DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9 :
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul "Sifat-sifat Unsur Logam Lantanida dan Aktinida" ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt., senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian unsur lantanida dan aktanida.
2. Mengetahui sifat-sifat dari unsur golongan lantanida dan aktanida.
3. Mengetahui kegunaan unsur-unsur logam golongan lantanidan dan aktanida.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Aktanida
Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara aktinium dan
lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai dengan 103. Seri
ini dinamakan menurut unsur aktinium, Semua aktinida, kecuali lawrensium merupakan
unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida adalah radioaktit, dengan hanya aktinium,
torium, danuranium yang secara alami ditemukan di kulit bumi.
Unsur-unsur aktinida merupakan unsur transisi dalam, karena memiliki sifat yang
mirip dengan unsur transisi Aktinium (nomor atom 57). sebagai contoh unsur Thorium
(Th) dengan nomor atom 90 konfigurasi elektronnya 54 Xe] 6s 4f 5d 6p 7s 5f subkulit
terakhirnya 5f 7s sehingga golongan aktinida memiliki subkulit 5f. Golongan transisi
dalam ditentukan berdasarkan jenis subkulitnya.
Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida bersifat
radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup
adalah torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium(U). Unsur-unsur ini diisolasi dari
bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam
jumlah besar untuk bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang
mirip dengan laktanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk
mencapai kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir. Adapun unsur-
unsur dari aktinida yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium (Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm), Berkelium (BK),
Kalifornium(Cf),Einsteinium (Es), Fermium (Fm), Mendelevium (Md). Nobelium (No),
dan Lawrensium (Lr).
2.2 Sifat-sifat Unsur Logam Golongan Lantanida dan Kegunaannya
1. Lanthanum (La)
Lanthanum disimbolkan dengan La, memiliki radius atom sebesar 1,38Å dengan volume
atom sebesar 22,5cm3/mol. La memiliki titik didih pada 3737K dan titik lebur pada 1191K,
serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom La sebesar 138,906. Lanthanum
merupakan unsur logam putih yang memiliki sifat berwarna keperak-perakan, mudah
dibentuk, kuat tetapi cukup lunak untuk bisa dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu
logam rare-earth yang sangat reaktif dan dapat mengoksida dengan cepat jika diekspos ke
udara. Air dingin menyerang lanthanum secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan
sangat panas. Selain itu, logam ini bereaksi secara langsung dengan karbon, nitrogen, boron,
selenium, dan silicon.
Lantanum adalah salah satu bahan kimia langka, yang dapat ditemukan di rumah-rumah
dalam peralatan seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi dan kacamata.
Semua bahan kimia jarang memiliki sifat Sebanding. Jika ditambahkan dalam jumlah kecil
itu meningkatkan kelenturan dan ketahanan baja. Lantanum digunakan sebagai bahan inti
dalam elektroda karbon busur sedangkan garam Lantanum termasuk dalam katalis zeolit
digunakan dalam penyulingan minyak bumi karena dapat menstabilkan zeolit
pada suhu tinggi.
2. Cerium (Ce)
Cerium disimbolkan dengan Ce, memiliki radius atom sebesar 1,81 Å dengan volume
atom sebesar 21cm3/mol. Cerium memiliki titik didih pada 3715K dan titik lebur pada
1017K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom La sebesar 140,12.
Cerium merupakan unsur logam besi yang umumnya berwarna abu-abu dan bersifat lunak
dan lembut akan tetapi lebih keras dari timah. Cerium juga bersifat sangat reaktif dan dapat
mengoksidasi perlahan dalam udara dingin dan cepat dalam udara yang panas. Unsur logam
jenis Cerium ini juga larut dalam asam dan dapat terbakar apabila dipanaskan atau tergores
dengan benda tajam.
Cerium (Ce) sering digunakan sebagai bahan inti dalam pembuatan elektroda karbon
busur dan lampu pijar untuk penerangan bahan bakar. Selain itu, juga biasa digunakan dalam
panduan aluminium dan besi, dalam pembuatan produk berbahan stainless steel sebagai
pengeras presipitasi, dan juga dimanfaatkan dalam pembuatan magnet permanen. Oksidasi
Cerium merupakan bagaian dari katalis converter katalitik yang digunakan untuk
membersihkan buangan gas kendaraan dan untuk mengkatalisis reduksi oksidasi nitrogen ke
gas nitrogen. Oksida Cerium juga merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan
cahaya putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis hidrokarbon dalam
oven yang membersihkan secara otomatis yang terintegrasi dengan tembok oven untuk
mencegah penumpukan residu proses memasak.
3. Praseodimium (Pr)
Praseodimium disimbolkan dengan Pr, memiliki radius atom sebesar 1,82Å dengan
volume atom sebesar 20,8cm3/mol. Praseodimium memiliki titik didih pada 3785K dan titik
lebur pada 1204K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom Praseodimium
sebesar 140,908. Praseodimium merupakan unsur logam yang bersifat lunak, seperti perak
dan mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalam udara daripada europium,
lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan oksida hijau yang
mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini harus
disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik bersegel.
Praseodimium (Pr) sering digunakan untuk mewarnai kaca dan enamel, ketika dicampur
dengan bahan tertentu lainnya, praseodimium menghasilkan warna kuning bersih yang kuat
dan tidak lazim pada kaca. Praseodimium digunakan dalam penyusunan kaca didymium yang
digunakan pada alat pelindung mata tukang las. Praseodimium digunakan bahan inti pada
busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film untuk penerangan
studio dan proyeksi.
4. Neodimium (Nd)
Neodimium disimbolkan dengan Nd, memiliki radius atom sebesar 1,82Å dengan
volume atom sebesar 20,6cm3/mol. Neodimium memiliki titik didih pada 3347K dan titik
lebur pada 1294K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Neodimium
sebesar 144,24. Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari
unsur tanah jarang lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Neodimium
dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang lainnya
dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi halida
anhidratnya seperti NdF3 denganlogam kalsium. Neodimium (Nd) merupakan logam unsur
yang berkilau keperak-kuning, Merupakan salah satu unsur tanah jarang yang lebih reaktif
dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan memudahkan
teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral atau material
plastik bersegel. Neodimium bereaksi lambat dengan air dengan dan bereaksi cepat dengan
panas.
Unsur logam Neodimium (Nd) banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah
satunya dalam peralatan rumah tangga seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat
energi, dan kacamata. Selain itu, juga digunakan dalam pembuatan magnet yang merupakan
komponen kendaraan modern yang digunakan dalam penyimpanan data computer dan pada
pengeras suara. Neodimium juga digunakan dalam pembuatan pewarnaan gelas (kaca
dimium) yang bisa menyerap sorotan natrium kuning api dan digunakan pada alat pelindung
mata tukang las. Dengan sendirinya, warna kaca neodimium menghasilkan warna ungu
murni, melewati merah anggur, dan abu-abu. Cahaya yang diteruskan pada kaca berwarna
tersebut menunjukkan pita absorpsi yang tajam dan tidak lazim. Kaca jenis ini digunakan
dalam dunia astronomi untuk menghasilkan pita tajam yang mana garis spektrum akan
dikalibrasi. Kaca yang mengandung neodimium dapat digunakan sebagai bahan laser untuk
menghasilkan sinar yang koheren. Garam neodimium juga digunakan sebagai pewarna
enamel.
5. Promethium (Pm)
Promethium disimbolkan dengan Pm, memiliki radius atom sebesar Å dengan volume
atom sebesar 22,4cm3/mol. Promethium memiliki titik didih pada 3237K dan titik lebur pada
1315K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Promethium sebesar -145.
Promethium merupakan pemancar beta yang lunak; meski tidak ada sinar gamma yang
dipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta mengenai unsur bernomor
atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani Promethium. Garam promethium
menyala luminesens dalam gelap dengan kilau kehijauan atau biru pucat, karena
radioaktivitasnya yang tinggi. Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram
promethium dari limbah yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun 1963. Hanya
sedikit saja yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium. Ada dua bentuk allotrop
promethium.
Promethium (Pr) digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat pengukuran
ketebalan, dan bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan nyala. Nyala yang dihasilkan
bisa digunakan untuk tanda atau sinyal sesuai dengan kebutuhan, seperti baterai bertenaga
nuklir dengan menangkap cahaya dalam fotosel yang kemudian mengubahnya menjadi arus
listrik.
6. Samarium (Sm)
Samarium disimbolkan dengan Sm, memiliki radius atom sebesar 1,81Å dengan volume
atom sebesar 19,9 cm3/mol. Samarium memiliki titik didih pada 2067K dan titik lebur pada
1347K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Promethium sebesar
150,36. Samarium memiliki kilau perak yang terang dan relatif stabil di udara. Samarium
memiliki penampilan putih keperakan yang terang dan relatif stabil di udara. Samarium
memiliki beberapa isotop stabil dan tidak stabil pada parah waktu yang berbeda.
Samarium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada proses pembuatan
magnet magnet alloy samarium-kobalt untuk headphone, motor kecil, dan pickup gitar Listrik
tertentu. Selain itu, isotop radioaktif Samarium-153 digunakan dalam pengobatan sel kanker
untuk kanker paru-paru, prostat, payudara, dan osteokarsoma. Samarium digunakan sebagai
dopan kristal kalsium fluorida yang dipakai dalam laser optik atau laser. Senyawa samarium
bertindak sebagai pembuat peka fosfor tereksitasi dalam infra merah; oksidanya menghambat
sifat katalitik dalam proses dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol. Samarium digunakan
dalam kaca penyerap infra merah dan penyerap neutron dalam reaktor nuklir.
7. Europium (Eu)
Europium disimbolkan dengan Eu, memiliki radius atom sebesar 1,99Å dengan volume
atom sebesar 28,9 cm3/mol. Europium memiliki titik didih pada 1800K dan titik lebur pada
1095K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Europium sebesar
151.965. Unsur Europium terbakar di udara pada suhu 150-180 derajat Celcius. Europium
sekeras timbale dan cukup mudah ditempa. Ia termasuk unsur tanah jarang yang paling
reaktif, dan teroksidasi dengan cepat di udara. Menyerupai reaksi kalsium dalam air.
Bastnasit dan monazit adalah bijih utama yang mengandung europium. Europium juga adalah
unsur yang paling reaktif diantara unsur lantanida.
Oksida europium sekarang digunakan secara luas sebagai aktivator fosfor dan yttrium
vanadatteraktivasi europium digunakan secara komersial sebagai fosfor merah pada tabung
televisi berwarna. Plastik yang diberi dopan europium telah digunakan sebagai material laser.
Dengan perkembangan tekhnik pertukaran ion dan proses khusus, harga logam menjadi
berkurang dalam beberapa tahun.
8. Gadolinium (Gd)
Gadolinium disimbolkan dengan Gd, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume
atom sebesar 19,9 cm3/mol. Gadolinium memiliki titik didih pada 1800K dan titik lebur pada
1095K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Europium sebesar
127.25. Gadolinium dapat ditemukan dalam beberapa mineral, diantaranya monasit dan
bastnasit juga dapat dibuat dengan mereduksi garam anhidrat fluorida dengan logam kalsium.
Sama seperti unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan,
berkilau seperti logam dan mudah ditempa. Pada suhu ruangan, gadolinium mengkristal
dalam bentuk heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Logam ini relatif stabil
di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan membentuk lapisan oksida yang
menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan akhirnya membuka
lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi. Logam ini bereaksi lambat dengan air dan
mudah larut dalam asam encer.
Untuk kegunaannya, batuan gadolinium yang berwarna merah delima digunakan dalam
penerapan gelombang mikro dan senyawa gadolinium digunakan sebagai senyawa fosfor
pada televisi berwarna. Lalu, pada gadolinium etil sulfat memiliki sifat noise yang sangat
rendah, sehingga bisa digunakan dalam menambah kinerja amplifier, seperti maser (alat
pengukur elektro magnet). Gadolinium juga bersifat feromagnetis. Gadolinium memiliki
pergerakan magnet yang sangat tinggi dan unik, dan untuk suhu Curie (suhu di mana sifat
feromagnetisme menghilang) hanyalah pada suhu ruangan, yang artinya gadolinium bisa
digunakan sebagai komponen magnet yang bisa mendeteksi panas dan dingin.
9. Terbium (Tb)
Terbium disimbolkan dengan Tb, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume
atom sebesar 19,2 cm3/mol. Terbium memiliki titik didih pada 3500K dan titik lebur pada
1629K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom Terbium sebesar 158.925.
Terbium memiliki sifat yang cukup stabil di udara, berwarna abu kerperak-perakan, mudah
ditempa, duktil, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan sebilah pisau. Terbium
memiliki beberapa fungsi, diantaranya ada natrium terbium borat yang digunakan dalam
peralatan elektronik, ada juga oksida terbium yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai
activator fosfor hijau pada televisi berwarna. Oksida ini juga digunakan dengan ZrO2 sebagai
stabiliser kristal pada sel bahan bakar yang beroperasi pada suhu tinggi.
3.1 Kesimpulan
1. Laktinida dan aktinida merupakan unsur transisi blok f yang sifatnya
sangat berbeda dengan unsur transisi blok d. Unsur ini biasanya diletakkan
terpisah dalam tabel periodik unsur, ini dikarenakan keperiodikan strukrur
elektronik yang sangat berbeda dengan yang lain. Adapun unsur-unsur
dari lantanida yaitu Lantanum (La), Cerium (Ce), Praseodymium (Pr).
Neodymium (Nd), Promethium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu),
Gadolinium (Gd), Terbium (Tb), Disprosium (Dy), Holmium (Ho),
Erbium (Er), dan Iterbium (Yb). Sedangakan unsur-unsur dari aktinida
yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium(Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm),
Berkelium (Bk). Kalifornium(CF), Einsteinium (Es), Fermium (Fm),
Mendelevium (Md), Nobelium(No), dan Lawrensium (Lr).
2. Lantanida sering disebut sebagai tanah jarang. Walaupun Lantanida sering
disebut sebagai tanah jarang namun, kelimpahan unsur ini sangat banyak
di kerak bumi. Lantanida ini biasanya menggunakan simbol Ln. Karena
lantanida memiliki sifat yang sangat mirip dan sukar dipisahkan satu sama
lain, di waktu yang lalu unsur-unsur ini belum banyak dimanfaatkan
dalam riset dasar dan terapan, jadi nama tanah jarang berasal dari fakta ini.
3. Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida
bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam
jumlah yang cukup adalah torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium (U).
Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai
aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam jumlah besar untuk
bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip
dengan Lantanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama
untuk mencapai kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan
untuk kimia nuklir.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi, Benny. 1983. Ringkasan Kimia untuk Universitas. Baneca Exact. Bandung.