Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang
Material Platina dan Komposit tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, saya berharap
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Banjarbaru, 13 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I.

PENDAHULUAN .......................................................................................
1
A. Latar
Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................2

II.

PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Deskripsi Material Platina......................................................................3
B. Sejarah

Penemuan

Material

Platina........................................................4
C. Karakteristik

Material

Platina.................................................................5
D. Produksi Material Platina.......................................................................9
E. Deskripsi

Material

Komposit................................................................10
F. Bahan

Material

Komposit.....................................................................10
G. Keunggulan Material Komposit...........................................................10
H. Material

Material

Komposit...............................................................10

III.

PENUTUP..................................................................................................13

A. Kesimpulan ..........................................................................................1
3

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di
gunakan dalam berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam
merupakan material yang paling mendominasi dari bahan-bahan teknik
lainnya sebagai bahan yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di
dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang terkandung di
dalam logam tersebut.
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat
teknis dan detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan
tentang makalah ini dan semoga penjelasan tersebut menambah
wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang
mengandung besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat
bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam bentuk batuan yang
mengandung bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi
dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari
pertambangan.
Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi
dapat kita jumpai dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung
yang sekarang bahan-bahannya sebagian dari besi, pembuatan
workshop/gudang yang memakai kerangka baja dan juga di tempat
penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas tersebut
akan di daur ulang lagi.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Deskripsi material platina


Sejarah penemuan material platina
Karakteristik material platina
Produksi material platina
Deskripsi material komposit
Bahan material komposit
Keunggulan material komposit
Material - material komposit

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui lebih mendalam material platina mulai dari
sejarah, karakteristik, produksi.
2. Untuk mengetahui lebih mendalam material komposit mulai
dari bahan materialnya, keunggulannya, dan contoh material
komposit itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Material Platina
Platina adalah

suatu unsur

kimia dalam tabel

periodik yang

memiliki lambang Pt dan nomor atom 78. Logam transisi putih abu-abu
ini padat, lunak, ulet, sangat tidak reaktif, dan berharga. Namanya berasal
dari istilah Spanyol platina, yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti
"perak kecil".
Platina

adalah

anggota

unsur golongan

platina dan

unsur

dalam golongan 10 pada tabel periodik. Ia memiliki enam isotopalami.


Logam ini adalah salah satu unsur langka di kerak bumi dengan
kelimpahan rata-rata sekitar 5 g/kg. Ia terdapat dalam beberapa
bijih nikel dan tembaga bersama dengan beberapa deposit alami, sebagian
besar di Afrika Selatan, yang menyumbang 80% dari produksi dunia.
Karena kelangkaan dalam kerak bumi, hanya beberapa ratus ton yang
diproduksi setiap tahun, dan memberikan manfaat penting, logam ini
menjadi sangat berharga dan merupakan komoditas logam mulia[n
1]utama.
Platina adalah logam yang paling kurang reaktif. Daya tahannya
yang

mengagumkan

terhadap korosi,

bahkan

pada

suhu

tinggi,

membuatnya dinobatkan sebagai logam mulia. Konsekuensinya, platina


sering ditemukan sebagai unsur platina alami. Oleh karena ia terdapat
secara alami dalam pasir aluvium di berbagai sungai, maka ia digunakan
pertama kali oleh penduduk asli Amerika Selatan pra-Kolombia untuk
membuat artefak. Tulisan Eropa merujuk pada abad ke-16, tetapi
laporan Antonio

de

Ulloa yang

mempublikasikan

logam

baru

di Kolombia pada tahun 1748 menjadi obyek penelitian para ilmuwan.


Platina

digunakan

dalam pengubah

katalitik,

peralatan

laboratorium, kontak listrik dan elektrode, termometer resistensi platina,


peralatan kedokteran gigi, dan perhiasan. Oleh karena termasuk logam
berat, platina memiliki masalah kesehatan jika terpapar garamnya, namun

karena ketahanannya terhadap korosi, platina tidak beracun seperti


beberapa

logam

lainnya.

Senyawa

yang

mengandung

seperti sisplatin, oksaliplatin dan karboplatin,

platina,
digunakan

dalam kemoterapi untuk melawan kanker jenis tertentu.

B. Sejarah Material Platina


Para arkeolog telah menemukan jejak platina dalam emas yang
digunakan dalam makam Mesir kuno dan huruf hieroglif berkalender awal
1200 SM. Namun, keberlanjutan pengetahuan Mesir tentang logam ini
masih belum jelas. Cukup mungkin mereka tidak mengenali adanya
platina dalam emas mereka.
Logam ini digunakan oleh bangsa Amerika pra-Kolombia di
dekat Esmeraldas, Ekuador saat ini untuk membuat artefak berbahan aloy
emas putih-platina. Mereka menerapkan sistem metalurgi serbuk yang
relatif canggih. Platina yang digunakan dalam obyek-obyek semacam ini
bukanlah unsur murni, tetapi merupakan campuran alami logamlogamgolongan

platina,

dengan

sejumlah

kecil paladium, rodium,

dan iridium.
Referensi Eropa pertama tentang platina muncul pada 1557 dalam
tulisan-tulisan humanis Italia Julius Caesar Scaliger yang dideskripsikan
sebagai logam mulia yang tidak diketahui ditemukan di antara Darin dan
Meksiko, "belum ada api maupun kecerdasan Spanyol yang mampu
mencairkannya". Sejak penemuan pertama mereka dengan platina, bangsa
Spanyol umumnya melihat logam ini sebagai semacam pengotor dalam
emas, dan diperlakukan seperti itu. Logam itu sering hanya dibuang, dan
ada keputusan resmi yang melarang pemalsuan emas dengan pengotor
platina.
Pada

tahun

1741,

Charles

Wood, seorang ilmuwan

metalurgi berkebangsaan Inggris, menemukan beragam berbagai sampel

platina

Kolombia

di

Jamaika,

sehingga

mengirim William

Brownrigg untuk penyelidikan lebih lanjut.Antonio de Ulloa, yang juga


berjasa dengan penemuan platina, kembali ke Spanyol dari French
Geodesic Missionpada tahun 1746 setelah berada di lokasi misi selama
delapan tahun. Catatan sejarahnya tentang ekspedisi termasuk deskripsi
platina sebagai tidak dapat dipisahkan maupun dikalsinasi. Ulloa juga
mengantisipasi penemuan tambang platina. Setelah mempublikasikan
penelitiannya pada tahun 1748, Ulloa tidak melanjutkan penyelidikan
logam baru tersebut. Pada tahun 1758, ia dikirim untuk memimpin operasi
tambang raksa di Huancavelica.
Pada tahun 1750, setelah meneliti platina yang dikirim oleh Wood,
Brownrigg mempresentasikan detail penelitian logam ini kepada Royal
Society, dan menyatakan bahwa ia belum melihat penelitian sebelumnya,
tentang mineral-mineral yang telah diketahui, yang menyebutkan logam
hasil temuannya itu. Brownrigg juga mencatat tentang titik lebur platina
yang sangat tinggi. Kimiawan lain seantero Eropa segera mulai meneliti
platina, termasuk Andreas Sigismund Marggraf, Torbern Bergman, Jns
Jakob Berzelius, William Lewis, dan Pierre Macquer. Pada tahun
1752, Henrik Scheffer mempublikasikan sebuah deskripsi ilmiah terperinci
tentang logam ini, yang ia rujuk sebagai "emas putih", termasuk sebuah
penelitian tentang keberhasilannya

melebur bijih platina dengan

bantuan arsen. Scheffer menjelaskan platina sebagai logam yang lebih sulit
dipotong daripada emas, tetapi memiliki ketahanan yang sama terhadap
korosi.

C. Karakteristik Material Platina


a. Sifat Fisika
Platina murni adalah logam putih keperakan yang berkilau,
ulet,

dan

dapat

ditempa. Platina

lebih ulet daripada emas, perakatau tembaga, sehingga paling


ulet dibandingkan kebanyakan logam murni lainnya, tetapi
kurang lunak daripada emas. Logam ini memiliki ketahanan
yang sangat baik terhadap korosi, stabil pada suhu tinggi dan
memiliki sifat listrik yang stabil. Platinum bereaksi lambat
dengan oksigen pada suhu yang sangat tinggi. Logam ini
bereaksi

hebat

dengan

fluor

membentuk tetrafluorida. Logam


oleh klor, brom, iodin,

pada

500 C

(932 F)

ini

juga

diserang

dan belerang.

Platina

tidak

larut

dalamasam klorida dan asam nitrat, tetapi larut dalam aqua


regia panas membentuk asam kloroplatinat, H2PtCl6.
Karakter fisika serta kestabilan kimianya menjadikannya
berguna

untuk

aplikasi

industri. Ketahanannya

terhadap

keausan dan noda cocok untuk digunakan sebagai perhiasan.


b. Sifat Kimia
Tingkat oksidasi platina yang paling umum adalah +2 dan
+4. Tingkat oksidasi +1 dan +3 kurang umum, dan kadang
distabilkan oleh ikatan logam dalam spesies bimetalik (atau
polimetalik).

Sesuai

perkiraan,

senyawa

platina(II)

tetrakoordinasi cenderung mengadopsi geometri segiempat


planar 16 elektron. Meskipun unsur platina biasanya tak reaktif,
ia

larut

dalam aqua

regia panas

membentuk asam

kloroplatinat (H2PtCl6).
c. Isotop
Platina

mempunyai

enam isotop alami: 190Pt, 192Pt, 194Pt, 195Pt, 196Pt, dan 198Pt. Isotop
yang paling melimpah adalah 195Pt, menyusun 33,83% dari
seluruh platina. Itu adalah satu-satunya isotop stabil tanpa spin
nol; dengan spin , puncak satelit 195Pt sering teramati dalam
spektroskopi NMR 1H dan 31P (yaitu, Pt-fosfin dan kompleks
Pt-alkil). 190Pt adalah yang paling sedikit, hanya 0,01%. Di
antara isotop alami, hanya 190Pt yang tidak stabil, meskipun

meluruh dengan waktu paruh 6,51011 tahun, menyebabkan


aktivitas menjadi 15 Bq/kg dari platina alami. 198Pt dapat
mengalami peluruhan alfa, tetapi peluruhannya tidak pernah
teramati (waktu paruh diketahui lebih dari 3,21014 tahun); oleh
karena itu, ia dianggap stabil. Platina juga memiliki 31 isotop
sintetis dalam rentang massa atom dari 166 hingga 202,
sehingga total jumlah isotop yang diketahui sebanyak 37. Di
antara ini, yang paling tidak stabil adalah 166Pt, dengan waktu
paruh 300 s, sementara yang paling stabil adalah 193Pt dengan
waktu paruh 50 tahun. Sebagian besar isotop platina meluruh
dengan beberapa kombinasi peluruhan beta dan alfa. 188Pt, 191Pt,
dan 193Pt meluruh dengan (terutama) tangkapan elektron. 190Pt
dan 198Pt mengalami jalurpeluruhan beta berganda.
d. Keberadaan
Platina adalah suatu logam yanh sangat langka. hanya
terdapat dengan konsentrasi 0,005 ppmpada kerak Bumi. Ia
kadang keliru dengan perak (Ag). Platina sering dijumpai
tersendiri

secara

kimia

sebagai

platina

alami

dan

sebagai alloy dengan logam golongan platina lainnya serta


dengan besi. Platina paling sering dijumpai sebagai deposit
sekunder pada deposit aluvial. Deposit aluvial yang digunakan
oleh

bangsa pra-Kolombia di Choc

Department, Kolombia masih

merupakan

sumber

logam

golongan platina hingga sekarang. Deposit aluvial besar


lainnya

adalah

di Pegunungan

Ural, Rusia,

dan

masih

ditambang hingga sekarang.


Pada deposit nikel dan tembaga, logam golongan platina
terdapat

sebagai sulfida (misalnya,

(Pt,Pd)S), telurida (misalnya,

PtBiTe),antimonida (PdSb),

dan arsenida (misalnya, PtAs2), dan sebagai alloy dengan nikel

atau tembaga. Platina arsenida, sperrylite (PtAs2), adalah


sumber platina utama yang terkait dengan bijih nikel dalam
deposit Sudbury

Basin di Ontario, Canada.

Di Platinum,

Alaska, sekitar 17,000 kg (550,000 ozt) telah ditambang antara


tahun 1927 dan 1975. Tambang tersebut berhenti beroperasi
pada tahun 1990.[18]Mineral sulfida yang langka, cooperite,
(Pt,Pd,Ni)S,

mengandung

platina

bersama

dengan paladium dan nikel. Cooperite terdapat di Merensky


Reef di sekitar kompleks Bushveld,Gauteng, South Africa.
Pada

tahun

1865, chromite diidentifikasi

di

region

Bushveld, Afrika Selatan, diikuti dengan penemuan platina


pada tahun 1906. Cadangan primer terbesar yang diketahui
berada

di kompleks

tembaganikel

Bushveld di Afrika

yang

besar

di

Selatan. Deposit

dekat Norilsk, Russia,

dan Sudbury Basin, Canada, adalah dua lokasi deposit besar


lainnya. Di Sudbury Basin, jumlah bijih nikel yang sangat
besar yang diproses membuktikan fakta bahwa platina hanya
ada sekitar 0,5 ppm di dalam bijih. Cadangan yang lebih kecil
dapat dijumpai di Amerika Serikat, misalnya di Absaroka
Range, Montana. Pada tahun 2010, Afrika Selatan adalah
produsen puncak platina, dengan pangsa pasar hampir 77%,
diikuti oleh Rusia dengan 13%; produksi dunia pada tahun
2010 adalah 192,000 kg (423,000 lb; 192 t).
Deposit

platina

Nadu, India.[24] dan

terdapat
sebuah

di

MOU

negara
telah

bagian Tamil
ditandatangani

antara Geological Survey of India dengan TAMIN Tamil


Nadu Minerals Ltd.
Platina dengan kelimpahan yang lebih tinggi terdapat
di Bulan dan meteorit. Sejalan dengan itu, platina ditemukan
sedikit lebih melimpah di situs benturan bolide dengan Bumi

yang terkait dengan hasil vulkanisme pasca-benturan, dan dapat


ditambang secara ekonomis; Sudbury Basin adalah salah satu
contohnya.

D. Produksi Material Platina


Platina, bersama dengan logam golongan platina sisanya, secara
komersial diperoleh sebagai produk samping dari penambangan dan
pemrosesan nikel dan tembaga. Selama elektrorefining tembaga, logam
mulia

seperti

perak,

emas

dan

logam

golongan

platina

sertaselenium dan telurium mengendap di dasar sel sebagai "lumpur


anode", yang merupakan titik tolak ekstraksi logam golongan platina.
Jika platina murni ditemukan dalam placer deposit atau bijih
lainnya, ia dapat diisolasi dari mereka dengan berbagai metode
pengurangan ketakmurnian. Karena platina secara signifikan lebih padat
daripada banyak ketakmurnian, ketakmurnian yang lebih ringan dapat
dihilangkan dengan hanya mengapungsingkirkan mereka dalam cairan.
Platina

bersifat paramagnetik,

sedangkan

nikel

dan

besi

keduanya feromagnetik. Kedua ketakmurnian ini kemudian dihilangkan


dengan mengalirkan elektromagnet di atas campuran. Oleh karena platina
mempunyai titik leleh lebih tinggi daripada sebagian besar zat lainnya,
banyak ketakmurnian yang dapat dibakar atau dilebur tanpa melelehkan
platina. Terakhir, platina tahan terhadap asam klorida dan asam sulfat,
sementara zat lain mudah diserang oleh kedua asam ini. Ketakmurnian
logam dapat dihilangkan dengan mengaduk campuran dalam salah satu
dari kedua asam ini, dan memulihkan platina yang tertinggal.
Satu metode yang mudah untuk pemurnian platina kasar, yang
mengandung platina, emas, dan logam golongan platina lainnya, adalah
dengan mengolahnya menggunakan aqua regia, yang dapat melarutkan
paladium, emas dan platina, sementara osmium, iridium, rutenium dan

rodium tidak bereaksi. Emas diendapkan dengan penambahan besi(II)


klorida dan setelah emas dipisahkan dengan cara penyaringan, platina
diendapkan sebagai amonium kloroplatinat dengan penambahan amonium
klorida. Amonium kloroplatinat dapat dikonversi menjadi platina dengan
pemanasan. Heksakloroplatinat(IV) yang tak mengendap dapat direduksi
dengan seng unsur, dan platina diperoleh dengan metode yang sama
seperti yang dilakukan dalam pemulihan residu platina skala laboratorium.

E. Deskripsi Material Komposit


Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau
lebih yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi
membentuk komponen tunggal.

F. Bahan Material Komposit


Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru
hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masingmasing

bahan

berbeda

satu

sama

lainnya

baik

itu

sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan
tersebut (bahan komposit).

G. Keunggulan Material Komposit


Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat
yang

lebih

ringan,

kekuatan

dan

kekuatan

yang

lebih

tinggi,

tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena
berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan
tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan
logam. Semua itu menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan, daya
angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih
jauh.

10

H. Material Material Komposit

Plastik diperkuat fiber:

Diklasifikasikan oleh jenis fiber:

Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)

Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP

Glass-fibre

reinforced

plastic atau

GRP

(informally,

"fiberglass")

Diklasifikasikan oleh matriks:

Komposit Thermoplastik

long fiber thermoplastics or long fiber reinforced


thermoplastics

glass mat thermoplastics


Thermoset Composites

Metal matrix composite MMC:

Cast iron putih

Hardmetal (carbide in metal matrix)

Metal-intermetallic laminate

Ceramic matrix composites:

Cermet (ceramic and metal)

11

concrete

Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)

Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)

Organic matrix/ceramic aggregate composites

Mother of Pearl

Syntactic foam

Asphalt concrete

Chobham armour (lihat composite armour)

Engineered wood

Plywood

Oriented strand board

Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene


matrix)

Pykrete (sawdust in ice matrix)


Plastic-impregnated or laminated paper or textiles

Arborite

Formica (plastic)

12

BAB III
PENUTUP

13

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Pt dan nomor atom 78.
b. Karakteristik platina terdiri atas sifat fisika, sifat kimia,
isotope, dan keberadaan.
c. Penemuan platina referensi Eropa pertama tentang platina
muncul

pada

1557

dalam

tulisan-tulisan

humanis Italia Julius Caesar Scaliger yang dideskripsikan


sebagai logam mulia yang tidak diketahui ditemukan di
antara Darin dan Meksiko.
d. Platina, bersama dengan logam golongan platina sisanya,
secara komersial diperoleh sebagai produk samping dari
penambangan dan pemrosesan nikel dan tembaga.
e. Material komposit adalah material yang terbuat dari dua
bahan atau lebih yang tetap terpisah dan berbeda dalam
level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal.
f. Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan
baru hasil rekayasa.
g. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya
berat yang lebih ringan, kekuatan dan kekuatan yang lebih
tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang
lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan
baut-baut penyambung.

DAFTAR PUSTAKA
http://mesinusu12.blogspot.co.id/2012/12/makalah-logam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Platina
https://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposit

14

15

Anda mungkin juga menyukai