dari uji presumtif ditanam pada media BGLBB(Briliant Green Lactosa
Bile Broth), diinkubasi pada suhu 36C selama 24 jam,sedangkan untuk bakteri
fekal (contoh: E. Coli) diinkubasi padasuhu 44,5C selama 24 jam.

Tahap 3: Uji lengkap (Complete Test)


Yaitu dengan menggunakan media spesifik, misalnya dengan media endo agar
(untuk Enterobacter aeroginas) dan eosin metilen blue(untuk E.Coli).

Cara Perhitungan MPN

MPN = Nilai MPN dari tabel × 1/pengenceran tabung tengah

*tabel MPN

4
Keuntungan:
a) Dapat dibuat sangat pekat dengan penggunaan volume inokulum yang
berbeda-beda
b) Bahan-bahan dapat dipersiapkan untuk tugas lapangan
c) Media pertumbuhan selektif dapat digunakan untuk menghitung jenis
mikroba yang diinginkan diantara jenis-jenis lain yang ada di dalam bahan
pangan/sampel tersebut

Kerugian:
a) Dibutuhkan banyak pengulangan untuk memperoleh hasil yang lebih teliti.
b) Untukanalisa air digunakanlaktosa broth,sedangkan bakteri asam laktat
pada susudigunakanBGLBB (Briliant Green Lactosa Bile Broth)

B. Perhitungan dengan metode Petroff-Hauser

Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu


dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat
yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer.

Hemasitometer adalah metode perhitungan secara mikroskopis. Ruang


hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di
tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,05 mm. Satu kotak
sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar
tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel
bakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung tersebut
sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat diketahui.

5
Dalam metode ini, hitungan mikroskopik dilakukan dengan pertolongan
kotak-kotak skala, di mana dalam setiap ukuran skala seluas 1 mm 2terdapat 25
buah kotak besar dengan luas 0,04 mm 2, dan setiap kotak besar terdiri dari 16
kotak-kotak  kecil. Tinggi sample yang terletak di antara kaca benda dan kaca
penutup adalah 0,02 mm. Jumlah sel dalam beberapa kotak besar dapat dihitung,
kemudian dihitung jumlah sel rata-rata dalam kotak besar. Jumlah sel per ml
sample dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah sel per ml sample  = jumlah sel perkotak besar x 1/0,02 x 103

                                              = jumlah sel perkotak besar x 1,25 x 106

Misalnya : Didapatkan jumlah mikroba yang mau dihitung 12 sel mikroba, maka
jumlah sel per ml sample adalah: 12 x 1,25 x 106 = 1,5 x 107 sel/ml.

            Hitungan mikroskopik merupakan metode yang cepat dan murah, tetapi


mempunyai kelemahan sebagai berikut:

-          Sel-sel microbe yang telah mati tidak dapat dibedakan dari sel yang hidup.
Karena itu keduanya terhitung.

-          Sel-sel berukuran kecil sukar dilihat di bawah mikroskop, sehingga kalau tidak
teliti tidak terhitung.

6
-          Untuk mempertinggi ketelitian, jumlah sel di dalam suspensi harus cukup
tinggi, minimal untuk bakteri 106 sel/ml. Hal ini disebabkan dalam setiap bidang
pandang yang diamati harus terdapat sejumlah sel yang dapat dihitung.

-          Tidak dapat digunakan untuk menhitung sel microbe di dalam bahan yang
banyak mengandung debris atau ekstrak makanan, karena akan mengganggu
dalam perhitungan sel.

Dasar perhitungannya ialah dengan menempatkan satu tetes suspense


bahan atau biakanmikroba pada alat tersebut ditutup dengan gelas penutup
kemudian diamati dengan mikroskop yang perbesarannya tergantung pada besar
kecilnya mikroba. Dengan menentukan jumlah sel rata-rata tiap petak (ruangan)
yang telah diketahui volumenya, dari alat tersebut dapat ditentukan jumlah sel
mikroba tiap cc.

Alat haemocytometer  digunakan di bawah mikroskop, sisinya mempunyai


ukuran 0,05 mm. Sedangkan satu kotak sedang berukuran nilai 0,2 mm. Dan tebal
nya adalah 0,1 mm. Jumlah sel per mL sampel dapat dihitung sebagai berikut:

1. Jumlah sel dalam 25 kotak besar = Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak
2. Jumlah sel per mm3sampel = Jumlah sel dalam 25 kotak besar  ×  (1/0,02)
3. Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel per mm3 sampel × 103
4. Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak× (1/0.02)x 10^3 
5. Jumlah sel per ml sampel =  Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak × 50 ×
103

Misalnya : didapatkan jumlah mikroba yang mau dihitung 12 sel mikroba, maka
jumlah sel per ml sampel adalah: 12 × 1,25 × 106 = 1,5 × 107.

Kelebihan perhitungan sel dengan menggunakan hemasitometer adalah


dapat menghitung jumlah sel yang hidup maupun yang mati, tergantung dari
pewarna yang digunakan. Misalnya. Bila pewarna trypan blue dicampurkan
kedalam larutan sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati
akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati, dapat
mengevaluasi homogenitas dan data mendeteksi.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penghitungan massa sel menggunakan metode MPN
Metode MPN adalah metode enumerasi mikroorganisme yang
menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada
medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel
padat atau cair sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme
dalam jummlah perkiraan terdekat
Penghitungan massa Sel menggunakan Metode Petruff Hauser
Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis
yaitu dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat
kecil. Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau
Haemocytometer.

B. SARAN

Setelah mempelajari makalah mikrobiologi ini, kiranya kita dapat


mengetahui dan memahami pengertian dan analisis perhitungan massa sel
dengan metode MPN dan metode Petroff-Hauser.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan yang harus ditutupi, oleh
karena itu kami dengan lapang dada menerima kritik dan saran dengan
maksud untuk memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang dalam
makalah kami ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi.. Mikrobiologi Pangan. Bogor: 1989


http://adnanhidayat32.blogspot.com/2012/03/perhitungan-jumlah-bakteri.html
http://www.achmadghoni.com/2012/05/perhitungan-bakteri.html
http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2012/03/tes-jurnal-praktikum-mikrobiolgi-
jilid.html

http://desidicik.blogspot.com/2013/04/makalah-bakteriologi-perhitungan-
jumlah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai