DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Pratikum
E. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE KERJA
BAB IV
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Gambar)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dalam mempelajari jenis dan sifat mikroorganisme yang ada. Jumlah mikroorganisme
yang ada dalam suatu bahan sangat bervariasi tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan
Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun
secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium
yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk
koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi
uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel membelah secara
morfologi bakteri tersebut sehingga media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai
dengan sifat bakteri tersebut. Kehadiran mikroba pada makanan dapat bersifat
menguntungkan atau merugikan. Ada hasil metabolisme spesies mikrobia tertentu pada
makanan dibutuhkan dan digemari oleh manusia. Akan tetapi ada beberapa spesies yang
dapat merusak makanan dengan pembusukan atau menghasilkan toksin yang berbahaya
bagi manusia. Setiap produk yang dihasilkan oleh mikroba tergantung jumlah mikroba
yang terkandung dalam suatu bahan atau lingkungan. Analisis kuantitatif mikrobiologi
pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan, dan proses
B. Rumusan Masalah
3. Berapa persen transmitan ( % T ) yang terdapat pada sample Bakteri Escherichia coli
C. Maksud Praktikum
kuantitas mikroorganisme pada uji ALT , uji MPN dan Dan uji Turbidimetri persen
D. Tujuan Praktikum
yang meliputi untuk menentukan angka lempeng total (ALT) bakteri, MPN (Most
Escherichia coli.
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara
bakteri, MPN (Most Probable Number) dan uji Turbidimetri persen transmitan ( % T )
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
mikroba tertentu. Beberapa koloni bakteri ini, bagi tubuh manusia akan menyebabkan
penyakit. Steril dari bakteri untuk makanan terutama minuman sangat perlu diketahui
demi menjaga kesehatan. Air minum dari berbagai tempat mempunyai jenis-jenis
bakteri yang tidak sama untuk air minum hasil penyulingan diharapkan sudah terbebas
menghasilkan 2 sel baru dan hidup. Sel dikatakan hidup bila dapat menghasilkan sel
baru. Bila tidak mempunyai kemampuan ini lagi, maka sel dinyatakan tidak hidup lagi
atau mati. Analisis pertumbuhan bakteri dapat dlakukan dengan beberapa cara yaitu,
membandingkan jumlah sel, berat kering, konsentrasi protein atau nitrogen dan
menghitung jumlah sel dan dengan mengukur massa total populasi, yang biasanya
Perhitungan sel secara langsung atau tidak langsung, banyak dilakukan untuk
mengukur pertumbuhan selama proses fermentasi. Dalam perhitungan massa sel secara
Perhitungan massa sel secara tidak langsung sering digunakan dalam mengamati
pertumbuhan sel selama proses fermentasi, dimana komposisi substraknya atau bahan
yang difermntasi dapat diamati dan diukur dengan teliti (Djide, 2006).
Dalam analisis kuantitatif ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme didalam suatu bahan atau sedian
farmasi, makanan, minuman, dan kosmetika antara lain dapat dibedakan sebagai berikut
(Djide, 2006) :
a. Hitungan cawan
b. Hitungan mikroskopik
a. Volumetrik
b. Gravimetrik
c. Kekeruhan (turbidimetrik)
dan sebagainnya).
menganalisa susu yang mengandung bakteri dalam jumlah yang tinggi, misalnya susu
yang diperoleh dari sapi yang terkena penyakit infeksi yang menyerang kerja susu sapi.
Cara ini merupakan cara yang cepat yaitu dengan menggunakan mikroskop. Tetapi
dengan cara ini mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan mikroorganisme
1. Sel-sel yang telah mati tidak dapat dibedakan dari sel-sel yang lain
2. Untuk mempertinggi ketelitian, jumlah sel didalam suspensi harus cukup tinggi.
Adapun prinsip dari hitung cawan adalah apabila sel suatu mikroorganisme yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroorganisme tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa
menggunakan alat pembesar. Metode hitung cawan meruapakan cara yang paling
sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme, karena beberapa hal sebagai berikut
(Djide, 2006) :
Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cair yang dimasukkan
dalam tabung-tabung reaksi yang diisi pula dengan tabung-tabung kecil yang disebut
dengan tabung durham. Cara perhitungannya didasarkan atas banyaknya tabung yang
positif yaitu yang ditumbuhi oleh mikroorganisme atau terjadi perubahan warna dari
medium dan terbentuk gas setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu
(Djide, 2006).
adalah jika digunakan Lactosa Broth (NB), maka adanya bakteri yang dapat
Cara ini digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau minuman,
karena bakteri coliform termasuk bakteri yang dapat memfermentasi laktosa (Djide,
2006).
Salah stu cara untuk menghitung jumlah sel di dalam suatu bahan secara tidak
langsung adalah denagn uji metil biru. Cara uji metil biru (MB) ini biasanya dilakukan
susu, dan dapat memberikan perkiraan jumlah bakteri dalam satu sampel misalnya susu
(Djide, 2006).
Pada analisis dengan metode hitung secara mikroskopik dapat dilakukan dengan
1. Metode Breed
tinggi. Pada metode ini luas areal pandang pada mikroskop yang akan digunakan
harus dihitung terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengukur
diameter areal pandang dengan menggunakan mikrometer yang dapat dilihat bila
2. Metode petroff-Hausser
metode Breed, karena pada metode ini dilakukan dengan bantuan objek gelas
metode yang cepat dan murah, tetapi mempunyai beberapa kelemahan salah
satunya adalah sel-sel yang mati tidak dapat dibedakan dari sel-sel yang hidup,
B. Uraian Bahan
1. Nutrient agar
a. Komposisi
Peptone 5.0 g
Agar 15.0 g
b. Kegunaan
Nutrient Agar digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk pencacahan organisme
2. Lactosa Broth
a. Komposisi
Peptone 5.0 g
Lactose 5.0 g
b. Kegunaan
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment
broth) untuk Salmonela dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri
pada umumnya.
Rumus sturktur : Na – Cl
Pemerian :
C. Uraian Bakteri
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Negibacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacteriales
Family : Enerobacteriaceae
Genus : Escherichia
1. Inokulasikan 1 ose bakteri uji atau jamur uji dari bakteri atau jamur stok pada
2. Inkubasikan untuk bakteri selama 1x24 jam pada incubator suhu 370C atau
b. Metode Turbidimetri
1. Tabung reaksi yang berisi biakan bakteri atau jamur yang telah diremajakan
4. Jika pada pengenceran bakteri tidak diperoleh nilai transmitan 25% dan suspense
jamur tidak diperoleh nilai transmitan 75% maka dibuat pengenceran baru
pengenceran 25%T bakteri dan 75%T jamur dipipet 1 mL dituang ke dalam vial
steril.
3. Inkubasikan untuk bakteri selama 1x24 jam pada incubator suhu 370C atau
4. Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh setiap pengenceran dan hitung
1. Disiapkan 9 tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk
setiap contoh.
pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau sesuai derajat kontaminasi bahan yang
diperiksa.
3. Setelah itu diinkubasi dalam incubator pada 370C selama 24-48 jam. Tabung LB
BAB III
METODE KERJA
antara lain cawan petri steril, erlenmeyer, kapas, inkubator, lampu spirtus, rak tabung, spoit
1ml, spoit 2,5 ml, spoit 10ml, karet, vial, spekrofotometer, tabung durham, plastic wrap,
antara lain medium Laktosa Broth (LB), medium Nutrient Agar (NA), Natrium klorida
B. Cara Kerja
Pertama - tama disiapkan 7 tabung reaksi dan diisi dengan 9 mL NaCl fisiologis,
spoit lalu di masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan di homogenkan (konsentrasi 10-
1
). Kemudian di ambil 1 mL larutan dengan konsentrasi 10-1 menggunakan spot lalu
larutan stok konsentrasi 10-3. Dilakukan terus cara kerja yang sama hingga diperoleh
2. Turbidimetri
Disiapkan 7 kuvet, kemudian diambil 2 mL larutan stok yang telah dibuat lalu di
pada larutan stok konsentrasi 10-5, 10-6 dan 10-7, lalu di masukkan ke dalam medium
menggunakan metode gores. Setelah itu, dibungkus menggunakan plastic wrap dan
Kemudian bagi menjadi 3 seri. Masing-masing seri terdiri dari 3 tabung. Seri
pertama pada masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang
memiliki konsentrasi 10-1 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Lalu pada seri
kedua masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki
konsentrasi 10-2 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Pada seri ketiga masing-
masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki konsentrasi 10-3
kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Bungkus tabung reaksi sesuai dengan seri
BAB IV
A. Hasil
1. Turbidimetri
3. Uji MPN
B. Pembahasan
mikroorganisme yang terdapat dalam suatu bahan atau produk, dengan maksud untuk
Pada percobaan praktikum kali ini digunakan sampel yaitu Escherichia coli.
ALT, MPN dan metode turbidimetri. Terlebih dahulu dilakukan pengenceran dengan
tujuan untuk memberikan konsentrasi yang berbeda pada tiap medium untuk melihat
didapatkan nilai sesuai range dimana range untuk bakteri adalah 25% sedangkan yang
hasil yang didapatkan pada saat pengujian itu tidak ada yang mencapai range, semuanya
melebihi range yang ditentukan. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor
kesalahan.
Pada metode ALT bakteri untuk sampel Escherichia coli digunakan medium
NA dengan konsentrasi pengenceran yang digunakan yaitu pada konsentrasi 10-5 10-6
dan 10-7. Pada uji MPN digunakan juga medium LB dengan konsentrasi pengenceran
yang digunakan yaitu pada konsentrasi 10-1, 10-2, dan 10-3. Syarat ALT bakteri dimana
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada angka lempeng total atau ALT bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu
Escherichia coli dan hasil yang diperoleh yaitu tidak bisa dihitung.
2. Pada uji MPN bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu Escherichia coli dan
3. Pada uji turbidimetri bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu Escherichia coli
dan hasil yang diperoleh yaitu dengan persen transmitter (%T). Pada pengenceran 10-
1
= 88,2%. Pengenceran 10-2 = 95,9%. Pengenceran 10-3 = 101,1%. Pengenceran 10-4
10-7 = 103,2%.
B. Saran
Saran saya dalam praktikum ini, yaitu praktikan lebih memperhatikan arahan
DAFTAR PUSTAKA
[Legacy.bd] http://legacy.bd.com/europe/regulatory/Assets/IFU/Difco_BBL/242000.pdf
: Lactose Broth[Akses 26 November 2019].
[Legacy.bd] http://legacy.bd.com/europe/regulatory/Assets/IFU/Difco_BBL/211665.pdf
: Nutrient Agar. [Akses 26 November 2019].
LAMPIRAN
A. Foto Hasil
MPN
-1
10 10-2 10-3
+ + - - - - + + -
Sampel : Escherichia coli
B. Perhitungan
= 20 x 1/10-2
= 2000 APM/g