Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN


Dengan Dilakukannya Percobaan Ini, Diharapkan Mahasiswa Dapat :

Mencari koefisien gesekan statis dan kinetis, percepatan dan kecepatan balok yang bergerak
meluncur pada bidang miring.

1.2 DASAR TEORI


Gaya gesek (fs) adalah gaya yang Gaya gesek dapat merugikan atau
bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus
adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya
gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir
di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip
dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat
tercipta parasut

melawan gerak suatu benda pada suatu permukaan relative satu sama lain, dan gaya ini
bersinggungan dengan permukaan. Arah gesekan searah dengan permukaan bidang sentuh dan
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua
permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser).

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1


Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relative sama
satu sama lain. Seperti contoh gesekan statis dapat mencegah benda meluncur kebawah pada
bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya di notasikan μs dan pada umumnya lebih
besar dari koefisien gesek kinetis (halliday dan resnick,1991)

Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil
dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs.fs. ketika tidak ada gerakan
yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap
gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakan salah
satu benda akan dibawa oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun
berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan
gerakan terjadi setelah gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapat digunakan
untuk menggambarkan kinetika benda sehingga digunakan gaya gesek kinetis (halliday dan
resnick ,1991)

Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak reatif satu sama lain dan
saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada
umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama (halliday dan
resnick,1991).

Yang memperngaruhi gaya gesek adalah sebagai berikut :

1. Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan. Makin kasar
kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar gesekan yang ditimbulkan.

Jika bidang kasar sekali , maka μ = 1.

Jika bidang halus sekali , maka μ = 0.

2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin besar
gaya normalnya makin besar gesekannya.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2


BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 ALAT
1. Mistar ukur
2. Papan luncur
3. Stopwacth
2.2 BAHAN
1. Balok kayu 2 buah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 3


BAB III
METODE PERCOBAAN

Metode dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Catat dahulu suhu ruangan pada awal dan akhir percobaan.


2. Tentukan massa benda padat dengan cara menimbang cukup sekali saja.
3. Letakkan balok di atas bidang luncur pada tempat yang sudah diberi tanda. ukur panjang
lintasan yang di lalui oleh benda (St).
4. Angkat bidang luncur perlahan-lahan hingga balok pada kondisi akan meluncur. diukur
posisi vertikal (y) dan horizontal (x) balok.
5. Angkat bidang luncur sedikit ke atas lagi hingga balok meluncur. Dengan menggunakan
stopwatch ukur waktu yang diperlukan balok selama meluncur di lintasan tadi.
6. Ulangi percobaan 1 sampai 2 kali, kemudian hitung koefisien gesek statis (µs),
percepatan (a), koefisien gesek kinetis (µk), sin α, cos α, α dan kecepatan benda pada saat
mencapai ujung bawah bidang luncur (Vt).
7. Lakukan percobaan diatas pada balok yang lainnya.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 4


BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 DATA PENGAMATAN

Keadaan ruangan P (cm) Hg T (°C ) C (%)


Sebelum percobaan 75,6 cmHg 69 º 26%
Sesudah percobaan 75,5 cmHg 70 º 28%

 Balok A
Massa : 132 gram
No x(cm) y(cm) r(cm) t(s) Sinα Cosα µs µk a(cm/s) V(cm/s) α
1 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
2 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
X 40 25 47,1 0,72 0,523 0,838 0,624 0,207 342,466 246,575 31,533
∆x 0 0

 Balok B
Massa : 107,1 gram
No x(cm) y(cm) r(cm) t(s) Sinα Cosα µs µk a(cm/s) V(cm/s) α
1 40 26 47,1 0,75 0,545 0,838 0,650 0,514 30,447 22,835 33,024
2 40 25 47,1 0,73 0,523 0,838 0,624 0,140 375,234 273,920 31,533
X 40 25,5 47,1 0,74 0,524 0,838 0,637 0,327 202,840 148,376 32,278
∆x 0 0,5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 5


4.2 PERHITUNGAN

1. Balok A
Massa : 132 gram
t1 : 0,72 detik t2 : 0,89 detik
x1 : 40 cm x2 : 40 cm
y1 : 25 cm y2 : 25 cm

 Percobaan 1
 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2

= √402 + 252

= √1600 + 625

= √2225

= 47,71 𝑐𝑚

𝑦 25
 sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
 cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
 𝑎 = 𝑡2

2 𝑥 100
=
0,722

200
= = 342,466 𝑚/𝑠 2
0,5184

sin 𝛼 0,523
 µ𝑠 = = = 0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523−342,466 512,54−342,466 170,074
 µ𝑘 = = = = = 0,207
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 821,24 821,24

 𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 342,466 𝑥 0,72
= 246,575 𝑚/𝑠

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 6


 Percobaan 2
 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2

= √402 + 252

= √1600 + 625

= √2225

= 47,71 𝑐𝑚

𝑦 25
 sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
 cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
 𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,892

200
= = 342,466 𝑚/𝑠 2
0,89

sin 𝛼 0,523
 µ𝑠 = = = 0,0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523 −342,466 512,54−342,466 170,074
 µ𝑘 = = = = = 0,207
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 821,24 821,24

 𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 342,466 𝑥 0,89
= 304,684 𝑚/𝑠

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 7


2. Balok B
Massa : 107,1 gram
t1 : 0,75 detik t2 : 0,73 detik
x1 : 40 cm x2 : 40 cm
y1 : 26 cm y2 : 25 cm

 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2

= √402 + 262

= √1600 + 676

= √2276

= 47,71 𝑐𝑚

𝑦 26
 sin = = = 0,545
𝑟 47,71
𝑥 40
 cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
 𝑎 = 𝑡2

2 𝑥 100
=
0,752

200
= = 30,447 𝑚/𝑠 2
0,5625

sin 𝛼 0,545
 µ𝑠 = = = 0,650
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,545−30,447 503,623
 µ𝑘 = = = = 0,514
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 979,162

 𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 30,447 𝑥 0,75
= 22,835 𝑐𝑚/𝑠

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 8


 Percobaan 2
 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2

= √402 + 252

= √1600 + 625

= √2225

= 47,71 𝑐𝑚

𝑦 25
 sin = = = 0,523
𝑟 47,71
𝑥 40
 cos = = = 0,838
𝑟 47,71
2 𝑠𝑡
 𝑎 = 𝑡2
2 𝑥 100
=
0,732

200
= = 375,234 𝑚/𝑠 2
0,5329

sin 𝛼 0,523
 µ𝑠 = = = 0,624
cos 𝛼 0,838
𝑔 sin 𝛼−𝑎 980 𝑥 0,523 −375,234 137,306
 µ𝑘 = = = = 0,140
𝑔 cos 𝛼 980 𝑥 0,838 979,162

 𝑉 = 𝑎 .𝑡
= 375,234 𝑥 0,73
𝑐𝑚
= 273,920
𝑠

√(𝑥̅ −𝑥1 )2 +(𝑥̅ −𝑥2 )2


 ∆𝑋𝑦 X = 𝑁 (𝑀−1)
√(40−40)2 +(40−40)2
= =0
2 (2−1)
√(𝑥̅ −𝑥1 )2 +(𝑥̅ −𝑥2 )2
Y= 𝑁 (𝑀−1)
√(25,5−26)2 +(25,5−25)2
= = √0,25 + 0,25 = 0,5
2 (2−1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 9


BAB V
PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini kami melakukan pengamatan gesekan pada benda Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang
bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik. Di dalam perhitungan kami melakukan percobaan
pada percobaan pertama sampai percobaan kedua untuk mencari waktu yang harus ditentukan,
mencari sumbu x dan sumbu y setelah kami melakukan percobaan kami mulai mencari jari jari,
Sinα, Cosα, µs, µk, kecepatan, volume, α.dalam perhitungan itu disarankan hasilnya harus positif
tidak boleh negatif, dalam perhitungan kami sempat kebingungan agar hasilnya tidak negatif
setelah menganalisis ternyata sumbu x nya harus di atas dari 40cm agar hasilnya tidak negatif,
sumbu y juga harus diatas 20cm kami melakukan percobaan dan sumbu x harus diatas 40cm dan
sumbu y yang kami lakukan mendapat 25cm kami melakukan perhitungan kembali setelah
melakukan perhitungan kembali pada akhirnya mendapatkan hasil yang pofitif, kami melakukan
perhitung kembali untuk memastikan bahwa perhitungan yang sudah dihitung hasilnya benar,
dalam metode perhitunga kami membagi pekerjaan kelompok kami agar lebih cepat dalam
melakukan perhitungan dan tidak membutuhkan waktu yang lama dan setelah semua dirasa cukup
selesai kami meminta asisten praktik untuk mengecek hasil perhitungan yang kami hitung asisten
praktik mulai mengecek dan ada salah satu dari perhitungan kami yang hasilnya masih negatif
kami hitung kembali ternyata ada salah memasukan angka yang bisa membedakan hasil dari situ
kami lebih teliti dalam melakukan perhitungan dengan satu sama lain harus saling mengingatkan
agar kejadian yang kelompok kami tidak terulang setelah selesai melakukan perhitungan asisten
paraktik pun mengecek kembali hasil perhitungan kelompok kami, pada saat asisten praktik
melakukan perhitungan kelompok kami tegang agar hasilnya tidak ada lagi yang harus diperbaiki
karena kelompok kami sudah mulai pusing setelah asisten praktik melakukan perhitungan dan
mengecek semua sudah benar tidak ada yang salah dan di acc. Kelompok kami harus lebih teliti
lagi pada saat melakukan percobaan untuk mgukur waktu, sumbu x, sumbu y, dan pada metode
perhitungan agar tidak kerja dua kali.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 10


BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
2. Gaya gesek ada yang bersifat menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan.
3. Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok pada bidang miring.
4. Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok pada saat
meluncur.
5. Pada umumnya gaya gesek statik lebih besar dari gaya gesek kinetik

fs > fk ⇒ µs > µk
6. Setelah dilakukan percobaan, diperoleh hasil : balok A 132 gram memiliki kecepatan (V)
= 275,684 m/s, balok B 107,1 gram memiliki kecepatan (V) = 148,376 m/s.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 11


DAFTAR PUSTAKA


 Ishaq Muhammad, Fisika dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
 Abdullah Mikrajudin, Fisika dasar 1. Bandung: ITB, 2016.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 12


TUGAS AKHIR
1. Apa yang dapat anda simpulkan hubungan antara kekasaran balok (koefisien gesek statis)
dengan sudut kemiringan bidang luncur?
Jawab :
Permukaan bidang yang kasar akan mempengaruhi terhadap kecepatan luncurnya,
biasanya kecepatan benda yang memiliki bidang yang kasar cenderung lebih lambat
dibandingkan dengan sebuah bidang yang licin akan cenderung lebih cepat. Ketika kita
mendorong benda secara terus menerus maka akan timbul arah gaya gesek yang membesar
sampai benda itu benar benar bergerak. Setelah benda bergerak, gaya geseknya akan
menurun, keadaan itu bisa disebut dengan gaya gesek kinetis. Gaya gesek kinetis akan
bernilai besar jika sudut kemiringannya rendah.

2. Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang dapat anda
simpulkan mengenai :
a. Sudut kemiringan bidangnya
b. Percepatannya (pada α yang sama)
c. Kecepatannya pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat anda dengan
rumus-rumus yang berlaku pada teori.
Jawab :
a. Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan
terjadi tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan,
sedangkan benda yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil,
yang menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil pula.
b. Percepatan yang dihasilkan akan berbeda antara balok yang lebih ringan dan balok
yang lebih berat. Dalam Hukum Newton II F = m . a, yang berkaitan dengan gaya
gesek, massa berpengaruh terhadap kecepatan dan gaya. Dan dalam persamaan
tersebut terbukti bahwa percepatan berbanding lurus dengan massa.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 13


c. Kecepatannya akan lebih cepat benda yang memiliki massa lebih ringan, karena berat
benda mempengaruhi tekanan benda tersebut kebidang kasar, sehingga menimbulkan
gesekan yang semakin besar. Jika dihubungkan dengan sebuah persamaan, W = m x g
, ada gaya gravitasi yang mempengaruhi gesekan yang juga dapat mempengaruhi
terhadap kecepatan sebuah benda tersebut.
Kecepatan balok A dengan massa 132 gram = 275,684 m/s
Kecepatan balok B dengan massa 107,1 gram = 148,376 m/s
Terbukti bahwa massa mempengaruhi kecepatan pada sebuah jarak yang ditempuh.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 14

Anda mungkin juga menyukai