PENDAHULUAN
Mencari koefisien gesekan statis dan kinetis, percepatan dan kecepatan balok yang bergerak
meluncur pada bidang miring.
melawan gerak suatu benda pada suatu permukaan relative satu sama lain, dan gaya ini
bersinggungan dengan permukaan. Arah gesekan searah dengan permukaan bidang sentuh dan
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua
permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser).
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil
dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs.fs. ketika tidak ada gerakan
yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap
gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakan salah
satu benda akan dibawa oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun
berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan
gerakan terjadi setelah gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapat digunakan
untuk menggambarkan kinetika benda sehingga digunakan gaya gesek kinetis (halliday dan
resnick ,1991)
Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak reatif satu sama lain dan
saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada
umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama (halliday dan
resnick,1991).
1. Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan. Makin kasar
kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar gesekan yang ditimbulkan.
2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin besar
gaya normalnya makin besar gesekannya.
Balok A
Massa : 132 gram
No x(cm) y(cm) r(cm) t(s) Sinα Cosα µs µk a(cm/s) V(cm/s) α
1 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
2 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
X 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
∆x 0 0
Balok B
Massa : 107,1 gram
No x(cm) y(cm) r(cm) t(s) Sinα Cosα µs µk a(cm/s) V(cm/s) α
1 40 26 47,1 0,75 0,545 0,838 0,650 0,514 30,447 22,835 33,024
2 40 25 47,1 0,73 0,523 0,838 0,624 0,140 375,234 273,920 31,533
X 40 25,5 47,1 0,74 0,524 0,838 0,637 0,327 202,840 148,376 32,278
∆x 0 0,5
1. Balok A
Massa : 132 gram
t1 : 0,72 detik t2 : 0,89 detik
x1 : 40 cm x2 : 40 cm
y1 : 25 cm y2 : 25 cm
Percobaan 1
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
= √402 + 252
= √1600 + 625
= √2225
= 47,71 𝑐𝑚
𝑦 25
sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,722
200
= = 342,466 𝑚/𝑠 2
0,5184
sin 𝛼 0,523
µ𝑠 = = = 0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523−342,466 512,54−342,466 170,074
µ𝑘 = = = = = 0,207
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 821,24 821,24
𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 342,466 𝑥 0,72
= 246,575 𝑚/𝑠
= √402 + 252
= √1600 + 625
= √2225
= 47,71 𝑐𝑚
𝑦 25
sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,892
200
= = 342,466 𝑚/𝑠 2
0,89
sin 𝛼 0,523
µ𝑠 = = = 0,0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523 −342,466 512,54−342,466 170,074
µ𝑘 = = = = = 0,207
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 821,24 821,24
𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 342,466 𝑥 0,89
= 304,684 𝑚/𝑠
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
= √402 + 262
= √1600 + 676
= √2276
= 47,71 𝑐𝑚
𝑦 26
sin = = = 0,545
𝑟 47,71
𝑥 40
cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,752
200
= = 30,447 𝑚/𝑠 2
0,5625
sin 𝛼 0,545
µ𝑠 = = = 0,650
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,545−30,447 503,623
µ𝑘 = = = = 0,514
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 979,162
𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 30,447 𝑥 0,75
= 22,835 𝑐𝑚/𝑠
= √402 + 252
= √1600 + 625
= √2225
= 47,71 𝑐𝑚
𝑦 25
sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,732
200
= = 375,234 𝑚/𝑠 2
0,5329
sin 𝛼 0,523
µ𝑠 = = = 0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523 −375,234 137,306
µ𝑘 = = = = 0,140
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 979,162
𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 375,234 𝑥 0,73
𝑐𝑚
= 273,920
𝑠
Dalam praktikum ini kami melakukan pengamatan gesekan pada benda Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang
bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik. Di dalam perhitungan kami melakukan percobaan
pada percobaan pertama sampai percobaan kedua untuk mencari waktu yang harus ditentukan,
mencari sumbu x dan sumbu y setelah kami melakukan percobaan kami mulai mencari jari jari,
Sinα, Cosα, µs, µk, kecepatan, volume, α.dalam perhitungan itu disarankan hasilnya harus positif
tidak boleh negatif, dalam perhitungan kami sempat kebingungan agar hasilnya tidak negatif
setelah menganalisis ternyata sumbu x nya harus di atas dari 40cm agar hasilnya tidak negatif,
sumbu y juga harus diatas 20cm kami melakukan percobaan dan sumbu x harus diatas 40cm dan
sumbu y yang kami lakukan mendapat 25cm kami melakukan perhitungan kembali setelah
melakukan perhitungan kembali pada akhirnya mendapatkan hasil yang pofitif, kami melakukan
perhitung kembali untuk memastikan bahwa perhitungan yang sudah dihitung hasilnya benar,
dalam metode perhitunga kami membagi pekerjaan kelompok kami agar lebih cepat dalam
melakukan perhitungan dan tidak membutuhkan waktu yang lama dan setelah semua dirasa cukup
selesai kami meminta asisten praktik untuk mengecek hasil perhitungan yang kami hitung asisten
praktik mulai mengecek dan ada salah satu dari perhitungan kami yang hasilnya masih negatif
kami hitung kembali ternyata ada salah memasukan angka yang bisa membedakan hasil dari situ
kami lebih teliti dalam melakukan perhitungan dengan satu sama lain harus saling mengingatkan
agar kejadian yang kelompok kami tidak terulang setelah selesai melakukan perhitungan asisten
paraktik pun mengecek kembali hasil perhitungan kelompok kami, pada saat asisten praktik
melakukan perhitungan kelompok kami tegang agar hasilnya tidak ada lagi yang harus diperbaiki
karena kelompok kami sudah mulai pusing setelah asisten praktik melakukan perhitungan dan
mengecek semua sudah benar tidak ada yang salah dan di acc. Kelompok kami harus lebih teliti
lagi pada saat melakukan percobaan untuk mgukur waktu, sumbu x, sumbu y, dan pada metode
perhitungan agar tidak kerja dua kali.
Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
2. Gaya gesek ada yang bersifat menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan.
3. Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok pada bidang miring.
4. Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok pada saat
meluncur.
5. Pada umumnya gaya gesek statik lebih besar dari gaya gesek kinetik
fs > fk ⇒ µs > µk
6. Setelah dilakukan percobaan, diperoleh hasil : balok A 132 gram memiliki kecepatan (V)
= 275,684 m/s, balok B 107,1 gram memiliki kecepatan (V) = 148,376 m/s.
Ishaq Muhammad, Fisika dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Abdullah Mikrajudin, Fisika dasar 1. Bandung: ITB, 2016.
2. Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang dapat anda
simpulkan mengenai :
a. Sudut kemiringan bidangnya
b. Percepatannya (pada α yang sama)
c. Kecepatannya pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat anda dengan
rumus-rumus yang berlaku pada teori.
Jawab :
a. Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan
terjadi tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan,
sedangkan benda yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil,
yang menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil pula.
b. Percepatan yang dihasilkan akan berbeda antara balok yang lebih ringan dan balok
yang lebih berat. Dalam Hukum Newton II F = m . a, yang berkaitan dengan gaya
gesek, massa berpengaruh terhadap kecepatan dan gaya. Dan dalam persamaan
tersebut terbukti bahwa percepatan berbanding lurus dengan massa.