Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam kehidupan sehari-hari sering kali dijumpai berbagai macam zat

yaitu zat cair, padat, dan gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti

air, minyak, bensin, dan sebagainya. Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk

keras atau padat seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang berbentuk gas

atau udara seperti balon yang ditiup berisi gas. (Anonim.2010).

Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit

hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu, yang

termasuk fluida hanyalah zat cair dan zat gas. Fluida yang saat ini akan

dilakukan percobaan adalah fluida statis. Fluida statis adalah fluida yang tidak

mengalami perpindahan bagian-bagiannya. Fluida statis (hidrostatis) mengenal

beberapa konsep yang saling berkaitan, yaitu tekanan hidrostatis, hukum

archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas, dan kekentalan dari zat cair.

Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair

yang dialami oleh bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan

diaman jika luas permukaan wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan

semakin kecil dan itu juga terjadi pada hal sebaliknya. Jadi luas permukaan

wadah mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan.

Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi berbeda dengan ketinggian yang

sama dari besar wadah, maka air akan memancarkan di kedua lubang tersebut

dengan jarak yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa dikedalaman yang sama

tekanan hidrostatis air memiliki nilai yang sama. Besarnya tekanan hidstatis tidak

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

bergantung pada bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung

pada massa jenis zat cair, percepatan grafitasi bumi, dan kedalamannya.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari percobaan hidrostatika ini adalah :

1. Mahasiswa memahami cara menentukan besar tekanan hidrostatis

pada kedalaman tertentu pada zat cair.

2. Mahasiswa mengetahui hubungan antara jarak pancuran air dan

tekanan hidrostatis.

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Tekanan hidrostatis adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan

namanya (hidro : air, dan statik : diam) atau lebih lengkapnya tekanan

hidrostatika didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan cairan pada

kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi.

Hal ini berarti setiap benda yang berada pada zat cair yang diam,

tekanannya tergantung dari besar gravitasi, dan hal lain yang mempengaruhi

besarnya tekanan hidrostatik adalah kedalaman atau ketinggian dan juga massa

jenis zat cair.

Hukum utama statika berbunyi tekanan hidrostatik pada sembarang titik

yang terletak pada bidang mendatar didalam wadah suatu jenis zat cair sejenis

dalam keadaan setimbang adalah sama.

Tekanan didalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang

bekerja pada tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada kedalaman,

makin dalam letak suatu bagian zat cair semakin besar tekanan pada bagian itu.

Tekanan di dalam fluida tidak bergerak yang diakibatkan oleh adanya gaya

gravitasi disebut tekanan hidrostatika.

Gambar 2.1 Hukum Utama Hidrostatika


(sumber : http:/fisikazone.com)

2.2 Hukum Archimedes

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan

diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmian yunani yang

juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikkan air yang dikenal dengan

istilah sekrup Archimedes. Bunyi hukum Archimedes adalah suatu benda yang

dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke

atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda

tersebut.

Rumus Archimedes

FA = Pa x Va x g ....................................................................................(2.1)

Keterangan :

FA = Gaya keatas yang dialami benda (N)

Pa = Massa jenis zat cair (Kg/m33)

Va = Volume air yang terdesak (m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Berdasaran bunyi dari rumus hukum Archimedes diatas benda yang akan

terapung, tenggelam, atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya

berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas terciptalah 3

hukum turunan dari hukum Archimedes yang berbunyi :

1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukkan kedalam air

lebih kecil dari massa jenis zat cairnya.

2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukkan kedalam air

itu sama dengan massa jenis zat cairnya.

3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukkan ke dalam

air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.

Berat disebut disebut berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya

karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol Ws.

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Hubungan antara berat benda diudara (W), gaya keatas (Fa), dan berat semu

(Ws) adalah :

Ws = W Fa .............................................................................................(2.2)

Keterangan :

Ws = Berat benda dalam zat cair (Kg.m/s2)

W = Berat benda sebenarnya (Kg.m/s2)

Fa = Gaya apung (N)

Dan besarnya gaya apung Fa sebgai berikut :

Fa = Pcair Vb g ........................................................................................(2.3)

Keterangan :

Pcair = Massa zat cair (Kg/m3)

Vb = Volume benda yang tercelup (m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

2.3 Hukum bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah didalam mekanika fluida yang

menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida

akan menimbulkan penuruna tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini

sebenarnya penyederhanaan dari Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah

energi pada suatu titik didalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan

jumlah energi dititik lain pada jalur aliran yang sama. Hukum Bernoulli ditemukan

oleh Daniel Bernoulli, seorang matematikawan swiss yang menemukannya pada

1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk merumuskan

hukumnya.

Terdapat beberapa prinsip hukum Bernoulli diantaranya :

- Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

- Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk di

cairan baik sebagai keuntungan maupun kerugian panas.

- Tidak ada pompa di bagian pipa.

- Tidak dapat dimapatkan (incompressible) dan nonviscous.

- Aliran fluida berifat tetap.

Rumus hukum Bernoulli :

P + gh + 1/2v2 = konstan ..................................................................(2.3)

Keterangan :

P = Tekanan (pascal)

v = Kecepatan (m/s)

= Massa jenis fluida (kg/m3)

h = Ketinggian (m)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan secara umum terdapat

dua bentuk persamaan Bernoulli yang telah dibuat atau dijabarkan, yang

pertama adalah berlaku untuk aliran termampatkan yang biasa disebut dengan

kalimat incompressible flow yang berarti densitas fluidanya berubah didalam

medan aliran contohnya aliran udara, dan yang kedua adalah fluida

termampatkan yang biasa disebut dengan nama compresible flow yang berarti

densitas fluidanya tidak berubah didalam medan aliran contohnya aliran air.

2.4 Hukum Pascal

Hukum pascal ditemukan oleh Blaise Pascal, seorang ilmuan prancis yang

hidup pada tahun 1623-1662. Pada dasarnya Blaise Pascal adalah seorang ahli

filsafat dan teknologi, namun hobinya pada ilmu matematika dan fisika, terutama

geometri proyektif mengantarkannya menjadi ilmuan dunia yang terkenal

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

sepanjang masa berkat penemuannya dalam bidang fisika mekanika fluida yang

berhubungan dengan tekanan dan gaya yang dikenal dengan hukum pascal.

Bunyi hukum pascal adalah Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam

suatu wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama besar.

Hukum pascal dirumuskan dengan istilah Pa(pascal) yaitu sebuah satuan

turunan untuk tekanan sesuai dengan bunyinya, maka hukum Pascal dirumuskan

sebagai berikut :

F1 = A1/A2 x F2 ..........................................................................................(2.4)

Keterangan :

F1 = Gaya permukaan pada A (N)

F2 = Gaya permukaan pada B (N)

A1 = Luas permukaan di A (m2)

A2 = Luas permukaan di B (m2)

Gambar 2.2 Hukum Pascal


(sumber: http://dpramitadewi.wordpress.com)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Praktikum hidrostatis ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 17 maret

2017 pada pukul 08.00 selesai WITA bertempat di lab program studi S1 teknik

mesin Universitas Lambung Mangkurat.

3.2 Alat dan Bahan

1. Penggaris

2. Botol air mineral

3. Selotip hitam

4. Air biasa

5. Paku

6. Ember

7. Gayung

3.3 Prosedur Percobaan

a. Percobaan 1

1. Isi botol hingga penuh menggunakan air.

Gambar 3.1 Percobaan 1


(sumber: Modul Praktikum Fisika Dasar)

2. Menghitung tinggi air.

3. Melepas selotip yang ada pada botol 1 secara berurutan dari atas ke

bawah.

4. Mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada jarak pancaran air.

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Percobaan 2

1. Isi botol dengan air hingga penuh.

Gambar 3.2 Percobaan 2


(sumber: Modul Praktikum Fisika Dasar)

2. Menghitung tinggi air.

3. Melepas selotip yang ada pada botol air mineral secara berurutan dari

kiri ke kanan.

4. Mengamati dan mencatan hasil pengamatan pada jarak pancaran air.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Pengamatan tekanan hidrostatis posisi horizotal

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

No Kedalaman Jarak Pancaran Air

1 25,5 cm 24 cm

2 20,5 cm 13 cm

3 15,5 cm 14 cm

4 10,5 cm 11 cm

5 5,5 cm 6,5 cm

Tabel 4.1.2 Pengamantan teknan hidrostatis posisi vertikal

No Kedalaman Jarak Pancaran Air

1 25,5 cm 4,2 cm

2 20,5 cm 4,2 cm

3 15,5 cm 4,2 cm

4 10,5 cm 4,2 cm

5 5,5 cm 4,2 cm

4.2 Perhitungan

4.2.1 Perhitungan tekanan hidrostatis pada kedalaman 25,5 cm

Diketahui : = 1000 kg/m3

g = 9,8 m/s2

hawal = 25,5 cm = 0,255 m

hakhir = 24 cm = 0,24 m

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Ditanya : Ph = . . . . . ?

Jawab : Ph = . g. h

Ph = . g. (hakhir hawal)

Ph = 1000 x 9,8 x (0,24-0,255)

Ph = 147 N/m2

4.2.2 Perhitungan tekanan hidrostatis pada kedalaman 20,5 cm

Diketahui : = 1000 kg/m3

g = 9,8 m/s2

hawal = 20,5 cm = 0,205 m

hakhir = 13 cm = 0,13 m

Ditanya : Ph = . . . . . ?

Jawab : Ph = . g. h

Ph = 1000 x 9,8 x (0,13-0,205)

Ph = 735 N/m2

4.2.3 Perhitungan tekanan hidrostatis pada kedalaman 15,5 cm

Diketahui : = 1000 kg/m3

g = 9,8 m/s2

hawal = 15,5 cm = 0,155 m

hakhir = 14 cm = 0,14 m

Ditanya : Ph = . . . . . ?

Jawab : Ph = . g. h

Ph = 1000 x 9,8 x (0,14-0,155)

Ph = 147 N/m2

4.2.4 Perhitungan tekanan hidrostatis pada kedalaman 10,5 cm

Diketahui : = 1000 kg/m3

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

g = 9,8 m/s2

hawal = 15,5 cm = 0,155 m

hakhir = 14 cm = 0,14 m

Ditanya : Ph = . . . . . ?

Jawab : Ph = . g. h

Ph = 1000 x 9,8 x (0,14-0,155)

Ph = 147 N/m2

4.2.5 Perhitungan tekanan hidrostatis pada kedalaman 5.5 cm

Diketahui : = 1000 kg/m3

g = 9,8 m/s2

hawal = 15,5 cm = 0,155 m

hakhir = 14 cm = 0,14 m

Ditanya : Ph = . . . . . ?

Jawab : Ph = . g. h

Ph = 1000 x 9,8 x (0,14-0,155)

Ph = 147 N/m2

4.3 Pembahasan

Pada pembahasan percobaan hidrostatika kali ini, praktikum akan

membahas data hasil pengamatan yang telah diperoleh.

Muhamad Hidayatul Ramadhan


1610816210008

Anda mungkin juga menyukai