KELOMPOK VIII
KELAS C
Oleh :
Faizah Yuski Zamzami (151710101009)
Qriyasa Etik Juwita (151710101030)
Devinta Nurinsani (151710101093)
Diny Ambar Lestari (151710101099)
Muh. Angga Elan Putra (151710101123)
Dwi Helmi Reynaldi (151710101126)
ISI
Fluida adalah zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk
wadah tempatnya atau zat yang akan berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh
suatu tegangan geser. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya
tangensial atau gaya geser. Semua ilmu fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas dan
memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk.
Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan
untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah
mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebagai fungsi dari ketidakmampuan fluida terhadap
tegangan geser(shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah
hukum pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengkarakteristikkan bentuk
fluida.
Fluida diklasifikasikan sebagai fluida newtonian dan fluida non newtonian. Dalam
fluida newtonian terdapat hubungan yang linier antara besarnya tegangan geser yang
diterapkan dan laju perubahan bentuk yang diakibatkan. Dalam fluida non newtonian
terdapat hubungan tak linier antara besarnya tegangan geser yang diterapkan dan laju
perubahan bentuk sudut.
Fluida non newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami perubahan
viskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut. Hal ini menyebabkan
fluida non newtonian tidak memiliki viskositas yang konstan.
Perbedaan karakteristik akan dijumpai pada fluida non newtonian. Pada fluida jenis
ini, viskositas fluida akan berubah bila terdapat gaya yang bekerja pada fluida misal
pengadukan. Jika pada fluida non newtonian diaduk, akan tersisa suatu lubang. Lubang ini
akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada materialmaterial seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non newtonian di aduk adalah
penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak lebih tipis. Ada banyak tipe fluida
non newtonian yang kesemuanya memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan
tertentu.
Model pendekatan fluida non newtonian sebagai berikut :
a. Pseudoplastik
Pseudoplastik adalah suatu model pendekatan fluida non newtonian di mana
viskositasnya cenderung menurun tetapi shear stress dari fluida ini akan semakin
meningkat. Contoh fluida ini adalah vinil acetate atau vinylpyrrolidone co-polymer
(PVP/PA).
b. Dilatant
Dilatant adalah suatu model pendekatan fluida non newtonian dimana viskositasnya
dan shear stress dari fluida ini akan cenderung mengalami peningkatan. Contoh dari
fluida jenis ini adalah pasta.
Fluida Non-Newtonian dapat digolongkan dalam 5 golongan besar yaitu :
1. Bingham fluid model
Bingham fluid model adalah suatu model pendekatan fluida Non-Newtonian di mana
viscositasnya akan sangat tergantung pada shear stress dari fluida tersebut, di mana
semakin lama viskositasnya akan menjadi konstan.
Persamaan tegangan geser fluida untuk Bingham Fluid model dapat dituliskan sebagai
berikut :
dengan syarat :
jika :
Jenis material yang mengikuti persamaan ini disebut Bingham Plastik. Contoh fluida
Bingham Plastik antara lain :odol,pasta dan suspensi. Bingham plastic untuk suspensi
bahan bakar nuklir di antaranya
,
dan
Persamaan ini memiliki 2 parameter juga dikenal sebagai hukum daya (power Law). Untuk n
= 1, maka persamaan akan direduksi menjadi persamaan hukum Newton untuk viskositas
dengan m = . Untuk n<1 akan="" fluida="" maka="" menjadi="" model="" pseudoplastik.=""
sedangakan="" span="" style="mso-spacerun: yes;" untuk="">
n>1 maka akan menjadi fluida model dilatant. contoh fluida yang mengikuti persamaan
Ostwald De Waele antara lain : campuran pulp kertas dengan air, campuran semen dengan
air dan sebagainya.
3. Eyring Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Erying model adalah sebagai berikut :
Model ini memiliki 3 parameter yang dapat diatur yaitu psi 0, psi 1dan . Jika dipilih lebih
besar dibandingkan 1, maka model mendekati hokum Newton untuk tho yx kecil.
Sedangkan, jika dipilih kurang dari 1, maka model mendekati hukum Newton untuk tho
yx besar. Contoh Fluida yang memenuhi kriterial Ellis Model antara lain : Carbon Methil
Cellulose (CMC) yang dilarutkan ke dalam air.
5. reiner-Philippoff Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Reiner-Philippoff model sebagai berikut :
Model ini memiliki 3 parameter yang dapat diatur, yaitu :myu 0, myu takhingga, dan tho s .
Contoh fluida model ini adalah : 30,4% metanol dalam hexana, Cholesterol butirat dan
Polistirene dalam tetralin.
Penggolongan lain fluida Non-Newtonian
a.
Thixotropic (Shear thining), fluida di mana viscositasnya seolah-olah semakin lama
semankin berkurang meskipun laju gesernya tatap. Apabila terdapat gaya yang bekerja
pada fluida ini adalah cat, campuran tanah liat (clay) dan berbagai jenis jel.
b. Rheopectic (Shear thickening), adalah fluida yang viscositasnya seolah-olah makin
lama makin besar. Sebagi contoh adalah minyak di mana viscositasnya akan bertambah
besar saat minyak pelumas tersebut mengalami guncangan. Dalam hal ini fluida rheopectic
jika ada suatu gaya yang bekerja padanya maka viscositasnya fluida ini akan bertambah.
Perilaku
Plastik sempurna
Karakteristik
Tegangan tidak
Contoh
Logam, duktil lewat
menghasilkan
titik yiel
regangan yang
Plastik Bingham
berkebalikan
Tegangan geser dan
regangan memiliki
hubungan linier bila
batas tegangan
geser mulai
berpengaruh
Yield pseudo-plastik
terlampaui
Pseudo plastik yang
Lumpur, beberapa
melampaui beberapa
koloid
batas tegangan
geser mulai
Tield Dilatant
berpengaruh
Dilatant yang
melampaui beberapa
batas tegangan
geser mulai
berpengaruh
Fluida Eksponensial
Pseudoplastik
Beberapa koloid,
tanah liat, susu,
Dilatant
Peningkatan
viskositas terlihat
patiber
peningkatan gaya
geser
Kombinasi linier
Logam, material
karakteristik viskos
komposit
dan elastis
Viskoelastis memiliki
Material maxwell
Fluida oldroyd B
perilakau maxwell
Material kelvin
Anelastis
dan newtonian
Kombinasi linier
Bitumen, adonan,
nilon
dan viskos
Meterial kembai ke
bentuk awal bila
Viskositas yang
Rheopektik
bergantung waktu
gaya dihilangkan
Peningkatan
Beberapa lubrikan
viskositas terlihat
jelas seiring dengan
lama durasi
Tiksotropik
tegangan
Penurunan
viskositas terlihat
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Stewart, dan Lightfoot. 1960.Transport Phenomena.New York:John Wiley & Sons, Inc.