PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tegangan permukaan zat cair.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan zat cair.
3. Mengetahui contoh tegangan permukaan zat cair pada obat atau bahan obat.
4. Mengetahui pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
4. Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka
tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik
antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
5. Konsentrasi Zat Terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya solut yang
penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi
dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
2.1.6 Contoh pehitungan dan perhitungan dan percobaan tegangan permukaan pada obat atau bahan
obat
a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah pipa kapiler, spatula, gelas kimia, timbangan, dan pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah Aquadest, larutan Natrium Lauril Sulfat serta Parafin cair.
b. Prosedur Pecobaan
Air
1. Diambil air 10 ml dengan menggunakan gelas ukur, dipindahkan pada gelas kimia
2. Diukur tinggi air dengan mistar.
3. Dimasukkan pipa kapiler kedalam air, diukur tinggi air yang naik pada pipa kapiler
Natrium Lauril Sulfat 0.01 % ; 0,05% ; 0.1%
1. Ditimbang Natrium laurel sulfat masing-masing 0,1 gram, 0.5 gram, dan 1 gram
2. Masing-masing ditambahkan dengan 10 ml air, aduk hingga homogen
3. Diukur tinggi larutan dengan mistar
4. Dimasukkan pipa kapiler kedalam air, diukur tinggi air yang naik pada pipa kapiler
Parafin Cair
1. Diambil parafin cair 10 ml dengan menggunakan gelas ukur, dipindahkan pada gelas
kimia
2. Diukur tinggi larutan dengan mistar
3. Dimasukkan pipa kapiler kedalam air, diukur tinggi air yang naik pada pipa kapiler
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,
sehingga permukaannya seperti ditutupioleh suatu lapisan elastis.
2. Tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.
3. Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F)
dan panjang (d) tempat gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
γ = F/L
Keterangan:
γ = Tegangan permukaan
l =Panjang kawat
4. Aplikasi konsep tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain, mencuci dengan
air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih, gelembung sabun atau air
berbentuk bulat, dan klip tidak tenggelam dalam air.
4.2 Saran
Dari bahasan yang telah dijelaskan sebaiknya para siswa lebih memperhatikan fenomena-
fenomena alam di sekitar yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat ilmiah. Selain itu, agar
lebih memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan tegangan permukaan, persamaannya,
dan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Adisalamun, Djamuli, M. A., Titiu, C. C. dan Yandra, A. 2012. Adsorbsi Surfaktan Nonionik Askil
Poliglikosida Pada Antar Muka Fluida-Fluida. Vo. 9, No. 1 ISSN: 1412-5064, Banda Aceh
Basuki, A.S. dan Setijo, B. 2003. Buku Panduan Prakituk Kimia Fisika. Universitas Indonesia, Depok.
Bowo, C., Mohammad, H. dan Bambang, M. 2008. Penentuan Kurva Potensi Air Refensi Air Tanah
Laboratorium Dengan Sensor Resistensi dan Kapasitansi. Univesrsitas Jember, Jember.
Brackbill, U. J., Kothe, B. D. dan Zemach, C. 1992. A Kontinum Methel for Modeling Surface Tension
Theoretical Division. Los Alamos National Laboratory. Los Alamos, New Mexico.
Brater, F. E. dan H. W. King. 1976. Handbook of Hidraulics for The Solution of Hidraulic Engineering
Problem. Muray Printing Company and Bound by The Book Press, New York.
Ginting, M. H dan Netti, H. 2002. Tegangan Permukaan dengan Metode Drop Out dan Metode Bubble.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Indarmiati ddan Ernowati, U. F. 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaaan dengan Induksi
Elektromagnetik. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.
Munson, R. B., Young, F. D. 2006. Mekanika Fluida. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nasrudddin, M. N., Juwairiyah., Masthurah. 2013. Fisika Dasar. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Osgouei, A., Haniyeh., Parsfar., Abbas, G., Akbar., Zadeh., Hamed. 2011. Density and Temperature
Depencies of Liquid Surface Tension. Faculty of Chemistry. Sharif University of technology,
Iran.
Rahman, H. 2010. Kajian Eksperemental Wick Screen Nesh dan Sintered Powder Terhadap Kinerja
Heat Pipe. Tesis Fakultas Teknik.Universitas Indonesia, Depok.
Sears, F. W. dan Mark, W. Z. 1962. University Physics in One Volume. Parmouth College, Newyork.
Sophodeousu. 2009. Understanding and Explaining Surface Tension and Capillarity and Introduction to
Fundamental Physics for Water Professional. University of Cansas.
Syofyan. Tuti, A. S. dan Rieke, A. 2013. Pengaruh Kombinasi Surfaktan Natrium Luryl Sulfat dan
Benzalkorium Klorida Terhadap Kelarutan Ibuprofen. Vo. 18, No 1. ISSN: 1410-0177, Padang
Anief, Moh., (1993), “Ilmu Meracik Obat”, UGM Press, Yogyakarta, 129,130.
Anonim. 2013.”Penuntun Farmasi Fisika”. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Ansel, Howard C., (1985), “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”, UI Press, Jakarta
Ditjen POM, 1975.”Farmakope Indonesia edisi III”. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Ditjen POM. 1995.”Farmakope Indonesia Edisi IV”. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Gennaro, A.R. 1990. “Pengetahuan Farmasi Fisika”. Mack Publishing Company, Easton,
Pennsylvania.
Kosman, R. dkk. 2006. “Bahan Ajar Farmasi Fisika”. Universitas Muslim Indonesia.
Makassar
Lachman, L. dkk. 1986. “Teori Praktis Farmasi Fisika”. Third Edition, Lea and Febiger.
Washington Square Philadelphia. USA.
Martin Alfred dkk, 1993. ``Farmasi Fisika``, Edisi III, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/deterjen