Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAKTERIOLOGI III

PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI

OLEH :

KELOMPOK 1

EVI NOVIANKA BUNGIN ( 17 3145 353 004 )

GITA ROSTIANSI ( 17 3145 353 005 )

NURUL KOFIFA ( 17 3145 353 007 )

ROSDIANA KAWARU ( 17 3145 353 010 )

SARTINA LAUNURUL ( 17 3145 353 011 )

ROSMALA SARI ( 17 3145 353 032)

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................

A. Pengertian Bakteri…………….........................................................................
B. Pengertian Perhitungan Koloni bakteri .............................................................
C. Jenis-jenis perhitungan Bakteri.........................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. KESIMPULAN.................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI”.
Kami meyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon
maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Makassar, 05 April 2019

Penyusun kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu bakteriologi, ada hal mendasar yang juga perlu di perhatikan,
yaitu kualitatif, yakni perhitungan jumlah bakteri.analisis ini sangat penting untuk
mengetahui jumlah mikroorganisme yang terdapat pada suatu sampel tertentu,
apakah banyak atau sebaliknya. Analisis kualitatif atau bisa disebut dengan
enumerasi mikroorganisme dapat dapat dilakukan (Kuswiyanto, 2015).
Beberapa cara menentukan mikroba secara tidak langsung adalah dengan
menghitung jumlah mikroba dengan menggunkan centrifuge, menilai berdasarkan
kekeruhan, menggunakan perhitungan elektronik (electronic counter), menilai
berdasarkan analisi kimia, menilai berdasarkan berat kering, menggunakan cara
pengenceran, menggunakan metode Most Preable Number (MPN), dengan
menghitung jumlah bakteri berdasarkan jumlah koloni (Kuswiyanto, 2015).
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering masa sel.
Jumlah sel dapat dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah sel
hidup atau mati, dan jumlah sel hidup (viable count), jumlah total sel mikroba
dapat di tentukn dengan perhitungan langsung dengan counting chamber, counting
chamber yaitu menghitung jumlah individu sel yang terdapat pada ruangan kubus
fdari haeymacytometer, kemudian dilakukan dengan jumlah pengenceran terhadap
substensi mikroorganisme yang diamati, lalu hasilnya dikalikan dengan volume
petak alat tersebut, sehingga jumlah organisme yang ada per mililiter dapat
diketahui (Yulianto, 2018).
Perhitungan bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang bisa
digunakan untuk dapat menghitung jumlah koloni yang tumbuh dimedia
pembiakkan bakteri. Untuk dapat mempermudah perhitungan bakteri suatu
bakteri juga diperlukan pengetahuan serta wawasan morfologi bakteri tersebut
sehingga suatu media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai dengan sifat
bakteri tersebut (Firmansyah, 2015)
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan bakteri?
2. Apakah yang dimaksud dengan perhitungan koloni bakteri?
3. Jelaskan jenis-jenis perhitungan koloni bakteri!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian bakteri
2. Untuk mengetahui tentang perhitungan koloni bakteri
3. Untuk mengetahui jenis-jenis perhitungan koloni bakteri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bakteri
Istilah bakteri berasal dari kata “ Bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti
tongkat atau barang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap
mikroba yang bersel satu. Banyak negara di dunia belum sepekat dalam
klasifikasi spesiesbakteri, demikian pula penggunaan istilah dalam mikrobiologi.
(Adam,1992)
Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, uniseluler dan tidak
menegandung struktur yang terbatas membran disitoplasmanya. Sel-selnya
secara khas, berbentuk bola seperti batang atau spiral. Bakteri yang berdiametrer
sekitar 0,5 – 1,0 mikrometer, dan panjangnya 1,5 – 2,5 mirometer. Reproduksi
terutama dengan pembelahan biner sederhana aitu suatu proses aseksual (Koes,
2013).
B. Pengertian Perhitungan Koloni Bakteri
Perhitungan bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang bisa
digunakan untuk dapat menghitung jumlah koloni yang tumbuh dimedia
pembiakkan bakteri. Untuk dapat mempermudah perhitungan bakteri suatu
bakteri juga diperlukan pengetahuan serta wawasan morfologi bakteri tersebut
sehingga suatu media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai dengan sifat
bakteri tersebut. (Firmansyah, 2015)
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap
bahwa disetiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan
menghitung jumlah koloni bakteri, maka dapat diketahui menyebaran koloni
bakteri yang ada pada media pembiakkan bakteri. Jumlah baktri pada suatu
media dapat juga dihitung dengan menggunakan berbagai cara tergantung pada
jenis media dan juga jenis bakteri. (Firmansyah, 2015)
Metode perhitungan bakteri dengan perhitungan dengan menggunakan
suatu alat spektofotometer, didasarkan pada mikroba yang terdapat dalam suatu
bahan cair dan juga dapat dideteksi dengan berdasarkan kekeruhanya.
Pertumbuhan sel-sel bakteri didalam medium berbentuk cair maka akan
meningkatkan kekeruhan pada media yang juga akan mempengaruhi beberapa
jumlah sinar yang dapar ditransmisikan untuk bisa menembus medium.
(Firmansyah, 2015)
C. Jenis-jenis perhitungan koloni bakteri
1. Menghitung secara langsung
a. Menghitung sel langsung
Cara ini menggunakan bilik hitung (hemositometer) yang
menghasilkan hitungan total, karena semua sel terhitung baik sel yang
hidup maupun yang mati. Karena bakteri itu sangat kecil, maka
perhitungan yang di lakukan secara statistik dapat di terima namun harus
di buat suspensi sekurang-kurangnya 107 per ml.
b. Menghitung dari preparat pengecatan
Sama hal nya dengan menghitung sel langsung, cara ini
mengahasilkan hitungan total. Perhitungan dilakukan dengan cara
megoleskan sejumlah volume pada luas kaca objek yang telah diukur,
dicatat dengan metilen blu atau cat lain yang sesuai, kemudian dihitung
dengan jumlah organisme pada bagian-bagian tertentu yang telah di
ketahui luasnya.
c. Menghitung dengan filter membran
Contoh cairan yang telah di takar dan disaring dengan filter steril
yang terbuat dari membran berpori. Dalam hal ini jumlah bakteri dalam
cairan tersebut tidak boleh terlalu banyak dan tersebar rata. Untuk
menghitung membran di buat transparan dengan menyerapkan minyak
imersi kedalam membran.
d. Menghitungan dengan alat perhitungan elektronik
Dengan alat ini dapat di hitung beribu-ribu bakteri dalam beberapa
detik. Penggunaan kebanyakan alat ini didasarkan atas kerja dengan
lobang pengitai eletronik (dapat disakamakan dengamata” elektronik”) .
kerjanya tergantung pada interuksi dari berkas cahaya elektronik yang
melintasi satu ruang antara dua elektron yang berdekatan letaknya.
2. Menghitung secara tidak langsung
a. Perhitungan jumlah bakteri hidup
Perhitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count
atau disebut juga dengan standard plate cont di dasarkan pada asumsi
stiap sel mikroorganisme hidup dalam sustensi akan tumbuh menjadi 1
koloni seteah di iknkubasikan kedalam media biakan dan lingkungan
yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang dihitung dan
merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam
substensi tersebut (Bibiana, 1994).
Perhitungan jumlah mikroorganisme hidup (viable count) adalah
jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang
tumbuh pada lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme
yang dapat tumbuh dan berbiak dalam media dan suhhu inkubasi
tertentu (Bibiana, 1994).
Perhitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara pengenceran.
Cara ini secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam
berbagai cairan seperti air, susu, biakan cair dan sebagainya. Serentetan
pengenceran dibuat untuk kemudian di tanam dalam medium pembiakan
bulyon agar dan setelah inkubasi jumlah koloni dihitung. Setelah
dikonversi sesuai dengan pengenceranny, akan diketahui akan diketahui
per mililiter. Karena pnegenceran dikerjakan secara lipat ganda atau
secara desimal, maka angka yang diperoleh hanya angka perkiraan, yang
biasa disebut Most Preabale Number (Koes, 2010).
b. Penentua volum total
Cara ini adalah modifikasi penentuan hematokrit pada pengukuran
volum total butir-butir darah. Misalnya,10 ml biakan dimasukan kedalam
tabung reaksi khusus (tabung HOPKINS) yang bagian bawahnya brtupah
silinder dan bergaris ukuran. Organisme di padatkan dengan centifuge
pada kecepatan baku dan waktu yang tetap menurut ukuraannya
kemudian volum totalnya dapat dibaca pada skala silidender itu. Dengan
mengetahui volum rata-rata msing-masing sel secara perkiraan dapat
ditentukan jumlah sel.
c. Metode turbidometri
Tehnik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur kekeruhan
suspensi atas dasar prnyerapan dan pemencaran cahaya yang di
lintaskan, sehingga yang menggandung lebih dari 10 7-108 sel per ml liter
tampak keruh oleh mata telanjang. Suatu volum diatas yang telah ditakar
ditempatkan dalam tabung khusus yang jernih dengan diameter tertentu.
Tabung ini diletakan anatara suatu satuan sumber cahaya dan satuan
fotoelektrik yang disambung dengan galvanometer. Apa yang terbaca
pada galvanometer tergantung pada lintasan dari satuan sumber cahaya
melalui biakan itu. Seluruh cahaya yang berasal dari satuan sumber
cahaya persentasi yang ditransmisi melalui tabung berisi biakan akan
berkurang sebanding dengan kekeruhannya. Kelemahan cara ini ialah
dapat terjadi kesalahan karna fariasi dalam ukuran dan bentuk, serta
penggumpalan sel-sel. Juga karna perbedaan derajat – tembus – lihat
bermacam-macam spesies atau bahan lain dalam biakan itu. Tetapi cara
ini adalah salah satu yang tercepat dan paling sederhana serta cukup
teliti. Harus diperhatikan bahwa data kekeruhan bukanlah perhitungan
jumlah bakteri dan tidak dapat secara tepat digunakan seperti pada
kalkulasi yang didasarkan pada pernyataan eksponen jumlah sel.
Kekeruhan dapat dibakukan dalam sebutan jumlah sel dengan
penghitungan dalam hemasitometer dibandingkan dengan jumlah
suspensi bakteri baku.

d. Metode ukur kekeruhan


Metode ini menggunakan tabung-tabung dengan suspensi dari
berbagai derajat kekeruhan (menurut Brown). Tiap derajat tersebut
dengan tingkat kekeruhan ekivalen dengan jumlah tertentu per mililiter.
Suspensi bakteri yang ingin di periksa jumlahnya dibandingkan dengan
kekeruhannya dalam tabung yaitu dengan ukuran yang sama dengan
kekeruhan tabung Brown yang telah dibakukan dan jumlah
organismenya dapat dilihat pada tabel derajat kekeruhan baku. Suspensi
yang diperiksa bila perlu harus diencerkan.
e. Metode Turbidimetri Dan Nefelometri
Pada metode ini penghitungan didasarkan pada kenyataan bahwa
suatu populasi atau kelompok sel-sel dalam medium cair menyerap atau
menyebarkan cahaya yang sebanding dengan derajat kekeruhan medium
itu. Pada turbidimetri yang diukur adalah persentase obsorpsi cahaya,
dan pada nefelometri diukur refleksi sinar cahaya
f. Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT)
Jumlah perkiraan terdekat pada penghitungan bakteri didasarkan
atas asumsi bahwa bakteri tersebar normal dalam medium cair, yang
berarti bila diambil berulang-ulang sampel dengan takaran yang sama
dari suatu sumber dapat diharapkan mengandung jumlah rata-rata yang
sama, biarpun sampel yang satu sedikit lebih atau kurang daripada yang
lain. Jumlah rata-rata ini adalah jumlah perkiraan terdekat (most
probable number). Jika jumlah organisme besar, perbedaan jumlah
sampel akan menjadi kecil, hasil hitungan masing-masing sampel akan
mendekati rata, jumlah organisme kecil perbedaan akan relatif lebih
besar.
Teknik ini terutama digunakan untuk menaksir jumlah bakteri
koliform, tetapi dapat digunakan juga untuk hampir setiap jenis
organisme dalam sampel cairan bila pertumbuhan mudah dapat diamati,
seperti kekeruhan, dan pembentukan asam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan yaitu:
1. Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, uniseluler dan tidak mengandung
struktur yang terbatas membran sitoplasmanya.
2. Perhitungan bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang bisa
digunakan untuk dapat menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh
dimedia pembiakan bakteri.
3. Terdapat beberapa cara untuk menghitung jumlah koloni diantaranya
yaitu: cara menghitung langsung, menghitung secara tidak langsung,
jumlah perkiraan terdekat, metode ukur kekeruhan, dan metode
Turbidimetri dan Nefelometri.
B. Saran
Dengan mengetahui jenis perhitungan koloni bakteri maka diharapkan
kita mampu memahami perhitungan koloni tersebut yang terdapat beberapa
metode.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Perawat.
Jakarta : EGC
Bibiana, 1994. Analisis Mikroba Di Laboratorium. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Firmansyah, 2015. Perhitungan Jumlah Bakteri. Lampung : Universitas
Lampung
Koes Irianto, 2010. Mikrobiologi Mengenali Dunia Mikroorganisme.
Bandung : Yrama Widya
Koes Isianto, 2013. Mikrobiologi Medis. Bandung : ALFABETA CV
Yulianto Ade Prasetya, 2018. Bakteriologi 1, Penuntun Praktikum Teknologi
Laboratorium Medik. Purwarkerto : Universitas Jedral Soedirman

Anda mungkin juga menyukai