DISUSUN OLEH
G 701 20 015
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam bidang ilmu mikrobiologi ada suatu hal mendasar yang juga perlu
diperhatikan yaitu analisia kuantitatif terhadap suatu bahan. Suatu analisis ini
Sangat penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada suatu
sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya.
Salah satu metode cepat yang digunakan untuk menghitung massal sel adalah
melalui perhitungan kekeruhan (turbidity). Kekeruhan dapat diukur dengan
menggunakan fotometer atau spertofotometer. Pengukuran kekeruhan ini
didasarkan atas pertikel-pertikel kecil yang menyebarkan cahaya lengsung
secara propisional (sampai batas-batas tertentu) dengan konsentrtasinya. Zat
cahaya melewati tabung yang berisi suspensi mikroba, maka cahaya akan
dihamburkan.
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang
hidup dapat berkembang menjadi koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul pada
cawan adalah indeks bagi jumlah mikroorganisme yang terkandung dalam
sampel. Teknik yang harus dikuasai dari metode ini adalah mengencerkan
sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah
semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan statistik. Cawan yang
dipilih untuk menghitung koloni adalah cawan yang mengandung antara 30
sampai 300 koloni. Organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan
dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran
pada cawan yang bersangkutan.
Pada perhitunngan cawan standar, setelah sampel diletakkan pada cawan, maka
dilakukan hitungan koloni. Sampel yang berkualitas baik diharapkan
menunjukkan hitungan total yang rendah, yaitu kurang dari 100/ml. metode
hitungan cawan didasarkan atas anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup
akan berkembang menjadi satu koloni. Teknik yang harus dikuasai dalam
metode ini ialah pengenceran sampel dan mencawankan hasil-hasil
pengenceran tersebut.
Prinsip dari perhitungan metode hitungan cawan adalah bila sel mikroba yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan
kemudian dapat dihitung tanpa menggunakan mikroskop. Metode hitungan
cawan dibedakan atas dua cara, yaitu metode tuang (pour plate) dan metode
permukaan (surfacelspread plate). Pada metode tuang, sejumlah sampel (1 ml
atau 0,1 ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan ke dalam cawan
petri, kemudian ditambhkan agar-agar cair yang steril yang telah didinginkan
(47-50℃) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya sampelnya menyebar.
Metode ini merupakan cara yang paling sensitif untuk menentukan jumlah
jasad renik, dengan alasan :
1. Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung
2. Beberapa jasad renik dapat dihitung sekaligus
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba, karena koloni yang
terbentuk mungkin berasal dari mikroba yang mempunyai penampakan
spesifik.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah jasad renik di
dalam suatu suspensi atau bahan. Cara-cara tersebut dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yaitu
1. Perhitungan jumlah sel
➢ Hitungan mikroskopis
➢ Hitungan cawan
➢ MPN (Most Probable Number)
2. Perhitungan massa sel secara langsung
➢ Volumetric
➢ Gravimetric
➢ Kekeruhan (turbidimeter)
3. Perhitungan massa sel secara tak langsung
➢ Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP)
Analisis produk katabolisme (metabolit primer, metabolit sekunder, panas)
Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral).
(Waluyo 2007). Teknik enumerasi adalah cara- cara untuk menghitung
mikroba yang tumbuh di dalam media. Ada tiga teknik enumerasi yang
sering digunakan dalam praktikum yaitu:
• Derent Platting (hitungan langsung)
Derent Platting yaitu teknik perhitungan jumlah mkroorganisme secara
langsung dengan bantuan coloni counter atau alat lain. Cara ini ada dua
macam yaitu secara langsung yaitu dengan alat bakteri counting chamber
maupun metode breed smean atau lepoloitchweber untuk menghitung
jumlah mikroba dalam susu. Atau bahkan bias pula memanfaatkan sifat sel
yang bukan konduktor sehingga tidak dapat mengalirkan listrik yang
kemudian akan meningkatkan tegangan yang dicatat oleh recorder serta
dapatt menunjukkan jumlah total sel dan metode ini disebut metode
elektro cell chamber (Thihendrokosomo, 1989)
• Plate Count (Perhitungan Cawan)
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Kadi, jumlah
koloni yang muncul pada cawan merupakan satu indeks bagi jumlah
organisme yang dapat hidup yang terkandung dalam sample. Teknik yang
harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sample dan
mencawankan hasil pengenceran tersebut. Untuk memenuhi persyaratan
statistik, cawan yang dipilih untuk menghitung koloni adalah yang
mengandung antara 30 sampai dengan 300 koloni (Hadioetomo, 1993).
• Perhitungan Massa Sel (Metode Turbidimetrik)
Bila kita harus memeriksa konsentrasi sel sejumlah besar biakan, maka
metode hitungan cawan bukanlah pilihan yang baik karena tidak hanya
memakan waktu tetapi juga memerlukan media dan pecah-belah dalam
jumlah besar. Untuk kasus deemikian tersedia metode yang lebih cepat dan
prakytis, yaitu pengukuran kekeruhan biakan dengan fotokolorimeter.
Namun agar data yang diperoleh dari pengukuran ini dapat dinyatakan
sebagai konsentrasi organisme, diperlukan suatu kurva standar yang
menyatakan kolerasi antara kekeruhan biakan dengan jumlah organisme
per ml biakan. Sekali kurva ini diperoleh, maka sejumlah besar biakan
mikroorganisme sejenis dapat dengan cepat diukur kekeruhannya dan
konsentrasinya segera diketahui dengan cara membaca kurva standar
tersebut
DAFTAR PUSTAKA