OLEH :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
I. Judul Percobaan :
Penentuan Tegangan Permukaan dengan Metode Nu-Nouy
Dimana γ merupakan tegangan muka; nilai adalah sebesar 3,14; R adalah jari-jari
cincin; dan F adalah gaya untuk memisahkan permukaan cairan. Pada saat cincin
lepas, dapat dituliskan persamaan
V. Cara Kerja
Langkah kerja pada praktikum ini dimana untuk penentuan tegangan
permukaan larutan murni atau udara, alat tensometer dirangkai dengan baik terlebih
dahulu kemudian dimasukkan aquades ke dalam cawan petri, selanjutnya Selanjutnya
cincin dimasukkan ke dalam aquades dan cincin dijaga agar saling bersentuhan
dengan dinding cawan, kemudian skala pada tensiometer diamati pada tarikan
pertama kemudian dicatat dan pengamatan dilakukan berulang-ulang untuk meperoleh
hasil yang akurat, langkah yang sama pada prosedur kerja no.2 di atas dilakukan juga
pada larutan murni lainnya yaitu kloroform dan minyak goreng.
Penentuan tegangan permukan larutan detergen dilakukan dengan detergen
bubuk yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu kemudai detergen bubuk
tersebut kemudian ditimbang masing-masing sebanyak 0.05 gram, 0.10 gram dan 0.15
gram, setelah ditimbang ditimbang, masing-masing detergen yang massanya berbeda
tersebut dilarutkan dengan aquades hingga volumenya 100 mL, sehingga diperoleh
larutan detergen dengan lima konsentrasi yang berbeda yaitu 0.05%; 0.10%; 0.15%.
Masing-masing larutan detergen dimasukkan ke dalam cawan petri secara bergantian.
Selanjutnya cincin dimasukkan ke dalam larutan detergen dan cincin dijaga agar tidak
saling bersentuhan dengan dinding cawan dan skala pada tensiometer diamati pada
tarikan pertama, kemudian dicatat dan pengmatan dilakukan berulang-ulang untuk
memperoleh hasil yang akurat.
Penentuan tegangan permukaan campuran air-minyak goreng dilakukan
dengan cara sebanyak 25 mL minyak ditambahan ke dalam 60 mL aquades kemudian
cincin aluminium dicelupkan pada campuran aquades dan minyak pada bagian
perbatasan antara lapisan minyak dengan aquades. Skala yang ditunjukkan kemudian
dicatat.
Penentuan tegangan permukaan campuran air-kloroform dilakukan dengan
sebanyak 30 mL aquades ditempatkan dalam cawa petri. Kemudian sebanyak 20 mL
kloroform ditambahkan pada 30 mL aquades yang telah ditempatkan pada cawan petri
tersebut kemudian cincin aluminium dicelupkan pada campuran aquades dan
kloroform pada bagian perbatasan antara lapisan aquades dan kloroform. Skala yang
ditunjukkan kemudian dicatat
Penentuan tegangan permukaan campuran air-minyak goreng-detergen
dilakukan dengan langkah sebagai berikut dimana disiapkan 15 mL air dalam cawan
petri, kemudian kedalam air tersebut ditambahkan 10 mL minyak kemudian
ditambahkan 0.1 gram detergen dan larutan yang terbentuk diaduk dan didiamkan
beberapa saat kemudian cincin aluminium dicelupkan pada campuran minyak-air-
detergen pada bagian perbatasan antara lapisan air dengan minyak. Amati skala awal
dari cincin aluminium dan skala yang ditunjukkan saat pengukuran tegangan
permukaan.
Penentuan tegangan permukaan campuran air – kloroform - detergen
dilakukan dengan langkah sebagai berikut dimana disiapkan 15 mL air dalam cawan
petri, kemudian kedalam air tersebut ditambahkan 10 mL kloroform kemudian
ditambahkan 0.1 gram detergen dan larutan yang terbentuk diaduk dan didiamkan
beberapa saat kemudian cincin aluminium dicelupkan pada campuran kloroform-air-
detergen pada bagian perbatasan antara lapisan air dengan minyak. Amati skala awal
dari cincin aluminium dan skala yang ditunjukkan saat pengukuran tegangan
permukaan.
VII. Pembahasan
Berdasarkan pengolahan data dan tabel pengamatan diatas dapat dilihat bahwa
tegangan permukaan pada campuran berbeda-beda antara cairan murni (air, minyak
goreng, dan kloroform) dan campuran yang tidak murni. Kekuatan gaya tarik antara
molekul-molekulnya yang mempengaruhi adanya perbedaan nilai tegangan
permukaan. Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi
oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa
besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-
adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang
berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh
permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya
tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara
molekul zat yang berbeda (adesi). Tegangan permukaan menegang seperti lapisan
tipis elatis dimana gaya elastis dalam permukaan cairan disebut dengan tegangan
permukaan yang mana tegangan permukaan juga dipengaruhi oleh luas permukaan
cairan.
Luas permukaan berbanding terbalik dengan tegangan permukaan suatu cairan
dimana diketahui bahwa luas permukaan air lebih kecil daripada luas permukaan
kloroform serta minyak goreng. Luas permukaan yang kecil ini menyebabkan kuatnya
interaksi yang terjadi pada molekul-molekul air. Air merupakan molekul yang bersifat
polar dikarenkana mempunyai H dan O yang perbedaan keelektronegatifannya besar
yang mana H bermuatan parsial positif dan O bermuatan parsial negative. Air
memiliki rumus kimia H2O senyawa air yang mengikat 2 atom H dan 1 atom O dan
dinamakan senyawa hydrogen. Atom O pada molekul air besifat sangat elektronegatif
dan dapat membentuk ikatan hydrogen dengan atom H dari molekul air yang lainnya.
Sifat tersebut yang membuat gaya tarik antar molekul air sangat kuat sehingga luas
permukaanya kecil. Kloroform merupakan senyawa non-polar pada suhu ruang
berupa cairan bening, yang mudah menguap dan memiliki bau yang khas kloroform
sendiri memiliki rumus kimia CHCl3. Pada kloroform 3 atom Cl yang terikat pada
atom C dapat menyebabkan senyawa ini menjadi kurang polar sehingga menyebabkan
gaya tarik antar molekulnya lebih lemah. Maka dari itu luas permukaan kloroforom
lebih besar dan juga tegangan permukaanya lebih kecil. Minyak goreng merupakan
senyawa non polar dikarenakan tersusun atas rantai hidroarbon yang panjang. Rantai
panjang ini yang mampu mengurangi keelektronegatifan atom O pada gugus karboksil
yang menyebabkan gaya tarik menarik antar molekulnya menjadi lebih lemah dan
juga luas permukaan minyak lebih besar serta tegangan permukaanya menjadi kecil.
Berdasarkan hal tersebut tegangan permukaan cairan murni dari yang terbesar sampai
terkecil adalah air, minyak goreng dan yang terakhir kloroform sesuai dengan rata rata
pada pengolahan data yaitu 31.97 mN/m, minyak goreng 21.47 mN/m dan kloroform
13.53 mN/m
Pada praktikum kali ini juga dilakukan pengukuran tegangan permukaan
campuran. Campuran yang digunakan pertama yaitu campuran detergen dengan
kosentrasi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya yaitu 0.05%, 0.10%, dan
0.15%. Selanjutnya didapatkan hasil tegangan permukaan nya beruturur-turut yaitu
25.06 mN/m, 21.63 mN/m, dan 21.33 mN/m. Penamabahan detergen dalam air dapat
menurunkan tegangan permukaan pada air. Hal tersebut disebabkan karena terdapat
surfaktan yang berfungsi sebagai emulsifier dalam detergen, surfaktan sendiri
merupakan factor yang dapat mempengaruhi tegangan permukaan. Surfaktan (surface
active agents) sendiri merupakan zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Emulsifier pada
detergen dapat meningatkan kemampuan air dalam membasahi kotoran. Semakin
besar detergen yang ditambahkan maka akan semakin kecil tegangan permukaan yang
diperoleh hal ini disebabkan karena terdapat batas maksimum penambahan air pada
detergen yang memperngaruhi tegangan permukaan dari detergen dan juga
dikarenakan molekul-molekul dari surfaktan yang bersifat hidrofilik dan juga molekul
air akan bersifat polar (like dissolve like).
Selanjutnya dilakukan pengukuran tegangan permukaan dari campuran air-
kloroform didapatkan hasil 18.76 mN/m dan air-minyak goreng didapatkan hasil
27.53 mN/m. Campuran air dan minyak dilakukan dengan cara sebanyak 25 mL
minyak ditambahan ke dalam 60 mL aquades kemudian cincin aluminium dicelupkan
pada campuran aquades dan minyak pada bagian perbatasan antara lapisan minyak
dengan aquades setelah itu akan terbentuk 2 lapisan atau fase yang dikatakan sebagai
emulsi dimana emulsi merupakan suspense suatu fase larutann di dalem fase lainya
dan kedua fase tersebut tidak saling melaruttkan atau bercampur. Pada saat cincin
logam dicelupkan maka tegangan air akan berkurang karena iar yang merupakan
larutan polar dan minyak yang merupakan non polar akan menurunkan tegangan
permukan dan juga luas permukaannya akan bertambah dan diketahui bahwa luas
permukaan berbanding terbalik dengan tegangan permukaan sehingga tegangan
permukaan juga akan berkurang. Selanjutnya campuran air dengan kloroform dengan
sebanyak 30 mL aquades ditempatkan dalam cawa petri. Kemudian sebanyak 20 mL
kloroform ditambahkan pada 30 mL aquades yang telah ditempatkan pada cawan petri
tersebut kemudian cincin aluminium dicelupkan pada campuran aquades dan
kloroform pada bagian perbatasan antara lapisan aquades dan kloroform. Hasil yang
didapat dimana sama dengan air dengan minyak molekul-molekul pada kloroform
yang nonopolar maupun minyak yang terdapat dalam air akan menggangu daya tari
antar molekul-molekul yang ada pada air maka dari itu luas permukaan dari campuran
air dengan minyak dan air dengan klorform tegangan permukaanya lebih kecil dan
luas permukaanya menjadi lebih besar.
Praktikum selanjutnya dilakukan pengukuran tegangan permukaan dari
campuran air-kloroform-detergen diperoleh hasil sebesar 17.6 mN/m dan air-minyak
goreng-detergen diperoleh hasil sebesar 23.16 mN/m. Percobaan tersebut dilakukan
dengan cara disiapkan 15 mL air dalam cawan petri, kemudian kedalam air tersebut
ditambahkan 10 mL minyak ditambahkan 0.1 gram detergen dan larutan yang
terbentuk diaduk dan didiamkan beberapa saat kemudian cincin aluminium
dicelupkan pada campuran minyak-air-detergen pada bagian perbatasan antara lapisan
air dengan minyak, prosedur kerja kloroform-air-detergen juga sama dimana
disiapkan 15 mL air dalam cawan petri, kemudian kedalam air tersebut ditambahkan
10 mL kloroform kemudian ditambahkan 0.1 gram detergen dan larutan yang
terbentuk diaduk dan didiamkan beberapa saat kemudian cincin aluminium
dicelupkan pada campuran kloroform-air-detergen pada bagian perbatasan antara
lapisan air dengan minyak. Amati skala awal dari cincin aluminium dan skala yang
ditunjukkan saat pengukuran tegangan permukaan. Hasil yang didapat tidak sesuai
dengan teori yang ada dimana pada penambahan detergen dalam campuran dapat
menyebabkan turunya tegangan permukaan hal ini disebabkan karena dalam detergen
yang kita ketahui mengandung surfaktan yang memiliki fungsi sebagai emulsifier.
Ikatan yang terjadi pada air dan minyyak melemah yang menyebabkan tegangan
permukaanya mengecil dan luas permukaanya semakin besar. Hal ini berlaku juga
untuk campuran air-kloroform-detergen dimana berkuranganya tegangan permukaan
dikarenakan surfaktan yang ada pada emulsier sehingga gaya tarik antar molekulnya
campurannya melemah dikarenakan molekul kloroform akan berikatan dengan ujung
hidrofobik pada surfaktan dan molekul air akan berikatan dengan ujung hidrofilik
surfaktan.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan serta data pengamatan diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya tegangan permukaan yang didapat yaitu air sebesar 31.97 mN/m,
kloroform sebesar 13.53 mN/m, minyak goreng sebesar 21.47 mN/m,
larutan detergen kosentrasi 0.05% sebesar 25.06 mN/m, larutan detergem
kosentraso 0.1% sebesar 21.63 mN/m, larutan detergen kosentrasi 0.15%
sebesar 21.33 mN/m, campuran air-kloroform sebesar 18.76 mN/mm
campuran air-minyak goreng sebesar 27.53 mN/m, campuran air-
kloroform-detergen sebesar 17.26 mN/m, dan campuran air-minyak-
detergen sebesar 23.16 mN/m.
2. Efek surface activate agent terhadap , dapat mempengaruhi tegangan
permukaan air dimana tegangan permukaan air akan berkurang
dikarenakan adanya penambahan detergen dan seperti yang kita ketahui
detergen mengandung surfaktan yang mana molekul dalam air akan
membentuk misel yang bersifat polar yang dapat menarik molekul air yang
bersifat polar juga sehingga akan tergabung dan tertarik ke dalam misel
yang menyebabkan tegangan permukaan air akan berkurang