Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA DASAR

“SIFAT-SIFAT UNSUR LOGAM GOLONGAN LANTANIDA DAN AKTINIDA”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9 :

ANDI ASHILLA SALSABILA D071231040


ANDI ZAKI RUZAINI D071231032
SUCI LANTIKA D071231086
TIMOTHY PRINCE C. TODAR D071231050

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul "Sifat-sifat Unsur Logam Lantanida dan Aktinida" ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt., senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Gowa, 28 Februari 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa unsur telah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia, seperti emas,
perak, dan beberapa unsur lainnya yang digunakan sebagai alat tukar menukar dalam
perdagangan maupun sebagai perhiasan. Para ahli mulai mengetahui sifat-sifat khas yang
dimiliki oleh setiap unsur seiring berjalannnya waktu dan telah ada 115 unsur yang
ditemukan dan pasti akan selalu bertambah karena adanya unsur baru yang lain. Ada
beberapa hal mendasar yang mempengaruhi pengelompokkan unsur-unsur kimia yang
ada, seperti sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Dalam sistem
periodik modern, ada 3 golongan unsur-unsur yang ada, yaitu golongan A (golongan
utama), golongan B (golongan transisi), dan golongan transisi dalam. Golongan A
(golongan utama) sendiri terdiri atas golongan IA sampai VIIIA, begitu pula dengan
golongan B (golongan transisi yang terdiri atas golongan IB sampai VIIIB. Sedangkan
untuk golongan transisi dalam yang memiliki dua golongan, yaitu lantinida dan aktinida.
Unsur golongan lantanida dan aktinida terletak pada dua baris di bawah secara terpisah,
dimana baris baris keenam (periode enam) untuk lantanida dan aktinida pada baris
ketujuh (periode ketujuh).
Lantanida diberi simbol Ln dan biasa juga disebut sebagai tanah jarang. Karena
adanya metoda ekstraksi pelarut cair-cair dengan menggunakan tributilfosfin oksida sejak
tahun 1960-an, unsur- unsur lantanoid menjadi mudah didapat dan mulai banyak
dimanfaatkan tidak hanya untuk riset dasar tetapi juga dalam material seperti dalam
paduan logam, katalis, laser dan tabung sinar katoda.
Aktinida diberi symbol An dan semua unsur aktinida bersifat radioaktif dan
sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium (Th),
protactinium (Pa) dan uranium (U). Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan digunakan
dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium (Pu) diproduksi dalam jumlah besar untuk
bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip dengan
Lantanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk mencapai
kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu unsur lantanida dan aktinida?
2. Apa saja sifat-sifat dari unsur golongan lantanida dan aktinida?
3. Apa kegunaan dari unsur logam golongan lantanida dan aktinida?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian unsur lantanida dan aktanida.
2. Mengetahui sifat-sifat dari unsur golongan lantanida dan aktanida.
3. Mengetahui kegunaan unsur-unsur logam golongan lantanidan dan aktanida.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lantanida dan Aktinida


Lantanida dan aktinida merupakan golongan unsur logam yang berbeda dengan golongan
blok d. Kedua unsur ini berada pada dua garis bawah pada table periodik, dimana unsur
golongan lantanida berapa pada baris 6 (periode 6) dan unsur golongan aktinida berada
pada baris ketujuh (periode 7).
A. Pengertian Lantanida
Lantanida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur, mulai lantanum
(La) sampai lutetium (Lu) pada tabel periodik, dengannomor diom 57 sampai 71. Semua
lantanida kecuali lutetium, adalah unsur blok-f yang berarti bahwa listrikonnya terisi
sampai orbit 4f. Golongan ini diberi nama berdasarkan lantanum. Lantanida sering
disebut sebagai tanah jarang. Meskipun Lantanida sering disebut sebagai tanah jarang
namun, menyampaikan unsur ini sangat banyak di kerak bumi. Lantanida ini biasanya
menggunakan simbol Ln.
Lantanida memiliki sifat yang sangat mirip dan sukar dipisahkan satu sama lain, di
waktu yang lalu unsur-unsur ini belum banyak dimanfaatkan dalam penelitian dasar dan
terapan, jadi nama tanah jarang berasal dari fakta ini. Karena adanya metoda pelarutan
cair-cair dengan menggunakan tributilfosfin oksida sejak tahun 1960-an, unsur-unsur
lantanoid menjadi mudah didapat dan mulai banyak dimanfaatkan tidak hanya untuk
penelitian dasar tetapi juga dalam material seperti dalam paduan logam, katalis, laser dan
tabung sinar katode.

B. Pengertian Aktanida
Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara aktinium dan
lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai dengan 103. Seri
ini dinamakan menurut unsur aktinium, Semua aktinida, kecuali lawrensium merupakan
unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida adalah radioaktit, dengan hanya aktinium,
torium, danuranium yang secara alami ditemukan di kulit bumi.
Unsur-unsur aktinida merupakan unsur transisi dalam, karena memiliki sifat yang
mirip dengan unsur transisi Aktinium (nomor atom 57). sebagai contoh unsur Thorium
(Th) dengan nomor atom 90 konfigurasi elektronnya 54 Xe] 6s 4f 5d 6p 7s 5f subkulit
terakhirnya 5f 7s sehingga golongan aktinida memiliki subkulit 5f. Golongan transisi
dalam ditentukan berdasarkan jenis subkulitnya.
Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida bersifat
radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup
adalah torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium(U). Unsur-unsur ini diisolasi dari
bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam
jumlah besar untuk bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang
mirip dengan laktanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk
mencapai kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir. Adapun unsur-
unsur dari aktinida yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium (Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm), Berkelium (BK),
Kalifornium(Cf),Einsteinium (Es), Fermium (Fm), Mendelevium (Md). Nobelium (No),
dan Lawrensium (Lr).
2.2 Sifat-sifat Unsur Logam Golongan Lantanida dan Kegunaannya
1. Lanthanum (La)
Lanthanum disimbolkan dengan La, memiliki radius atom sebesar 1,38Å dengan volume
atom sebesar 22,5cm3/mol. La memiliki titik didih pada 3737K dan titik lebur pada 1191K,
serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom La sebesar 138,906. Lanthanum
merupakan unsur logam putih yang memiliki sifat berwarna keperak-perakan, mudah
dibentuk, kuat tetapi cukup lunak untuk bisa dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu
logam rare-earth yang sangat reaktif dan dapat mengoksida dengan cepat jika diekspos ke
udara. Air dingin menyerang lanthanum secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan
sangat panas. Selain itu, logam ini bereaksi secara langsung dengan karbon, nitrogen, boron,
selenium, dan silicon.
Lantanum adalah salah satu bahan kimia langka, yang dapat ditemukan di rumah-rumah
dalam peralatan seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi dan kacamata.
Semua bahan kimia jarang memiliki sifat Sebanding. Jika ditambahkan dalam jumlah kecil
itu meningkatkan kelenturan dan ketahanan baja. Lantanum digunakan sebagai bahan inti
dalam elektroda karbon busur sedangkan garam Lantanum termasuk dalam katalis zeolit
digunakan dalam penyulingan minyak bumi karena dapat menstabilkan zeolit
pada suhu tinggi.

2. Cerium (Ce)
Cerium disimbolkan dengan Ce, memiliki radius atom sebesar 1,81 Å dengan volume
atom sebesar 21cm3/mol. Cerium memiliki titik didih pada 3715K dan titik lebur pada
1017K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom La sebesar 140,12.
Cerium merupakan unsur logam besi yang umumnya berwarna abu-abu dan bersifat lunak
dan lembut akan tetapi lebih keras dari timah. Cerium juga bersifat sangat reaktif dan dapat
mengoksidasi perlahan dalam udara dingin dan cepat dalam udara yang panas. Unsur logam
jenis Cerium ini juga larut dalam asam dan dapat terbakar apabila dipanaskan atau tergores
dengan benda tajam.
Cerium (Ce) sering digunakan sebagai bahan inti dalam pembuatan elektroda karbon
busur dan lampu pijar untuk penerangan bahan bakar. Selain itu, juga biasa digunakan dalam
panduan aluminium dan besi, dalam pembuatan produk berbahan stainless steel sebagai
pengeras presipitasi, dan juga dimanfaatkan dalam pembuatan magnet permanen. Oksidasi
Cerium merupakan bagaian dari katalis converter katalitik yang digunakan untuk
membersihkan buangan gas kendaraan dan untuk mengkatalisis reduksi oksidasi nitrogen ke
gas nitrogen. Oksida Cerium juga merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan
cahaya putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis hidrokarbon dalam
oven yang membersihkan secara otomatis yang terintegrasi dengan tembok oven untuk
mencegah penumpukan residu proses memasak.

3. Praseodimium (Pr)
Praseodimium disimbolkan dengan Pr, memiliki radius atom sebesar 1,82Å dengan
volume atom sebesar 20,8cm3/mol. Praseodimium memiliki titik didih pada 3785K dan titik
lebur pada 1204K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom Praseodimium
sebesar 140,908. Praseodimium merupakan unsur logam yang bersifat lunak, seperti perak
dan mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalam udara daripada europium,
lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan oksida hijau yang
mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini harus
disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik bersegel.
Praseodimium (Pr) sering digunakan untuk mewarnai kaca dan enamel, ketika dicampur
dengan bahan tertentu lainnya, praseodimium menghasilkan warna kuning bersih yang kuat
dan tidak lazim pada kaca. Praseodimium digunakan dalam penyusunan kaca didymium yang
digunakan pada alat pelindung mata tukang las. Praseodimium digunakan bahan inti pada
busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film untuk penerangan
studio dan proyeksi.

4. Neodimium (Nd)
Neodimium disimbolkan dengan Nd, memiliki radius atom sebesar 1,82Å dengan
volume atom sebesar 20,6cm3/mol. Neodimium memiliki titik didih pada 3347K dan titik
lebur pada 1294K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Neodimium
sebesar 144,24. Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari
unsur tanah jarang lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Neodimium
dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang lainnya
dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi halida
anhidratnya seperti NdF3 denganlogam kalsium. Neodimium (Nd) merupakan logam unsur
yang berkilau keperak-kuning, Merupakan salah satu unsur tanah jarang yang lebih reaktif
dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan memudahkan
teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral atau material
plastik bersegel. Neodimium bereaksi lambat dengan air dengan dan bereaksi cepat dengan
panas.
Unsur logam Neodimium (Nd) banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah
satunya dalam peralatan rumah tangga seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat
energi, dan kacamata. Selain itu, juga digunakan dalam pembuatan magnet yang merupakan
komponen kendaraan modern yang digunakan dalam penyimpanan data computer dan pada
pengeras suara. Neodimium juga digunakan dalam pembuatan pewarnaan gelas (kaca
dimium) yang bisa menyerap sorotan natrium kuning api dan digunakan pada alat pelindung
mata tukang las. Dengan sendirinya, warna kaca neodimium menghasilkan warna ungu
murni, melewati merah anggur, dan abu-abu. Cahaya yang diteruskan pada kaca berwarna
tersebut menunjukkan pita absorpsi yang tajam dan tidak lazim. Kaca jenis ini digunakan
dalam dunia astronomi untuk menghasilkan pita tajam yang mana garis spektrum akan
dikalibrasi. Kaca yang mengandung neodimium dapat digunakan sebagai bahan laser untuk
menghasilkan sinar yang koheren. Garam neodimium juga digunakan sebagai pewarna
enamel.

5. Promethium (Pm)
Promethium disimbolkan dengan Pm, memiliki radius atom sebesar Å dengan volume
atom sebesar 22,4cm3/mol. Promethium memiliki titik didih pada 3237K dan titik lebur pada
1315K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Promethium sebesar -145.
Promethium merupakan pemancar beta yang lunak; meski tidak ada sinar gamma yang
dipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta mengenai unsur bernomor
atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani Promethium. Garam promethium
menyala luminesens dalam gelap dengan kilau kehijauan atau biru pucat, karena
radioaktivitasnya yang tinggi. Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram
promethium dari limbah yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun 1963. Hanya
sedikit saja yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium. Ada dua bentuk allotrop
promethium.
Promethium (Pr) digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat pengukuran
ketebalan, dan bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan nyala. Nyala yang dihasilkan
bisa digunakan untuk tanda atau sinyal sesuai dengan kebutuhan, seperti baterai bertenaga
nuklir dengan menangkap cahaya dalam fotosel yang kemudian mengubahnya menjadi arus
listrik.

6. Samarium (Sm)
Samarium disimbolkan dengan Sm, memiliki radius atom sebesar 1,81Å dengan volume
atom sebesar 19,9 cm3/mol. Samarium memiliki titik didih pada 2067K dan titik lebur pada
1347K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Promethium sebesar
150,36. Samarium memiliki kilau perak yang terang dan relatif stabil di udara. Samarium
memiliki penampilan putih keperakan yang terang dan relatif stabil di udara. Samarium
memiliki beberapa isotop stabil dan tidak stabil pada parah waktu yang berbeda.
Samarium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada proses pembuatan
magnet magnet alloy samarium-kobalt untuk headphone, motor kecil, dan pickup gitar Listrik
tertentu. Selain itu, isotop radioaktif Samarium-153 digunakan dalam pengobatan sel kanker
untuk kanker paru-paru, prostat, payudara, dan osteokarsoma. Samarium digunakan sebagai
dopan kristal kalsium fluorida yang dipakai dalam laser optik atau laser. Senyawa samarium
bertindak sebagai pembuat peka fosfor tereksitasi dalam infra merah; oksidanya menghambat
sifat katalitik dalam proses dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol. Samarium digunakan
dalam kaca penyerap infra merah dan penyerap neutron dalam reaktor nuklir.

7. Europium (Eu)
Europium disimbolkan dengan Eu, memiliki radius atom sebesar 1,99Å dengan volume
atom sebesar 28,9 cm3/mol. Europium memiliki titik didih pada 1800K dan titik lebur pada
1095K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Europium sebesar
151.965. Unsur Europium terbakar di udara pada suhu 150-180 derajat Celcius. Europium
sekeras timbale dan cukup mudah ditempa. Ia termasuk unsur tanah jarang yang paling
reaktif, dan teroksidasi dengan cepat di udara. Menyerupai reaksi kalsium dalam air.
Bastnasit dan monazit adalah bijih utama yang mengandung europium. Europium juga adalah
unsur yang paling reaktif diantara unsur lantanida.
Oksida europium sekarang digunakan secara luas sebagai aktivator fosfor dan yttrium
vanadatteraktivasi europium digunakan secara komersial sebagai fosfor merah pada tabung
televisi berwarna. Plastik yang diberi dopan europium telah digunakan sebagai material laser.
Dengan perkembangan tekhnik pertukaran ion dan proses khusus, harga logam menjadi
berkurang dalam beberapa tahun.

8. Gadolinium (Gd)
Gadolinium disimbolkan dengan Gd, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume
atom sebesar 19,9 cm3/mol. Gadolinium memiliki titik didih pada 1800K dan titik lebur pada
1095K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Europium sebesar
127.25. Gadolinium dapat ditemukan dalam beberapa mineral, diantaranya monasit dan
bastnasit juga dapat dibuat dengan mereduksi garam anhidrat fluorida dengan logam kalsium.
Sama seperti unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan,
berkilau seperti logam dan mudah ditempa. Pada suhu ruangan, gadolinium mengkristal
dalam bentuk heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Logam ini relatif stabil
di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan membentuk lapisan oksida yang
menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan akhirnya membuka
lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi. Logam ini bereaksi lambat dengan air dan
mudah larut dalam asam encer.
Untuk kegunaannya, batuan gadolinium yang berwarna merah delima digunakan dalam
penerapan gelombang mikro dan senyawa gadolinium digunakan sebagai senyawa fosfor
pada televisi berwarna. Lalu, pada gadolinium etil sulfat memiliki sifat noise yang sangat
rendah, sehingga bisa digunakan dalam menambah kinerja amplifier, seperti maser (alat
pengukur elektro magnet). Gadolinium juga bersifat feromagnetis. Gadolinium memiliki
pergerakan magnet yang sangat tinggi dan unik, dan untuk suhu Curie (suhu di mana sifat
feromagnetisme menghilang) hanyalah pada suhu ruangan, yang artinya gadolinium bisa
digunakan sebagai komponen magnet yang bisa mendeteksi panas dan dingin.
9. Terbium (Tb)
Terbium disimbolkan dengan Tb, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume
atom sebesar 19,2 cm3/mol. Terbium memiliki titik didih pada 3500K dan titik lebur pada
1629K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,4. Massa atom Terbium sebesar 158.925.
Terbium memiliki sifat yang cukup stabil di udara, berwarna abu kerperak-perakan, mudah
ditempa, duktil, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan sebilah pisau. Terbium
memiliki beberapa fungsi, diantaranya ada natrium terbium borat yang digunakan dalam
peralatan elektronik, ada juga oksida terbium yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai
activator fosfor hijau pada televisi berwarna. Oksida ini juga digunakan dengan ZrO2 sebagai
stabiliser kristal pada sel bahan bakar yang beroperasi pada suhu tinggi.

10. Disprosium (Dy)


Disprosium disimbolkan dengan Dy, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume
atom sebesar 19 cm3/mol. Disprosium memiliki titik didih pada 2840K dan titik lebur pada
1685K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Disprosium sebesar 162,5.
Unsur ini memiliki kilau logam perak yang terang, juga relatif stabil di udara pada suhu
ruangan, dan dapat dilarutkan dengan asam mineral yang encer maupun yang pekat. Logam
ini cukup lunak untuk dipotong dengan pisau dan dapat dipakai dalam pembuatan mesin
tanpa adanya percikan api apabila digunakan pada suhu yang tinggi.
Untuk kegunaannya, disprosium memiliki fungsi sebagai alloy baja tahan karat yang
diterapkan khusus dalam pengontrolan nuklir karena memiliki penyerapan neutron termal dan
titik cair yang cukup tinggi. Ada juga oksida disprosium yang digabungkan dengan nikel
dapat digunakan untuk mendinginkan batang reactor nuklir. Lalu, bila disprosium
dikombinasikan dengan vanadium dan unsur langka lainnya, disprosium telah digunakan
dalam pembuatan bahan laser.

11. Holmium (Ho)


Holmium disimbolkan dengan Ho, memiliki radius atom sebesar 1,79Å dengan volume
atom sebesar 18,7 cm3/mol. Holmium memiliki titik didih pada 3140K dan titik lebur pada
1802K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Holmium sebesar 164,93.
Holmium murni memiliki kilau perak yang terang, relative lunak dan bisa ditempa, stabil di
udara kering pada suhu ruangan, tapi mudah teroksidasi dalam udara yang lembab dan suhu
tinggi.
Holmium (Ho) sering digunakan dalam paduan untuk produksi magnet dan sebagai
konsentrator fluks untuk medan-medan magnet yang tinggi. Holmium (Ho) juga digunakan
sebagai pewarna gelas dan produksi laser. Selain itu, Ion Ho3 +digunakan sebagai katalis
untuk orto-para konversi hydrogen.

12. Erbium (Er)


Erbium disimbolkan dengan Er, memiliki radius atom sebesar 1,8Å dengan volume atom
sebesar 18,4 cm3/mol. Erbium memiliki titik didih pada 3140K dan titik lebur pada 1802K,
serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Erbium sebesar 167,2.
Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna putih perak dengan kilau logam. Seperti
halnya unsur radioaktif lainnya, sifat-sifatnya sangat tergantung pada keberadaan jumlah
pengotor. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur
radioaktif lainnya. Terdapat di alam sebagai campuran dari enam isotop, yang semuanya
bersifat stabil. Ada pula sembilan isotop radioaktif lainnya yang telah dikenali. Tekhnik
produksi erbium terbaru, menggunakan reaksi pertukaran ion, telah menghasilkan unsur
radioaktif dan senyawanya dengan biaya yang lebih murah. Kebanyakan oksida unsur
radioaktif memiliki pita penyerapan yang tajam pada panjang gelombang sinar tampak,
ultraviolet, dan infra merah dekat. Sifat-sifat ini bergabung dengan struktur elektroniknya,
memberikan warna pastel yang indah pada kebanyakan garam radioaktif.
Erbium sering digunakan pada kepentingan metalurgi dan nuklir, dimana bila
ditambahkan dengan vanadium, sebagai contoh, erbium akan mengurangi tingkat kekerasan
dan memperbaiki kemampuan tempanya. Oksida erbium memberikan warna merah muda dan
telah banyak digunakan sebagai pewarna pada kaca dan pelapis enamel porselen.
13. Thulium (Tm)
Thulium disimbolkan dengan Tm, memiliki radius atom sebesar 1,77Å dengan volume
atom sebesar 18,1 cm3/mol. Erbium memiliki titik didih pada 2223K dan titik lebur pada
1818K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Erbium sebesar 168,932.
Thulium dapat diisolasi dengan mereduksi oksida tulium dengan logam lantanum atau
dengan logam kalsium dalam wadah tertutup. Unsur ini berwarna abu-abu keperakan, lunak,
mudah ditempa dan bisa dipotong dengan pisau. Telah dikenali 25 isotop dengan massa atom
berkisar dari 152 hingga 176. Thulium alamiah yakni murni terdiri dari isotop 169Tm, yang
cukkup stabil.
Thulium bisa digunakan sebagai sumber radiasi sinar X pada peralatan yang bisa dibawa
kemana-mana. . Thulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik keramik) yang
digunakan dalam peralatan mikrowave, dan bisa digunakan untuk proses doping fiber laser.

14. Iterbium (Yb)


Iterbium disimbolkan dengan Yb, memiliki radius atom sebesar 1,94Å dengan volume
atom sebesar 24,8 cm3/mol. Iterbium memiliki titik didih pada 1469K dan titik lebur pada
1092K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3,2. Massa atom Erbium sebesar 173,04.
Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian, unsur
ini cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk melindunginya dari udara
dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam mineral encer dan pekat, dan
bereaksi erlahan dengan air.
Logam iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yang
digunakan dalam proses penggilingan padi. Salah satu isotop dilaporkan telah digunakan
sebagai sumber radiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke mana-mana,
yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan lainnya telah ditemukan.

15. Lutesium (Lu)


Lutesium disimbolkan dengan Lu, memiliki radius atom sebesar 1,75Å dengan volume
atom sebesar 17,8 cm3/mol. Lutesium memiliki titik didih pada 3668K dan titik lebur pada
1936K, serta memiliki bilangan oksidasi sebanyak 3. Massa atom Lutesium sebesar 174,967.
Lutesium memiliki beberapa sifat-sifat yaitu Lutesium adalah sebuah logam berwarna putih
keperakan, yang tahan korosi di udara kering, tetapi tidak di udara lembap. Lutesium adalah
unsur terakhir dalam deret lantanida, dan secara tradisional dihitung sebagai unsur tanah
jarang serta dapat diklasifikasikan sebagai unsur pertama dari logam transisi periode ke-6.
Lutesium-176 adalah isotop radioaktif yang relatif melimpah (2,5%) dengan waktu paruh
sekitar 38 miliar tahun, digunakan untuk menentukan usia mineral dan meteorit. Lutesium
biasanya terjadi dalam bersama dengan unsur itrium dan kadang-kadang digunakan dalam
panduan logam dan sebagai katalis dalam berbagai reaksi kimia. Lutesium digunakan untuk
terapi radionuklida pada tumor neuroendokrin.
2.3 Sifat-sifat Unsur Logam Golongan Aktinida dan Kegunaannya
1. Actinium(Ac)
Actinium ditemukan oleh Andre Debierne di prancis pada tahun 1902 F.Geisel, peneliti
dibidang teknik pemisahan oksida langka di bumi menemukan actinium murni. Actinium
merupakan radioaktif berbahaya. Sifat kimia actinium serupa dengan unsur jarang di
bumi sepertilantanium. Actinium ditemukan secara alami di bijih uranium, dan actinium
150 kali lebih radioaktif dibanding radium.
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Aktinium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Ac
 Nomor atom : 89
 Nomor massa : 227,0278 g.mol-1
 Golongan : 3
 Periode : 7
 Konfigurasi elektron : [Rn]6d1 7s2
 Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 18, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
Fase : Padat
 Massa jenis : 10 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1050° C (1323 K; 1922°F)
 Titik didih : 3471 K (3198°C;5788°F)
 Kalor lebur : 14 kJ/mol
 Kalor Uap : 400 kJ/mol
 Kapasitas kalor : (25 °C) 27.2 J/(mol·K)
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Kubus
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.1 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 499 kJ/mol (Pertama); 1170 kJ/mol (Kedua)
 Jari-jari atom : 195 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 12 W/(m·K)
Kegunaan
Actinium digunakan sebagai tenaga listrik panas dan sumber nuklir.
2. Torium(Th)
Pada tahun 1829, Jons Berzelius menemukan torium dalam mineral yang diberikan
kepada seorang pendeta bernama Has Morten Tharane Esmark di Swedia. Dalam
mitologi, nama Torium berasal dari kata Thor, yang berarti Tuhan Perang Skandinavia.
Sifat umum "Thorium" adalah unsur dengan nama Thorium. Itu berwarna putih dan stabil
di udara, dan akan mengkilap dalam beberapa bulan. Dengan simbol Th, nomor atomnya
adalah 90 dan massanya adalah 232,0381 g.mol-1, termasuk dalam golongan 3, periode
7, dan konfigurasi elektronnya adalah [Rn]6d2 7s2. Jumlah elektron per kulitnya adalah
2, 8, 18, 32, 18, 10, dan 2. Ciri-ciri fisik: Fasenya padat dan massa jenisnya adalah 11,7
g/cm3 (sekitar suhu kamar). Titik leburnya adalah 1842°C (2115 K; 3348°F) dan titik
didihnya adalah 5061 K (4788°C; 8650°F). Kalor leburnya adalah 13,81 kJ/mol dan
uapnya adalah 514 kJ/mol. Energi ionisasinya adalah 587 kJ/mol (pertama) dan 1110
kJ/mol (kedua). Logam putih seperti perak, torium murni tetap kilap di udara selama
beberapa bulan. Torum di udara secara bertahap memudar menjadi warna keabu-abuan
dan akhirnya menjadi hitam ketika bereaksi dengan oksida. Oksidator torium mempunyai
titik lebur tertinggi dari semua oksida, 33000C. Kecuali asam klorida, torium sukar
bereaksi dengan air dan juga sukar terurai dalam asam. Bubuk torium terbakar dengan
nyala putih ketika dipanaskan di udara.
Dengan menggunakan proes bertahap, torium dapat dikeluarkan dari monazite. Pertama,
serbuk monazite dilarutkan pada asam anorganik, seperti asam sulfat (H2SO4).
Kemudian, torium diekstraksi ke dalam fase organik, seperti amina. Untuk kembali ke
fase larutan, torium dipisahkan menggunakan anion seperti nitrat, klorida, hidroksida,
atau karbonat. Terakhir, torium dikumpulkan dan dipisahkan. Dibandingkan dengan
bahan radioaktif lainnya, torium alami meluruh dengan cepat. Radiasi alfa yang
dipancarkan tidak bias menembus kulit manusia.
Persenyawaan: Halogen iodida membentuk ThI2, ThI3, dan ThI4, misalnya, Th + 2I2 +
400°C → ThI4 fluorida, yang membentuk ThF3, dan Th4 klorida.
Kegunaan
1. Persiapkan "mantel Welsbach" untuk lampu gas jinjing. Mantel ini terdiri dari torium
oksida (ThO2) dengan 1% serium oksida, serta bahan lain yang bersinar ketika nyala gas
panas.
2. Campuran logam magnesium memberikan hambatan tinggi dan ketahanan terhadap
tempetatur tinggi.
3. Pelindung kawat tungsten digunakan pada peralatan elektronik karena memiliki fungsi
kerja yang rendah dan pancaran elektron yang tinggi.
4. Oksida torium mengontrol ukuran butir tungsten pada lampu listrik.
5. Oksida torium menyebabkan konversi amoniak ke asam nitrat, yang menghasilkan
asam sulfat.
6. Sumber energi nuklir Terlepas dari fakta bahwa torium-232 tidak biasa membelah
sendiri, torium-233 akan menyerap inti, menghasilkan Pa-233 dan U-233.
3. Protaktinium (Pa)
Fajanas dan Gohring pertama kali menemukan proteactinium pada tahun 1913,
menemukan isotop 234mP yang berumur pendek dengan waktu paruh hanya 1,17 menit
ketika mempelajari pemutusan rantai 238U. Mereka kemudian memberinya nama
brevium, yang berarti pendek. Pada tahun 1918, Otto Hahn, Lise Meitner, Frederick
Soddy, dan John Cranston di Jerman, yang mempelajari secara khusus 231Pa, mengubah
brevium menjadi Protaktinium. Namanya berasal dari kata Yunani "Protos", yang berarti
pertama. Aristid Grosse mengembangkan dua pendekatan untuk mengisolasi garam
protactinium pada tahun 1934. Metode pertama melibatkan penurunan Pentosida Pa2O5
menjadi iodide melalui aliran elektron di ruang hampa. Metode kedua melibatkan
pemanas iodide PaI5 di ruang hampa melalui reaksi 2PaI5 → 2Pa + 5I2.Sifat umum
unsur: Proaktinium dikenal sebagai putih keperak-perakan dan stabil di udara, dan
berwarna terang mengkilap. Nama atomnya adalah Pa, massanya adalah 231,03588
g.mol-1 dan golongannya adalah 3. Periodenya adalah 7 dan konfigurasi elektronnya
[Rn] 7s2 6d1 5f2. Jumlah elektron per kulitnya adalah 2, 8, 18, 32, 20, 9, dan 2. Fisik:
Fase padat, massa jenis 15,37 g/cm3.
Suhu lebur adalah 1568°C (1841 K; 2854°F) dan titik didih adalah 4300 K (4027 °C;
7280 °F). Kalor lebur adalah 12,34 kJ/mol dan uap adalah 481 kJ/mol. Ciri-ciri atom:
Struktur kristalnya orthorombik, magnetik, dan paramagnetik. Bilangan oksidasinya
adalah +5. Elektronegativitasnya adalah 1,5 (Skala Pauling). Energi ionisasi pertama
adalah 568 kJ/mol. Jari-jari atom adalah 163 pm. Konduktivitas termal
Proteactinium hanya ada dalam jumlah kecil di kulit luar bumi. Proteactinium adalah
salah satu organisme paling jarang dan paling mahal yang terjadi secara alami. Untuk
menangani plutonium di minyak, tindakan penanganan yang serupa diperlukan karena
plutonium di minyak merupakan material beracun berbahaya. Protactinium ditemukan
dalam bijih uranium pada konsentrasi 1-3 ppm dan memiliki kilat metalik terang yang
tahan beberapa waktu di udara.
Secara umum, masuknya protactinium ke dalam tubuh menimbulkan bahaya bagi
kesehatan. Namun, sinar gamma yang dipancarkan oleh protactinium-231 dan sejumlah
hasil luruhan berumur pendek dari actinium-227 menimbulkan bahaya eksternal yang
lebih kecil.
4. Uranium (U)
Uranium adalah unsur yang paling banyak ditemukan secara alami di Bumi dan
ditemukan di semua batu karang, tanah, dan air. Ini adalah unsur yang paling banyak
ditemukan secara alami di Bumi dan selalu ditemukan berikatan dengan unsur lain.
Uranium adalah bentuk alami dari ledakan supernova. Ketika uranium ditambahkan ke
zat adiktif lain ke dalam gelas, ia menghasilkan warna fluorescence hijau dan kuning.
Logam uranium bereaksi dengan hampir semua unsure non-logam dan senyawanya saat
temperatur meningkat. Uranium dan air dingin dapat bereaksi. Di udara, lapisan gelap
uranium oksida menutupi logam uranium. Bijih uranium dapat melakukan reaksi kimiawi
untuk menghasilkan uranium dioksida atau senyawa lain yang bermanfaat bagi industri.
Karena uranium adalah unsur radioaktif yang bersifat toksik, kerusakan ginjal adalah
bahaya terbesar bagi kesehatan tubuh akibat paparan uranium yang signifikan. Penelitian
uranium tidak menemukan kangker, tetapi penelitian tentang hasil luruhannya, terutama
radon dan radium, menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan.
Jari-jari: 175 ppm; Kondukti vitas termal: 27,5 Wm-1 K-1; HFO: 533 J/mol; GFO: 488
J/mol; S: 199,8 J/mol; Gambar: Struktur Kristal Uranium: Uranium memiliki struktur
kristal ortorombik.
5. Neptunium(Np)
Neptunium disintesis melalui reaksi tangkapan neutron pada uranium, bukan secara
alami. Walaupun senyawa lain mungkin ada, Neptunium biasanya terjadi di lingkungan
sebagai oksida. Berbeda dengan bahan-bahan transuranik seperti plutonium, amerisium,
dan kurium, plutonium lebih reaktif. Jika dibandingkan dengan tanah yang mengandung
air, Neptunium bertahan sekitar lima kali lebih lama pada partikel berpasir. Dengan
makan makanan, air minum, atau menghirup udara, Neptunus masuk ke dalam tubuh.
Kebanyakan neptunium dikeluarkan dari badan dalam beberapa hari setelah proses
pencernaan atau penghisapan, dan tidak pernah masuk ke sistem darah. Secara umum,
masuknya neptunium ke dalam tubuh menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Namun, sinar
gama yang dipancarkan oleh neptunium-236 dan neptunium-237, serta sejumlah hasil
luruhan berumur pendek dari protactinium-233, menimbulkan bahaya eksternal kecil.
Neptunium memiliki struktur kristal ortorombik.
Jari-jari: 175 ppm, konduksi vitas termal: 6,3Wm-1 K-1, dan neptunium-237 dapat
digunakan untuk membuat plutonium-238—yang menyerap netron—tetapi neptunium
tidak digunakan secara komersial. Walaupun tidak ada negara yang diketahui
menggunakan neptunium untuk membuat bahan peledak berbahan nuklir, neptunium bias
diperkirakan akan digunakan pada senjata nuklir.
6. Plutonium(Pu)
sebuah radioaktif alami, logam berat, dan beracun berwarna putih keperakan.
Plutonium di alam hanya mengandung 1/1011 bagian, sebagian besar dihasilkan dalam
reactor sebagai hasil dari proses fisal. Volume molarnya adalah 12.29 cm3, rigiditas
modulusnya adalah 43 Gpa, rasio poissons adalah 0.21, dan modulus Youngs adalah 96
GPa. Resivitas elektriknya adalah 150.10-8 Ωm. Kandungan isotop Pu dalam bahan
bakar bekas bervariasi tergantung pada derajat bakar dan pengkayaan. Selain itu, prosae
daur ulang dapat mengekstraksi isotop Pu dari bahan bakar bekas.
Teknologi nuklir bergantung pada plutonium dan beberapa isotopnya. Bahan bakar untuk
reactor daya dan pembiak, bahan perunut untuk pengeboran sumur minyak, kalibrasi
peralatan, pembuatan baterai nuklir berumur panjang, stasiun cuaca terpencil, rambu
navigasi, dan pembuatan senjata nuklir adalah semua contoh aplikasi Pu. Di tahun 1944,
Glenn Seaborg, Ralph James, L. Morgan, dan Albert Ghiorso menciptakan definisi
Amerika Serikat. Isotop Pu dalam reactor nuklir menghasilkan amerisium melalui reaksi
netron.
Namanya berasal dari kata "Amerika". Persenyawaan unsur-unsur ini adalah sebagai
berikut: Florida: AmF3; AmF4; Klorida: AmCI2; AmCI4; Bromida: AmBr2; AmBr3;
Iodida: AmI2; AmI3; Oksida: AmO; AmO2; Am2O3; dan Am-241 digunakan sebagai
sumber sinar gamma.
7. Amerisium (Am)
Di Amerika Serikat, Glenn Seaborg, Ralph James, L. Morgan, dan Albert Ghiorso
menciptakan definisi Amerika Serikat pada tahun 1944. Isotop Pu dalam reactor nuklir
melakukan reaksi netron, yang menghasilkan Amerisium.
"Amerika" adalah nama aslinya. Persenyawaan unsur-unsur ini adalah sebagai berikut:
Florida: AmF3; AmF4, Klorida: AmCI2; AmCI4, Bromida: AmBr2; AmBr3, Iodida:
AmI2; AmI3, Oksida: AmO; AmO2; Am2O3, dan Am-241 digunakan sebagai sumber
sinar gamma.
8. Kurium (Cm)
Di Amerika Serikat, Glenn Seaborg, Ralph James, dan Albert Giorso menemukan torium
pada tahun 1944 sebagai hasil dari bombardier ion Helium pada isotop Pu 239. Nama
kristal diambil dari nama akhir Pierre dan Marie "Curie". Bentuk kristalnya adalah
P23/mmc, yang merupakan nomor kelompok spasi 194. Strukturnya adalah hcp, yang
berarti bungkus heksagonal. Persenyawaan termasuk Florida: CmF3; CmF4, klorida:
CmCI3, bromid: CmBr3, iodida: CmI3, dan oksida: CmO; CmO2; Cm2O3.
9. Berkelium (Bk)
Glenn T. Seaborg, Stanley G. Thompson, dan Albert Ghiorso menemukan berkelium
pada tahun 1949 di Amerika Serikat dengan menggunakan "cliclotron" untuk menembak
Amerisium dengan partikel alpha (ion He). Nama koyta California adalah inspirasinya.
Sintesis berkelium adalah unsure transuranium kelima yang berhasil.
Bentuk kristal yang dibungkus secara ketat berbentuk heksagonal dan sifat
penyenyawaan meliputi florida (BkF3; BkF4), klorida (BkCI3), bromida (BkBr3), iodida
(BkI3) dan oksida (BkO; BkO2; Bk2O3). Berkelium adalah bahan radioaktif yang hanya
terdapat dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak digunakan.
10. Kalifornium(CF)
Kalifornium ditemukan oleh Glenn T Seaborg, Stanley G. Thompson, Albert Ghiorso,
dan Kenneth Street di Amerika Serikat pada tahun 1950, dengan membombardir Cm-242
dengan ion He. Namanya berasal dari negara bagian California di Amerika Serikat.
Bentuk kristal adalah P63/mmc (nomor kelompok spasi 194) dan strukturnya adalah hcp
(hexagonal terbungkus rapat). Persenyawaan termasuk Florida: CfF3; CfF4, Klorida:
CfCI2; CfCI3, Bromida: CfBr2; CfBr3, Iodida: CfI2; CfI3, dan Oksida: CfO2; Cf2O3.
Kalifornium hanya digunakan untuk keperluan khusus. Untuk tujuan penelitian, bahan
bakar Cf-252 digunakan sebagai bagian dari sumber fisi. Kalifornium adalah sumber
netron yang baik untuk mendeteksi emas dan perak.
11. Einsteinium (Es)
Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia menetapkannya pada tahun 1952. Namanya
diambil dari nama Albert Einstein. Pada tahun 1961, 15 neutron dilepaskan dari 238U
untuk menghasilkan isotop 253Es. Eenteinium disintesis untuk menghasilkan jumlah
mikroskopik 253U, dengan berat sampel kira-kira 0,01 mg, dan digunakan untuk
membuat mendelevium. Selanjutnya, reactor isotop tinggi di Oak Ridge National
Laboratory di Tennesse menghasilkan einsteinium dengan menembak neutron pada
239Pu. Selama empat tahun, kira-kira 3 mg 19 isotop einsteinium yelah dibuat. Jenis
yang paling stabil adalah 252Es, yang memiliki waktu paruh 471,7 hari. Logam
einsteinium adalah radioaktif.
Persenyawaan: Florida: EsF3; Klorida: EsCI2; EsCI3; Bromida: EsBr; EsBr3; Iodida:
EsI2; EsI3; dan Oksida: EsO3. Kegunaan einsteinium masih belum banyak diketahui.
12. Fermium (Fm)
Pada tahun 1953, Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia bersama Stanley G.
Thompson, Gary H. Higgins, dan Glenn T. Seaborg menemukan Fermium. Tim ini
berasal dari departemen kimia dan laboratorium radiasi Universitas Kalifornia. Namanya
diambil dari nama peneliti Enrico Fermi.
Sifat umum: Fermium adalah logam radioaktif dengan isotop stabil 257Fm dengan waktu
paruh 100,5 hari. Ini dihasilkan dari 235U yang bergabung dengan 17 neutron dalam
ledakan bom hydrogen. 253Fm dapat dihasilkan dari penembakan neutron pada 239Pu.
13. Mendelevium (Md)
Untuk pertama kalinya, G.T. Seaborg, S. G. Thompson, A. Ghiorso, dan K. Street Jr.
menemukannya di UniVersitas Kalivornia di Amerika Serikat pada tahun 1955. Nama
unsure ini diambil dari Dmitri Ivanovitch Mendeleyev, orang yang menyusun tabel
unsure periodik. Mendelevium dihasilkan dari penembakan partikel α pada 253Es.
Bentuk dan sifat umum mendelevium termasuk unsure logam dengan bilangan oksidasi
2,3. Kegunaan belum diketahui.
14. Nobelium (No)
Di universitas Kalivornia di Amerika Serikat, Albert Ghiorso, T. Seaborg, Johan R.
Watson, dan Torborn Skkeland (1958) menemukan Nobelium. Nama organisasi ini
berasal dari nama ilmuwan Alfert Nobel, yang mendirikan penghargaan Nobel atas
penemuan dinamit.
Bentuk dan sifat umum Nobelium dibuat dari penembakan kurium oleh karbon-13, yang
kemudian menghasilkan 254 No dengan waktu paruh 55 detik. Terakhir, isotop nobelium
dibuat dengan waktu paruh 10 menit pada 8,5 MeV, dengan penembakan 244 cm pada
suhu 13 derajat Celcius dan bilangan oksidasi 2,3.
15. Lawrensium (Lr).
Setelah ditemukan oleh Albert Ghiorso, Torborn Sikkelland, Almon Larsh, dan Robert,
dia diubah menjadi M. lattimer di University of California, California, Amerika Serikat.
Ini diberi nama Ernest O. Lawrence, orang yang menemukan cyclotron. Pada tahun 1963,
unsur ini dihasikan dengan menembakan ion boron-10 dan 11 pada kalifornium,
mengubah bentuk dan sifat umumnya.
Kegunaan Lawrensium belum diketahui untuk saat ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Laktinida dan aktinida merupakan unsur transisi blok f yang sifatnya
sangat berbeda dengan unsur transisi blok d. Unsur ini biasanya diletakkan
terpisah dalam tabel periodik unsur, ini dikarenakan keperiodikan strukrur
elektronik yang sangat berbeda dengan yang lain. Adapun unsur-unsur
dari lantanida yaitu Lantanum (La), Cerium (Ce), Praseodymium (Pr).
Neodymium (Nd), Promethium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu),
Gadolinium (Gd), Terbium (Tb), Disprosium (Dy), Holmium (Ho),
Erbium (Er), dan Iterbium (Yb). Sedangakan unsur-unsur dari aktinida
yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium(Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm),
Berkelium (Bk). Kalifornium(CF), Einsteinium (Es), Fermium (Fm),
Mendelevium (Md), Nobelium(No), dan Lawrensium (Lr).
2. Lantanida sering disebut sebagai tanah jarang. Walaupun Lantanida sering
disebut sebagai tanah jarang namun, kelimpahan unsur ini sangat banyak
di kerak bumi. Lantanida ini biasanya menggunakan simbol Ln. Karena
lantanida memiliki sifat yang sangat mirip dan sukar dipisahkan satu sama
lain, di waktu yang lalu unsur-unsur ini belum banyak dimanfaatkan
dalam riset dasar dan terapan, jadi nama tanah jarang berasal dari fakta ini.
3. Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida
bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam
jumlah yang cukup adalah torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium (U).
Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai
aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam jumlah besar untuk
bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip
dengan Lantanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama
untuk mencapai kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan
untuk kimia nuklir.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Karyadi, Benny. 1983. Ringkasan Kimia untuk Universitas. Baneca Exact. Bandung.

Taro, Saito. 1996. Kimia Anorganik. Erlangga. Jakarta.

Housecroft, C. E. dan Sharpe, A. G. 2005. Inorganic Chemistry Pearson Education Limited.


England.

Anda mungkin juga menyukai