Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MIKROBIOLOGI ANALISIS

“ANALISIS KUALITATIF MIKROORGANISME”

DISUSUN OLEH :

NAMA : YELIA SAFITRA

NIM : G70120052

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI ANALISIS

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 26 September 2022


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian analisis kualitatif mikroorganisme

Makanan, minuman, obat tradisional, sediaan non steril, serta kosmetik


merupakan suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, mineral, maupun dari
zat-zat kimia sintetik. Pada umumnya sediaan-sediaan tersebut, diproduksi oleh
industri secara besar-besaran dan biasanya memakan waktu yang cukup lama dalam
produksi, penyimpanan, distribusi dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Jadi
kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di dalamnya.

Jenis pengujian yang diperlukan untuk masing-masing produk tidak sama.


Untuk produk makanan diuji cemaran mikrobanya. Uji angka lempeng total
merupakan tolak ukur mikrobiologis untuk mengetahui kebersihan pengolahan dan
penanganan produk makanan dan minuman maupun produk lainnya yang juga
merupakan suatu indikasi layak atau tidak layaknya suatu produk untuk digunakan.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan praktikum uji mikrobiologis
terhadap produk sediaan farmasi yaitu makanan, minuman, kosmetik, dan obat
tradisional.

Di dalam bidang ilmu mikrobiologi ada suatu hal mendasar yang juga perlu
diperhatikan yaitu analisia kualitatif terhadap suatu bahan. Suatu analisis ini Sangat
penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada suatu sampel
tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya.

Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam


hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel
yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak
langsung yaitu dengan beberapa metode perhitungan.

Pemeriksaan mikrobiologis terhadap produk-produk yang langsung dimakan


dilakukan terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi dan keracunan makan seperti
yang disebutkan diatas dan juga terhadap angka lempeg total seagai indikasi
tentang kebersihan dan sanitasi pada proses pengolahan produk-produk tersebut (
Djide , 2003).

Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan suatu masalah yang penting


untuk diperhatikan. Obat-obatan steril sudah lama dikenal syarat kualitas
mikrobiologisnya, tetapi preparat farmasi non steril baru beberapa tahun terakhir ini
mendapatkan perhatian dan mulai diadakannya persyaratan. Pada umumnya obat-
obatan dibuat oleh industri secara besar-besaran. Sediaan tadi memakan waktu yang
cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama dalam penyimpanan atau
peredarannya kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di dalamnya (Djide,
2003).

Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena dapat
menyebabkan perubahan-perubahan dalam karakter organoleptis, perubahan atau
kemunduran, dan bahkan aktivitas di dalam obat yang bersangkutan. Selainitu
mikroba yang tumbuh dapat berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang
tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat banyak dapat menimbulkan hal-hal
yang merugikan. Penyakit-penyakit yang dapat timbul karena adanya mikroba
didalam obat-obatan non steril, dapat mengakibatkan terjadinya infeksi dari bakteri
patogen atau keracunan oleh bakteri penghasil racun (Djide , 2003).

Kalau makanan dan minuman terkontaminasi mikroorganisme secara spontan


dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran beberapa macam
mikroorganisme. Kontaminasi terebut dapat terjadi sejak pengolahan bahan baku,
pemrosesan bahan, peralatan, pengemasan, karyawan, air yang digunakan da jenis
wadah atau kemasan yang digunakan (Djide, 2008).

Uji MPN ( Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan
relative rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur
ini menggunakan tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai 5 dengan 3
perbedaan volume dari sampel, misalnya 3 tabung asing-masing diinkulasi dengan
0,1 mL, dai tabung berikutnya 0,01 mL dan 3 deret tabung berikutnya 0,001 mL.
Jika konsentrasi dalam sampel adalah range yang ditujukan seperti diatas,
seharusnya pada tabung yang menerima inokulasi bakteri tidak ada mikroorganisme
yang hadir. Ini akan menjadi steril setelah diinkubasi, perbandingan dari tabung
positif yang dilaporkan untuk tiap volume sampel dan hasilnya dibandingkan
dengan tabel standart MPN dari organisme per mL (atau per 100 mL dari sampel
murni). Prosedur ini biasanya digunakan dalam air , makanan, dan produk indusry
dibandingkan pada industry farmasi (Hugo, 2004).

Teknik MPN adalah metode statistic yang berguna dalam menentukan


konsentrasi rendah dari organisme (kurang dari 100 gram atau mL). Dalam metode
ini sampel secara seri dilarutkan sehingga inokula akan kadang-kadang kadang tapi
tidak selalu mengandung organisme hidup pada setiap pelarutan volume ganda
dipindahkan ke tabung ke 3,5, atau ke 10 dari medium cair yan diujikan.Tabung
diinkunbasi dan hasilnya dievaluasi.Berdasarkan test ini, tabung yang positif
diidentifikasi dengan kekeruhan (pertumbuhan) tunggal atau kombinasi dengan
produk gas dan asam (Mc lands borrwugh, 2005).
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan,
meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji
kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator
untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan
terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis dan
komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta komsumsinya,
kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya (Dirjen POM., 1979).

Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana


perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas.

Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada


pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium
cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung
satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau tabung
lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan
terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif,
sedangkan tabung lainnya negatif.

Standar plate Count (Angka Lempeng Total) adalah menentukan jumlah bakteri
dalam suatu sampel. Dalam test tersebut diketehui perkembangan banyaknya
bakteri dengan mengatur sampel, di mana total bakteri tergantung atas formasi
bakteri di dalam media tempat tumbuhnya dan masing-masing bakteri yang
dihasilkan akan membentuk koloni yang tunggal (Djide M. Natsir., 2005)

Teknik enumerasi adalah cara- cara untuk menghitung mikroba yang tumbuh di
dalam media. Ada tiga teknik enumerasi yang sering digunakan dalam praktikum
yaitu:

 Derent Platting (hitungan langsung)


Derent Platting yaitu teknik perhitungan jumlah mkroorganisme secara langsung
dengan bantuan coloni counter atau alat lain. Cara ini ada dua macam yaitu
secara langsung yaitu dengan alat bakteri counting chamber maupun metode
breed smean atau lepoloitchweber untuk menghitung jumlah mikroba dalam
susu. Atau bahkan bias pula memanfaatkan sifat sel yang bukan konduktor
sehingga tidak dapat mengalirkan listrik yang kemudian akan meningkatkan
tegangan yang dicatat oleh recorder serta dapatt menunjukkan jumlah total sel
dan metode ini disebut metode elektro cell chamber (Thihendrokosomo, 1989)
 Plate Count (Perhitungan Cawan)
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang
dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Kadi, jumlah koloni yang
muncul pada cawan merupakan satu indeks bagi jumlah organisme yang dapat
hidup yang terkandung dalam sample. Teknik yang harus dikuasai dalam metode
ini adalah mengencerkan sample dan mencawankan hasil pengenceran tersebut.
Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk menghitung
koloni adalah yang mengandung antara 30 sampai dengan 300 koloni
(Hadioetomo, 1993).

 Perhitungan Massa Sel (Metode Turbidimetrik)


Bila kita harus memeriksa konsentrasi sel sejumlah besar biakan, maka metode
hitungan cawan bukanlah pilihan yang baik karena tidak hanya memakan waktu
tetapi juga memerlukan media dan pecah-belah dalam jumlah besar. Untuk kasus
deemikian tersedia metode yang lebih cepat dan prakytis, yaitu pengukuran
kekeruhan biakan dengan fotokolorimeter. Namun agar data yang diperoleh dari
pengukuran ini dapat dinyatakan sebagai konsentrasi organisme, diperlukan
suatu kurva standar yang menyatakan kolerasi antara kekeruhan biakan dengan
jumlah organisme per ml biakan. Sekali kurva ini diperoleh, maka sejumlah
besar biakan mikroorganisme sejenis dapat dengan cepat diukur kekeruhannya
dan konsentrasinya segera diketahui dengan cara membaca kurva standar
tersebut (Hadioetomo, 1993).
DAFTAR PUSTAKA

Jie, M. Natsir dan Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi. UNHAS, Makassar.

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.

Sandjaja, B. 1992. Isolasi dan Identifikasi Mikrobiologi. Widya Medika, Jakarta.

Thihendrokesowo. 1989. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pangan. Pusat


Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai