Anda di halaman 1dari 21

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Pratikum
E. Manfaat Praktikum

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang dipakai


B. Cara Kerja
C. Intruksi Kerja

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(Gambar)

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berhubungan dengan berbagai

macam mikroorganisme baik bakteri, kapang maupun khamir. Untuk mempermudah

dalam mempelajari jenis dan sifat mikroorganisme yang ada. Jumlah mikroorganisme

yang ada dalam suatu bahan sangat bervariasi tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan

kondisi lingkungan. Jumlah mikroorganisme dapat dihitung dengan berbagai cara.

Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun

secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium

yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk

koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi

suatu spesies tertentu.

Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri merupakan organisme

uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel membelah secara

simetris. Untuk mempermudah penghitungan koloni diperlukan pengetahuan mengenai

morfologi bakteri tersebut sehingga media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai

dengan sifat bakteri tersebut. Kehadiran mikroba pada makanan dapat bersifat

menguntungkan atau merugikan. Ada hasil metabolisme spesies mikrobia tertentu pada

makanan dibutuhkan dan digemari oleh manusia. Akan tetapi ada beberapa spesies yang

dapat merusak makanan dengan pembusukan atau menghasilkan toksin yang berbahaya

bagi manusia. Setiap produk yang dihasilkan oleh mikroba tergantung jumlah mikroba

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

yang terkandung dalam suatu bahan atau lingkungan. Analisis kuantitatif mikrobiologi

pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan, dan proses

yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam percobaan ini sebagai berikut :

1. Berapa jumlah kuantitas mikroorganisme yang terdapat pada sample Bakteri

Escherichia coli dengan uji ALT bakteri?

2. Berapa jumlah kuantitas mikroorganisme yang terdapat pada sample Bakteri

Escherichia coli dengan uji MPN?

3. Berapa persen transmitan ( % T ) yang terdapat pada sample Bakteri Escherichia coli

dengan uji Turbidimetri ?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud pada praktikum ini adalah untuk melakukan perhitungan

kuantitas mikroorganisme pada uji ALT , uji MPN dan Dan uji Turbidimetri persen

transmitan ( % T ) pada suatu sample bakteri Escherichia coli.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk menentukan kuantitas mikroorganisme

yang meliputi untuk menentukan angka lempeng total (ALT) bakteri, MPN (Most

Probable Number) dan uji Turbidimetri persen transmitan ( % T ) dari bakteri

Escherichia coli.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara

perhitungan kuantitas mikroorganisme yang meliputi angka lempeng total (ALT)

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

bakteri, MPN (Most Probable Number) dan uji Turbidimetri persen transmitan ( % T )

dari bakteri Escherichia coli.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Kuantitasi mikroba menunjukkan jumlah koloni yang mampu dibentuk oleh

mikroba tertentu. Beberapa koloni bakteri ini, bagi tubuh manusia akan menyebabkan

penyakit. Steril dari bakteri untuk makanan terutama minuman sangat perlu diketahui

demi menjaga kesehatan. Air minum dari berbagai tempat mempunyai jenis-jenis

bakteri yang tidak sama untuk air minum hasil penyulingan diharapkan sudah terbebas

dari bakteri (Dwidjoseputro, 1994).

Pertumbuhan seringkali dinyatakan secara singkat sebagai kemampuan untuk

menghasilkan 2 sel baru dan hidup. Sel dikatakan hidup bila dapat menghasilkan sel

baru. Bila tidak mempunyai kemampuan ini lagi, maka sel dinyatakan tidak hidup lagi

atau mati. Analisis pertumbuhan bakteri dapat dlakukan dengan beberapa cara yaitu,

membandingkan jumlah sel, berat kering, konsentrasi protein atau nitrogen dan

kekeruhan (Dwidjoseputro, 1994).

Perhitungan bakteri dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu dengan

menghitung jumlah sel dan dengan mengukur massa total populasi, yang biasanya

sebanding dengan jumlah sel (Radji, 2002).

Perhitungan sel secara langsung atau tidak langsung, banyak dilakukan untuk

mengukur pertumbuhan selama proses fermentasi. Dalam perhitungan massa sel secara

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

langsung, jumlah sel mikroorganisme dapat dihitung jika medium pertumbuhannya

tidak mengganggu pengukuran (Djide, 2006).

Perhitungan massa sel secara tidak langsung sering digunakan dalam mengamati

pertumbuhan sel selama proses fermentasi, dimana komposisi substraknya atau bahan

yang difermntasi dapat diamati dan diukur dengan teliti (Djide, 2006).

Dalam analisis kuantitatif ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme didalam suatu bahan atau sedian

farmasi, makanan, minuman, dan kosmetika antara lain dapat dibedakan sebagai berikut

(Djide, 2006) :

1. Perhitungan jumlah sel

a. Hitungan cawan

b. Hitungan mikroskopik

c. MPN (Most Probable Number)

2. Perhitungan massa sel secara langsung

a. Volumetrik

b. Gravimetrik

c. Kekeruhan (turbidimetrik)

3. Perhitungan massa secara tidak langsung

a. Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP dan sebagainya)

b. Analisis produk katabolisme (metabolit primer, sekunder atau panas)

c. Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral

dan sebagainnya).

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Hitungan mikroskopik dengan metode Breed sering digunakan untuk

menganalisa susu yang mengandung bakteri dalam jumlah yang tinggi, misalnya susu

yang diperoleh dari sapi yang terkena penyakit infeksi yang menyerang kerja susu sapi.

Cara ini merupakan cara yang cepat yaitu dengan menggunakan mikroskop. Tetapi

dengan cara ini mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan mikroorganisme

(bakteri) yang hidup dan yang telah mati (Djide, 2006).

Perhitungan mikroskopik merupakan metode yang cepat dan murah tetapi

mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut (Djide, 2006) :

1. Sel-sel yang telah mati tidak dapat dibedakan dari sel-sel yang lain

Karena berukuran sangat kecil, sukar dilihat dibawah mikroskop, sehingga

kadang-kadang tidak terhitung.

2. Untuk mempertinggi ketelitian, jumlah sel didalam suspensi harus cukup tinggi.

3. Tidak dapat digunakan untuk menghitung sel-sel mikroorganisme di dalam

bahan yang mengandung sel-sel debris atau ekstrak.

Adapun prinsip dari hitung cawan adalah apabila sel suatu mikroorganisme yang

masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroorganisme tersebut akan

berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa

menggunakan alat pembesar. Metode hitung cawan meruapakan cara yang paling

sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme, karena beberapa hal sebagai berikut

(Djide, 2006) :

1. Hanya sel yang masih hidup yang dapat terhitung

2. Bebrapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus

3. Dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cair yang dimasukkan

dalam tabung-tabung reaksi yang diisi pula dengan tabung-tabung kecil yang disebut

dengan tabung durham. Cara perhitungannya didasarkan atas banyaknya tabung yang

positif yaitu yang ditumbuhi oleh mikroorganisme atau terjadi perubahan warna dari

medium dan terbentuk gas setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu

(Djide, 2006).

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme

tertentu yang terdapat diantara campuran mikroorganisme lainnya. Sebagai contoh

adalah jika digunakan Lactosa Broth (NB), maka adanya bakteri yang dapat

memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan berbentuk gas di dalam tabung durham.

Cara ini digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau minuman,

karena bakteri coliform termasuk bakteri yang dapat memfermentasi laktosa (Djide,

2006).

Salah stu cara untuk menghitung jumlah sel di dalam suatu bahan secara tidak

langsung adalah denagn uji metil biru. Cara uji metil biru (MB) ini biasanya dilakukan

susu, dan dapat memberikan perkiraan jumlah bakteri dalam satu sampel misalnya susu

(Djide, 2006).

Pada analisis dengan metode hitung secara mikroskopik dapat dilakukan dengan

beberapa metode antara lain (Kadir, 2006) :

1. Metode Breed

Cara perhitungan jumlah mikroorganisme metode Breed ini banyak digunakan

untuk menganalisis susu yang mengandung mikroorganisme dalam jumlah yang

tinggi. Pada metode ini luas areal pandang pada mikroskop yang akan digunakan

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

harus dihitung terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengukur

diameter areal pandang dengan menggunakan mikrometer yang dapat dilihat bila

menggunakan minyak imersi.

2. Metode petroff-Hausser

Pada analisis dengan menggunakan metode Petroff-Hausser ini berbeda dengan

metode Breed, karena pada metode ini dilakukan dengan bantuan objek gelas

yang mempunyai kotak-kotak skala. Hitungan mikroskopik ini merupakan

metode yang cepat dan murah, tetapi mempunyai beberapa kelemahan salah

satunya adalah sel-sel yang mati tidak dapat dibedakan dari sel-sel yang hidup,

oleh karena itu kedua-duanya akan terhitung.

B. Uraian Bahan

1. Nutrient agar

a. Komposisi

Approximate Formula* Per Liter

Beef Extract 3.0 g

Peptone 5.0 g

Agar 15.0 g

b. Kegunaan

Nutrient Agar digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk pencacahan organisme

dalam air, limbah, kotoran dan bahan lainnya.

2. Lactosa Broth

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

a. Komposisi

Beef Extract 3.0 g

Peptone 5.0 g

Lactose 5.0 g

b. Kegunaan

Lactose broth digunakan sebagai medium untuk mendeteksi kehadiran Coliform

dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment

broth) untuk Salmonela dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri

pada umumnya.

3. Natrium Klorida (Ditjen POM Edisi V, 2014)

Nama resmi : NATRII CHLORIDUM

Nama lain : Natrium Klorida

Rumus molekul : NaCl

Berat Molekul : 32,04 g/mol

Rumus sturktur : Na – Cl

Pemerian :

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air.

Kegunaan : Sebagai sumber ion klorida dan ion natrium

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk

C. Uraian Bakteri

1. Escherichia coli (itis.gov)

Kingdom : Bacteria

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Subkingdom : Negibacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enerobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli

D. Prosedur Kerja (Rusli, 2019)

a. Peremajaan Bakteri atau Jamur Uji

1. Inokulasikan 1 ose bakteri uji atau jamur uji dari bakteri atau jamur stok pada

agar miring (satu atau tiga hari sebelum praktikum).

2. Inkubasikan untuk bakteri selama 1x24 jam pada incubator suhu 370C atau

untuk jamur selama 3x24 jam pada suhu kamar.

b. Metode Turbidimetri

1. Tabung reaksi yang berisi biakan bakteri atau jamur yang telah diremajakan

ditambahkan 5 mL larutan NaCl fisiologis (100), dihomogenkan.

2. Dibuat pengenceran suspense mikroba dengan cara memipet 1 mL larutan stok

(100) kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi 9 mL larutan NaCl

fisiologis steril (10-1), demiian seterusnya hinggadiperoleh suspensi bakteri

sampai 10-7 dan untuk jamur 10-5.

3. Diukur transmittan dan OD-nya masing-masing pengenceran bakteri dan

suspense jamur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang

maksimumnya (580 nm).

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

4. Jika pada pengenceran bakteri tidak diperoleh nilai transmitan 25% dan suspense

jamur tidak diperoleh nilai transmitan 75% maka dibuat pengenceran baru

sampai diperoleh %T tersebut.

c. Metode SPC untuk ALT Bakteri dan AKK Jamur

1. Masing-masing seri pengenceran suspense bakteri atau suspense jamur termasuk

pengenceran 25%T bakteri dan 75%T jamur dipipet 1 mL dituang ke dalam vial

steril.

2. Masing-masing vial tersebut, untuk bakteri ditambahkan 9 mL NA cair steril

(bakteri) atau 9 mL PDA cair steril (jamur), dihomogenkan kemudian

dimasukkan kedalam cawan petri steril, dihomogenkan.

3. Inkubasikan untuk bakteri selama 1x24 jam pada incubator suhu 370C atau

untuk jamur selama 3x24 jam pada suhu kamar.

4. Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh setiap pengenceran dan hitung

SPC-nya (jumlah mikroorganisme (koloni per mL sampel).

d. Metode Most Probable Number (MPN) Untuk Bakteri Koliform

Uji bakteri bentuk koli dilakukan menggunakan metode MPN dengan

menggunakan medium Laktosa Broth dibuat dengan tiga seri :

1. Disiapkan 9 tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk

setiap contoh.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

2. Masing-masing contoh yang telah diencerkan di inokulasikan 1 ml hasil

pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau sesuai derajat kontaminasi bahan yang

diperiksa.

3. Setelah itu diinkubasi dalam incubator pada 370C selama 24-48 jam. Tabung LB

yang positif berisi gas dan berubah warna menjadi kuning.

4. Dicatat dan dihitung nilai MPN-nya.

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitas mikroorganisme

antara lain cawan petri steril, erlenmeyer, kapas, inkubator, lampu spirtus, rak tabung, spoit

1ml, spoit 2,5 ml, spoit 10ml, karet, vial, spekrofotometer, tabung durham, plastic wrap,

aluminium foil, pinset, gelas kimia, dan tabung reaksi.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitas mikroorganisme

antara lain medium Laktosa Broth (LB), medium Nutrient Agar (NA), Natrium klorida

fisiologis (NaCl) dan bakteri Escherichia col.

B. Cara Kerja

1. Pembuatan Larutan stok

Pertama - tama disiapkan 7 tabung reaksi dan diisi dengan 9 mL NaCl fisiologis,

kemudian bakteri Escherichia coli diencerkan menggunakan NaCl fisiologis

secukupnya hingga seluruh bakteri larut, setelah itu di ambil 1 mL menggunakan

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

spoit lalu di masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan di homogenkan (konsentrasi 10-
1
). Kemudian di ambil 1 mL larutan dengan konsentrasi 10-1 menggunakan spot lalu

masukkan ke dalam tabung 2 dan homogenkan, sehingga diperoleh larutan stok

konsentrasi 10-2. Kemudian di ambil larutan dengan konsentrasi 10-2 menggunakan

spoit lalu masukkan ke dalam tabung 3 dan dihomogenkan, sehingga diperoleh

larutan stok konsentrasi 10-3. Dilakukan terus cara kerja yang sama hingga diperoleh

larutan stok dengan konsentrasi 10-7.

2. Turbidimetri

Disiapkan 7 kuvet, kemudian diambil 2 mL larutan stok yang telah dibuat lalu di

masukkan kedalam masing-masing kuvet, setelah itu di masukkan kedalam

spektrofotometer untuk di ukur %T nya.

3. Angka Lempeng Total (ALT)

Disiapkan 3 cawan petri, setelah itu dimasukkan 10 mL medium NA dan

dibiarkan hingga memadat. Setelah medium memadat, di ambil 1 ose bakteri SA

pada larutan stok konsentrasi 10-5, 10-6 dan 10-7, lalu di masukkan ke dalam medium

menggunakan metode gores. Setelah itu, dibungkus menggunakan plastic wrap dan

diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C.

4. Most Probable Number (MPN)

Disiapkan 9 tabung reaksi dan berikan masing-masing tabung durham.

Kemudian bagi menjadi 3 seri. Masing-masing seri terdiri dari 3 tabung. Seri

pertama pada masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang

memiliki konsentrasi 10-1 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Lalu pada seri

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

kedua masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki

konsentrasi 10-2 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Pada seri ketiga masing-

masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki konsentrasi 10-3

kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Bungkus tabung reaksi sesuai dengan seri

masing-masing menggunakan plastik wrap. Kemudian inkubasi di Inkubator.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Turbidimetri

Persen transmitter (%T)

10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7

88,2% 95,9% 101,1% 102,4% 100% 100,1% 103,2%

2. Angka Lempeng Total (Bakteri)

10-5 10-6 10-7 Nilai ALT

tdh tdh tdh -

3. Uji MPN

10-1 10-2 10-3 Nilai MPN

++- --- ++- 2000 APM/g

B. Pembahasan

Perhitungan mikroorganisme dilakukan untuk mengetahui jumlah

mikroorganisme yang terdapat dalam suatu bahan atau produk, dengan maksud untuk

mengetahui kuantitas produk tersebut.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Pada percobaan praktikum kali ini digunakan sampel yaitu Escherichia coli.

Perhitungan mikroorganisme pada percobaan ini menggunakan metode pengenceran,

ALT, MPN dan metode turbidimetri. Terlebih dahulu dilakukan pengenceran dengan

tujuan untuk memberikan konsentrasi yang berbeda pada tiap medium untuk melihat

jumlah mikroorganisme pada masing-masing konsentrasi.

Pada metode turbidimetri dengan menggunakan spektrofotometer tidak

didapatkan nilai sesuai range dimana range untuk bakteri adalah 25% sedangkan yang

hasil yang didapatkan pada saat pengujian itu tidak ada yang mencapai range, semuanya

melebihi range yang ditentukan. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor

kesalahan.

Pada metode ALT bakteri untuk sampel Escherichia coli digunakan medium

NA dengan konsentrasi pengenceran yang digunakan yaitu pada konsentrasi 10-5 10-6

dan 10-7. Pada uji MPN digunakan juga medium LB dengan konsentrasi pengenceran

yang digunakan yaitu pada konsentrasi 10-1, 10-2, dan 10-3. Syarat ALT bakteri dimana

range untuk ALT bakteri 30-300 kol/mL.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum perhitungan kuantitas mikroorganisme

adalah sebagai berikut :

1. Pada angka lempeng total atau ALT bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu

Escherichia coli dan hasil yang diperoleh yaitu tidak bisa dihitung.

2. Pada uji MPN bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu Escherichia coli dan

hasil yang diperoleh yaitu 2000 APM/g.

3. Pada uji turbidimetri bakteri yang digunakan sebagai sampel yaitu Escherichia coli

dan hasil yang diperoleh yaitu dengan persen transmitter (%T). Pada pengenceran 10-
1
= 88,2%. Pengenceran 10-2 = 95,9%. Pengenceran 10-3 = 101,1%. Pengenceran 10-4

= 102,4%. Pada pengenceran 10-5 = 100%. Pengenceran 10-6 = 100,1%. Pengenceran

10-7 = 103,2%.

B. Saran

Saran saya dalam praktikum ini, yaitu praktikan lebih memperhatikan arahan

dari asisten sehingga pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

[ITIS] Integrated Taxonomic Information System. 2019. Taxonomic Hierarchy :


Escherichia coli. https://www.itis.gov. [26 November 2019].

[Legacy.bd] http://legacy.bd.com/europe/regulatory/Assets/IFU/Difco_BBL/242000.pdf
: Lactose Broth[Akses 26 November 2019].
[Legacy.bd] http://legacy.bd.com/europe/regulatory/Assets/IFU/Difco_BBL/211665.pdf
: Nutrient Agar. [Akses 26 November 2019].

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI.


Djide. 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar: UNHAS Press.

Hadioetomo, S. Ratna. 1993. Mikrobiologi dasar Dalam Praktek. Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bogor: IPB Press.
Kadir. 2006. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Makassar: UNHAS Press.

Radji, M. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan


Kedokteran. Jakarta: EGC.
Rusli. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Edisi V. Makassar: UMI.

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

LAMPIRAN

A. Foto Hasil

Angka Lempeng Total (ALT)


-5
10 10-6 10-7

Sampel : Escherichia coli

MPN
-1
10 10-2 10-3

+ + - - - - + + -
Sampel : Escherichia coli

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

B. Perhitungan

Uji MPN = Nilai MPN pada tabel x 1/fp tabung tengah

= 20 x 1/10-2

= 2000 APM/g

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

AMIROH ROCHIMAH IMAM NURWINDA


WIRADA
150 2018 0151

Anda mungkin juga menyukai